Raja Para Dewa

Zhao Feng Mulai Bergerak



Zhao Feng Mulai Bergerak

0Zhao Linlong telah kalah!     

Yang lainnya langsung menatap Zhao Feng. Sekali lagi analisanya tepat, meski bukan seperti itu cara Zhao Linlong akan kalah...     

"Kenapa kau seperti ini, Zhao Feng? Seharusnya kau tidak berkata yang buruk soal Kakak Linlong," Zhao Chi mengeryitkan alisnya.     

Lagipula, mereka berasal dari klan keluarga yang sama dan Zhao Linlong telah kehilangan nama baik untuk semua orang di ruangan itu.     

"Dasar kau si mulut besar!" ujar Zhao Ling dengan sedih karena Zhao Linlong telah kalah sesuai dengan perkiraan Zhao Feng.     

_Kalian menyalahkanku karena kekalahannya?_     

Zhao Feng tersenyum sambil menggelengkan kepalanya dan berkata dengan dingin, "Apa kau lupa taruhan kita, yang kalah harus meminta maaf kepada yang menang taruhan,"     

Taruhan? Minta maaf? Zhao Ling pun terdiam.     

"Aku akan meminta maaf padamu karena kalah taruhan, namun aku tidak akan menundukkan kepalaku kepadamu karena perbuatan tidak tahu malumu itu..." ujar Zhao Ling bergetar karena menahan rasa malu.     

"Kalah tetap saja kalah," Zhao Feng melihatnya dengan tatapan mengejek.     

"Kau.. kau.. kalau kau memang jago, kenapa kau tidak menantang Xin Wuheng? Jika kau bisa menangkis serangan sepuluh jurusnya, aku tidak akan berkata apapun lagi," Zhao Ling berkata dengan nada penuh kebencian.     

Karena Zhao Linlong telah kalah dalam sepuluh jurus, ia pikir Zhao Feng pun tidak akan bisa melakukannya.     

Mata Xin Wuheng melihat para generasi muda yang hadir di pertandingan ini lalu mengarah ke Zhao Feng. "Maukah kau bertanding denganku,?"     

Semua murid jenius di keluarga Zhao terkejut. Bahkan Zhao Ling yang sedang berdebat pun kaget. Namun saat ia menyadari bahwa Xin Wuheng menantang Zhao Feng, ekspresi wajahnya pun berubah menjadi pongah.     

"Baiklah! Seperti yang kau inginkan, kau akan lihat berapa jurus yang bisa kutangkis!" Zhao Feng berkata dengan santai sambil melirik Zhao Ling.     

Meski Zhao Ling merinding melihat tatapan mata Zhao Feng, dia masih berani membalas "Jika kau bisa bertahan lebih dari sepuluh jurus, aku akan minta maaf dengan sungguh-sungguh padamu,"     

Kali ini ia tidak berkata bisa bertahan dalam sepuluh jurus tapi bertahan lebih dari sepuluh jurus. Lagipula Xin Wuheng terkenal dengan julukan sepuluh jurusnya.     

"Sepuluh jurus itu terlalu singkat.. setidaknya 30 jurus.. tidak.. 50 jurus!" Zhao Feng berkata dengan santai lalu meninggalkan anggota keluarga Zhao yang melihatnya dengan bengong.     

Darimana datangnya rasa percaya diri itu?     

"Sombong sekali!" Zhao Linlong telah kembali ke ruangan keluarga Zhao dan mendengar ucapan Zhao Feng. Raut wajahnya pun menjadi kesal. Jika Zhao Linlong si murid terbaik pertama di keluarga Zhao telah dikalahkan, siapa lagi yang bisa mengalahkan Xin Wuheng?     

Di tengah lapangan...     

Zhao Feng berjalan perlahan ke arah Xin Wuheng dan berkata "Aku Zhao Feng akan bertanding denganmu,"     

"Instingku tidak mungkin salah. Aku percaya hanya kau yang bisa menjadi lawanku yang sesungguhnya," Xin Wuheng berkata dengan santai.     

"Kau baru saja bertanding. Aku akan memberimu waktu sepuluh tarikan napas untuk memulihkan staminamu," sahut Zhao Feng dengan santai pula.     

Sombong sekali! Diskusi pun terjadi di antara para penonton.     

"Apa dia salah minum obat? Apa perlu Xin Wuheng memulihkan staminanya hanya untuk melawannya?"     

"Mari kita tonton saja pertunjukkannya...!" Murid jenius lainnya memaki dan mengumpat.     

"Hahaha..." Di dalam ruangan keluarga Zhao Ling tertawa terbahak-bahak.     

Sesaat kemudian perhatian para penonton mengarah ke Xin Wuheng. Lagipula tidak ada jeda istirahat bagi Xin Wuheng setelah melawan Zhao Linlong.     

