Raja Para Dewa

Terlempar Dengan Sekali Tendang



Terlempar Dengan Sekali Tendang

0Di jalanan hitam dan emas itu, Zhao Feng berhadapan dengan si murid inti, Lu Hu.     

"Kau berani menyerangku?" ujar Zhao Feng dengan dingin saat rambut birunya tertiup angin. Di sisi jalan, ekspresi Ran Xiaoyuan sedikit berubah dan ia pun melangkah ke samping Zhao Feng. Sun Yuanhao tidak bisa berbuat apa-apa, mulai terlihat panik. Suasana di sekitar mereka mulai memanas.     

Ekspresi Lu Hu tiba-tiba berubah saat ia mengingat bahwa Zhao Feng adalah murid Tetua Pertama. Lagipula, Ran Xiaoyuan juga memilih berdiri di samping Zhao Feng. Senyuman muncul di wajah Zhao Feng saat ia tahu Lu Hu menginginkan hadiah itu namun ia tidak berani menyerangnya.     

"Saudara Zhao, aku akan menolongmu," sebuah senyuman polos tanpa dosa muncul di wajah kekanak-kanakan Sun Yuanhao. Ran Xiaoyuan dan Sun Yuanhao memilih berada di sisi Zhao Feng. Bahkan jika Zhao Feng tidak dibantu siapapun, Lu Hu tetap saja harus waspada terhadapnya.     

"Serahkan Gelang Artefak Ruang itu!" Wajah Lu Hu terlihat muram namun akhirnya ia menggertakkan giginya, meloncat ke arah Zhao Feng dan kawan-kawannya.     

Apa yang akan dia lakukan!?     

Jantung Zhao Feng seolah berhenti karena ia tidak pernah berpikir bahwa Lu Hu berani menyerangnya dengan situasi seperti saat ini.     

Tunggu! Ada sesuatu yang salah!     

Zhao Feng langsung ingat sesuatu dan menatap ke arah rumah itu. Mata Rubah Ilusi di dalam jeruji itu terlihat berubah menjadi ungu saat sebuah senyuman yang mengejek muncul di wajahnya.     

Mata Lu Hu terlihat penuh keserakahan dan ia telah kehilangan akal sehatnya. Lu Hu memang memiliki rasa serakah di hatinya dan ketika Rubah Ilusi itu menyerangnya dengan jurus ilusinya, rasa serakah di hati Lu Hu pun bertambah hingga 10 kali lipat.     

"Aku lupa soal si rubah brengsek itu,"     

Ekspresi Zhao Feng menjadi sangat serius saat ia memutuskan untuk menangkis serangan Lu Hu terlebih dahulu. Lu Hu adalah pesilat di level langit ke 4 dan ia telah mencapai level tertinggi dari teknik penguatan tubuhnya.     

Angin Petir Kehancuran!     

Tanpa ragu-ragu, Zhao Feng menggunakan Teknik Dewa Angin Surgawi dan Teknik Dinding Perak-nya dan berhasil menangkis serangan Lu Hu yang membabi buta itu.     

Feng!     

Setelah menangkis serangannya, sosok Zhao Feng mundur beberapa langkah. Tanpa menggunakan kemampuan mata kiri dan kekuatan garis keturunan dewa kunonya, Zhao Feng sama sekali tidak unggul.     

"Saudara Zhao, serahkan gelang itu!"     

Suara seorang pemuda yang dingin terdengar dari sampingnya.     

Apa!?     

Zhao Feng merasakan gelombang udara dari belakangnya dan ekspresinya langsung berubah drastis. Orang yang menyerangnya adalah Sun Yuanhao.     

"Hahahaha..." Lu Hu tertawa gila saat serangannya semakin gencar.     

Sekarang Zhao Feng menghadapi serangan dari depan dan belakangnya.     

"Berhenti!" teriak Ran Xiaoyuan saat ia berkelebat dan menangkis serangan Sun Yuanhao.     

Peng!     

Sun Yuanhao terpukul mundur oleh Ran Xiaoyuan dengan satu jurus.     

