Raja Para Dewa

Rencana Zhao Feng



Rencana Zhao Feng

0Di pintu masuk Istana Puncak Yang Melayang, keempat Tetua dan Master Klan duduk bersila tanpa bersuara.     

Dalam sekejap mata delapan hari telah berlalu dan ujian tahap satu dan dua telah berakhir.     

Hari ini Tetua Pertama membuka matanya dan berkata, "Berdasarkan pengalaman di ujian sebelumnya, banyak yang akan dikeluarkan pada hari kelima dan keenam,"     

Hari kelima dan keenam adalah pertengahan ujian dan banyak yang beresiko dikeluarkan atau tewas.     

Namun hingga hari kedelapan telah berlalu, tidak ada yang dikeluarkan.     

"Ini memang aneh. Melihat bagaimana sulitnya ujian tahap pertama maka tahap kedua dan ketiga seharusnya lebih sulit dan lebih berbahaya dari tahapan ujian sebelumnya,"     

Nenek Liu Yue terlihat cukup khawatir. Muridnya Liu Yue adalah salah satu yang terlemah.     

"Ada dua kemungkinan," Master Hai Yun yang berpakaian putih tiba-tiba berkata.     

"Kemungkinan apa?" Tetua lainnya menatap Tetua termuda dan paling berbakat di Klan Bulan Patah itu.     

Master Hai Yun mendapatkan nilai yang terbaik di Ujian Istana Puncak selama beberapa dekade terakhir. Rekor nilainya masih tetap bertahan hingga saat ini. Itu sebabnya perkataannya pun terdengar sangat penting.     

"Kemungkinan pertama adalah ada kemungkinan rasio kematian yang sangat tinggi! Kadang-kadang ujian itu tidak sepenuhnya bisa mengontrol benda dan kejadian yang ada di dalam sana. Itu sebabnya kita belum melihat ada murid yang dikeluarkan hingga saat ini," ujar Master Hai Yun dengan nada suara yang pelan.     

Ekspresi Tetua lainnya sedikit berubah saat mereka sedikit menjadi lebih khawatir.     

Ya, ujian ini memang sangat berat. Dapat dilihat dari ujian tahap pertama saat monster besi hitam di Alam Roh Sejati yang mengejar mereka.     

"Kemungkinan kedua adalah rasio kelulusan yang tinggi. Itu sebabnya tidak ada yang tewas atau dikeluarkan dari ujian itu,"     

Master Hai Yun menggelengkan kepala, mendesah saat ia mengungkapkan kemungkinan yang kedua.     

Tidak ada yang tewas atau dikeluarkan artinya ada 100% persentase lolos tahap ujian. Apa hal itu bisa terjadi? Semua orang tahu bahwa kemungkinan kedua memiliki persentase yang rendah.     

Kejadian seperti itu belum pernah terjadi sebelumnya.     

"Semoga memang kemungkinan yang kedua yang terjadi. Karena jika memang seperti itu, hal ini bisa menjadi kebangkitan untuk Klan Bulan Patah," Master Klan mendesah dengan berat hati.     

Kelima Tetua di Alam Roh Sejati mungkin tidak bisa membayangkan bahwa sedikit getaran dari kupu-kupu saja bisa memicu angin puyuh hebat di dalam sana, khususnya jika itu hanya ujian kecil bagi mereka.     

*************     

Ujian Istana Puncak, Pulau Perbatasan Langit.     

Seorang pemuda berdiri di puncak gunung dengan rambut birunya yang berkibar tertiup angin. Mata birunya mengamati sekelilingnya seolah-olah mata itu memiliki kekuatan untuk melihat semua hal di dunia ini.      

Selama satu jam Zhao Feng menganalisa situasi pulau itu hingga sejauh ratusan kilometer. Perlahan tapi pasti, sebuah peta muncul di kepalanya. Peta itu tidak hanya berisi bentuk gunung, sungai dan hutan, namun juga ada beberapa label terpasang di beberapa tempat dalam peta tersebut. Label itu sebagai penanda tempat harta karun atau bahaya.     

