Raja Para Dewa

Puncak Level Kelima, Perpustakaan Beladiri



Puncak Level Kelima, Perpustakaan Beladiri

0Saat Zhao Feng dan Yufei berjalan bersama-sama, beberapa murid melihat mereka dengan rasa cemburu dan iri. Zhao Yufei pun tersipu malu. Matanya diam-diam melirik Zhao Feng namun laki-laki di sebelahnya itu terlihat santai seolah tidak terjadi apapun. Entah mengapa hal itu membuat Zhao Yufei sedikit kecewa.     

Ia merasa Zhao Feng satu-satunya yang bisa melawannya di klan Zhao dan perasaan itu membuatnya tidak berdaya.     

Sampai di rumah, Zhao Feng pun segera berangkat ke kota untuk melaporkan hasil buruannya di Hutan Awan Langit. Tentu saja ia tidak mengatakan bahwa Zhao Tianjian telah mengirim orang untuk membunuhnya, atau bagaimana ia telah bertemu beberapa hewan buas mematikan tingkat tinggi di hutan itu. Zhao Yufei terkejut mendengarnya.     

Saat berada di kamar tidurnya, Zhao Feng menghela napas panjang, "Zhao Tianjian telah mengirim orang untuk membunuhku, jadi kurasa ia akan terus melakukannya. Itu sebabnya aku harus menyembunyikan level pelatihanku dan mengejutkannya suatu saat nanti,"     

Itulah alasan kenapa ia tidak menantang Zhao Linlong. Zhao Feng duduk bersila di lantai dan ia pun menyalurkan kesadarannya menuju dimensi di dalam mata kirinya. Di kegelapan pekat itu, sebuah cahaya hijau yang bersinar ditengah-tengahnya telah mencapai panjang 1,8 meter yang artinya level pelatihannya telah mencapai puncak level kelima.     

Zhao Feng tidak memikirkan hal tersebut.     

_Muncul!,_ Zhao Feng berkonsentrasi pada mata kirinya.     

_Shua!_     

Tiba-tiba cahaya hijau itu berubah menjadi sebuah pemandangan yaitu pemandangan dua sosok bayangan, sosok yang pertama adalah Hyena Bermata Biru dan yang satunya lagi adalah gadis pemalu yang mungkin seumuran dengan Zhao Yufei.     

Berikutnya pemandangan ketika gadis dan hyena itu saling menerjang satu sama lain. Gadis berbaju hijau terlihat meleleh di udara. Badannya memancarkan aura biru yang aneh yang lebih bersinar daripada tenaga dalam biasa. Ia dengan santai mengayunkan tangannya dan membuat cahaya biru itu berubah menjadi pedang angin yang menghancurkan kepala Hyena Bermata Biru itu.     

_Aku penasaran dari mana ia berasal. Mungkin di kota Bulu Matahari ini tidak ada yang akan bisa menangkis serangannya,_ Zhao Feng menghirup napas dalam-dalam.     

Kejadian itu terus berputar berulang-ulang kali. Zhao Feng melihat dari sudut dan posisi yang berbeda untuk melihat bagaimana cara gadis itu menyerang. Perlahan ia mulai mendapat sedikit petunjuk.     

Ayunan tangan gadis itu merupakan pemahaman tingkat tinggi yang melebihi kemampuan seorang ahli beladiri. Zhao Feng telah mendapatkan beberapa petunjuk setelah melihat kejadian itu berulang kali dalam mata kirinya. Saat ini ia mencoba meniru gerakannya namun hasilnya masih jauh dari apa yang dilihatnya saat itu. Namun tiruan jurus itu ternyata hampir sama dengan kekuatan jurus beladiri di level tinggi.     

Ini sangat mengejutkan Zhao Feng. Itu artinya jika dia bisa meniru jurus gadis itu dengan sempurna maka kekuatannya akan melampaui jurus level puncak? Saat ia berpikir demikian membuatnya semakin tertarik mempelajarinya.     

"Bagaimana jika kunamai jurus ini Tapak Angin Misterius!" ujarnya dengan bangga.     

Malam itu Zhao Feng mencoba mendapatkan beberapa petunjuk lain soal jurus itu. Karena jurus ini berada di level yang cukup tinggi, Zhao Feng belum berhasil memahaminya dalam waktu yang singkat. Sudah hampir tengah malam saat Zhao Feng benar-benar kelelahan. Sepertinya dimensi dalam mata kirinya tidak bisa lagi terus menerus mengulang kejadian itu.     

"Ini membutuhkan banyak energi untuk mendapatkan petunjuk yang jelas dari jurus itu," Zhao Feng menyimpulkan.     