Zhao Feng berkeringat dingin, merasa beruntung Ran Xiaoyuan tidak terpengaruhi oleh Rubah Ilusi. Kekuatan Ran Xiaoyuan setara dengan Bei Moi dan jika Zhao Feng menghadapi serangan dari mereka bertiga sekaligus, dia hanya bisa melarikan diri jika ia menggunakan kekuatan garis keturunan dewa kunonya.     

Ilusi dari rubah itu bisa mempengaruhi Sun Yuanhao dan Lu Hu karena mereka memiliki sifat serakah dan keinginan yang lemah. Sedangkan Ran Xiaoyuan tidak serakah.     

Ran Xiaoyuan mendesak Sun Yuanhao yang membuat situasi pertarungannya sedikit lebih baik namun Zhao Feng berhadapan dengan murid inti di level langit ke 4 dan sudah merupakan prestasi besar jika Zhao Feng tidak kalah darinya.     

"Sepertinya itu satu-satunya cara...." pikir Zhao Feng.     

Shua!     

Sosok Zhao Feng berkelebat seperti bayangan dan meninggalkan beberapa jejak ilusi dirinya. Tubuhnya seperti ikan, cepat dan lincah saat ia mundur dari serangan Lu Hu.     

Berdasarkan level pelatihan dan teknik penguatan tubuh, Lu Hu memang lebih baik daripada Zhao Feng. Namun Zhao Feng lebih unggul dari segi kecepatan pergerakannya.     

Lu Hu dikuasai oleh sifat serakahnya dan ia tidak menyadari bahwa Zhao Feng mundur ke arah Sun Yuanhao dan Ran Xiaoyuan yang sedang bertarung.     

"Pertama aku akan mengurusmu!"     

Kecepatan Zhao Feng tiba-tiba meningkat dan ia langsung menghilang dari jarak tembak Lu Hu. Kemudian ia muncul tiba-tiba di samping Sun Yuanhao. Sun Yuanhao sebenarnya sudah terdesak oleh serangan Ran Xiaoyuan dan ia tidak bisa bereaksi lagi saat Zhao Feng diam-diam menyerangnya.     

Tapak Angin Petir!     

Zhao Feng mengarahkan telapak tangannya dan terdengar suara petir yang menggelegar dan air yang bertiup kencang.     

Wahh!     

Sun Yuanhao berhasil menangkis serangan tapak itu namun ia terpukul mundur hingga ke tepi jalan dan muntah darah yang cukup banyak.     

"Sana turun!" Zhao Feng menendang Sun Yuanhao hingga ia terlempar ke dalam lubang tanpa dasar itu hanya dengan sekali tendang.     

"Ahhhh!" Sun Yuanhao berteriak saat ia terjatuh ke dalam lubang itu.     

"Saudara Zhao, kau membunuhnya...." wajah Ran Xiaoyuan pucat pasi dan tidak tahu apa yang harus dilakukannya.     

Rencana Zhao Feng adalah mengalahkan Sun Yuanhao terlebih dahulu karena ia lebih lemah jadi ia bisa menggabungkan kekuatannya dengan Ran Xiaoyuan dan mengalahkan Lu Hu.     

"Keinginannya lemah dan ia sudah terpengaruhi ilusi rubah itu. Jadi kita harus mengalahkannya terlebih dahulu,"     

Zhao Feng tidak merasa bersalah sama sekali. Sun Yuanhao memiliki wajah kekanak-kanakan yang polos dan tak berdosa, namun ia sangat licik.     

************     

Di gerbang Istana Puncak Yang Melayang, keempat Tetua dan Master Klan duduk bersila.     

Weng!     

Pintu hijau itu tiba-tiba bercahaya semakin terang, seorang pemuda terguling-guling keluar.     

"Ada yang keluar lagi! Cepat sekali!"     

Jantung Master Hai Yun seolah berhenti berdetak namun ia segera bernafas lega saat melihat siapa yang baru saja keluar.     

"Yuanhao!" seru Tetua Xue saat ia menatap wajah Sun Yuanhao yang pucat pasi.     