Contohnya label di sebuah tempat yang tertulis Singa Api Berkepala Tiga, artinya ada raja siluman Yao dari Alam Roh Sejati berada di sana.     

"Keberuntungan seperti apa yang dimiliki Bei Moi? Ia mungkin dikirim langsung ke dalam atau ke depan pintu masuk taman itu..."     

Bibir Zhao Feng berkedut namun ia tetap harus mengakui bahwa keberuntungan juga termasuk dalam salah satu kekuatan seorang pesilat. Sosok pesilat yang melegenda selalu memiliki keburuntungan yang bagus. Contohnya Ketua Bulan Merah yang berhasil menemukan dan memasuki tanah Warisan Bulan Merah.     

Selain Bei Moi, Zhao Feng pun melihat sosok Yang Gan di kejauhan tengah menuju ke menara tinggi di dalam hutan lebat yang penuh bahaya. Hutan itu penuh dengan berbagai macam jenis hewan buas, termasuk Raja Siluman Yao di Alam Roh Sejati.     

Zhao Feng pun mengkhawatirkannya. Untungnya, keberuntungan Yang Gan tidak terlalu buruk karena ia tidak memasuki wilayah kekuasaan dari Raja Siluman Yao itu.     

Dua tempat yang bagus di pulau itu telah diambil oleh Bei Moi dan Yang Gan. Taman kuno yang terbengkalai itu mungkin tempat yang terbaik dalam radius ratusan kilometer dan menara tinggi itu adalah tempat terbaik kedua di pulau ini.     

Zhao Feng bahkan memiliki keinginan untuk bertarung dengan Bei Moi untuk memperebutkan taman itu. Namun setelah memikirkan hal tersebut dengan seksama, ia pun mengurungkan niatnya.     

Pertama, Bei Moi sangat kuat dan mendapatkan keuntungan karena sudah terlebih dahulu berada di sana. Sedangkan Zhao Feng harus berpergian jauh melewati banyak tempat yang berbahaya, yang mungkin jauh lebih berbahaya dari hutan lebat tempat menara tinggi itu berada, untuk sampai di taman itu.     

Kedua, Zhao Feng berpikir ia harus berbaik hati dan menetapkan tujuannya lebih tinggi dan lebih jauh lagi.     

Setelah memikirkan semua hal, sebuah senyuman terlihat di wajahnya dan sebuah ide gila muncul di kepalanya.     

"Ada 10 hari yang cukup aman di ujian tahap ketiga ini. Aku tidak akan mencari harta karun terlebih dahulu, jadi sebaiknya aku menyelidiki Pulau Perbatasan Langit ini,"     

Zhao Feng memikirkannya masak-masak. Murid lain pasti akan menggunakan waktunya untuk mencari warisan dan harta karun di pulau itu.     

Lagipula para peserta ujian nantinya akan menghadapi kejaran monster besi hitam di Alam Roh Sejati setelah hari ke 10 dan mereka tahu pengejaran itu tidak akan sesederhana seperti pengejaran di ujian tahap pertama.     

Pikiran Zhao Feng berbeda dengan yang lainnya. Meskipun ia telah menemukan banyak tempat di mana harta karun itu berada, ia tidak langsung meengambilnya.     

"Aku akan membuat peta Pulau Perbatasan Langit dengan semua tempat dimana harta karun itu berada,"     

Sebuah tatapan gila muncul di mata Zhao Feng. Ia akan menggunakan semua kemampuan dan kekuatan mata kirinya untuk melakukannya.     

Teng!     

Zhao Feng meninggalkan jejak bayangan saat ia berlari turun dengan cepat dari gunung.     

Setengah hari kemudian, Zhao Feng telah menjelajahi area yang lebih jauh lagi. Ia ingin melihat seberapa luasnya Pulau Perbatasan Langit ini.     

