Raja Para Dewa

Melawan Xin Wuheng



Melawan Xin Wuheng

0Jurus kesepuluh!     

Semua murid jenius menahan napasnya saat memperhatikan kedua sosok di tengah lapangan dengan seksama. Zhao Linlong dan Zhao Ling juga memperhatikannya dengan raut wajah yang sangat jelek dan terkejut.     

"Sepuluh jurus. Bagaimana mungkin dia..?" Wajah Zhao Linlong terlihat menakutkan.     

Sejak awal pertandingan antar klan ini hingga saat ini, hanya dia yang bisa bertarung sepuluh jurus dengan Xin Wuheng, meskipun pada akhirnya ia kalah di jurus kesepuluh itu.     

Tapi saat ini...     

Orang yang selalu ia pandang rendah itu juga bertarung dengan Xin Wuheng dalam sepuluh jurus. Menjadi murid terbaik di klan keluarga Zhao, bagaimana mungkin ia membiarkan ini terjadi? Ia bahkan lebih takut saat membayangkan kemungkinan Zhao Feng bisa menang..     

"Bagaimana mungkin ini bisa terjadi?!" wajah Zhao Ling cemberut. Ia telah bertaruh beberapa kali dengan Zhao Feng dan selalu kalah taruhan. Penampilan Zhao Feng ternyata tidak selemah orang yang ia puja – Zhao Linlong.     

Tidak lemah.. tapi lebih baik!     

Debu-debu berjatuhan dan keduanya berdiri bersebelahan. Lengan Xin Wuheng dan Zhao Feng saling berpegangan saat mereka sama-sama bernapas terengah-engah.     

Ada luka di tubuh Xin Wuheng yang membuatnya meringis menahan sakit. Di lain pihak, Zhao Feng juga masih berdiri. Meskipun bajunya sobek namun ia tidak terluka sama sekali karena Teknik Dinding Besinya sudah mencapai level kelima.     

Dari segi pertahanan, ia punya jurus Teknik Dinding Besi. Dari segi kecepatan, ia punya Ilmu Meringankan Tubuh, dan dari segi serangan, ia punya jurus Jari Bintang. Dari semua aspek itu, Zhao Feng lebih unggul.     

Sepuluh jurus tanpa terkalahkan!     

Para pemuda yang menyaksikannya menjadi heboh. Legenda Xin Wuheng si Sepuluh Jurus akhirnya terpatahkan!     

Ada orang yang bisa bertanding sepuluh jurus dengannya. Kejadian ini seolah menjadi pukulan berat bagi Zhao Linlong dan Zhao Ling. Zhao Chi, Zhao Han dan Zhao Qin pun semuanya tampak terkejut. Siapa yang menyangka bahwa ada seorang kuda hitam di dalam klan keluarga Zhao?     

Tidak! Ia selalu menjadi kuda hitam untuk waktu yang lama!     

Sejak pertandingan babak penyisihan klan terluar hingga ke pertandingan utama dan pertandingan murid jenius antar klan, Zhao Feng seolah selalu menciptakan keajaiban.     

"Terlalu kuat!" Mata Zhao Yufei terlihat berbinar-binar saking gembiranya.     

"Hmph! Sebelumnya ia berkata bisa bertarung hingga 30, bukan.. 50 jurus!" Zhao Ling menggemeretakkan giginya dan enggan mengakuinya.     

Meskipun penampilan Zhao Feng lebih baik daripada Zhao Linlong, ia tetap tidak mau bertekuk lutut kepada Zhao Feng untuk meminta maaf!     

"Xin Wuheng, kau yang punya julukan si sepuluh jurus pasti ada hubungannya dengan jurus Langkah Kuda Catur Awan. Dengan sepuluh langkah, kau bisa memasang perangkap dan menggunakan sedikit energi untuk menghasilkan kerusakan yang maksimal," ujar Zhao Feng sambil tersenyum.     

"Kau benar! Kau bisa bertahan dalam sepuluh jurus itu artinya kekuatanmu setidaknya setara denganku, atau mungkin lebih tinggi," Sebuah kilatan cahaya berbahaya terpancar di mata Xin Wuheng.     

Keduanya saling bertatapan, salah satu diantaranya bisa tiba-tiba menyerang.     

"Haha! Kau terlalu merendahkan diri jika level pelatihanmu benar-benar hanya berada di puncak level kelima," ujar Zhao Feng dengan maksud tertentu.     

Wajah Xin Wuheng pun mendadak berubah menjadi serius.     

Pukulan Besi Api!     

Zhao Feng menyerang saat perhatian Xin Wuheng teralihkan. Kali ini ia tidak menggunakan Pukulan Amarah Naga ataupun Jari Bintang. Ia menggunakan jurus dasarnya –Pukulan Besi Api.     

Dengan jarak sedekat itu, serangan paling sederhana namun cepat bisa menghasilkan efek yang luar biasa dan Pukulan Besi Api ini adalah jurus yang sering digunakan oleh Zhao Feng.     

