Raja Para Dewa

Kompetisi Istana Puncak (3)



Kompetisi Istana Puncak (3)

0Babak keempat mengundang perhatian banyak orang karena hanya dua orang yang akan langsung mendapatkan posisi di Ujian Istana Puncak. Dua orang itu ada di antara Zhao Feng Liu Yue, Bei Moi dan Ran Xiaoyuan. Keempat pemuda tersebut mewakili para petinggi klan. Bei Moi mewakili Master Hai Yun, Ran Xiaoyuan mewakili Master Klan, Zhao Feng mewakili Tetua Pertama dan Liu Yue mewakili Nenek Liuyue. Itu sebabnya babak kali ini bukan pertandingan biasa. Babak ini juga melambangkan pertarungan antar para petinggi klan.     

"Saudara Zhao, kau harus menang demi guru kita. Jika lawanmu adalah Liu Yue, kau kemungkinan besar bisa menang," Yang Gan tersenyum dan menepuk bahu Zhao Feng.     

Liu Yue? Pikir Zhao Feng sambil mendesah – Itu bukan dia.     

Zhao Feng tidak memperhatikan para lawannya saat ia bertanding di 3 babak sebelumnya dan ia baru memperhatikan mereka bertiga di babak keempat ini. Bei Moi dan Ran Xiaoyuan adalah lawan yang sangat tangguh dan jika Zhao Feng tidak menggunakan kemampuan mata kirinya, dia tidak yakin bisa memenangkan pertandingan ini. Ia mungkin bisa mengalahkan pesilat lain yang memiliki level lebih tinggi darinya namun lawan-lawannya juga demikian bahkan mereka sudah bertanding dengan pesilat yang lebih kuat sejak babak pertama.     

"Ran, siapa lawanmu? Seharusnya tidak akan ada masalah asalkan lawanmu bukan Bei Moi...." Yuan menatap Ran Xiaoyuan dengan penasaran. Ran Xiaoyuan juga sebelumnya tidak memperhatikan lawan-lawannya di babak sebelumnya. Namun para peserta kompetisi di babak keempat ini semuanya sangat tangguh.     

"Itu.... itu dia..." Ran Xiaoyuan berkata dengan berbisik.     

"Siapa!? Dia!?" Yuan mengikuti tatapan Ran Xiaoyuan yang melihat ke arah pemuda bermata satu.     

"Hehehe, itu bagus bukan? Ran, kau harus membantuku untuk memberi pelajaran kepada si berandalan tidak tahu malu itu," Yuan tertawa gembira. Dia memang ingin Ran Xiaoyuan bertanding dengan Zhao Feng jadi sahabatnya itu bisa memberi pelajaran kepada pemuda itu.     

"Tapi...."     

Mata Ran Xiaoyuan terlihat sedikit gugup saat ia mengepalkan tinjunya erat-erat. Saat ini pandangan Zhao Feng pun beralih kepadanya yang membuatnya wajahnya sedikit memerah.     

"Ran, kau harus mengumpulkan semua keberanianmu dan jangan takut dengan penampilannya itu. Kau bisa mengalahkannya," Yuan menyemangatinya.     

"Oh? Lawan Xiaoyuan adalah murid yang mempelajari jurus Tapak Angin Petir?"     

Sebuah suara yang jernih dan renyah terdengar sangat ramah. Pemilik suara itu adalah Master Klan Bulan Patah yang punya aura mulia yang tinggi.     

"Ya, guru. Itu si berandalan Zhao Feng," Yuan berkata dengan sopan.     

Mendengar hal itu, alis Master Klan sedikit berkedut, "Mungkin akan lebih buruk jika Ran Xiaoyuan bertanding dengannya daripada dengan Bei Moi," Bagaimana mungkin? Yuan terlihat sangat terkejut seolah-olah jantungnya berdetak 120 kali lebih cepat karena tidak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar.     

"Ini hanya pikiranku saja. Mungkin karena ia telah mempelajari Tapak Angin Petir," Master Klan tersenyum dan kembali menenangkan dirinya.     

Babak keempat telah dimulai dan Lin Fan serta Sun Yuanhao telah lolos dengan sukses sedangkan Xiao Sun kembali kalah untuk keempat kalinya dan langsung beranjak pergi dan menyerah untuk pertandingan selanjutnya karena sangat putus asa.     

Kehebohan para penonton akhirnya mencapai puncaknya. Dua murid tangguh yang bertanding kali ini adalah Bei Moi dan Liu Yue. Liu Yue mengatupkan rahangnya dan ia langsung mencabut pedang tingkat menengahnya begitu pertandingan dimulai.     

Pedang Manual Bulan Kesunyian!     

Pedang gioknya berubah menjadi energi dingin saat ia mengayunkannya. Garis-garis sinar berbentuk bulan sabit pun bermunculan. Di saat yang sama, sebuah kristal aneh yang menempel pada pedang tersebut pun menyala, yang meningkatkan kekuatan pedang tersebut.     

