Raja Para Dewa

Pertandingan (2)



Pertandingan (2)

0Pertandingan antara Meng Yun dan Bei Moi terlihat berat sebelah. Meng Yun yang telah mencapai puncak level langit kelima kalah telak hanya dengan beberapa jurus saja.     

Saat ini, murid dari ketiga klan itu terlihat kaget. Alasannya bukan hanya karena mereka melihat betapa kuatnya Bei Moi, namun karena ia adalah murid dari Klan Bulan Patah.     

Setiap kali Kompetisi Tiga Klan diselenggarakan, Klan Bulan Patah selalu berada di urutan terbawah dan sejak generasi Master Hai Yun, tidak pernah ada murid jenius lainnya yang menonjol.     

"Warisan yang ia terima pasti bukan warisan biasa," Master Klan dan Tetua dari Klan Bulan Patah saling berpandangan.     

Ketiga klan memiliki tempat pelaksanaan ujiannya masing-masing dan sangat jarang seseorang akan menerima warisan dalam ujian tersebut. Biasanya, hanya satu orang setiap 100 tahun yang akan bisa menerima sebuah warisan. Namun di generasi kali ini, setiap klan memiliki murid yang mendapatkan sebuah warisan.     

Namun meski demikian, ada perbedaan dari setiap warisan tersebut. Tampaknya Warisan Air Hitam yang diterima Bei Moi adalah sebuah warisan yang sangat kuat dan berdasarkan perkataan Master Hai Yun, itu adalah salah satu warisan terbaik dari Istana Puncak Yang Melayang.     

"Generasi muda dari Klan Bulan Patah saat ini memiliki seorang murid dengan karakter yang menakutkan seperti itu," Ekspresi Mao Feng berubah drastis.     

Kekuatan yang ditunjukkan Bei Moi itu terlalu kuat hingga Mao Feng pun tidak yakin bisa menang melawannya.     

"Biar aku yang melawannya," Pemuda berjubah perak yang menggunakan pedang di samping Mao Feng tiba-tiba berkata dengan lirih.     

"Shang Guanyu, berhati-hatilah," Mao Feng mengingatkannya.     

Meskipun Shang Guanyu berada di peringkat ketiga murid inti Klan Bulan Perak, ia juga telah menerima sebuah warisan dan dilihat dari kekuatan bertarungnya, ia jauh lebih baik daripada Li Hong.     

"Saudara Bei, berhati-hatilah,"     

Tatapan Shang Guanyu terlihat setajam pedangnya.     

Jiang!     

Sebuah sinar dingin menusuk ke arah Bei Moi.     

Pedang itu terlihat seperti petir di malam hari. Ekspresi Bei Moi terlihat serius, ia tidak menyangka akan bertanding dengan seseorang yang memiliki keahlian dalam jurus pedang.     

Spesialisasi ketiga klan ini sebenarnya bukan di jurus pedang. Namun di seluruh Benua Biru, pedang adalah jurus yang populer. Bahkan saat ini sudah banyak warisan pedang yang bermunculan. Kelebihan jurus pedang terletak pada serangannya. Mereka percaya bahwa satu pedang saja bisa menghancurkan 10.000 teknik.     

Dari aura yang terpancar dari serangan pedang Shang Guangyu, bisa terlihat bahwa seorang pesilat di level langit kelima pun tidak akan bisa menangkisnya.     

Gunung Air Hitam!     

Bei Moi menarik napas dalam-dalam dan air berwarna biru gelap muncul di sekitar tubuhnya dan terlihat semakin meninggi, seolah-olah ada gunung seberat 10.000 kilogram mendadak muncul di lapangan itu. Pesilat yang berada di level pelatihan yang sama dengan Bei Moi mungkin akan merasa tertekan dan bisa muntah darah.     

Sosok Shang Guanyu hanya terdiam sejenak sebelum sebuah sabetan pedang dingin menebas dan membelah jurus Gunung Air Hitam milik Bei Moi. Meski demikian Shang Guanyu tetap terpukul mundur beberapa langkah.     

"Serangan yang sangat kuat!" seru semua anggota dari ketiga klan.     

Kelebihan dari warisan yang diterima Bei Moi terletak pada pertahanannya sedangkan pedang warisan milik Shang Guanyu adalah jurus serangan.     

Di lapangan, kedua sosok saling bertarung dan serangan pedang Shang Guanyu menyerang Bei Moi terus menerus.     

"Pesilat yang menggunakan pedang memang sangat menyulitkan," Ao Yuetian bergumam saat ia tiba-tiba mengingat sesuatu.     

Dengan kekuatan Ao Yuetian saat ini, ia tentu saja meremehkan kekuatan Shang Guanyu.     

Namun ada seorang pesilat jenius di Perkumpulan 13 Klan yang memiliki pedang sepanjang 3 meter dan mendapat julukan 'Satu Pedang yang menghancurkan Langit'     

Itu artinya bahwa satu serangan pedang itu bisa mengalahkan semua pesilat jenius di generasi ini. Pesilat itu adalah seorang gadis, namun dengan menggunakan satu pedang saja, ia telah mengalahkan semua pesilat laki-laki.     

