Raja Para Dewa

Membunuh Master Beladiri di level Ketujuh



Membunuh Master Beladiri di level Ketujuh

0_Boom~_     

Badan Zhao Feng pun tersapu gelombang angin. Namun karena kekuatan serangan itulah ia justru semakin menjauh dari jarak tembak si laki-laki bermata satu itu.     

"Jurus ini....," Laki-laki bermata satu itu terdiam sesaat karena merasakan kekuatan jurusnya seolah terpotong dan dihancurkan oleh jurus Zhao Feng.     

Tapak Angin Misterius milik Zhao Feng memang telah melampaui level puncaknya. Meski Zhao Feng hanya mempelajari sedikit petunjuk dari jurus ini, namun ia telah mendapatkan petunjuk latihan dari jurus beladiri murni yang tidak sempurna di perpustakaan sehingga ia memudahkannya untuk menyatukan kekuatan jurus tersebut.     

Jika dilihat dari kekuatannya, sebenarnya Tapak Angin Misterius tidaklah sekuat jurus Jari Bintangnya, namun jurus tapak ini punya efek yang lebih dalam. Selain itu karena Teknik Dinding Besinya telah mencapai level kelima, ia bisa mundur dari serangan lawannya tanpa terluka sedikitpun.     

Kemampuan Zhao Feng saat ini mendapat pujian dari pemuda jenius lainnya. Bisa menahan serangan seorang master beladiri dan mundur tanpa terluka itu sangatlah bagus.     

"Kau tidak akan bisa melarikan diri, bocah. Tadi aku hanya menggunakan 60 persen kekuatanku," suara dari penjahat bermata satu itu bergema dari belakang Zhao Feng.     

Namun Zhao Feng tidak melawannya sendirian, ada beberapa grup lain dari Sepuluh Penjaga Langit yang membantunya. Beberapa saat kemudian jarak antara Zhao Feng dan penjahat bermata satu itu cukup jauh sehingga Zhao Feng bisa menggunakan panahnya lagi.     

_Sou! Sou! Sou!_     

Kali ini Zhao Feng menggunakan jurus Mata Kiri Dewa Panah yang membuat anak panahnya melesat dengan sempurna ke arah pemimpin penjahat itu.     

_Ceng! Ceng! Ceng!.._     

Kali ini ada grup batalion lain yang datang dan lebih kuat dari grup Lu Xiaoyu.     

"Itu grupnya Lei Cong!"     

Meski masih cukup jauh, namun sosok berkepala botak itu bisa terlihat. Lei Cong berada di peringkat kedua dari Sepuluh Penjaga Langit dan ia hampir menembus level ketujuh.     

"Mundur!" Pemimpin penjahat itu segera memberikan perintah.     

Anak buahnya sudah terlalu kewalahan dan ditambah dengan datangnya grup lain yang lebih kuat, mereka tidak punya kemungkinan untuk menang sama sekali.     

"Berandalan! Lain waktu kau akan kuhabisi," Laki-laki bermata satu melihat Zhao Feng dengan dingin sebelum ia kabur.     

"Kapan saja kau mau!" Zhao Feng menjawabnya dan sebuah cahaya biru yang dingin muncul di mata kirinya saat ia balik menatap si penjahat bermata satu itu.     

_Apa yang terjadi?!_     

Penjahat itu gemetaran dan merasa seolah jantungnya ditusuk pedang. Namun karena ia berniat untuk mundur, ia tidak terlalu memikirkan hal tersebut.     

"Apa itu?" Zhao Feng merasa ada getaran yang menyakitkan di mata kirinya dan tiba-tiba mengetahui energinya mendadak terkuras habis.     

Ia tidak tahu jurus apa yang baru saja ia gunakan namun jurus itu telah menyedot energinya dengan sangat cepat. Selain itu ia juga melihat raut kebingungan dan ketakutan di mata penjahat bermata satu itu.     

Zhao Feng perlahan memejamkan matanya dan mengetahui bahwa cahaya hijau di matanya kini telah berkembang hampir mendekati ukuran 2,33 meter.     

"Bagus!" Ia berkata dengan gembira. Karena ia baru saja berhadapan dengan pemimpin penjahat itu, level pelatihannya telah menembus level terakhir dari puncak level keenam. Sekarang level pelatihanyannya sama dengan Lei Cong, peringkat kedua di Sepuluh Penjaga Langit.     

"Hahaha.. kau tidak bisa datang dan pergi sesuka hatimu!"     

