Raja Para Dewa

Pengkhianatan!



Pengkhianatan!

0Kejadian tersebut membuat yang lainnya menatap mereka dengan sangat terkejut. Siapa yang menyangka bahwa Panglima Guanjun yang melegenda itu dapat dikalahkan dengan begitu mudahnya oleh seorang pemuda?     

"Guru!" Ye Linyun dan yang lainnya berseru saat mereka serempak berlari ke arah Panglima Guanjun. Sekelompok orang itu menatap Quan Chen dengan marah namun mereka pun tidak dapat menyembunyikan ketakutan di hati mereka.     

"Jangan ada yang menyerang!" Panglima Guanjun menyeimbangkan tubuhnya dan berkata kepada semua muridnya.     

Panglima Guanjun nyaris tidak dapat berdiri sendiri. Melihat sosok gurunya itu, Zhao Feng melihat sesuatu yang membuatnya terkejut. Jika orang itu bukan Panglima Guanjun, mereka semua akan menghadapi takdir kematiannya tanpa ampun lagi.     

"Paman Xu, aku bukan seorang pembunuh maniak." Quan Chen tersenyum sembari matanya tertuju pada Bei Moi.     

Shua!     

Sosoknya menghilang dengan cepat dan tiba-tiba muncul di depan Bei Moi.     

"Apa yang akan kau...?" raut wajah Bei Moi berubah saat kekuatan tenaga dalamnya terkunci. Quan Chen berdiri dihadapannya, namun ia sama sekali tidak dapat bergerak.     

"Saudara Bei Moi, kau adalah murid utama Paman Xu Ran, jadi seharusnya kau tahu bahwa sembilan level di jalur beladiri hanyalah dasar beladiri. Hanya jalur beladiri murni-lah semuanya benar-benar dimulai..." suara Quan Chen terdengar tenang dan menyejukkan.     

Orang-orang yang ada di situ seperti Zhao Feng tidak mengerti apa maksud dari perkataan Quan Chen itu.     

"Aku tahu"     

Bei Moi mencoba menghancurkan kuncian ditubuhnya diam-diam. "Sembilan level di jalur beladiri dikenal sebagai Alam Gabungan, yang berguna untuk menguatkan dasar beladiri. Setelah Alam Gabungan ada Alam Bumi Tinggi, lalu berikutnya ada Alam Roh Sejati. Alam Bumi Tinggi itu dikenal sebagai jalur beladiri murni di dunia manusia, ini tahapan ketika seseorang telah melampaui kemampuan manusia biasa..."     

Alam Gabungan, Alam Bumi Tinggi, Alam Roh Sejati...     

Analisa Bei Moi membuat Zhao Feng dan yang lainnya berpikir dengan serius. Sulit dibayangkan bahwa sembilan level yang selama ini mereka kenal hanyalah tahapan dasar dari beladiri.     

"Dunia ini lebih besar daripada yang kalian bayangkan. Gurumu itu hanya berada di Langit Kedua dari Alam Bumi Tinggi dan ia ibarat seekor semut di dalam klan." Quan Chen berkata dengan nada mengejek.     

Seekor semut? Semua murid-muridnya langsung terlihat marah.     

"Berani-beraninya kau menghina guruku!" Ye Linyun dan Yang Qingshan berteriak nyaris bersamaan.     

Quan Chen tetap tersenyum dengan santai dan ia tidak ingin menjelaskannya. Meskipun ia hanya sendirian, dia tetap lebih unggul dibandingkan 10 pesilat di level ke 9 dan seorang ahli beladiri murni. Para pesilat di samping Panglima Guanjun tidak berani membuat gerakan yang gegabah.     

"Kekuatan yang hebat! Jika seseorang punya kekuatan sebesar itu, mereka tidak perlu takut bila harus menghadapi seluruh ibukota provinsi," Zhao Feng terkejut dan juga tak berdaya. Pemuda dihadapannya itu memiliki kekuatan yang dapat menghancurkan seluruh Istana Guanjun.     

"Lihat, bahkan gurumu setuju denganku. Ia hanyalah bawahan di dalam klan, pesilat jenius berbakat sepertimu hanya akan terbatasi jika memiliki guru sepertinya," Quan Chen berkata perlahan.     

Wajah Bei Moi terlihat memerah saat ia mencoba menghancurkan kuncian di kekuatan tenaga dalamnya namun ia selalu gagal.     

"Apa yang kau inginkan?" Bei Moi akhinya menyerah.     

