Raja Para Dewa

Kompetisi Istana Puncak (2)



Kompetisi Istana Puncak (2)

0Tidak banyak yang tahu bagaimana Bei Moi bisa menang karena sepertinya jurusnya sama sekali tidak mengenai lawannya.     

"Si Bei Moi ini bukan lagi orang yang dulu tinggal di Istana Guanjun... bisa menekan lawannya hingga muntah darah hanya dengan gelombang angin dari serangannya," Ekspresi Zhao Feng terlihat serius.     

Bei Moi bukan saja memiliki potensi bakat yang tinggi, ia pun memiliki tingkat pemahaman yang sangat baik.     

"Ia telah melatih Teknik Air Surga Hitam Utara.... Jurus itu diambil dari Istana Puncak Yang Melayang oleh Tetua Xue namun tidak banyak yang bisa mempelajari jurus tingkat tinggi itu," Tetua Pertama berkata dengan perlahan.     

Teknik Air Surga Hitam Utara!     

Zhao Feng merasa jurus itu tidak biasa, seperti jurus Tapak Angin Petir-nya. Perkataan Tetua Pertama tadi seperti peringatan kepada Zhao Feng. Pertandingan pertama Bei Moi membekas di hati semua orang. Hanya dengan gelombang anginnya saja ia bisa membuat lawannya sampai muntah darah. Sulit dibayangkan seperti apa kekuatannya yang sebenarnya.     

"Saudara Bei memang hebat. Sepertinya kompetisi Istana Puncak ini sudah tidak diperlukan lagi setelah ia mempelajari Teknik Air Surga Hitam Utara," Quan Chen mendesah saat rasa iri, cemburu dan tidak berdaya terlihat di matanya.     

Bei Moi mungkin lebih lemah darinya dan Yuan Zhi saat ini, namun ia hanya butuh sedikit waktu dan Bei Moi pasti bisa melampaui mereka. Setelah Bei Moi, selanjutnya Ran Xiaoyuan, Sun Yuanhao dan Liu Yue yang menunjukkan kekuatannya. Ran Xiaoyuan mengalahkan lawannya yang berada di puncak level langit ke 2 dalam 1 jurus. Sun Yuanhao sedikit sial, ia mendapatkan lawan yang berada di level langit ke 3 sehingga ia butuh 10 hingga 20 jurus untuk menang.     

"Meskipun pesilat di level langit ke 3 memiliki kesempatan, namun murid para tetua memang tidak bisa diremehkan juga," pikir Zhao Feng     

Contohnya Sun Yuanhao memiliki pemahaman dan bakat yang hebat dan telah melatih sebuah jurus tingkat tinggi dan 2 jurus tingkat menengah. Sedangkan murid utama biasa hanya bisa mempelajari 2 jurus tingkat menengah. Itu sebabnya Zhao Feng memperkirakan kekuatan Sun Yuanhao yang sebenarnya berada di puncak level langit ke 3! Itu artinya Sun Yuanhao bisa melawan pesilat satu level di atasnya.     

Sedangkan Bei Moi dan Ran Xiaoyuan, kekuatan keduanya hampir setara dengan pesilat di level langit ke 4.     

"Pertandingan ke 12: Zhao Feng melawan Luo Haiqian," Wakil Kepala Li mengumumkan.     

Zhao Feng bergerak seperti ikan dan menjejakkan kakinya di gelanggang pertandingan hanya dalam sekejap mata. Lawannya adalah murid di level langit ke 3. Dari 40 peserta kompetisi ini, sepertiganya adalah murid di level langit ke 3, jadi sangat tidak beruntung bertemu lawan murid level langit ke 3 di pertandingan pertama.     

Rambut biru Zhao Feng berkibar tertiup angin dan seberkas sinar berkilat di matanya.     

"Sepertinya kau si orang gila yang mempelajari jurus Tapak Angin Petir," Luo Haiqiang menjilati bibirnya dan merenggangkan tubuhnya, tidak berani terlihat terlalu percaya diri.     

Orang gila yang mempelajari jurus Tapak Angin Petir? Sosok Zhao Feng pun langsung menarik perhatian banyak orang. Kemudian terdengar suara angin yang membentuk petir! Dengan tanpa ekspresi Zhao Feng mengarahkan telapak tangannya saat rambutnya terus berkibar tertiup angin. Dalam sekejap, suara guntur menggelegar seolah-olah badai telah datang.     

"Wu~"     

Tubuh Luo Haiqiang mendadak beku saat ia terselimuti dengan badai angin dan petir yang bersahutan.     

7 Jari Kematian!     

Ia menyalurkan semua tenaga sejatinya dan melepaskan sinar ungu yang sangat kuat yang bisa menembus beberapa lapisan besi baja yang tebal.     

Shua!     

Begitu tenaga sejatinya keluar dari tubuhnya, tenaga sejati itu langsung lenyap ditelan badai itu.     