Tetua Pertama dan yang lainnya tidak tahu apa yang harus mereka lakukan. Pemuda yang baru saja keluar adalah murid Tetua Xue, Sun Yuanhao yang memiliki potensi bakat Tubuh Yang Berubah-Ubah.     

"Yuanhao, kenapa kau bisa keluar begitu cepat?" ujar Tetua Xue dengan penasaran.     

"Karena Zhao Feng! Ia mengambil semua harta karunnya dan menendangku ke dalam lubang tanpa dasar itu,"     

Wajah Sun Yuanhao masih terlihat merah karena marah. Ia masih terpengaruhi oleh ilusi rubah itu dan belum bisa menenangkan dirinya.     

"Beraninya dia melakukan hal itu? Si Zhao Feng ini bahkan menyerang pesilat lain dari klan yang sama," Tetua Xue terlihat marah.     

Ujian Istana Puncak hanya terjadi setiap 5 tahun sekali dan setiap orang hanya memiliki satu kesempatan untuk berpartisipasi.     

Potensi bakat Sun Yuanhao sangat hebat dan ia bahkan lebih muda daripada Zhao Feng. Jika ia berhasil di ujian ini, level pelatihannya akan meningkat dengan sangat pesat.     

Sayangnya harapan itu kini pupus karena seseorang yang memiliki potensi bakat yang rendah.     

"Apa ada kesalahpahaman disini?" ujar Tetua Pertama     

Ia tahu Zhao Feng memang terlihat arogan, namun ia sebenarnya sangat tenang.     

"Zhao Feng itu telah mempelajari Tapak Angin Petir, jadi dia memang tidak normal," Sebuah senyuman tersungging di wajah Master Hai Yun.     

Mendengar hal itu, Tetua Xue, Nenek Liuyue dan Master Klan pun menganggukkan kepalanya.     

"Aku akan menunggu hingga ujian ini berakhir untuk menginterogasinya. Tetua Pertama, aku akan menyerahkan laporan ini kepada Divisi Regulasi sehingga semuanya akan adil."     

Tetua Xue menarik nafas dalam-dalam saat ia menekan api kemarahan di dalam hatinya. Jika Zhao Feng itu bukan murid Tetua Pertama, ia pasti sudah mengamuk.     

Weng~     

Pintu hijau kembali bersinar dan seseorang kembali terguling keluar dari pintu tersebut. Cepat sekali! Kelima pesilat di Alam Roh Sejati itu semuanya terperangah. Berapa lama waktu yang telah berlalu sejak orang terakhir keluar dari ujian itu?     

Pandangan para Tetua tertuju pada sosok itu, mereka melihat bahwa itu adalah si murid inti 'Lu Hu'     

"Apa yang terjadi di dalam ujian itu sehingga membuat murid inti saja bisa dikeluarkan?"     

Ekspresi Master Klan dan yang lainnya pun terlihat sangat serius.     

"Lu Hu, kenapa kau bisa keluar secepat ini?" tanya Master Klan Bulan Patah.     

Mereka semuanya kenal dengan Lu Hu karena ia adalah murid inti klan dan juga murid Tetua dari Divisi Regulasi. Di dalam klan ini, Tetua Divisi Regulasi memiliki kekuasaan yang sama dengan Master Klan dan Tetua Pertama karena ia memegang kekuasaan untuk membunuh atau menghukum anggota klan.     

"Itu gara-gara Zhao Feng! Ia mau menyimpan semua harta karun untuk dirinya sendiri dan menendangku ke dalam lubang tanpa dasar," ujar Lu Hu sambil menggertakan giginya.     

Ia dan Sun Yuanhao sama-sama masih dalam pengaruh ilusi dari rubah tersebut.     

Zhao Feng lagi! Keempat Tetua dan Master Klan semuanya terkejut dan jengkel.     

Ujian Istana Puncak ini tidak hanya akan mengubah takdir hidup seseorang, ujian ini juga bisa mengubah takdir klan ini. Dan kini Zhao Feng baru saja membuat seorang murid inti dan murid lain dengan potensi bakat Tubuh Yang Berubah-Ubah keluar dari ujian ini dalam sekejap mata.     