Ia harus mengakui bahwa pemuda di hadapannya itu memiliki kekuatan yang melebihi kekuatan Panglima Guanjun dan pemuda itu juga berkata bahwa gurunya telah melampaui Alam Bumi Tinggi dan menembus Alam Roh Sejati.     

"Guruku adalah pesilat yang telah menembus Alam Roh Sejati dan tetua di Klan Bulan Patah. Ia memiliki kekuatan seperti seorang dewa. Itulah orang dengan kekuatan sejati yang sangat kuat!" suara Quan Chen terdengar bersemangat dan penuh dengan rasa kagum.     

Alam Roh Sejati. Itu adalah tahapan yang bahkan seorang Panglima Guanjun pun akan bertekuk lutut karenanya. Kata-kata Quan Chen membuat Panglima Guanjun tidak dapat berkata apa-apa. Semua yang dikatakan Quan Chen adalah kenyataan yang sesungguhnya.     

Saat ini, semuanya pun terdiam.     

Panglima Guanjun mengerling sedih, saat ia mendesah dan berkata, "Bei Moi, kau bisa membuat keputusanmu sendiri,"     

"Hahaha... Paman Xu! Kau sangat membantu, memangnya kau berpikir kau layak menjadi guru dari Bei Moi?" suara tawa Quan Chen terdengar sangat angkuh.     

Quan Chen pun berpaling ke arah Bei Moi, "Guruku bernama Tuan Hai Yun dan ia memberikan kesempatan padamu untuk menjadi gurumu, apakah kau mau?"     

Guru? Ini...     

Keraguan muncul di wajah Bei Moi     

"Jika kau setuju dan mau menjadi murid seorang tetua, kau bisa langsung menjadi murid utamanya. Dengan cara ini, kau mrmiliki awal yang lebih baik dan kau juga berkesempatan bertemu dengan pesilat jenius sejati di seluruh benua..." suara Quan Chen terdengar sangat meyakinkan.     

Hati Zhao Feng dan yang lainnya pun mulai terpengaruhi mendengar perkataan Quan Chen. Seperti apa tahapan sebenarnya di dunia persilatan? Saat masih tinggal di kota Bulu Matahari, Zhao Feng sudah memiliki ekspektasi yang tinggi tentang dunia di luar sana.     

"Jika kau menjadi murid seorang tetua, kau akan memiliki masa depan yang lebih baik," Suara Quan Chen terdengar lembut.     

Ia tidak menyerang Bei Moi, malah justru ia membicarakan tentang dunia di luar sana. Saat ini, pilihan Bei Moi adalah menjadi murid seorang murid bawahan terluar atau menjadi murid seorang tetua.     

"Hehehe. Kau harus tahu satu hal lagi. Xu Ran tidak bersahabat dengan guruku, Tuan Hai Yun. Jika kau bisa menjadi anggota klan Bulan patah sebagai murid dari Xu Ran, aku janji hidupmu di klan tidak akan punya masa depan yang bagus," Quan Chen tersenyum dingin.     

Tidak sulit untuk membayangkan Panglima Guanjun dan guru Quan Chen memiliki hubungan yang buruk. Jika seorang murid Panglima Guanjun menjadi anggota klan, mereka akan ditekan dan masa depan mereka akan dibatasi. Tidak peduli seberapa tingginya bakat Bei Moi, ia akan tetap menjadi seekor semut di mata seorang tetua. Jika seorang tetua berniat untuk menekan dan menghentikannya, itu akan sangat mudah dilakukannya.     

Mendengar hal tersebut, keringat dingin mulai menetes di dahi Bei Moi.     

"Jadi, apa keputusanmu?" Quan Chen dengan santai mengayunkan tangannya dan membuka kuncian yang membelenggu tenaga dalam Bei Moi.     

Keraguan dan pergulatan muncul di wajah Bei Moi, ia pun menatap Panglima Guanjun dan Quan Chen. Murid yang lainnya hendak berteriak ke Bei Moi namun Panglima Guanjun menghentikannya.     

Akhirnya, Bei Moi berkata dengan datar, "Aku mau mengikuti Tuan Hai Yun,"     

Setelah membuat keputusan itu, sikapnya yang datar dan tanpa ekspresi itu membuat yang lainnya menyumpahinya.     

"Bagus! Bagus! Seribu tahun lagi kau tidak akan menyesal dengan keputusanmu ini!" Wajah Quan Chen terlihat puas lalu ia mendadak muncul di hadapan Panglima Guanjun.     

