Raja Para Dewa

Teknik Dinding Perak



Teknik Dinding Perak

0Zhao Feng mengamati semua jurus yang ada dan melihat kebanyakan jurus beladiri murni disitu adalah jurus untuk menyerang. Hanya ada dua jurus pertahanan badan termasuk Teknik Dinding Perak.     

"Jurus untuk menyerang dan jurus kecepatan pasti tidak mudah untuk dipelajari," Zhao Feng diam-diam berpikir.     

Di dalam dimensi mata kirinya, ia punya Tapak Angin Misterius dan empat jurus beladiri murni yang belum sempurna : Aliran Kuda-Kuda Angin, Kuda-Kuda Angin Puyuh, Kuda-Kuda Membelah Angin, Kuda-Kuda Angin Api.     

Jurus beladiri murni yang tak sempurna itu saja membuat Zhao Feng butuh waktu yang sangat lama untuk mempelajarinya. Memikirkan semua hal itu, Zhao Feng pun akhirnya mengambil keping giok bertuliskan Teknik Dinding Perak.     

"Kau memilih Teknik Dinding Perak?"     

Prajurit Ketiga itu sedikit terkejut. Sebelumnya, ia telah membawa beberapa orang ke ruangan ini dan mereka semua memilih jurus menyerang seperti Tapak Dewa Darah dan Cakar Iblis Surga. Jika seseorang mempelajari jurus menyerang itu, mereka bisa mengalahkan semua pesilat di level yang sama, namun memang tidak banyak yang bisa mempelajarinya hingga sempurna.     

"Ya," Zhao Feng sudah memantapkan pilihannya. Ia memilih jurus itu dengan banyak pertimbangan.     

"Tidak mudah untuk mempelajari jurus teknik penguatan badan yang murni, namun tingkat kekuatannya akan meningkat drastis di kemudian hari dibandingkan jurus lainnya," Prajurit Guanjun itu tersenyum. Ia mengagumi keputusan Zhao Feng karena tubuh adalah dasar pelatihan untuk seorang pesilat. Seseorang bisa melatih jurus lainnya jika badannya punya dasar yang kuat.     

Setelah meyakinkan pilihan jurusnya, Prajurit Ketiga memberikan sebuah buku tulisan tangan ke Zhao Feng. Saat membuka buku tersebut, Zhao Feng melihat isinya hampir sama dengan Teknik Dinding Besinya, namun lebih detail dan mendalam.     

"Meskipun ini cuma tulisan tangan, kau harus mengembalikannya dalam tujuh hari. Kau tidak boleh memberikan teknik ini kepada orang lain atau Istana Guanjun akan melumpuhkan pelatihanmu," Prajurit Guanjun itu memberikan peringatan pada Zhao Feng.     

"Aku mengerti! Namun aku tidak perlu membawa bukunya," kata Zhao Feng dengan tenang.     

Setelah berkata demikian, ia menatap bukunya dengan serius dan membalikkan setiap halamannya dengan cepat.     

_Shua!_     

Dalam waktu singkat semua isi buku itu telah disalin dalam ingatan Zhao Feng. 10 tarikan napas kemudian Zhao Feng mengembalikan buku tersebut kepada Prajurit Ketiga.     

"Kau...," Prajurit Ketiga sedikit terkejut.     

"Aku telah mengingatnya," ujar Zhao Feng sambil tersenyum.     

_Monster seperti apa dia ini....?_     

Rasa terkejut itu bisa terlihat di mata Prajurit Ketiga itu. Ia telah melihat banyak pemuda jenius yang bisa menghapal apapun yang mereka lihat. Namun ini pertama kalinya ia melihat seseorang bisa menghapal satu buku secepat itu.     

Lagipula buku jurus itu punya berbagai gambar dan kalimat yang rumit, satu perbedaan kecil saja bisa menghasilkan malapetaka. Bahkan para pesilat jenius yang bisa menghapal apapun yang mereka lihat akan kembali untuk melihat isi buku itu berulang-ulang kali.     

"Apa kau yakin telah menghapal semuanya? Hehe, Aku rasa adik Bei akan tertarik..." Prajurit Guanjun itu menatap Zhao Feng yang melangkah pergi dan tertawa.     

Ia percaya Zhao Feng pasti telah menghapalnya karena tidak ada yang bisa menolak buku jurus beladiri murni...     

Setelah meninggalkan Gedung Perbendaharaan, Zhao Feng kembali ke Batalion Penjaga Langit. Saat ia mulai mendekati kabin kayunya, Zhao Yufei dan Huang Qi melihatnya dengan tatapan penasaran.     

"Kakak Feng, apa yang kau dapatkan dari Gedung Perbendaharaan?" Zhao Yufei berkedip kepadanya dengan rasa penasaran. Semua orang tahu bahwa Zhao Feng mendapatkan nilai pertarungan tertinggi sehingga ia mendapatkan hadiah tambahan juga.     