Dengan sebuah suara ledakan, tubuh Luo Haiqiang pun terpental.     

"Kau sangat kuat...." Luo Haiqiang menyerah dengan wajah yang pucat pasi.     

Para penonton terperangah dan banyak yang mulai memuji kehebatan Tapak Angin Petir.     

"Bisa bertarung dengan pesilat yang levelnya lebih tinggi dan mengalahkannya dalam satu jurus, seperti itukah kekuatan Tapak Angin Petir?" Ekspresi Yang Gan terlihat sedikit berubah.     

"Kontrol pada Tapak Angin Petir-nya jauh lebih baik daripada Chen dan ia bisa mempelajari setiap gerakannya hingga ke tingkat yang lebih tinggi," Seberkas sinar berkilat di mata Tetua Pertama.     

Dulu, Tetua Pertama pernah memiliki seorang murid lain, namun ia tewas karena mempelajari Tapak Angin Petir... Setelah Zhao Feng menang, ia lalu mundur dan berdiri kembali di belakang Tetua Pertama, menunggu pertandingan berikutnya. Semua peserta pun kini telah menyelesaikan pertandingan pertamanya dan Lin Fan juga dengan mudah mengalahkan pesilat di puncak level langit ke 2.     

"Zhao Feng dan Lin Fan berhasil lolos di babak pertama?"     

Xiao Sun yang menonton dari bawah terlihat sangat kecewa dan frustasi. Dia selalu mengandalkan keberuntungannya. Namun sayangnya, keberuntungannya sedang tidak bagus dan dia kalah di babak pertama. Setiap kekalahan membuat jarak antara dirinya dan posisi di ujian itu semakin melebar.     

Setelah beristirahat setengah jam, pertandingan babak kedua pun dimulai. Pemenang babak pertama akan bertanding dengan pemenang lainnya dan siapapun yang bisa menang di 4 pertandingan berturut-turut secara otomatis lolos.     

Kenyataannya, tidak banyak orang yang bisa menang 4 kali berturut-turut karena lawan mereka semakin kuat dan menakutkan di setiap babaknya. Semua pemenang itu tidak menang dengan mudah.     

Babak kedua: Xiao Sun kalah lagi dan benar-benar nyaris gila karena frustasi.     

Situasi Lin Fan pun tidak terlalu bagus karena ia bertemu lawan di puncak level langit ke 3.     

"Sepertinya Lin Fan akan kalah," Pikir Xiao Sun dan Yun Mengxiang yang berdiri di samping Lin Fan sambil tersenyum.     

Namun, ternyata hasilnya diluar dugaan. Lin Fan bertanding hingga lebih dari 50 jurus dengan lawannya dan terlihat akan segera memenangkan pertandingan itu.     

"Dia memiliki jurus beladiri tingkat tinggi dan senjata fana tingkat rendah!" Xiao Sun terbelalak menatapnya seolah-olah ia baru saja diguyur seember air dingin.     

Mereka sama-sama melakukan misi kala itu, mendapatkan hadiah yang sama, namun perkembangan Lin Fan jauh melebihinya. Perbedaan terbesarnya adalah Lin Fan mendapatkan jurus beladiri tingkat tinggi. Nilai kontribusi Lin Fan dan Xiao Sun seharusnya tidak cukup untuk ditukarkan dengan jurus tingkat tinggi dan senjata fana tingkat rendah.     

"Lin Fan dan Zhao Feng berteman akrab akhir-akhir ini,"     

Kekecewaan muncul di mata Yun Mengxiang karena ia sudah bisa menduga apa yang terjadi. Hadiah Zhao Feng lebih besar dibandingkan yang lainnya dan tidak sulit baginya untuk mendapatkan beberapa senjata. Lin Fan bisa berkembang sejauh itu karena dibantu Zhao Feng. Di babak kedua, posisi Bei Moi dan Ran Xiaoyuan tidak tergoyahkan saat mereka mengalahkan lawannya hanya dengan satu jurus.     

"Bei Moi dan Ran Xiaoyuan adalah yang terkuat di kompetisi kali ini. Bahkan pesilat di puncak level langit ke 3 pun tidak bisa bertarung lebih dari 3 jurus dengan mereka,"     

"Zhao Feng juga kuat. Tapak Angin Petir-nya sangat kuat sekali,"     

Para penonton sibuk berdiskusi. Zhao Feng, Bei Moi, dan Ran Xiaoyuan telah menggunakan kekuatan yang mendominasi untuk mengalahkan semua lawan-lawannya. Di antara mereka bertiga, Bei Moi yang paling mengejutkan karena ia bisa mengalahkan pesilat di puncak level langit ke 3 hanya dalam satu jurus.     