Ia lalu menggunakan Teknik Pernapasan Membelah Angin lagi. Ia telah menerima pil darah hadiah dari pertandingan dan obat itu bisa meningkatkan hasil pelatihannya. Pil itu merupakan ekstrak dari berbagai tanaman herbal yang murni sehingga pesilat bisa dengan mudah menyerap khasiatnya untuk meningkatkan kualitas latihannya.     

"Aku masih punya tiga tanaman obat berusia 1.000 tahun yang khasiatnya melampaui khasiat pil darah" Pikir Zhao Feng sesaat lalu memutuskan untuk menelan pil darahnya.     

Beberapa saat kemudian, khasiat pil itu mulai menjalar di tubuhnya. Energi pil itu berjalan harmoni di dalam tubuhnya. Zhao Feng segera menyalurkan Teknik Pernapasan membelah Angin untuk menyerap semua energi pil darah itu.     

**************     

_Keesokan paginya.._     

Zhao Feng telah menyerap semua energi pil tersebut dan merasakan level pelatihannya sedikit bertambah. Cahaya hijau di mata kirinya telah sedikit melewati ukuran 1,8 meter.     

"Puncak level kelima! Pil itu memang benar-benar sangat membantu," Zhao Feng menganggukan kepalanya dengan puas.     

Saat ini hanya Zhao Linlong yang setara dengan level pelatihan Zhao Feng. Masih ada waktu sehingga Zhao Feng mulai melatih jurus Tapak Angin Misterius lagi.     

_Hu~_     

Badannya melayang di udara dan tenaga dalamnya berputar di tengah telapak tangannya.     

_Shua!_     

Batang sebesar lengan tangannya pun hancur berkeping-keping. Jurus Tapak Zhao Feng ini belum terlalu kuat, namun telah berisi kekuatan yang berputar dan memotong.     

"Jurus ini telah mencapai level tinggi sebagai jurus beladiri tingkat tinggi!" teriak Zhao Feng dengan gembira.     

Saat Zhao Feng telah berhasil mencoba mendapatkan petunjuk soal jurus Tapak Angin Misteriusnya..     

"Kakak Feng, boleh aku masuk?" Suara seorang gadis yang dikenalnya terdengar dari luar.     

_Hm?_ Zhao Feng mengernyitkan alisnya.     

Di luar taman ada seorang gadis berbaju putih. Ia menggigit bibirnya perlahan dan tidak berani menatap mata Zhao Feng. Gadis itu adalah Zhao Xue.     

"Masuklah," Zhao Feng tersadar dari kebingungannya dan mempersilakan ia masuk.     

Keduanya saling berpandangan. Zhao Xue sepertinya menghindari menatap langsung mata Zhao Feng     

"Ada perlu apa kesini?" tanya Zhao Feng dengan datar.     

Dulu ia punya kesan yang baik tentang gadis ini karena mereka adalah teman sejak kecil. Namun sejak mereka memasuki wilayah klan keluarga Zhao, kesan yang baik itu telah menghilang.     

Mata Zhao Xue mendadak memerah saat ia menggigit bibirnya. "Aku telah mengacau sejak masuk ke dalam wilayah klan keluarga Zhao. Aku harap Kakak Feng bisa mengingat masa kecil kita dan tidak membenciku..."     

Melihat wajah sedih Zhao Xue, hati Zhao Feng pun terenyuh, namun kembali tenang seperti air lagi.     

"Setiap orang punya kebebasan untuk menentukan pilihannya.. Aku tidak pernah membencimu," Zhao Feng tersenyum saat ia berkata demikian.     

Hati Zhao Xue bergetar saat ia melihat pemuda yang tampan di hadapannya. "Apakah Kakak Feng tidak pernah mencintaiku.... bahkan saat kita masih tinggal di desa Daun Hijau?" Zhao Feng merasakan sedikit keraguan mendengar Zhao Xue berkata seperti itu.     

Zhao Feng waktu itu belum genap berusia 14 tahun. Setengah tahun lalu, ia baru 13 tahun. Hatinya masih polos dan tidak punya reaksi apapun terhadap cinta Zhao Xue saat itu.     

Sekarang Zhao Feng berusia 14 tahun dan berusaha keras berlatih di Jalur Beladiri, jadi ia sedikit terlambat memahami soal hubungan laki-laki dan perempuan.     

Melihat reaksi Zhao Feng, hati Zhao Xue menjadi dingin. Ia akhirnya tahu Zhao Feng tidak pernah mencintainya. Kebanyakan sifat Zhao Feng didasarkan karena perbuatan baiknya saat masih kecil.     