"Rahasia," Zhao Feng melemparkan senyuman yang misterius dan masuk ke dalam kabin kayunya. Ia tidak mau orang lain tahu bahwa ia mendapatkan jurus beladiri murni.     

_Di dalam kabin kayu nomor 10...._     

Zhao Feng duduk bersila dan semua isi buku Teknik Dinding Perak muncul kembali di pikirannya. Ia lalu mulai mempelajarinya sambil membandingkannya dengan Teknik Dinding Besinya.     

"Teknik Dinding Besi memang versi sederhana dari Teknik Dinding Perak..."     

Rasa gembira terpancar di mata Zhao Feng. Hal itu disebabkan karena jurus ini lebih bagus untuknya dibandingkan jurus lainnya yang akan sulit untuk dipelajari. Ia telah mempelajari Teknik Dinding Besi sehingga ia punya landasan kuda-kuda yang kuat sehingga lebih mudah baginya mempelajari Teknik Dinding Perak ini.     

Teknik Dinding Perak ini terbagi menjadi 11 level. Tiga level pertamanya sama dengan Teknik Dinding Besi, yang mengfokuskan pada penguatan kulit tubuh. Level keempat hingga ke enam fokus pada penguatan tulang yang bisa meningkatkan kekuatan menyerangnya. Level ketujuh hingga kesembilan fokus pada penguatan organ dalam dan meningkatkan potensi tubuhnya hingga ke batas maksimal. Seorang pesilat bahkan bisa menciptakan tameng dari kekuatan tenaga dalam dan bisa menangkis serangan panah dari 10.000 pemanah.     

Level kesepuluh: ada perubahan dalam darah dan tulang seseorang, yang bisa membuatnya menembus ke jalur beladiri murni!     

Membaca hingga ke bagian ini, Zhao Feng tidak bisa berkata apapun lagi. Level kesepuluh bisa membuatnya menembus ke jalur beladiri murni.     

Level kesebelas. Tubuh yang sempurna, nyaris tidak bisa dihancurkan oleh apapun.     

Zhao Feng menahan napas saat membaca bagian terakhirnya. Lalu membandingkannya dengan 7 level dari Teknik Dinding Besi.     

"Sepertinya Teknik Dinding Besi dari orang tua bertangan satu itu punya sedikit permasalahan karena sepertinya ada 3 level yang hilang. Jurus beladiri level tinggi tidak akan bisa membuat seorang pesilat mencapai jalur beladiri murni," Zhao Feng menganalisanya.     

Dia bahkan curiga kalau orang tua bertangan satu itu sebenarnya memiliki Teknik Dinding Perak namun takut untuk membeberkannya. Namun karena pertanyaan Zhao Feng sepertinya tidak punya jawaban pasti, ia tidak mau mencari tahu lebih jauh lagi.     

Di hari yang sama, Zhao Feng mulai melatih Teknik Dinding Perak. Zhao Feng hanya butuh tiga jam untuk berhasil mempelajari tiga level pertamanya dan ia bahkan tidak bisa mengungkapkan dengan kata-kata kegembiraannya saat ini.     

Tiga jurus pertama ini sama dengan Teknik Dinding Besi, hanya lebih mendalam.     

Mulai dari level keempat, perbedaan kedua jurus ini pun semakin melebar. Level keempat hingga keenam Teknik Dinding Perak sama dengan level keempat hingga keenam di jalur beladiri. Tidak seperti Teknik Dinding Besi yang tiap levelnya punya perbedaan yang sangat besar.     

_Keesokan malamnya. ..._     

Zhao Feng telah berhasil mencapai level kelima Teknik Dinding Perak dan perkembangan latihannya pun mulai melambat. Namun karena Zhao Feng punya dasar Teknik Dinding Besi yang kuat, ia bisa mencapai level keenam hanya dalam waktu tiga hari.     

"Level keenam Teknik Dinding Perak. Aku bisa melemparkan pesilat di level ketujuh dan yang lebih rendah dan aku bahkan bisa menantang seorang master beladiri hanya dengan kekuatan badanku saja," mata Zhao Feng berkedip dan sebuah senyum tersungging di bibirnya.     

Kekuatannya kini telah meningkat 50 persen karena kekuatan tenaga dalam dan jurus beladiri menggunakan kekuatan tubuh sebagai dasar pelatihannya.     

Setelah mencapai level keenam dari Teknik Dinding Perak, pelatihannya pun mulai melambat bahkan terhenti sama sekali. Zhao Feng paham bahwa kekuatan teknik Dinding Besi telah digunakan hingga batas maksimal. Untuk meningkatkan kemampuan teknik ini, ia harus menggunakannya dalam pertarungan.     

