Raja Para Dewa

Peringkat Empat Besar Murid Jenius Terbaik



Peringkat Empat Besar Murid Jenius Terbaik

0"Pertandingan berakhir disini!"     

Semua orang melihat dengan semangat, penasaran dengan jurus mematikan apa yang akan digunakan Xin Wuheng. Zhao Feng pun juga bersemangat saat ia perlahan mengalirkan kekuatan tenaga dalamnya.     

Berdasarkan kekuatan serangannya, ia punya jurus Jari Bintang dan tahapan terkuatnya, Jari Bintang Satu Garis yang belum ia gunakan. Berdasarkan pertahanannya, Teknik Dinding Besinya telah mencapai level kelima. Semua serangan dari pesilat dibawah level ketujuh tidak akan bisa melukainya. Lagipula level pelatihan Zhao Feng sebenarnya berada di level keenam.     

Raut wajah Xin Wuheng tenang seperti air, lalu ia perlahan menurunkan tangannya dan kekuatan tenaga dalamnya pun berhenti mengalir.     

Hmmm?     

Zhao Feng sedikit terkejut.     

"Aku mengaku kalah." Ujar Xin Wuheng tanpa ekspresi.     

Mengaku kalah? Kenapa?     

Kehebohan pun terjadi, banyak penonton kebingungan.     

Xin Wuheng mengaku kalah?     

Beberapa generasi yang lebih tua pun kaget setengah mati. Tidak ada yang menyangka Xin Wuheng akan mengaku kalah setelah jurus ke 99. Lagipula berdasarkan situasi pertandingan terakhir, Xin Wuheng dan Zhao Feng sama-sama punya kesempatan menang.     

"Dia.. dia mengalahkan Xin Wuheng?" Zhao Ling duduk dengan tak berdaya di lantai saat ia menatap kosong ke udara.     

Ia akhirnya sadar monster seperti apa yang ia hadapi. Kekuatan Zhao Feng tidak hanya melebihi murid jenius di klan keluarga Zhao, ia juga membuat murid jenius terbaik di kota Bulu Matahari mengaku kalah.     

"Tidak, kau belum kalah," ujar Zhao Feng menatap Xin Wuheng lekat-lekat.     

Mata kirinya masih merasakan aliran kekuatan tenaga dalam dan darahnya. Ia bisa melihat tenaga dalam Xin Wuheng lebih kuat daripada Zhao Linlong. Itu artinya level pelatihan Xin Wuheng bukan berada di puncak level kelima. Pelatihan aslinya berada di puncak level keenam! Puncak level keenam!     

Zhao Feng telah mengalahkan semua murid jenius di kota Bulu Matahari. Saat ia menganalisa kekuatan Xin Wuheng, ia tahu Xin Wuheng tidak sesederhana yang terlihat..     

Tentu saja Zhao Feng tidak takut dengan level pelatihan Xin Wuheng yang sesungguhnya. Zhao Feng juga punya level pelatihan yang tinggi dan dibantu dengan kekuatan mata kirinya membuatnya yakin ia tidak akan kalah.     

"Tidak ada gunanya meneruskan pertarungan kita," Xin Wuheng menggelengkan kepalanya.     

Ia memang tidak kalah, namun ia berkata seperti itu karena tidak mau level pelatihan dan jurus-jurus mematikannya bisa terlihat oleh yang lainnya.     

Selain itu ada dua alasan lainnya. Pertama, dia lebih tua dua tahun daripada Zhao Feng dan ia tidak mau menggunakan pengalamannya ini untuk mengalahkannya. Kedua, aura dan teknik Xin Wuheng telah dicuri oleh Zhao Feng. Dari pengamatan Xin Wuheng, Zhao Feng itu seperti monster, jika ia memperlihatkan lebih banyak teknik dan jurusnya, itu hanya akan menguntungkan Zhao Feng.     

"Bagaimana jika kita menganggap pertandingan ini seri?" Qiu Mengyu bertanya sebagai tuan rumah pertandingan.     

Seri?     

Zhao Feng menatap ke arah Xin Wuheng dan keduanya menganggukan kepalanya.     

"Baiklah" Zhao Feng setuju dan tidak memaksa untuk melanjutkan pertandingan.     

Lagipula berdasarkan peraturan, pertarungan ini tidak akan lebih dari 100 jurus.     

"Aku akan menunggu pertarungan kita yang berikutnya," Ujar Xin Wuheng sambil tersenyum.     