Dengan pedang itu, serangan Liu Yue bisa mengancam jiwa pesilat di puncak level ke 3. Namun lawannya kali ini bukanlah pesilat biasa di level langit ke 3.     

"Air Surga Hitam Utara – Pedang Membelah Air!"     

Wajah Bei Moi yang tanpa ekspresi seperti biasa saat kedua tangannya berubah menjadi sangat gesit dan sebuah lapisan tenaga sejati berwarna biru gelap terpadatkan menjadi pedang transparan sepanjang 1 meter.     

Pew! Pew! Pew...!     

Pedang itu beradu dengan hebat dan Liu Yue pun terpukul mundur dan tarikan nafasnya menjadi berat sedangkan Bei Moi tetap berdiri di tempatnya tak bergerak sama sekali. Ini pertama kalinya Bei Moi tidak menang dengan satu jurus. Lagipula Liu Yue telah menggunakan kekuatan pedangnya dan jurus Pedang Manual Bulan Kesunyian yang membuat kekuatan serangannya hampir mencapai level langit keempat.     

Ekspresi Bei Moi tetap datar saat ia mengarahkan kedua telapak tangannya dan mengirimkan beberapa gelombang serangan kekuatan ke arah Liu Yue.     

Boom! Boom! Huang...!     

Kekuatan air dan sinar berterbangan ke segala arah saat keduanya bertarung sengit. 10 jurus kemudian Liu Yue akhirnya mulai terengah-engah kehabisan napas.     

"Seranganmu bisa mengancam jiwa pesilat di level langit keempat namun level pelatihanmu belum setinggi itu. Oleh karenanya kau tidak bisa menggunakan pedang tingkat menengahmu terus menerus." Bei Moi langsung mengungkapkan kelemahannya.     

Wajah Liu Yue sudah terlihat pucat pasi. Saat berhadapan dengan Bei Moi yang memiliki bakat, pemahaman dan kekuatan yang luar biasa itu, dia sudah tidak bisa melakukan apapun lagi.     

"Aku menyerah," Liu Yue mengatupkan rahangnya dan memasukkan pedangnya kembali ke sarungnya.     

"Bei Moi! Bei Moi!"     

Setelah menang 4 kali berturut-turut, ketenaran Bei Moi pun mencapai puncaknya dan para petinggi klan menganggukan kepala seolah-olah mereka sedang melihat seorang bintang baru.     

"Sayang sekali, aku tidak bertemu lawan yang tangguh kali ini," ujar Bei Moi sambil melangkah turun dari gelanggang pertandingan dan menatap sebuah titik dengan keinginan bertarung yang sangat tinggi.     

Para penonton mengikuti arah pandangan Bei Moi dan melihat ke arah pemuda yang berdiri di belakang Tetua Pertama. Dia adalah pemuda bermata satu dan berambut biru yang membuat semua orang seolah mendapatkan firasat yang aneh.     

"Dia lagi, bahkan Bei Moi pun ingin bertarung dengannya."     

"Saudara Zhao telah melatih Tapak Angin Petir dan ia mungkin bisa melawan Bei Moi,"     

Para penonton berdiskusi. Bisa dibayangkan seperti apa jadinya jika keduanya bertemu dan bertanding untuk mendapatkan posisi murid inti nantinya. Zhao Feng tetap berdiri tanpa ekspresi dan ingat bahwa Bei Moi pernah berkata, "Kita akan bertanding untuk menentukan siapa yang terkuat di klan nanti," Menentukan siapa yang terkuat! Kesepakatan antara Zhao Feng dan Bei Moi pun semakin dekat.     

Pertandingan babak keempat lainnya pun terus berlanjut.     

"Zhao Feng melawan Ran Xiaoyuan!"     

Begitu pengumuman itu terdengar, sekali lagi para penonton pun menjadi heboh. Pertandingan lain untuk menentukan siapa yang akan menang 4 kali berturut-turut. Zhao Feng dan Ran Xiaoyuan telah menang 3 kali berturut-turut dan pertandingan ini akan menjadi penentu siapa yang akan mendapatkan tempat di Ujian Istana Puncak.     

"Ran, pertandingan akan segera dimulai."     

Zhao Feng tersenyum kecil sedangkan Yuan mengatupkan rahanya dan berseru, "Ran, jangan mau kalah darinya,"     

"Ehh! Aku tidak akan melakukannya,"     

Ran Xiaoyuan mulai memadatkan Tenaga Sejati Angin Surgawi saat ia menatap Zhao Feng dengan wajah yang memerah. Namun ia tetap tidak berniat untuk mengalah dari pemuda itu. Gadis itu masih malu-malu, namun ia sengaja berpura-pura terlihat percaya diri dan kuat. Zhao Feng jadi ingin tertawa karena ia bisa merasakan jantung Ran Xiaoyuan yang berdebar-debar sangat kencang itu.     

Bayangan Angin Surgawi!     