_Hu~_     

Zhao Feng menghela napas panjang dan menguap. Ia telah berlatih beberapa hari dan saat ia keluar dari ruangannya, ia melihat ada beberapa perubahan di Batalion Penjaga Langit.     

Tenda yang bisa digunakan Zhao Yufei telah menghilang, hanya ada tenda milik Huang Qi.     

"Dua hari yang lalu nona Yufei berhasil mencapai peringkat kelima dari Sepuluh Penjaga Langit dan Lu Xiaoyu mencapai peringkat ketiga. Selain itu ada 2 orang dari Sepuluh Penjaga langit yang posisinya telah tergantikan oleh pesilat lainnya...." Huang Qi memberikan rangkuman kejadian di batalion tersebut.     

Misi untuk membunuh para penjahat itu rupanya telah mengubah beberapa pemuda di Sepuluh Penjaga Langit karena mereka mendapatkan hadiah istimewa yang membuat mereka mampu meningkatkan hasil pelatihannya dengan sangat cepat.     

Namun, tidak ada yang mau menantang Zhao Feng karena ia sebelumnya pernah bertarung dengan Lei Cong dengan hasil seri beberapa hari yang lalu dan ia diakui masuk dalam jajaran peringkat tiga besar.     

"Oh ya, kau harus berhati-hati. Lei Cong akan keluar dari latihannya hari ini dan aku dengar ia ingin bertanding lagi denganmu," Huang Qi memberikan peringatan kepada Zhao Feng.     

Lei Cong?     

Zhao Feng tersenyum dan tidak terlalu memikirkannya. Pelatihannya saat ini telah disembunyikan dan terlihat seperti puncak level keenam, sehingga Huang Qi tidak tahu bahwa ia telah mencapai level ketujuh. Teknik Balok Kayunya telah mencapai tingkat kesempurnaan sehingga ia bisa menciptakan kematian palsu.     

Beberapa saat kemudian Zhao Feng tiba di kabin kayu nomor 5 dan berlatih tanding dengan Zhao Yufei. Gadis itu memang telah mengalami banyak kemajuan, ia telah mempelajari tiga jurus beladiri level puncak yaitu jurus menyerang, jurus bertahan dan jurus penguatan badan dengan baik.     

Kemampuan Zhao Yufei mempelajari jurus beladiri dan level pelatihannya jauh lebih cepat dibandingkan orang lain. Setelah misi itu, kemampuannya semakin terasah dan potensinya semakin berkembang yang membuatnya mampu mencapai puncak level keenam.     

Saat keduanya sedang latihan tanding. Dua orang pemuda berusia sekitar 15 tahun muncul di pintu gerbang Batalion Penjaga Langit.     

"Ada anak baru datang di Batalion Penjaga Langit?" beberapa pemuda terlihat penasaran.     

Keduanya terlihat sangat berbeda. Satunya terlihat sangat tampan dan mudah diajak bicara, sedangkan yang satunya diam tanpa ekspresi.     

"Panglima Guanjun akan datang setengah bulan lagi, aku penasaran ada berapa pemuda di Batalion Penjaga Langit yang akan ia pilih," ujar pemuda yang terlihat lebih ramah.     

Pemuda yang diam tanpa ekspresi hanya diam dan tidak menjawab. Kedua berjalan berdampingan dan sampai di depan kabin kayu Sepuluh Penjaga Langit.     

"Saudara keenam, bukankah kau ingin melihat para pesilat elit di Sepuluh Penjaga Langit?" tanya pemuda yang terlihat ramah itu.     

"Tidak." Ujar pemuda tanpa ekspresi itu.     

"Ahhh.. kau terlalu jujur," sebuah senyuman muncul di wajah pemuda satunya lagi saat ia bergumam.     

"Siapa yang berani menyombongkan dirinya disini?" Lei Cong tiba-tiba melangkah keluar dari kabin kedua dan mendengar pembicaraan itu.     

"Wah.. wah.. pesilat di level ketujuh. Biasa saja," ujar pemuda yang ramah itu terlihat main-main.     

"Aku ingin lihat kenapa kau begitu sombong,"     

Lei Cong mengarahkan telapak tangannya yang telah diisi kekuatan tenaga dalamnya ke arah kedua pemuda tersebut. Jika mereka ahli beladiri, jurus ini akan membuat mereka terpental jauh. Namun, mereka berdua sama sekali tidak bergerak.     

"Minggir!"     

Pemuda tanpa ekspresi itu berdiri tegak saat ia melepaskan aura tenaga dalam berwarna perunggu yang menghancurkan serangan Lei Cong.     

_Boom----_     

Tubuh Lei Cong terpental jauh dan terdengar suara berderak keras saat kabin kayu di belakang Lei Cong juga turut hancur berkeping-keping.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.