Ao Yuetian pun selalu dikalahkan oleh gadis itu. Ia adalah Cang Yuyue, Ketua dari Empat Bintang Muda dan berasal dari Klan Pedang Awan dan menduduki peringkat pertama di Perkumpulan 13 Klan.     

Shang Guanyu mirip dengan Cang Yuyue dilihat dari cara mereka melatih jurus pedangnya. Serangan Shang Guanyu bisa mengancam pesilat di level langit keenam dan Bei Moi saat ini terlihat tidak unggul untuk sementara waktu.     

"Saudara Zhao, menurutmu seberapa tinggi kemungkinan Bei Moi untuk bisa menang dalam pertandingan ini?" tanya Yang Gan.     

"Saudara Bei pasti menang. Warisan Air Hitamnya memiliki spesialisasi di pertahanannya sedangkan pesilat yang melatih jurus pedang hanya fokus di ketajamannya saja. Jika jurus pedang itu tidak berhasil dengan cepat, kekuatan serangannya akan semakin berkurang." Ujar Zhao Feng dengan percaya diri.     

Mendengar hal itu, Tetua Pertama dan Yang Gan menganggukkan kepalanya. Bukan hanya Zhao Feng yang memiliki prediksi seperti itu.     

"Gelombang Membalikan Air Hitam,"     

Air hitam di sekeliling Bei Moi tiba-tiba berkerut lalu meledak dan menghancurkan serangan Shang Guanyu. Ia pun terpukul mundur puluhan meter dan nafasnya pun tersengal-sengal.     

"Terima kasih," Bei Moi berkata tanpa emosi sama sekali seolah-olah itu hal biasa baginya.     

Setelah mengalahkan dua orang, tatapan Bei Moi tertuju pada Mao Feng. Ia akan menantang Murid Tingkat Pertama itu.     

Ekspresi setiap murid pun langsung berubah. Jika Bei Moi menantang Mao Feng dan menang, itu artinya semua murid Klan Bulan Perak telah dikalahkan oleh Bei Moi.     

"Baiklah," Mao Feng perlahan berdiri.     

"Saudara Bei, kau telah menghabiskan banyak energi di dua pertandingan sebelumnya. Kali ini biar aku yang melakukannya." Yang Gan segera berkelebat ke tengah lapangan.     

Bei Moi tidak berdebat soal itu dan dengan wajah tanpa ekspresi dia melangkah ke dalam paviliun Klan Bulan Patah.     

Master Hai Yun menganggukkan kepalanya. Penampilan Bei Moi telah membuatnya bangga.     

Saat ini di tengah lapangan, pertandingan antar dua Murid Tingkat Pertama dari dua klan sedang berlangsung.     

Yang Gan menggenggam sebuah pedang panjang kuno berwarna emas yang terasa begitu dominan, seolah-olah ada penguasa yang baru turun dari langit. Kekuatan Yang Gan pun mengejutkan murid dari klan lainnya.     

Zhao Feng juga terkejut. Ia tidak menyangka kekuatan Yang Gan akan meningkat begitu besar setelah ujian tersebut.     

Raut bangga terlihat di wajah Tetua Pertama.     

Yang Gan memiliki pemahaman dan bakat yang sangat luar biasa. Selama ujian itu, kemampuan bertarungnya telah meningkat pesat. Lagipula tekanan aura dari Zhao Feng dan Bei Moi telah mengeluarkan potensi terbaiknya.     

Hanya dalam satu serangan, Yang Gan sudah terlihat unggul. Pedangnya terlihat begitu dominan dan penuh dengan aura kebajikan.     

Setelah 20 jurus, Mao Feng terlihat sedikit terengah-engah dan sangat terkejut, "Apa yang sebenarnya terjadi di dalam Klan Bulan Patah saat ini? Bei Moi mungkin sangat kuat, namun itu karena ia mendapatkan sebuah warisan. Namun kenapa Murid Tingkat Pertamanya pun memiliki kekuatan luar biasa seperti itu juga?"     

"Sangat kuat sekali," Bei Moi bergumam sendirian.     

Setelah mencapai level langit kelima, Bei Moi sebenarnya ingin menantang Yang Gan. Namun dari penampilan Yang Gan saat ini, kemungkinan ia bisa menang tidak akan sampai 20% dan kemungkinan seri pun maksimal hanya 40%.     

Zhao Feng harus mengakui bahwa Yang Gan memang pantas menyandang status Murid Tingkat Pertama. Dalam situasi biasa saja, tanpa menggunakan kekuatan garis keturunan dewa kuno atau Warisan Petirnya, Zhao Feng pun bukan tandingan Yang Gan. Lagi pula ia tidak memiliki pertahanan yang kuat seperti Bei Moi dan level pelatihannya pun masih cukup rendah.     

30 jurus kemudian, Yang Gan berhasil mengalahkan Mao Feng dan meninggalkan jejak berdarah di wajah lawannya itu.     