"Baiklah," Xin Wuheng menatap Zhao Feng dalam-dalam dan duduk bersila untuk memulihkan staminanya.     

Apa?!     

Semua yang menyaksikannya terkejut. Senyum di wajah Zhao Ling pun menghilang. Ekspresi suram pun muncul di wajah Zhao Linlong.     

Kenapa Xin Wuheng melihat Zhao Feng sebegitu pentingnya? Xin Wuheng sepertinya akan melawan Zhao Feng dengan stamina terbaiknya.     

Satu tarikan napas.. dua tarikan napas.. tiga tarikan napas..      

Ada kesunyian yang melanda saat Xin Wuheng sedang memulihkan staminanya. Akhirnya sepuluh tarikan napas telah usai. Xin Wuheng perlahan berdiri dan terlihat ia telah pulih.     

"Sepuluh tarikan napas! Kau benar-benar bukan orang biasa.." ujar Xin Wuheng melihat Zhao Feng dengan serius.     

Sebelumnya, Xin Wuheng selalu terlihat santai dan tidak menggunakan banyak tenaga hingga ia melawan Zhao Linlong. Karena ia melawan seseorang di level yang lebih tinggi, energinya banyak terkuras. Xinn Wuheng tahu ia butuh sepuluh tarikan napas untuk mengembalikan staminanya dan kebetulan.. itu adalah waktu yang diberikan oleh Zhao Feng kepadanya.     

Ketepatan perkiraan Zhao Feng membuat Xin Wuheng kagum dan ia pun menjadi lebih serius.     

"Ayo kita mulai," Zhao Feng tidak gelisah sama sekali, malahan ia terlihat bersemangat.     

Langkah Seribu Bayangan!     

Ia menggunakan kecepatan yang sangat gesit dan ia yang pertama kali menyerang. Langkah Seribu Bayangan adalah jurus level tinggi di tingkat puncak namun jika digunakan bersamaan dengan Ilmu Meringankan Tubuh, kekuatannya sama dengan jurus beladiri level puncak.     

Setiap gerakan Zhao Feng terlihat sangat ringan dan lincah seolah ia menyatu dengan angin.     

Pukulan Amarah Naga!     

Zhao Feng tidak berusaha menggunakan tipuan gerakan apapun. Ia hanya melakukan satu pukulan sederhana. Ia tahu panca indra Xin Wuheng melebihi semua generasi muda yang hadir disini. Tipuan gerakan tidak akan ada gunanya.     

Pukulan Amarah Naga, jurus level menengah di tingkat puncaknya!     

Xin Wuheng juga menggunakan jurus level menengah di tingkat puncaknya dan kedua jurus ini pun beradu dengan hebat.     

_Hong!_     

Pukulan yang saling berbenturan itu menimbulkan gelombang kejut. Menghadapi pukulan Zhao Feng, Xin Wuheng merasa ngeri, namun tidak mundur sama sekali.     

_Ceng!_     

Zhao Feng menggunakan kekuatannya untuk berputar di udara dan kembali menyerang.     

Jari Membelah Angin! Titik Akupuntur Awan Kecil!     

Mata Xin Wuheng menjadi lebih tajam saat ia menggunakan dua jurus level menengah di tingkat puncaknya. Zhao Feng masih menggunakan Pukulan Amarah Naganya untuk menangkis serangnya.     

_Tong! Tong..!_     

Berhadapan dengan serangan itu, Zhao Feng merasakan tangannya menjadi mati rasa. Ini karena kedua jurus Xin Wuheng saling melengkapi. Ketika Xin Wuheng tidak-tiba mengubah jurusnya dari Jari Membelah Angin menjadi Titik Akupuntur Awan Kecil, itu membuat Zhao Feng menjadi tidak waspada. Jurus Titik Akupuntur Awan Kecil itu secara khusus menyerang titik nadi darahnya dan memberikan efek tertentu terhadap teknik penguatan badannya.     

Pukulan Amarah Naga!     

Bukannya mundur, Zhao Feng justru kembali menyerang. Xin Wuheng terkejut, ia pikir Teknik Dinding Besi itu tidak akan kuat menahan serangan Titik Akupuntur Awan Kecil.     

Langkah Kuda Catur Awan !     

Tiba-tiba, Xin Wuheng mundur, membuat para penontonnya sangat terkejut dan tidak percaya. Xin Wuheng pasti punya alasan kenapa ia mundur.     

Satu, Zhao Feng tidak terpengaruh sama sekali dengan jurus Titik Akupuntur Awan Kecil. Kedua, aura dan kekuatan pukulan Zhao Feng ternyata melebihi perkiraannya.     

Pukulan Amarah Naga!     

Pukulan Zhao Feng terlihat seperti naga api yang menyerang kearahnya. Jurus pukulan ini telah melampaui level kekuatan puncaknya!     