Selama perjalanan, mata kiri Zhao Feng akan mengamati keadaan sekitarnya dan akan selalu menemukan bahaya yang sedang mengintainya. Biasanya, ia akan memutuskan untuk mengambil jalan memutar, namun kadang-kadang ia juga langsung berjalan lurus untuk menghemat waktu.     

Ia beruntung sudah mempelajari serangan gelombang suara dengan energi batinnya karena serangan itu bisa menakuti gerombolan hewan buas yang lebih lemah.     

Setiap beberapa puluh kilometer, Zhao Feng akan mencari tempat tertinggi untuk mengamati dan mengingat bentang alam di sekitarnya.     

Meskipun Zhao Feng menggunakan kemampuan mata kirinya, ia tetap saja bertemu dengan bahaya di pulau itu.     

Ada beberapa siluman Yao unik yang memiliki kemampuan kamuflase atau area di mana bahaya lainnya lebih berbahaya.     

Contohnya saat Zhao Feng berjalan di sebuah padang rumput dan karena kurang berhati-hati, ia nyaris terperangkap oleh tanaman merambat. Untungnya ia bisa bereaksi dengan sangat cepat dan berhasil kabur dengan kekuatan garis keturunan dewa kuno-nya.     

Sejak kejadian itu, Zhao Feng jadi lebih berhati-hati. Namun ada beberapa kejadian yang lebih menakutkan lagi.     

Zhao Feng pernah berdiri di atas sebuah bukit dan setelah mengamati keadaan sekitar bukit itu dengan mata kirinya, ia baru sadar bahwa bukit yang ia pijak itu sebenarnya adalah 'monster batu' yang sedang tertidur. Monster batu itu sebesar kapal layar dan 10 kali lipat lebih besar dari monster besi hitam di ujian tahap pertama.     

Kekuatan garis keturunan dewa kuno Zhao Feng bergetar saat ia merasakan aura dari monster batu di bawah kakinya. Ia sangat yakin bahwa monster batu itu bisa dengan mudah membunuh pesilat di Alam Roh Sejati dengan sekali pukul jika ia terbangun.     

Itu hanyalah salah satu bagian dari bahaya yang tersembunyi di pulau itu. Zhao Feng juga menemukan berbagai benda aneh yang berbeda sepanjang perjalanannya.     

"Jaman kuno seperti apa yang memiliki makhluk-makhluk mengerikan seperti itu? Siluman Yao, bukit yang aneh, tanaman... semuanya bisa berubah menjadi sesuatu yang lainnya..." Zhao Feng menarik napas dalam-dalam.     

Setelah satu setengah hari kemudian, Zhao Feng akhirnya sampai di ujung Pulau Perbatasan Langit. Di ujung tersebut ada lautan luas yang tak berujung.     

Zhao Feng mengamati perairan di sekitar pulau dan menemukan banyak makhluk buas di dalam laut yang 10 kali bahkan 100 kali lebih besar dari makhluk buas di pulau itu. Selain itu, mahkluk buas di lautan itu juga jauh lebih kuat.     

Jika ia mengarungi lautan itu, bahkan kemampuan mata kirinya pun tidak bisa menjamin ia bisa bertahan hidup di sana.     

Zhao Feng mulai menghitung dari tempat ia memulai perjalanan hingga di ujung pulau ini, ia telah berjalan sekitar 200 hingga 300 kilometer.     

Saat ia berjalan kembali ke jalur yang ia tempuh sebelumnya, Zhao Feng bisa berjalan lebih cepat karena ia sudah hapal dengan jalur tersebut. Setelah kembali ke puncak gunung itu, Zhao Feng lalu melanjutkan perjalanan ke 3 arah yang berbeda.     

Beberapa hari kemudian, ia pun kembali lagi ke titik awal di puncak gunung dengan sangat kelelahan.     