Dari semak-semak berjarak 1 kilometer muncul seorang pemuda berambut perak. Pemuda itu terlihat seperti perempuan dan ia punya aura yang menakutkan saat berdiri di atas pohon.     

"Feng Hanyue!" seru para pemuda Batalion Penjaga Langit.     

Dia seorang pemuda berusia 15 atau 16 tahun dan ia adalah master beladiri di level ketujuh.     

Level ketujuh...     

Penjahat bermata satu itu terlihat kaget dan sedih disaat yang bersamaan. Ia berusia 28 tahun ketika menembus level ketujuh dan saat itu ia sangat bangga akan pencapaiannya itu. Namun saat melihat Feng Hanyue, semua kepercayaan diri dan kesombongannya langsung menghilang dalam sekejap. Semua pencapaiannya tidak sebanding dengan pencapaian pemuda di hadapannya itu.     

Latar belakang seperti apa yang dimiliki oleh pemuda itu?     

Laki-laki bermata satu itu merasa ada yang salah. Jika ada satu atau dua pemuda jenius yang muncul, itu mungkin bisa dikatakan sebuah kebetulan. Namun mereka semuanya muncul disaat yang nyaris bersamaan, yang membuat orang bodoh pun tahu ada yang salah.     

"Kuda-Kuda Ilusi Langit!"     

Sebuah sinar perak muncul di tubuh Feng Hanyue dan dalam sekejap mata ia mendadak muncul persis di hadapan penjahat itu. Kecepatannya membuat jantung pemimpin penjahat itu gemetar ketakutan karena itu adalah jurus beladiri murni, meskipun belum sempurna.     

Tapak Penghancur Gunung!     

Kali ini ia menggunakan seluruh kekuatannya dan langsung bentrok dengan Feng Hanyue.     

_Boom!_     

Kedua sosok itu menahan napasnya saat bersalto di udara untuk saling menghindar.     

"Jangan berpikir kau bisa kabur dari sini!" Feng Hanyue langsung menggunakan jurus beladiri murninya yang belum sempurna itu dan mengejar si pemimpin penjahat itu. Keduanya pun langsung menghilang ke dalam hutan.     

Hanya Lei Cong dang Zhao Feng yang bisa mengejar keduanya.     

"Jika aku bisa membunuh pemimpin penjahat itu, aku bisa mendapatkan 20 nilai," Zhao Feng menggunakan Ilmu Meringankan Tubuhnya hingga ke batas maksimalnya dan disaat yang sama ia juga melepaskan kekuatan puncak level keenamnya...     

Beberapa saat kemudian sosok Lei Cong dan Zhao Feng pun menghilang ke dalam hutan, meninggalkan para pemuda batalion yang kelelahan.     

"Si Zhao Feng itu sepertinya sama kuatnya dengan Lei Cong." Beberapa pemuda berdiskusi.     

Lu Xiaoyu dan Li Ziwen saling berpandangan dan melihat keterkejutan di mata mereka masing-masing. Sebelumnya mereka telah menertawakan grup Zhao Feng namun mereka tidak mengetahui bahwa Zhao Feng bisa sekuat itu.     

_Di bagian hutan yang lainnya...._     

Zhao Feng dan Lei Cong mencoba mengepung penjahat itu dari sisi yang berbeda saat penjahat itu sedang bertarung dengan Feng Hanyue. Feng Hanyue telah mendapatkan beberapa petunjuk mengenai jurus beladiri murni yang belum sempurna itu dan melihat kecepatannya, pemimpin penjahat itu tahu ia tidak bisa kabur darinya.     

"Jangan paksa aku!" penjahat bermata satu itu memekik dan menggunakan jurus rahasia yang memperluas jangkauan serangannya.     

Penghancur Gunung Tak Terbatas!     

Pemimpin itu melepaskan kekuatannya yang paling besar dan kuat yang belum pernah ia gunakan sebelumnya saat bertarung dengan Feng Hanyue.     

_Deng!_     

Tubuh Feng Hanyue bergetar dan terkapar di tanah sejauh beberapa meter dengan darah yang keluar di sudut bibirnya.     

_Matilah kau!_     

Penjahat itu menahan darah di mulutnya yang nyaris keluar dan kembali menyerang Feng Hanyue.     

"Ini tidak bagus!" seru pemuda berambut perak itu lalu bersembunyi dalam hutan.     

Shooooosh!     

