Raja Para Dewa

Perintah Tahanan Rumah



Perintah Tahanan Rumah

0Jari Ruang Bintang!     

Rasa gembira muncul dalam diri Zhao Feng. Saat ini jika ada orang di dekatnya, mereka mungkin akan terkejut. Benarkah murid semuda ini bisa menembus level ketujuh?     

Semua orang tahu bahwa seorang master beladiri bisa menggunakan kekuatan tenaga dalamnya untuk menyerang lewat udara. Ini adalah tahapan yang menjadi impian semua murid.     

Namun Zhao Feng bukanlah seorang master beladiri, latihannya baru mencapai level keenam baru-baru ini. Pencapaiannya kali ini adalah karena jurus Jari Bintangnya telah mencapai level keempat.     

Pada level ini, pesilat bisa memusatkan tenaga dalamnya dan menembaknya lewat udara. Hal ini yang membuat jurus ini begitu susah untuk dipelajari bahkan tetua Zhao Yusong yang menjaga perpustakaan beladiri pun hanya bisa mencapai level ketiganya.     

Tetua itu menduga jurus ini mungkin bagian dari jurus beladiri murni. Bahkan murid jenius pun harus menembus level ketujuh di jalur beladiri agar bisa melatih jurus ini hingga ke level empat. Itu sebabnya tidak pernah terdengar ada pesilat level keenam yang bisa menggunakan kekuatan tenaga dalamnya untuk menyerang lewat udara.     

_Hancur!_     

Sebuah sinar hijau membelah udara dan mengenai jendela sejauh 2 meter dari Zhao Feng.     

_Psh!_     

Terdengar suara kaca jendela yang pecah berkeping-keping. Karena jurus Jari Bintang baru saja mencapai level keempat, kerusakan yang ditimbulkannya belum terlalu besar. Efeknya hanya setengah dari pertarungan jarak dekat. Namun jurus ini bisa dengan mudah membunuh seorang ahli beladiri.     

Dua hari berikutnya Zhao Feng memperkuat Jari Bintangnya. Di dalam pikirannya ia masih mencoba mendapatkan petunjuk untuk aura 'Satu Surgawi'nya     

_Pu! Pu! Poo..._     

Entah bagaimana Zhao Feng bisa menyerang berurutan dengan jarinya. Kerusakannya yang ditimbulkan oleh jari-jarinya ini sekitar 60 hingga 70 persen. Namun jika jaraknya telah melewati dua meter, kekuatannya jadi berkurang.     

Jika Zhao Feng ingin membunuh, dia bisa menghabisi hampir semua pesilat dibawah level tujuh hanya dengan satu jarinya. Zhao Feng yakin ia tidak akan kebingungan lagi jika harus berhadapan dengan tetua dari keluarga Qiu itu lagi.     

_Hu~_     

Zhao Feng keluar dari ruangannya dan menghirup udara segar.     

"Kakak Feng telah bermeditasi cukup lama jadi pasti sudah ada beberapa kemajuan, kan?!" Zhao Yufei tersenyum saat ia melangkah masuk.     

"Aku mendapatkan beberapa petunjuk setelah pertandingan antar klan," jawab Zhao Feng.     

Alasan utama ia tidak bisa meninggalkan rumahnya adalah ia sedang menyembuhkan diri karena telah terluka cukup parah di hari itu. Mendengar jawaban Zhao Feng, Zhao Yufei pun menjadi senang. Karena mereka bertetangga, keduanya sering latihan tanding.     

Zhao Feng masih menyembunyikan level pelatihannya hingga terlihat seperti di level kelima, namun dia sering sengaja melepaskan aura 'Satu Surgawi' ketika bertarung dengan Zhao Yufei. Perkembangan Zhao Yufei juga cukup besar karena ia telah mempelajari jurus beladiri level puncak.     

Tebasan Angin Suci!     

Seberkas cahaya ungu muncul di tangan lembut Zhao Yufei saat ia memusatkan kekuatan tenaga dalamnya. Setiap tebasan tangannya bisa memotong sebuah batu.     