"Bahkan pesilat di level langit ke 4 pun mungkin bukan tandingannya,"     

Beberapa murid utama terlihat waspada dan hormat kepada Bei Moi dan tidak ada yang ingin bertanding dengannya. Saat ini, tidak sampai 10 orang yang bisa menang 2 kali berturut-turut. Jika seseorang tidak memiliki kekuatan yang sangat hebat maka sangat sulit untuk bisa menang berturut-turut.     

Beberapa saat kemudian babak ketiga dimulai dan murid yang telah menang 2 babak sebelumnya mulai merasakan tekanan pertandingan. Di babak ketiga, Lin Fan bertemu dengan lawan yang kuat, Liu Yue, memiliki level pelatihan lebih tinggi darinya serta senjata dan jurus yang lebih baik. Setelah jurus ke 20 dan selanjutnya, Lin Fan terlihat unggul. Lagipula, kemampuan bertarung Liu Yue memang tidak sehebat Lin Fan.     

Weng~     

Tiba-tiba Liu Yue mencabut pedang gioknya yang langsung membuat kecepatan serangan dan kekuatannya meningkat pesat. Dalam sekejap mata, kekuatan serangan Liu Yue bertambah dua kali lipat.     

"Senjata fana tingkat menengah!" seru para penonton.     

"Aku menyerah,"     

Lin Fan langsung mengaku kalah agar ia bisa menghemat kekuatannya untuk pertandingan berikutnya.     

"Zhao Feng melawan Sun Yuanhao!"     

Di babak ketiga, Zhao Feng bertemu dengan lawan yang paling ditakuti. Sun Yuanhao memiliki potensi bakat Tubuh Yang Berubah-Ubah dan langsung menjadi murid seorang Tetua. Dari pertandingan sebelumnya, posisi Sun Yuanhao tepat di bawah Bei Moi. Banyak yang bersemangat melihat pertandingan ini karena keduanya adalah murid seorang tetua.     

Namun pertandingan yang mereka harapkan tidak terjadi seperti dugaan mereka.     

Teknik Dinding Perak!     

Darah Zhao Feng membara saat lapisan perak muncul di tubuhnya yang membuat tubuhnya terlihat begitu sempurna.     

"Teknik penguatan tubuhnya telah mencapai level setinggi itu!"     

Semua penonton terperangah. Kening Tetua Xue berkerut saat ia menatap dengan tak berdaya ke arah Tetua Pertama sambil mendesah.     

Tapak Angin Petir!     

Dengan Teknik Dinding Perak sebagai dasar kekuatannya, Zhao Feng menyalurkan kekuatan Tapak Angin Petir dan menyerang langsung ke arah Sun Yuanhao dengan kecepatan petir.     

Pah! Pah! Pah...     

Zhao Feng mendesak Sun Yuanhao dengan serangan secepat petir. Di serangan pertama, Sun Yuanhao terpukul mundur. Di serangan kedua, pertahanan Sun Yuanhao pun rusak dan di serangan ketiga, Sun Yuanhao pun muntah darah.     

"Aku kalah, tapi aku tidak menggunakan senjata spiritual tingkat menengahku," kata Sun Yuanhao karena merasa depresi.     

Serangan Zhao Feng terlalu kuat dan ia tidak sempat mencabut senjata spiritual tingkat menengahnya. Jika tidak, hasil akhirnya mungkin tidak akan sama atau setidaknya dia tidak akan kalah telak seperti ini. Babak ketiga pun segera berakhir dan hanya beberapa orang saja yang bisa mempertahankan kemenangannya. Zhao Feng mengamati sekitarnya dan melihat hanya ada 4 orang yang menang 3 kali berturut-turut. Mereka adalah Bei Moi, Ran Xiaoyuan, Zhao Feng dan Liu Yue.     

Mereka yang menang 2 kali dan kalah 1 kali seperti Lin Fan itu sudah cukup bagus. Kebanyakan pesilat kalah 2 kali dan hanya menang 1 kali. Bahkan ada beberapa yang kalah 3 kali berturut-turut seperti Xiao Sun.     

"Sekarang babak keempat,"     

Zhao Feng sedikit berharap di babak ini. Hanya ada 4 orang yang berhasil memasuki babak keempat yang artinya ia memiliki kesempatan besar untuk bertemu Bei Moi, Ran Xiayuan dan Liu Yue. Jika ia melawan Liu Yue, maka itu pertandingan yang mudah. Namun akan sulit jika harus melawan Ran Xiaoyuan atau Bei Moi karena keduanya bisa melawan pesilat di level langit ke 4.     

Setelah beristirahat selama 1 jam, mereka pun mengundi lawannya.     

Babak keempat akhirnya dimulai.     

Meskipun babak ini bukan babak terakhir, namun ini babak yang sangat penting.     

Zhao Feng tidak bisa menyembunyikan rasa penasarannya untuk melihat keping undian di tangannya. Ia mendesah dan menggelengkan kepalanya saat membaca nama di keping itu... itu bukan Liu Yue.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.