Tiba-tiba sebuah anak panah berwarna biru menembus tameng tenaga dalamnya dan menusuk kakinya.     

"Arghhhh!" penjahat bermata satu itu memekik kesakitan dan hampir terjatuh dari langit.     

Panah itu tepat mengenai titik tengah urat nadi di kakinya. Jika tameng kekuatan tenaga dalamnya tidak bagus, panah itu bisa membuat seluruh kakinya lumpuh.     

"Bajingan brengsek!" penjahat itu berpaling di udara dan memutuskan untuk kabur.     

Panah yang ditembakkan Zhao Feng menggunakan jurus Mata Kiri Dewa Panah itu tidak hanya membantu keadaan Feng Hanyue saat ini, panah itu juga membuat pemimpin penjahat itu melarikan diri.     

"Kalian berhati-hatilah!" Feng Hanyue menatap Zhao Feng dan Lei Cong lalu duduk bermeditasi untuk memulihkan diri.     

_Beberapa saat kemudian..._     

Hanya ada Zhao Feng dan Lei Cong yang menghadapi penjahat itu namun kecepatan laki-laki bermata satu itu terlalu cepat. Meski saat ini Zhao Feng bisa melihat dengan jelas bahwa musuhnya itu sudah di ambang kekalahan, mata kirinya masih berusaha menganalisa tubuh penjahat itu. Aliran darah dan organ dalamnya telah terluka karena menggunakan jurus rahasianya.     

"Sial, para berandalan itu terlalu tangguh!" Penjahat bermata satu itu menggemeretakkan giginya.     

Meski ia sangat cepat dan tahu keadaan di dalam hutan itu dengan baik, dia tetap tidak bisa menghindari Zhao Feng. Zhao Feng malah semakin mendekatinya.     

"Jika memang begitu..." sinar berbahaya muncul di mata penjahat itu saat ia menarik napas dalam-dalam dan menelan sebuah pil obat saat ia mendadak duduk di tanah.     

10 tarikan napas kemudian, Zhao Feng muncul dari jarak 300 meter darinya.     

_Sou! Sou!_     

Zhao Feng menarik Busur Bintang Emasnya dan menggunakan jurus Mata Kiri Dewa Panahnya. Jurus ini mampu mengancam nyawa seorang master beladiri meski Zhao Feng baru berada di level keenam.     

"Matilah kau, berandalan.."     

Penjahat itu menekan paksa luka dalamnya dan menangkis panah Zhao Feng lalu melepaskan pukulan ke arah Zhao Feng.     

_Sou Sou Sou Sou---_     

Zhao Feng terus menerus menarik busurnya dan menembakkan tiga anak panah yang terlihat seperti petir. Ketiga anak panah itu melesat di udara dengan jalur dan arah yang berbeda dan di waktu yang berbeda pula.     

_Matilah kau!     

Penjahat itu menangkis panah pertama, menghindari panah yang kedua dan ia pun semakin mendekati Zhao Feng.     

_Shu!_     

Panah terakhir menggores bahunya, dan hanya sesaat menghentikan laju pengejarannya. Sebuah senyum kemenangan terlihat di wajah pemimpin penjahat itu. Selama ia bisa terus mendekati Zhao Feng, ia sangat yakin bisa menghabisinya dalam waktu singkat.     

Jari Bintang Satu Titik!     

Pemuda di hadapannya itu mendadak maju ke arahnya dan tiba-tiba memancarkan aura yang sangat kuat dan tebal. Saat ini, aura level keenam Zhao Feng telah sepenuhnya digunakan.     

_Shua!_     

Garis hijau kebiruan dari jurus Jari Bintang itu terlihat seperti meteor di malam hari. Jurus ini telah melampaui batas kekuatan maksimal level keenam karena Jari Bintang telah mencapai tahap akhir dari level keempatnya.     

Aliran Kuda-Kuda Angin!     

Zhao Feng menggabungkan kedua jurusnya sehingga membuatnya menjadi lebih cepat lagi. Saat penjahat itu tersenyum, matanya melihat kekuatan jurus itu dan bola matanya mendadak mengkerut.     

_Shooo..._     

Sebuah cahaya hijau kebiruan menusuk tepat di dahi penjahat bermata satu itu.     

_Ploom!_     

Tubuh penjahat itu mendadak kaku saat darah mengucur keluar dari lubang di dahinya. Matanya terlihat sangat ketakutan dan cahaya kehidupannya pun mulai menghilang...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.