Sosok Ran Xiaoyuan yang mungil itu tiba-tiba berkelebat dan menghilang saat ia berubah menjadi seperti angin.     

"Bayangan Angin Surgawi!"     

Sosok Zhao Feng pun juga berkelebat, sama seperti Ran Xiaoyuan, ia pun menghilang.     

"Apa yang terjadi!?" seru para penonton.     

Gerakan Zhao Feng dan Ran Xiaoyuan benar-benar mirip.     

Kuda-Kuda Membelah Angin! Kuda-Kuda Membelah Angin!     

Keduanya sama-sama mengarahkan telapak tangannya dan dalam sekejap mata, seberkas sinar terpancar dari keduanya.     

"Ini..."     

Mata Ran Xiaoyuan berkedip saat ia melihat dengan tatapan aneh ke arah Zhao Feng     

Kuda-Kuda Putaran Angin!     

Sosok Zhao Feng tiba-tiba melompat di udara saat rambut birunya berkibar tertiup angin dan sebuah bola angin berwarna biru muncul dari telapak tangannya yang menembak ke arah Ran Xiaoyuan. Kuda-Kuda Putaran Angin ini adalah salah satu gerakan jurus Tapak Angin Misteriusnya yang ia ciptakan dan di dalam jurus Teknik Dewa Angin Surgawi, gerakan jurus ini disebut Tapak Putaran Angin.     

"Tapak Putaran Angin!" teriak Ran Xiaoyuan saat tubuh indahnya juga melompat di udara dan beradu jurus yang sama dengan Zhao Feng.     

Berhadapan dengan sosok yang ia kenal dan gerakannya yang telah ia lihat lebih dari 1.000 kali itu membuat Zhao Feng sedikit terpana.     

Boom---     

Bola angin yang sangat kuat itu meledak dan membuat Zhao Feng terlempar di udara. Keduanya telah mencapai level yang sama dalam mempelajari Teknik Dewa Angin Surgawi namun level pelatihan Ran Xiaoyuan lebih tinggi dan Zhao Feng tadi sempat terpana melihat gadis itu.     

"Gerakan jurus pemuda itu sama dengan Ran! Apa yang sedang ia pikirkan!? Berani-beraninya berandalan itu melirik Ran dengan matanya yang menjijikkan saat sedang bertarung seperti itu!"     

Yuan menghentakkan kakinya karena marah sedangkan Master Klan sedang termenung.     

Tetua Pertama pun memiliki ekspresi yang aneh di wajahnya.     

"Aku menyerah," Zhao Feng tiba-tiba tertawa dan melompat keluar dari gelanggang pertandingan.     

Ahhh! Kejadian itu membuat semua orang terperangah bengong.     

Sejak awal hingga saat ini, Zhao Feng selalu memiliki kesan sebagai sosok yang kuat, dingin, dan tidak berperasaan. Tidak ada yang berpikir bahwa ia akan menyerah seperti itu.     

"Kau... kau belum kalah...." Ran Xiaoyuan akhirnya bereaksi dan berkata dengan wajah yang memerah. Pertandingan yang paling ditunggu-tunggu berakhir begitu saja.     

"Saudara Zhao, kenapa kau bermain-main seperti itu? Kemenangan ini juga mewakili guru kita," Yang Gan berkata dengan sedikit rasa tidak puas.     

Meskipun ia tahu bahwa Ran Xiaoyuan mungkin akan menang, dia masih berpikir bahwa Zhao Feng masih bisa memberikan perlawanan yang baik.     

"Tidak masalah jika aku menang atau tidak, asalkan aku bisa tetap berpartisipasi dalam Ujian Istana Puncak. Itu yang paling penting," ujar Zhao Feng dengan santai.     

Ada 3 alasan kenapa Zhao Feng mengaku kalah.     

1. Ran Xiaoyuan memang sangat kuat, tanpa menggunakan kekuatan garis keturunan dewa kuno atau mata kirinya, Zhao Feng tidak yakin bisa menang darinya.     

2. Kekuatannya sesungguhnya akan terlihat oleh semua orang dan kompetisi ini tidak ada hadiahnya!     

Dan tentu saja alasan terakhir adalah karena dia memiliki perasaan yang spesial untuk Ran Xiaoyuan.. Ia merasa telah berhutang budi padanya.     

"Kenapa... kenapa ia tiba-tiba mengaku kalah?" Ran Xiaoyuan terlihat sangat bingung.     

"Si Zhao Feng ini benar-benar licik dan ia tidak benar-benar bertarung dengan Ran. Ehh! Ada kemungkinan lainnya, mungkin ia suka pada Ran. Jika tidak, mengapa ia mau mengaku kalah seperti itu?"     

Yuan bergumam sendirian yang membuat wajah Ran Xiaoyuan semakin memerah dan ia diam-diam melirik ke arah pemuda berambut biru yang terlihat tenang itu. Ekspresi keduanya terlihat oleh mata Master Klan Bulan Patah namun keningnya justru berkerut.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.