Lagi pula, ia menggunakan metode yang sama – menendang mereka ke dalam lubang tanpa dasar.     

"Zhao Feng ini benar-benar berkelakuan buruk!"     

Tetua lain saling berpandangan dengan amarah yang berkobar di mata mereka.     

"Bagaimana kau bisa dikalahkan oleh Zhao Feng?" Tetua Pertama menangkap sesuatu yang mencurigakan. Kekuatan Lu Hu itu persis di bawah Yang Gan.     

"Itu karena.... adik Ran!" ujar Lu Hu dengan marah.     

"Apa hubungannya dengan Xiaoyuan?" kening Master Klan berkerut. Ia mengenal Ran sebagai murid yang selalu patuh.     

"Adik Ran membantu si bedebah Zhao Feng itu. Jika tidak, aku tidak akan mungkin bisa kalah," Lu Hu berteriak sambil mengepalkan tinjunya kuat-kuat.     

Bagaimana mungkin?     

Ekspresi keempat Tetua dan Master Klan pun berubah.     

Kekuatan Ran Xiaoyuan memang selevel dengan Bei Moi dan dia bisa bertarung melawan pesilat di level langit ke 4. Jika ia menggabungkan kekuatannya dengan Zhao Feng, mereka memang berkesempatan besar untuk bisa mengalahkan Lu Hu.     

Namun kenapa Ran Xiaoyuan mau bekerja sama dengan Zhao Feng?     

"Apakah mungkin....?"     

Master Klan lalu ingat bagaimana Zhao Feng dengan sengaja mengalah pada Ran Xiaoyuan di Kompetisi Istana Puncak dan menghubungkan hal itu dengan perkataan Yuan. Ekspresi Master Klan Bulan Patah itu juga membuat Tetua lainnya mengingat hal yang sama saat Ran Xiaoyuan dan Zhao Feng bertanding.     

"Zhao Feng ini bahkan.... bahkan membuat seseorang yang polos dan tak berdosa seperti Xiaoyuan....." wajah Master Klan terlihat dingin saat amarah muncul di wajahnya yang terlihat anggun dan mulia itu.     

Tetua Pertama tidak bisa berkata apapun.     

Akhirnya mereka mencapai kesepakatan, "Kita harus menghukum Zhao Feng!"     

************     

Di jalanan berwarna hitam dan emas     

Peng!     

Zhao Feng menendang Lu Hu ke dalam lubang tanpa dasar itu dengan sekali tendang dan mengusap peluh di dahinya, "Lu Hu ini memang jauh lebih kuat. Terima kasih Ran, kita akhirnya berhasil mengalahkannya,"     

"Mereka... mereka berdua telah...." mata Ran Xiaoyuan terlihat memerah saat ia mulai menangis terisak.     

Ia ingin membantu Zhao Feng karena merasa pemuda itu sedang ditindas. Namun sekarang, Lu Hu dan Sun Yuanhao telah ditendang Zhao Feng ke dalam lubang tanpa dasar. Zhao Feng akhirnya merasa bersalah kepada Ran Xiaoyuan karena itu semua salahnya melibatkan Ran sebagai 'kaki tangannya'     

"Tidak apa-apa. Ada struktur lapisan yang aneh di sini jadi ketika seseorang jatuh ke dalam lubang itu, mereka tidak akan tewas dan hanya akan keluar dari ujian ini." Zhao Feng menyakinkannya.     

Dengan mata kirinya, ia memiliki kendali atas apa yang terlihat di sekelilingnya.     

Teng!     

Sosok Zhao Feng bersalto di udara dan kembali mendarat di depan rumah itu lagi.     

"Kau mau apa?" Rubah Ilusi itu berteriak marah sekaligus ketakutan.     

"Apa yang ingin kulakukan? Ini semuanya gara-gara kau."     

Zhao Feng mengabaikan serangan energi batin rubah, menjejakkan kakinya dengan keras di lantai.     

Booom!     

Setelah Sun Yuanhao dan Lu Hu, Zhao Feng kembali menendang seekor makhluk buas jatuh ke dalam lubang tanpa dasar itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.