Di dua jurus berikutnya, Xin Wuheng benar-benar terdesak. Namun, ia beruntung telah mempelajari Langkah Kuda Catur Awan yang punya gerakan aneh dan tidak bisa diprediksi sehingga ia dengan mudah meloloskan diri.     

Langkah Kuda Catur Awan! Langkah Seribu Bayangan!     

Jurus yang satunya sangat tidak bisa diprediksi sedangkan jurus lainnya sangat gesit. Keduanya beradu beberapa jurus lagi.     

Jika dibandingkan kecepatan dan kegesitannya, maka Zhao Feng lebih unggul. Namun jurus Langkah Kuda Catur Awan milik Xin Wuheng sangat tidak bisa diprediksi sehingga terlihat lebih sebagai jebakan daripada jurus beladiri.     

Ketika Xin Wuheng maju beberapa langkah dia mungkin terlihat terdesak. Namun itu juga bisa berarti ia sedang menyiapkan jebakan serangan kepada lawannya.     

Jurus keenam... jurus ketujuh...     

Xin Wuheng perlahan mulai terlihat lebih unggul. Zhao Feng tidak menggunakan kekuatan mata kirinya dan karena itulah ia beberapa kali terkena serangan Xin Wuheng. Namun karena Teknik Dinding Besinya telah berada di level kelima, jurus pertahanan badannya itu bisa menahan semua serangannya.     

Xin Wuheng juga merasa lawannya cerdik. Panca indranya setara dengan seorang Master Beladiri, namun ia sama sekali tidak bisa melukai Zhao Feng. Satu atau dua kali saat ia menyerang badan Zhao Feng, ia merasa seperti memukul dinding besi.     

Hal ini membuat ia sangat terkejut, Zhao Feng memang cerdik. Pertama Zhao Feng punya refleks gerakan dan insting bertarung yang sangat cepat. Kedua, kecepatan dan pertahanan jurus pukulannya sangat kuat.     

Kecuali jika Xin Wuheng bisa menyerang titik vital Zhao Feng, maka serangan apapun tidak akan melukainya. Selain itu, Zhao Feng sangat cepat. Saat ia bertarung dengan Qiu Changyi, ia sudah memperlihatkan bahwa kecepatannya berada di level tertinggi dan Xin Wuheng merasa Zhao Feng sebenarnya masih bisa lebih cepat lagi.     

Alasan yang sama juga membuat Zhao Feng mundur beberapa kali.     

Jurus kedelapan.. jurus kesembilan...     

Semua yang menonton pertandingan itu terpesona. Sejak awal pertandingan hingga saat ini, tidak ada yang pernah saling menyerang lebih dari sepuluh jurus dengan Xin Wuheng.     

Zhao Chi bertarung dengan enam jurus dan Qiu Changyi bertarung dengan tujuh jurus. Bahkan murid dengan level pelatihan tertinggi, Zhao Linlong kalah dalam sepuluh jurus.     

Saat ini, Zhao Feng dan Xin Wuheng telah bertarung hingga sembilan jurus. Pertandingan akan segera berakhir pada jurus kesepuluh.     

Mata Xin Wuheng terlihat seperti petir yang memancarkan keinginan kuat untuk bertarung habis-habisan lalu ia menggunakan Langkah Kuda Catur Awan dan beberapa jurus lainnya. Jurus beladiri level menengah yang dipelajari hingga level puncaknya punya kekuatan yang tidak bisa dibayangkan jika digunakan bersamaan.     

Jari Bintang!     

Zhao Feng segera mengfokuskan tenaga dalamnya pada jari tangannya dan menyerang beberapa kali.     

_Tong! Tong! Tong!_     

Setiap serangan jarinya bisa membelah sebilah besi yang tebal. Setiap gerakan jarinya terlihat cepat, akurat dan sangat kuat.     

Jurus kesembilan... jurus kesepuluh!     

Selain suara dua orang yang sedang bertarung ini, tidak ada suara lain yang terdengar.     

"Sapuan Awan dan Angin!"     

Xin Wuheng mengibaskan jubahnya dan lapisan bebatuan dibawah kakinya beterbangan kesegala arah. Jurus inilah yang membuat Zhao Linlong kalah!     

"Jari Bintang Tahap Ketiga!"     

Ujung jari Zhao Feng menembus udara, meninggalkan jejak garis berwarna kebiruan dan terlihat seperti meteor.     

"Tidak mungkin! Bagaimana mana mungkin jurus Jari Bintangnya sudah berada di level ketiga?" teriak Zhao Linlong.     

_Suuuu----_     

Jurus jari yang tajam itu bertabrakan dengan jubah Xin Wuheng.     

_Hooooooongggggg-------------_     

Awan debu mulai mengendap. Jurus kesepuluh telah usai. Kedua sosok itu berdiri bersebelahan, tidak ada yang bergerak .....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.