Selama 4 hingga 5 hari, Zhao Feng telah mengitari seluruh wilayah di Pulau Perbatasan Langit. Sekarang ia tahu bentang alam pulau ini semudah membalikkan telapak tangannya sendiri. Ia tahu tempat mana yang berbahaya, tempat yang menyimpan harta karun, bahkan tempat persembunyian siluman Yao.     

"Ada total 139 tempat dengan kemungkinan harta karun yang tersimpan di sana. Di antara ratusan tempat itu, ada sekitar 4 hingga 5 tempat dengan harta karun yang sama dengan taman itu, namun semuanya juga merupakan tempat yang berbahaya." Zhao Feng bergumam.     

Tentu saja bahaya ada di mana-mana. Ada lebih dari 200 tempat dimana Zhao Feng mungkin tidak akan bisa kembali hidup-hidup.     

Ada sekitar 40 hingga 50 makhluk buas yang bisa membunuhnya dalam sekejap mata dan itu pun hanya angka yang bisa ia temukan hingga saat ini.     

Selama 5 hari perjalanannya, Zhao Feng menemukan banyak tempat berisi harta karun namun ia tidak menyesal tidak mengambil harta karun tersebut.     

"Masih ada waktu 5 hari lagi sebelum monster di Alam Roh Sejati itu mengejarku," Zhao Feng menarik napas dalam-dalam.     

Setiap langkah yang akan ia ambil saat ini akan menjadi penentu.     

Teng~ Sou~~     

Zhao Feng bersalto di udara, ia langsung menuju ke bagian terluar dari hutan lebat tempat di mana menara tinggi itu berada.     

Hutan tempat menara itu berada merupakan tempat di mana Yang Gan berada. Sepengetahuan Zhao Feng, Yang Gan telah memasuki menara itu karena keberuntungannya, atau mungkin ia memiliki jurus rahasia yang tidak diketahui siapapun.     

Namun tujuan Zhao Feng bukan menara tinggi itu.     

Ada sebuah sungai di dekat hutan itu yang mengalir melalui setengah dari pulau ini. Sungai itu memiliki air yang dingin dan tidak terlihat aura atau kehadiran hewan buas apapun di dekat sungai itu.     

Secara keseluruhan, sungai itu terlihat sangat aneh.     

Zhao Feng sebelumnya pernah melihat satu kejadian yang sangat aneh, sungai biru itu bergerak seperti naga dan merayap seperti ular. Ditambah lagi tidak ada jejak hewan buas di sekitarnya membuat Zhao Feng ingin menyelidiki sungai tersebut lebih jauh lagi.     

"Aku akan menamainya Sungai Es Naga Ular," Zhao Feng memberikan nama sesuai dengan pergerakan sungai tersebut.     

Ia lalu melangkah menuju aliran sungai , membuka kemampuan mata kirinya. Setelah berada di dekat sungai tersebut, ia bisa merasakan aura dingin yang begitu menakutan dan semakin dalam sungai itu, semakin kuat aura dinginnya.     

Selama perjalanan, sepertinya tidak terjadi apa-apa, namun insting Zhao Feng mengatakan bahwa Sungai Es Naga Ular itu tidak sesederhana yang terlihat dan pasti memiliki sejarah yang sangat misterius.     

Setelah berjalan hingga di ujung sungai, di 'mulut' ular dan naga tersebut, ada sebuah air terjun dengan kolam yang membeku di bawahnya.     

Kolam yang membeku itu tidak terlalu besar, hanya sekitar 10 meter atau sedikit lebih lebar. Namun kolam itu mengeluarkan aura dingin yang bisa membuat jiwa seseorang bergetar.     

"Sepertinya ada disini....."     

Zhao Feng berdiri di depan kolam itu.     

Tiba-tiba sebuah aura aneh yang dingin merayap masuk lewat kakinya dan menyebar ke sekujur tubuhnya.     

Weng!     

Sinar biru di matanya pun berputar-putar, cairan biru kehijauan di dalam darahnya pun mulai mendidih, berusaha menghilangkan aura dingin itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.