Namun Xin Wuheng juga tidak selemah itu. Panca indranya telah melebihi batasan pesilat di level keenam dan setara dengan seorang Master Beladiri. Saat Zhao Feng tiba-tiba memusatkan tenaga dalamnya dan menyerangnya, ia langsung bereaksi dengan serangan telapak tangannya.     

_Peng!_     

Benturan antara pukulan dan telapak tangan itu membuat Xin Wuheng terpukul mundur. Zhao Feng telah mempelajari Teknik Dinding Besi sehingga ia lebih unggul dalam pertahanan badan dan kekuatannya. Lagipula karena ia menyerang terlebih dahulu membuat pukulannya jauh lebih bertenaga daripada serangan telapak tangan Xin Wuheng.     

Pukulan Amarah Naga!     

Zhao Feng terus menyerang karena ia telah unggul dan kekuatan tenaga dalamnya mulai meningkat ke puncak level kelima. Setelah serangan 10 jurus yang pertama, Zhao Feng mulai bisa memukul mundur Xin Wuheng!     

Para penonton menyaksikannya dengan ngeri. Tidak ada yang pernah berpikir bahwa akan ada seorang pemuda berbakat yang bisa bertarung melawan Xin Wuheng.     

Jurus kesebelas... jurus keduabelas.. jurus ketigabelas..     

Zhao Feng memegang kontrol pertarungan di ke 20 jurus pertama. Dengan mata kirinya ia bisa melihat ada sedikit luka di dalam tubuh Win Wuheng, sehingga ia tidak memberikan jeda sedikitpun kepadanya.     

Xin Wuheng sengaja mundur beberapa kali untuk memulihkan diri karena terluka dalam namun karena Zhao Feng menggunakan mata kirinya, ia sama sekali tidak memberikan waktu untuk Xin Wuheng memulihkan diri. Para penonton pun terkejut.     

Di dalam ruangan keluarga Zhao..     

Wajah Zhao Linlong benar-benar terlihat jelek dan ia mengepalkan kedua tangannya saking marahnya. Level latihan Zhao Feng tidak setinggi dirinya, namun kenapa ia bisa bertanding selama itu dengan Xin Wuheng?     

************     

_Di bawah sebuah pohon besar... _     

"Menarik juga. Aku tidak percaya di kota kecil seperti Bulu Matahari ini ada dua murid jenius yang berbakat. Potensi kedua murid itu mungkin akan bisa menduduki peringkat 5 besar di kota Jun." Ujar salah satu sosok berjubah zirah perak.     

"Kita harus melaporkan ini pada Tuanku, jaga-jaga siapa tahu keduanya diambil oleh golongan lainnya.." sosok yang satunya lagi berkata dengan hati-hati.     

*********     

Di tengah lapangan, kedua sosok masih terus bertarung, namun belum ada yang bisa memutuskan siapa pemenangnya.     

Jurus ke 20... jurus ke 21... jurus ke 22...     

Setelah jurus ke 22, Xin Wuheng mulai perlahan memulihkan diri. Langkah Kuda Catur Awannya menggunakan kecepatan yang lambat dan stabil untuk menangkis serangan yang cepat. Itu sebabnya ia berusaha menarik diri untuk tidak bertarung jarak dekat dengan Zhao Feng,     

Dilihat dari aspek kekuatan badannya, Zhao Feng terlalu kuat. Ketika ia menggunakan Jari Bintangnya, kerusakan yang ditimbulkannya sama dengan pesilat di puncak level keenam. Itu artinya bahkan Zhao Linlong yang telah berada di level keenam pun bisa dikalahkan oleh Zhao Feng. Itu sebabnya Xin Wuheng berusaha beberapa kali mundur dan mendapatkan sedikit waktu untuk memulihkan tenaganya.     

Jurus ke 30.. jurus ke 35..     

Akhirnya pada jurus ke 35, Xin Wuheng berhasil sedikit lebih unggul dibandingkan Zhao Feng.     

Pertarungan keduanya menjadi semakin sengit dan berbahaya. Xin Wuheng terkadang menyelipkan serangannya dan ketika ia menggunakan Langkah Kuda Catur Awan, jurus itu akan membuat serangannya lebih tidak bisa diprediksi. Namun refleks Zhao Feng sangatlah cepat, dan disaat terpenting ia selalu melihat bagaimana Xin Wuheng akan menyerangnya.     

"Bagaimana bisa ia melakukannya? Apakah ia sama denganku? Apakah ia punya panca indra seperti seorang Master Beladiri?" pikir Xin Wuheng dengan penasaran.     

Jurus ke 50... jurus ke 60...     

Belum ada yang menang!     

_Plop!     

Zhao Ling terduduk di lantai tak berdaya, wajahnya pucat pasi. Sebelumnya ia bertaruh dengan Zhao Feng bahwa jika Zhao Feng bisa bertahan 10 jurus, maka ia akan kalah. Namun saat itu Zhao Feng tertawa, "Sepuluh jurus terlalu sedikit, setidaknya 30, tidak, 50 jurus...."     

Dan saat ini, keduanya telah bertarung lebih dari 60 jurus dan belum ada tanda-tanda siapa yang menang dan siapa yang kalah.     

Jurus ke 60... jurus ke 70..     