Setelah selesai berkata demikian, ia langsung meninggalkan arena pertandingan. Kejadian itu membuat bingung banyak orang.     

Apakah Xin Wuheng pergi di tengah-tengah acara pertandingan yang sedang berlangsung?     

Tidak ada yang tahu bahwa setelah Xin Wuheng pergi, ia tidak pernah muncul lagi di kota Bulu Matahari...     

Keberadaannya perlahan menghilang. Nantinya ia akan bertemu lagi dengan Zhao Feng..     

Pertandingan antar klan kembali berlanjut, namun pertarungan Xin Wuheng dan Zhao Feng merupakan klimaksnya. Pertandingan setelahnya menjadi terlihat biasa-biasa saja.     

Sekarang empat murid jenius terbaik telah diumumkan.     

Peringkat pertama : Zhao Feng dan Xin Wuheng     

Peringkat ketiga : Zhao Linlong     

Peringkat keempat : Qiu Mengyu     

Saat ini semuanya setuju, namun pertandingan antar klan ini ternyata tidak hanya punya satu kuda hitam.     

"Aku Zhao Yufei ingin menguji kemampuanmu," Suara Zhao Yufei seperti bunga lotus yang jernih, murni dan polos. Kehadirannya langsung menarik perhatian para pemuda. Diskusi pun terdengar di kalangan penonton.     

Zhao Yufei telah mencapai level kelima dalam usia semuda itu. Potensinya hampir setara dengan Zhao Feng, namun Zhao Feng paham bahwa kelebihannya disebabkan oleh mata kirinya. Jika ia tidak menerima mata misterius itu, Zhao Yufei pasti akan menjadi murid jenius terbaik di keluarga Zhao. Bahkan Zhao Linlong belum mencapai level kelima saat seusia dengannya.     

Namun, Zhao Yufei datang dari keluarga Zhao klan cabang dan dilihat dari sumber daya latihan yang ia bisa dapatkan, ia berada jauh dari Zhao Linlong.     

"Aku akan melakukannya," Dari keluarga Xin keluar seorang pemuda di level kelima.     

Pemuda itu adalah Xin Chen, peringkat kedua di keluarga Xin, tempat di bawah Xin Wuheng dan diatas Xin Tong. Ia hanya kalah oleh Zhao Linlong dan Qiu Mengyu. Dilihat dari kekuatannya, Xin Chen setara dengan Zhao Chi yang hanya satu peringkat dibawah keempat murid jenius terbaik di kota.     

"Tapak Daun Kupu-Kupu!"     

Zhao Yufei terlihat ringan seperti angin dan telapak tangannya benar-benar lembut dan halus. Saat ia menyerang, ia segera menggunakan jurus beladiri level tinggi Tapak Daun Kupu-Kupu yang hampir mencapai tingkat puncaknya.     

_Pah! Pah! Pah.._     

Kedua sosok itu saling menerjang. Zhao Yufei terlihat anggun dan halus. Setelah bertanding sebanyak sepuluh jurus, Zhao Yufei mulai terlihat unggul. Dilihat dari kerusakan yang ditimbulkannya, ia mungkin hanya setara dengan Zhao Chi, namun kekuatan tenaga dalamnya telah dibantu dengan Teknik Pernapasan Membelah Angin sehingga lebih kuat dibandingkan Xin Chen.     

Teknik Pernapasan Membelah Angin menambah kecepatan dan kekuatan jurus pertahanannya. Saat digunakan bersamaan, ia bisa dengan mudah mengalahkan pesilat lainnya di level yang sama.     

30 jurus kemudian, kekuatan Zhao Yufei semakin meningkat. Telapak tangannya terlihat lembut namun sangat kuat. Dari pertandingan ini nampaknya ia mendapatkan beberapa pencerahan.     

"Ia juga mempelajari teknik penguatan badan seperti Qiu Mengyu," Xin Tong kaget.     

Teknik penguatan badan Zhao Yufei hampir sama kuatnya dengan Teknik Dinding Besi, namun lebih cocok untuk perempuan.     

"Ia punya potensi dan ia mungkin menyembunyikan kekuatan aslinya," Zhao Feng tiba-tiba ingat si orang tua bertangan satu yang misterius itu. Orang tua itu bisa mengambil buku jurus level tinggi seperti Teknik Dinding Besi adalah hal yang luar biasa.     

30 jurus kemudian, Zhao Yufei semakin gencar menyerang dan akhirnya mengalahkan Xin Chen.     