"Kakak Feng!" Di luar taman sebuah suara yang jernih terdengar.     

Zhao Yufei melangkah dengan gembira memasuki taman rumah Zhao Feng. Mereka berdua adalah tetangga dan cukup akrab sehingga Zhao Yufei bisa masuk tanpa perlu mengetuk pintu. Sesaat kemudian Zhao Yufei merasakan atmosfer yang sedikit berbeda.     

Zhao Feng dan Zhao Xue berdiri terdiam, dan Zhao Xue terlihat menangis diam-diam.     

"Ada apa?" tanya Zhao Feng dengan penasaran kepada Zhao Yufei.     

Saat ini ada 2 gadis cantik berdiri di taman kecilnya. Kulit Zhao Xue terlihat selembut air dan wajahnya benar-benar cantik. Namun jika dibandingkan dengan aura malaikat Zhao Yufei, sinar Zhao Xue terlihat redup...     

Jika dibandingkan dengan bakat, aura dan bentuk tubuhnya, Zhao Xue kalah jauh dari Zhao Yufei.     

"Kakak Feng, apakah kau telah pergi ke perpustakaan untuk mengambil buku jurusmu? Kau bisa mendapatkan jurus level puncak karena kau ada di peringkat tiga besar," ujar Zhao Yufei dengan sedikit bingung.     

Ia baru saja dari perpustakaan untuk memilih hadiah buku jurusnya. Peringkat 10 besar bisa memilih dua jurus beladiri level tinggi. Sedangkan peringkat tiga besar bisa memilih satu jurus level puncak dan 2 jurus level tinggi.     

"Haha, Aku hampir lupa," ujar Zhao Feng sambil tersenyum.     

Saat melihat Zhao Feng dan Zhao Yufei saling tersenyum, Zhao Xue merasa sedih dan menyesal. Ia pun menyesali keputusannya memilih Zhao Yijian...     

Beberapa saat kemudian, Zhao Feng menuju ke perpustakaan. Tetua yang menjaga perpustakaan adalah orang tua berjanggut putih yang ia kenal.     

"Itu kau?" mata si tetua itu berbinar-binar.     

Zhao Feng juga langsung mengenalinya juga. "Junior ini bertemu dengan tetua,"     

Orang tua itu adalah salah satu dari 2 juri utama yang mendukung Zhao Feng.     

"Namaku Zhao Yusong. Kau bisa memanggilku Tetua Yusong," ujar tetua itu dengan lembut.     

"Baik, Tetua Yusong,"     

"Ikutlah denganku," Zhao Yusong mengantarkan Zhao Feng ke lantai dua.     

Ada lebih dari 200 buku jurus beladiri di lantai dua ini. Kebanyakan adalah jurus level tinggi. Beberapa diantaranya adalah jurus level puncak. Jurus level puncak ini sangat berharga di klan keluarga Zhao.     

Zhao Feng melihat keseluruh ruangan dan terkejut, "Tetua Yusong, kenapa disini hanya ada koin daripada buku jurus?"     

Lantai kedua perpustakaan itu tidak terdapat buku jurus satupun. Yang ada hanyalah koin giok yang tertulis nama jurus dan rangkuman singkatnya.     

"Hehe, jurus beladiri level tinggi itu sangat berharga. Kami tidak mungkin menaruh bukunya disini. Ketika kau telah memilih jurusnya, maka aku akan mengambilkan bukunya," Zhao Yusong menjelaskan.     

Zhao Feng kecewa. Klan keluarga Zhao ternyata sangat ketat dengan buku jurus beladiri level tingginya yang artinya ia tidak bisa 'mencuri' jurus-jurus tersebut. Namun bisa memilih satu jurus level puncak dan dua jurus level tinggi tetap menguntungkan baginya. Ia berkeliling di lantai kedua perpustakaan itu dan membaca semua rangkuman jurusnya.     

"Apakah kau sudah menemukan jurus yang kau inginkan?" tanya Zhao Yusong penasaran.     

Mata Zhao Feng berputar-putar lalu ia tertawa, "Tetua Yusong.. karena anda adalah tetua yang menjaga perpustakaan ini, kenapa kau tidak menyarankan beberapa jurus terbaik untukku,"     

"Hahaha. Apa kau tidak tahu itu bertentangan dengan peraturan klan,?" Zhao Yusong mengedipkan matanya.     

Meski ia berkata demikian, Zhao Yusong masih mau membantunya. Ia berjalan di sepanjang lantai dua perpustakaan itu dan perlahan mengambil beberapa koin giok...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.