Kecepatan serangan keduanya pun semakin cepat. Akhirnya mereka telah bertarung hingga jurus ke 80.      

Xin Wuheng menarik napas dalam-dalam dan aura 'Satu Nirwana' menjadi semakin jelas. Aura ini sama dengan gadis pemalu yang ia lihat di ngarai Hutan Awan Langit, namun lebih lemah.     

Berhadapan dengan aura tersebut, Zhao Feng merasa kecil dan lemah. Perasaan itu membuatnya tidak bisa menarik napas dengan benar.     

Setelah jurus ke 90, setiap serangan Xin Wuheng memiliki kekuatan tenaga dalam yang luar biasa. Mata kiri Zhao Feng perlahan terbuka dan sebuah cahaya hijau kebiruan menyelimuti bola matanya. Tiba-tiba matanya jadi punya penglihatan super. Setiap gerakan Xin Wuheng terlihat sepuluh kali lebih lambat.     

_Shua!_     

Di dalam dimensi kegelapan pekat, sosok transparan Xin Wuheng muncul dan setiap gerakannya seakan diputar berulang-ulang kali. Sosok transparan itu punya banyak gerakan kekuatan tenaga dalam dan lebih mudah dimengerti daripada gerakan gadis pemalu di ngarai itu. Karena Zhao Feg telah mendapatkan beberapa petunjuk untuk jurus Tapak Angin Misterius yang ditirunya dari gadis pemalu itu, ia juga dengan mudah mempelajari aura kekuatan Xin Wuheng.     

_Terbuka!_     

Zhao Feng pun menggabungkan Ilmu Meringankan Tubuh, Langkah Seribu Bayangan dan Pukulan Besi Api menjadi satu. Sebuah aura yang mirip dengan aura Xin Wuheng pun muncul di badan Zhao Feng.     

Zhao Feng mengarahkan pukulan telapak tangannya ke Xin Wuheng     

_Teng teng teng..._     

Xin Wuheng mundur, wajahnya terlihat sangat terkejut. "Apa?! Telapak tangannya..."     

Ia punya perasaan yang aneh yang berkata bahwa aura di telapak tangan Zhao Feng adalah jurus yang dicuri darinya. Jika hal itu benar, maka ini sangat menakutkan sekali...     

Xin Wuheng menarik napas dalam-dalam dan mengfokuskan tenaga dalamnya. Panca indranya hampir sama dengan level Master Beladiri, kekuatan dan kecepatannya pun telah melebihi pesilat di level keenam. Itu artinya pesilat dibawah level itu tidak akan bisa mengalahkan kekuatan tenaga dalam Xin Wuheng. Inilah alasan ia juga bisa mengalahkan Zhao Linlong.     

Namun ia tidak tahu bahwa mata kiri Zhao Feng telah merekam semua kekuatan tenaga dalamnya dari perubahan di aliran darahnya.     

_Jadi seperti itu..._     

Zhao Feng segera mendapatkan petunjuk tambahan untuk mempelajari aura Xin Wuheng.     

Jari Bintang!     

Jari Zhao Feng menusuk di udara dan kali ini terlihat lebih kuat dibandingkan yang sebelumnya. Jari Bintang ini mengandung kekuatan tenaga dalam yang besar. Setelah ia mempelajari bagaimana Xin Wuheng mengfokuskan tenaga dalamnya, jurus Jari Bintangnya menjadi sedikit lebih kuat.     

"Luar biasa! Jari Bintang sudah mendekat puncak level ketiga," Dia merasa ingin berterima kasih kepada Xin Wuheng.     

Pertama, karena ia mendapatkan beberapa petunjuk soal aura yang misterius itu. Kedua, ia telah belajar bagaimana mengfokuskan tenaga dalamnya dengan lebih efektif.     

Jurus ke 91.. jurus ke 92...     

Zhao Feng bertarung dengan lebih bersemangat.     

Meskipun Xin Wuheng tidak terlihat kalah, ia juga tidak unggul dalam pertandingan ini. Yang membuatnya khawatir adalah potensi Zhao Feng, ia merasa lawannya itu menjadi semakin kuat. Saat ini aura dan kekuatan tenaga dalam milik Zhao Feng pun hampir sama dengannya.     

Pemuda macam apa dia ini?!     

Xin Wuheng pada akhirnya merasa ia telah bertemu dengan musuh bebuyutannya. Kelebihan Xi Wuheng adalah di pemahaman keahlian bertanding, namun pemahaman Zhao Feng ternyata lebih cepat darinya.     

Jurus ke 95... jurus ke 96...     

Mereka sudah mendekati jurus ke 100. Setiap orang yang hadir disana menahan napas saat mereka melihat dan penasaran dengan hasil akhir pertandingan ini. Menurut peraturan pertandingan, jika mereka sudah bertarung seratus jurus, maka para murid jenius terbaik dan tuan rumah akan memutuskan siapa yang menjadi pemenangnya.     

Namun.. pada jurus ke 99 –     

_Teng!_     

Xin Wuheng berputar dan melompat di udara sejauh 10 meter. "Kita akhiri pertandingan ini!"     

**********     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.