"Tebasan Angin Suci? Sejak kapan Zhao Yufei punya jurus ini?" tanya Zhao Feng.     

Kehebatan jurus Tebasan Angin Suci hampir setara dengan jurus Jari Bintangnya. Kelebihan jurus ini adalah serangannya yang cepat dan tajam, sedangkan Jari Bintang butuh kekuatan tenaga dalam murni.     

"Haha, aku adalah satu dari murid jenius terbaik di kota Bulu Matahari. Jadi, ini hadiah yang diberikan para petinggi kepadaku," ujar Zhao Yufei dengan gembira.     

_Apa?_     

"Apa kakak Feng tidak menerima hadiah apapun?" Kali ini Zhao Yufei yang merasa heran.     

"Tidak!" Zhao Feng menggelengkan kepalanya.     

Secara logika, ia seharusnya mendapatkan hadiah yang lebih bagus daripada Zhao Yufei karena peringkatnya lebih tinggi.     

"Kau harus menanyakannya kepada para tetua," ujar Zhao Yufei.     

Saat latihan tanding dengan Zhao Yufei, Zhao Feng juga mendengar berita mengejutkan lainnya. Murid jenius yang bertarung dan seri dengannya di pertandingan antar klan, Xin Wuheng telah menghilang tanpa jejak.     

"Ini sudah 10 hari sejak pertandingan antar klan berakhir. Kenapa ia tiba-tiba menghilang tanpa jejak?" Zhao Feng merasa ini tidak sesederhana yang terlihat.     

Apakah Xin Wuheng telah dibunuh...? Zhao Feng menggelengkan kepalanya. Ia tidak terlalu dekat dengan Xin Wuheng. Setelah mereka bertanding, mereka pun berpisah.     

"Karena Zhao Yufei telah mendapatkan hadiahnya, maka aku juga harus mendapatkannya.." pikir Zhao Feng dengan percaya diri.     

Lagipula dia seri di peringkat pertama dengan Xin Wuheng namun karena Xin Wuheng menghilang, maka otomatis Zhao Feng pun menduduki peringkat pertama! Lalu, ia pun pergi ke perpustakaan beladiri untuk bertemu dengan Tetua Zhao Yusong.     

"Tetua Yusong!" Zhao Feng menyapa si tetua yang menjaga perpustakaan itu.     

"Kau datang untuk mengambil hadiahmu, kan?!" Raut wajah tetua itu terlihat kelelahan.     

"Ya, itu betul," Zhao Feng tidak menyembunyikan keinginannya.     

Si tetua menatapnya dengan rasa kagum dan sayang. "Kau bertanding di pertandingan antar klan itu lebih baik daripada perkiraanku...."     

"Kau memujiku! Jika aku tidak mendapatkan bantuan dari Anda maka tidak mungkin aku bisa meraih prestasi setinggi itu," ujar Zhao Feng dengan rendah hati.     

"Kau tidak sombong sama sekali, kau benar-benar murid jenius yang berkarakter... beberapa hari yang lalu aku meminta pemimpin klan untuk mengizinkanmu memasuki lantai ketiga perpustakaan ini,"     

Lantai ketiga perpustakaan! Jantung Zhao Feng berdebar-debar     

Di keluarga Zhao, lantai ketiga itu seperti legenda. Bagian itu tidak pernah terbuka untuk umum. Lantai kedua sudah memiliki semua jurus level puncak yang dimiliki oleh klan ini. Lalu apa yang sebenarnya tersimpan di lantai ketiga itu?     

"Meskipun tidak ada jurus beladiri murni di lantai ketiga, namun ada sedikit bagian dari beladiri murni yang bisa menjadi petunjuk bagi murid yang jenius. Murid yang level pelatihannya belum cukup tinggi tidak akan mendapatkan apapun di lantai itu, itu sebabnya lantai itu tertutup untuk umum. Hanya Zhao Linlong yang diizinkan untuk memasukinya, meskipun level pelatihannya berada dibawah level ketujuh," jelas Tetua Yusong.     