"Paman Xu Ran, aku akan membawa murid yang telah setuju untuk ikut denganku ini. Tidak akan ada masalah kan?" ekspresi sombong terlihat diwajahnya saat ia menatap Panglima Guanjun.     

Matanya terlihat senang saat menikmati wajah Panglima Guanjun yang tak berdaya itu.     

"Pergilah," wajah Panglima Guanjun terlihat pucat saat ia mengayunkan tangannya. Ia terlihat seolah menua 20 tahun dalam waktu sekejap.     

Saat ini Zhao Feng dan yang lainnya tampak tak percaya melihat kejadian itu, karena mereka tahu seberapa besar perhatian dan kasih sayang Panglima Guanjun untuk Bei Moi. Namun, si murid super jenius itu telah diambil begitu saja dari hadapannya oleh seorang musuh. Bagaimana mungkin Panglima Guanjun tidak sedih?     

Zhao Feng sepertinya dapat mendengar suara tetesan di hati Panglima Guanjun.     

"Xu Ran! Guruku menitipkan sebuah pesan padamu. Kau akan selalu berada dibawah kakinya seumur hidupmu. Wanita dan muridmu akan diambil juga olehnya!" Ujar Quan Chen dengan dingin sebelum ia pergi.     

Wah!     

Panglima Guanjun nyaris pingsan karena marah.     

"Kau akan selalu berada di bawah kakinya seumur hidupmu. Wanita dan murid-muridmu akan diambil juga olehnya!"     

Kalimat itu bergema di seluruh gedung hingga dua kali.     

Zhao Feng dan yang lainnya pun terpaku, sulit dibayangkan bahwa Panglima Guanjun harus mulai dari awal lagi di klan tersebut. Panglima Guanjun dikalahkan oleh 'orang itu' berkali-kali bahkan kehilangan wanita yang dicintainya gara-gara 'orang itu'.     

Ia telah menghabiskan banyak waktu dan usaha untuk melatih pesilat jenius untuk dapat mengalahkan 'orang itu' namun pesilat itu telah direbutnya juga.     

"Ini pertarungan yang tidak adil. Si Tuan Hai Yun itu hanya bermain-main dengan Anda," Amarah muncul di hati Zhao Feng.     

Ia hanyalah murid terluar Panglima Guanjun jadi tidak ada hubungan yang cukup dekat diantara mereka. Namun saat ini, ia merasa perlu menegakkan keadilan terhadap lawannya itu.     

Memandang Quan Chen dan Bei Moi yang pergi meninggalkan mereka, moral para pesilat yang tersisa di gedung itu menjadi sangat rendah.     

Ye Linyun, Yang Qingshan, dan Nan Gongfan sangat marah sehingga mereka bersumpah serapah dan mengutuk Bei Moi karena berkhianat pada guru mereka.     

"Jangan menyalahkan Bei Moi," Ujar Panglima Guanjun dengan sedih.     

"Guru, kenapa kau masih membela si bedebah itu?" ujar Nan Gongfan dengn marah.     

Panglima Guanjun menarik napas dalam-dalam dan berkata, "Bei Moi itu sangat cerdas. Dengan potensi dan bakatnya, pelatihannya mungkin akan dilumpuhkan jika ia tidak menyetujuinya. Karena ia seorang pesilat jenius yang pasti akan mendapatkan kelas yang lebih tinggi di dalam klan. Itu adalah hal yang tidak diinginkan oleh si Tuan Hai Yun,"     

Mendengar analisa Panglima Guanjun, Zhao Feng dan yang lainnya pun akhirnya paham. Berkhianat atau lumpuh seumur hidup itu sama sekali bukan pilihan. Bei Moi sebenarnya sama sekali tidak memiliki pilihan lain.     

Panglima Guanjun terlihat lebih tua saat ia menatap murid-muridnya. "Bei Moi telah pergi, namun 3 rekomendasi itu akan tetap ada,"     

Setelah Bei Moi pergi, persaingan diantara mereka menjadi lebih mudah yang artinya hal yang bagus untuk beberapa murid.     

"Potensi kalian jauh lebih rendah dibandingkan Bei Moi. Jika kalian bisa menjadi anggota klan, Tuan Hai Yun tidak akan mengganggu kalian selama kalian tidak menampilkan yang terlalu bagus. Namun murid lain di dalam klan mungkin akan menyusahkan ..." suara Panglima Guanjun terdengar tak berdaya.     

Ia tidak memiliki banyak harapan pada muridnya yang tersisa ini, ia hanya melakukan tugasnya sebagai guru mereka.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.