"Saudara Yang memang sangat kuat sekali. Aku memang bukan tandinganmu,"     

Mao Feng tidak terlihat terlalu kecewa ataupun putus asa karena ia sudah melakukan yang terbaik. Namun perbedaan antara dirinya dan Yang Gan terlalu besar.     

Yang Gan juga menghabiskan banyak energi pada pertandingan itu dan memutuskan untuk beristirahat. Di levelnya saat ini, satu-satunya lawan yang bisa ia tantang adalah Ao Yuetian dan ia harus berada di puncak kekuatannya untuk bisa bertarung dengannya.     

"Kekuatan mereka cukup bagus. Aku pikir aku tidak akan memiliki kesempatan bertanding kali ini," Ao Yuetian tidak menyembunyikan arogansi dalam nada bicaranya.     

Ia tidak pernah memandang penting Kompetisi Tiga Klan. Tujuan utamanya adalah Perjamuan Perkumpulan 13 Klan di mana lawan-lawannya adalah Cang Yuyue, Lin Tong, dan Xu Zixuan, ketiga pesilat dari jajaran Empat Bintang Muda.     

Setelah Yang Gan keluar dari lapangan, suasananya menjadi sedikit aneh. Kekuatan yang baru saja diperlihatkan oleh Klan Bulan Patah terlalu mengerikan dan mereka telah mengalahkan Klan Bulan Perak.     

Kini, Klan Bulan Perak sudah tidak memiliki keinginan untuk bertanding lagi. Ekspresi Meng Yun pun terlihat sedikit kesal. Sebelumnya ia memandang remeh murid dari Klan Bulan Patah ketika menyambut mereka. Namun Bei Moi dan Yang Gan pasti dengan mudah bisa mengalahkannya.     

Kekuatan Klan Bulan Patah menyebabkan dua klan lainnya menjadi waspada.     

"Feng, apa kau tidak akan maju untuk bertanding?" ujar Tetua Pertama.     

Ucapannya menyebabkan semua anggota Klan Bulan Patah menatapnya dengan aneh.     

Dari ketiga murid yang mewakili Klan Bulan Patah, Zhao Feng memang yang paling misterius dan bahkan Tetua Pertama pun tidak mengetahui segala hal tentang Zhao Feng.     

Hmm?     

Tatapan Meng Yun dan murid-murid dari Klan Bulan Perak terlihat berbinar-binar.     

Itu benar. Saat ini Klan Bulan Patah mungkin sangat kuat dimana Yang Gan dan Bei Moi tidak bisa diusik. Namun Klan Bulan Patah pun memiliki kelemahan. Murid di level langit keempat itu mungkin memiliki peringkat yang tinggi di klannya, namun itu belum cukup untuk Kompetisi Tiga Klan ini.     

"Hmph, aku harus memilih lawan yang paling mudah dan menunjukkan kepada semua orang seberapa kuatnya Klan Bulan Ling," Meng Yun telah membuat keputusan.     

Lagipula hubungan antara Zhao Feng dan Zhao Yufei telah membuatnya cemburu.     

Di paviliun lainnya.     

"Kalian berdua, pergi dan bertandinglah dengan Zhao Feng. Kalian harus menang setidaknya satu pertandingan untuk Klan Bulan Perak," Mao Feng bergumam.     

Shang Guanyu dan Li Hong menganggukkan kepalanya saat mendengarnya. Saat ini, Klan Bulan Perak telah dikalahkan oleh Klan Bulan Patah.     

Untungnya, Zhao Feng telah melangkah memasuki lapangan karena dorongan dari Tetua Pertama Klan Bulan Patah.     

Sebelum Zhao Feng mengatakan apapun, Meng Yun dan Li Hong telah melangkah bersamaan memasuki lapangan.     

Apa yang sebenarnya sedang terjadi?     

Zhao Feng tertegun. Sejak kapan ia disambut dengan baik seperti ini?     

"Apa? Apa saudara Li Hong juga ingin bertanding dengannya?" Meng Yun tertawa.     

Keduanya lalu saling berpandangan dan dalam sekejap mata mereka mengetahui apa yang sedang dalam pikiran masing-masing.     

Anggota dari ketiga klan awalnya terdiam sejenak lalu akhirnya paham. Mereka tidak bodoh, Kompetisi Tiga Klan mewakili martabat ketiga klan itu. Setiap pesertanya akan melakukan yang terbaik untuk bisa menang.     

Jika salah satu klan tidak bisa menang dalam satu pertandingan saja, bukankah itu akan sangat memalukan?     

"Itu benar, aku sangat penasaran dengan saudara Zhao." Wajah Li Hong terlihat sedikit memerah.     

"Aku juga," Meng Yun sedikit terbatuk-batuk.     

Keduanya tidak memiliki niat untuk meninggalkan lapangan tersebut, mereka sangat bermuka tebal. Bahkan para petinggi klannya pun merasa malu. Hanya Yang Gan dan Bei Moi yang terlihat sedikit pongah.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.