Zhao Yufei menang! Ada lagi seorang kuda hitam!     

Zhao Yufei beristirahat sejenak lalu lanjut menantang Qiu Changyi. Qiu Changyi adalah salah satu murid jenius terbaik di kota dan meskipun ia tidak bisa mendapat peringkat pertama, ia tetap kuat.     

Langkah Bulu terbang! Langkah Awan dan Bulu Terbang!     

Qiu Changyi menggunakan dua jurus kecepatannya yang telah mencapai level puncaknya. Hanya Zhao Feng yang bisa mengejarnya.     

"Daun Awan Peringan Tubuh!" jurus Zhao Yufei tiba-tiba berubah saat ia menggunakan jurus yang belum pernah didengar sebelumnya. Badannya langsung menjadi seringan daun saat ia bersalto di udara.     

"Daun Awan Peringan Tubuh? Jurus apa itu? Sepertinya hampir sama dengan Ilmu Meringankan Tubuhku!" Zhao Feng juga terkejut.     

Ia akhirnya sadar ia terlalu terburu-buru menukar Teknik Pernapasan Membelah Angin dengan Teknik Dinding Besi. Mungkin itu kesepakatan yang bagus, namun Teknik Pernapasan Membelah Angin ternyata cocok sekali dengan Zhao Yufei. Jurus barunya itu bahkan terlihat lebih hebat dengan bantuan Teknik Pernapasan Membelah Angin.     

Saat Zhao Feng menghela napas, situasi pertandingan pun langsung berubah, Qiu Changyi kalah!     

Dilihat dari kecepatannya, Qiu Changyi memang tidak unggul dibandingkan Zhao Yufei yang punya jurus Langkah Seringan Daun Awan.     

Setelah mengalahkan Qiu Changyi, Zhao Yufei hanya perlu mengalahkan satu orang lagi untuk menjadi salah satu dari empat murid jenius terbaik di kota Bulu Matahari.     

Akhirnya, pertandingan antar klan pun hampir berakhir.     

Saat ini, Zhao Yufei menantang Qiu Mengyu. Pertarungan kedua gadis cantik ini sekali lagi membuat pertandingan antar klan mencapai klimaksnya. Zhao Yufei tetap menggunakan jurus Daun Awan Peringan Tubuh untuk menangkis serangan Qiu Mengyu.     

Seratus jurus kemudian, kedua memutuskan pertandingan berakhir dengan seri, yang sekali lagi membuat kehebohan. Julukan empat murid jenius terbaik telah berubah menjadi lima murid jenius terbaik yaitu Xin Wuheng, Zhao Feng, Zhao Linlong, Qiu Mengyu dan Zhao Yufei.     

Klan keluarga Zhao punya tiga murid jenius terbaik, membuat keluarga Qiu dan Xin merasa sangat tertekan. Qiu mengyu dan Qiu Changyi saling berpadangan dan bisa terlihat rona kekhawatiran di mata mereka. Para murid jenius dari keluarga Zhao terlalu menakutkan. Selain Zhao Linlong, ada Zhao Feng dan Zhao Yufei.     

Keberhasilan Zhao Feng seperti keajaiban. Dia orang pertama yang setara dengan Xin Wuheng. Namun Xin Wuheng lebih tua dari Zhao Feng sehingga jika dibandingkan dengan bakat dan kekuatannya, Zhao Feng lebih unggul.     

"Mengyu!" Di belakang arena pertandingan ada seorang laki-laki tua berjubah abu-abu memanggilnya.     

"Tetua." Ujar Qiu Mengyu dengan hormat.     

"Ada yang harus kamu lakukan, ini sangat penting..." laki-laki tua berjubah abu-abu itu berkata dengan perlahan.     

************     

Pertandingan antar klan pun akhirnya usai.     

Para murid jenius keluarga Zhao berjalan keluar dari ruangannya dan mulai menuruni bukit. Banyak yang memandang Zhao Feng dengan rasa takut dan kagum, namun ada juga yang memandang dengan rasa cemburu dan benci.     

"Zhao Feng, jangan berpikir kau adalah yang terbaik hanya karena kau menduduki peringkat satu. Aku bahkan belum menggunakan jurus-jurus mematikanku di pertandingan ini," ujar Zhao Linlong dengan dingin saat ia menatap Zhao Feng dengan pongah dan percaya diri yang kelewat tinggi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.