Zhao Feng akhirnya paham. Kesombongan Zhao Linlong saat itu karena ada yang mendukungnya. Zhao Linlong menduduki peringkat pertama di pertandingan utama klan Zhao dan merupakan anak tiri pemimpin klan lah yang membuatnya bisa memasuki lantai ketiga perpustakaan itu.     

"Terima kasih, tetua karena memberikanku kesempatan itu," Zhao Feng sangat berterima kasih.     

"Sayangnya, pemimpin klan menolak permintaanku," Tetua Yusong menggelengkan kepalanya.     

_Ditolak?_     

Rasa ketidakadilan muncul di hati Zhao Feng. Zhao Linlong hanya menduduki peringkat satu di klan keluarga Zhao, sedangkan ia adalah peringkat satu di kota Bulu Matahari! Apakah penolakan itu karena ia hanyalah murid dari klan cabang, sedangkan Zhao Linlong adalah anak tiri pemimpin klan?     

"Kenapa pemimpin klan tidak setuju?" Zhao Feng menarik napas dalam-dalam, ia ingin tahu alasan si pemimpin klan.     

"Apakah kau bertemu Qiu Mengyu setelah pertandingan antar klan?" tanya Tetua Yusong.     

"Itu benar," jawab Zhao Feng, lalu akhirnya paham. Keluarga Qiu dan Zhao adalah musuh bebuyutan dan karena ia telah menerima undangan pribadi Qiu Mengyu menyebabkan timbulnya kecurigaan terhadapnya.     

"Ada dua jenazah diketemukan dan setelah proses investigasi, mereka dipastikan tewas karena jurus beladiri yang mirip dengan Jari Bintang," Tetua Yusong menatapnya.     

Jari Bintang?     

Zhao Feng pura-pura terkejut. "Apakah para petinggi klan mengira aku membunuhnya?"     

"Aku tidak mempercayainya. Bagaimana mungkin kau bisa membunuh keduanya dengan pelatihanmu yang baru di level kelima?"     

Kedua orang itu memang telah mencapai puncak level keenam dan keduanya merupakan generasi yang lebih dewasa sehingga mereka punya akses untuk mempelajari jurus beladiri tingkat tinggi. Jika seorang bisa berpikir dengan logikanya, mereka tahu Zhao Feng bukanlah pembunuhnya.     

Tentu saja, itu jika dipikir secara logika... Tetua Yusong tidak akan pernah menyangka bahwa pembunuh sebenarnya sedang berdiri di depannya.     

"Seseorang melaporkan bahwa kau secara diam-diam pergi ke tempat Qiu Mengyu dan Zhao Tianjian dan pengawalnya tewas dekat wilayah klan keluarga kita. Banyak para petinggi mencurigaimu telah berkomplot dengan keluarga Qiu untuk membunuh keduanya," suaranya terdengar serius.     

Pertama, memang benar Zhao Feng telah bertemu dengan Qiu Mengyu. Kedua, Zhao Tianjian punya kebencian terhadap Zhao Feng dan ia tewas di malam saat Zhao Feng pulang sendirian.     

Itu sudah cukup menjadi alasan kecurigaan terhadapnya. Lagi pula ia hanyalah murid dari klan cabang. Tidak peduli apakah ada bukti atau tidak, pemimpin klan akan tetap menggunakan kedua alasan tersebut untuk tidak mengizinkannya memasuki lantai ketiga perpustakaan.     

"Siapa yang melaporkan kejadian itu?" Zhao Feng memicingkan matanya saat ia berpikir.     

Malam itu hanya ada Zhao Linlong, Zhao Yufei, Zhao Han dan kawan-kawan lainnya. Orang yang dekat dengan pemimpin klan sudah pasti Zhao Linlong.     

"Para petinggi telah memberikan perintah bahwa sampai kejadian sebenarnya terungkap, kau tidak boleh meninggalkan wilayah klan keluarga Zhao," Si tetua mendesah tanda tak berdaya.     

_Apa?_     

Mata Zhao Feng terbelalak, "Apakah itu perintah tahanan rumah?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.