Raja Para Dewa

Pertandingan (1)



Pertandingan (1)

0"Ternyata dia...."     

Zhao Feng dan Bei Moi saling berpandangan, mereka memastikan bahwa sang Dewi Kabut Ungu itu benar-benar Zhao Yufei yang telah meninggalkan Istana Guanjun pada hari itu.     

Dalam waktu setengah tahun, kecantikan aslinya telah menjadi semakin menawan. Semua gerakan dan senyumannya benar-benar sangat menawan. Ketika Zhao Feng pulang ke tempat kediaman klan keluarga Zhao, kepala keluarga Zhao Tiancang telah memberitahukan seberapa menawannya Zhao Yufei saat ini.     

"Ketika Yufei pulang, ia terlihat seperti dewi. Bahkan gadis tercantik di kota Bulu Matahari, Qiu Mengyu pun berada di bawahnya."     

Saat memikirkan perkataan kepala keluarga Zhao itu, Zhao Feng merasa perkataannya memang tidak berlebihan.     

Zhao Yufei memang seorang murid super jenius yang potensi bakatnya bisa disetarakan dengan Tubuh Jiwa Spiritual Bumi dan ia juga telah mendapatkan sebuah warisan. Bahkan Bei Moi yang biasanya bertampang datar pun terlihat terbelalak seolah tidak bisa menerima kenyataan itu.     

Mata Zhao Feng mengerling dan ia ingat apa yang terjadi saat Zhao Yufei menguji potensi bakatnya. Saat itu, warna di bola kristal milik Panglima Guanjun terlihat berbeda dan Panglima Guanjun pun berpikir bahwa Zhao Yufei memiliki bakat yang unik.     

Sepertinya Zhao Yufei pun memiliki potensi bakat Tubuh Yang Berubah-ubah dan potensi itu bahkan lebih kuat daripada Sun Yuanhao.     

"Yufei, ini adalah kawan-kawan dari Klan Bulan Perak...." Meng Yun mulai memperkenalkan semua orang.     

Jika dilihat dari statusnya, Klan Bulan Perak memang lebih tinggi daripada Klan Bulan Patah. Jadi Meng Yun memulai perkenalannya dari Mao Feng, Murid Tingkat Pertama dari Klan Bulan Perak.     

Mereka yang namanya disebut dan diperkenalkan ke Yufei merasa berdebar-debar. Gadis di hadapan mereka itu telah menerima sebuah warisan dan ia memiliki potensi bakat yang paling tinggi di antara mereka.     

Setelah selesai memperkenalkan murid dari Klan Bulan Perak, tatapan Meng Yun beralih ke ketiga murid dari Klan Bulan Patah, ia pun berkata dengan acuh tak acuh, "Ini adalah murid dari Klan Bulan Patah, dipimpin oleh Murid Tingkat Pertama, Yang Gan."     

Meng Yun hanya memperkenalkan Yang Gan.     

"Merupakan kehormatan bagiku untuk bertemu sang Dewi Kabut Ungu, gadis paling cantik dan paling berbakat dari ketiga klan ini," Yang Gan memberikan pujiannya.     

Ketika tatapan Zhao Yufei ternyata tertuju pada murid lain dari Klan Bulan Patah, ia terlihat kagum, lalu terlihat kaget dan gembira, "Kakak Zhao Feng... kau juga ada disini?"     

Zhao Yufei langsung mengenali Zhao Feng dan Bei Moi. Namun ia tidak bisa menyembunyikan rasa terkejutnya saat melihat wajah Zhao Feng, "Kakak Zhao Feng... matamu?"     

Shua!     

Sebuah sinar ungu berkelebat dan Zhao Yufei mendadak muncul persis di hadapan Zhao Feng , membawa aroma yang sangat harum.     

"Yufei, lama tidak berjumpa," ujar Zhao Feng sambil tersenyum.     

Rambut birunya berkibar tertiup angin dan membuatnya terlihat sedikit aneh.     

Jantung Zhao Yufei berdebar-debar. Saat ini Zhao Feng masih sama seperti saat mereka masih di klan keluarga Zhao dan Istana Guanjun, tetap tenang dan santai. Rasa percaya diri Zhao Feng membuat Yufei selalu merasa bergantung padanya.     

Dan sekarang, Zhao Feng membuatnya merasakan perasaan yang misterius. Ia sangat yakin itu bukan hanya karena Zhao Feng baik-baik saja, pemuda itu pun kini menjadi lebih kuat dari sebelumnya.     

"Aku sangat gembira," Zhao Yufei lalu berpaling dan memberikan salam kepada Bei Moi.     

"Jadi kalian bertiga saling kenal?" Yang Gan sedikit terkejut.     

Ao Yuetian dan Meng Yun dari Klan Bulan Ling terlihat cemberut, khususnya Meng Yun. Ia tadi sengaja tidak memperkenalkan Zhao Feng dan Bei Moi, namun ternyata mereka kenal dengannya.     

Ao Yuetian juga sedikit marah. Sampah yang tidak ia perhatikan itu sepertinya memiliki hubungan yang cukup akrab dengan Zhao Yufei.     

Zhao Yufei tersenyum dan segera memperkenalkan Bei Moi dan Zhao Feng kepada yang lainnya.     

Akhirnya semua orang pun paham. Zhao Feng dan Zhao Yufei berasal dari klan keluarga Zhao dan mereka juga menjadi murid dari guru yang sama dengan Bei Moi, yaitu Panglima Guanjun.     

Di dalam paviliun itu, rasa canggung pun kini terasa. Semua orang bertemu teman mereka masing-masing dan mulai berbincang.     

Zhao Feng telah melihat Li Hong, si pemuda berambut merah dari Klan Bulan Perak beberapa hari yang lalu dan Zhao Feng menganggapnya sebagai orang yang ia kenal. Namun Zhao Feng terlihat waspada terhadap pemuda itu, apa sebenarnya hubungan pemuda itu dengan Klan Bulan Merah?     

Topik diskusi berikutnya pun berganti menjadi soal pelatihan.     

Jurus Bulan Dewa Perang milik Ao Yuetian dan warisan yang diterima Zhao Yufei dan Bei Moi menjadi pusat perhatian. Namun meskipun semua orang menyebutkan nama mereka, tidak ada satupun yang benar-benar memikirkan soal itu.     

"Saudara Zhao Feng itu pasti memiliki alasan yang membuatnya bisa menghadiri Kompetisi Tiga Klan dengan pelatihannya yang masih berada di level langit keempat itu," Ao Yuetian memutuskan sedikit mengusik Zhao Feng.     

Dalam situasi biasa, ia akan merasa terlalu rendah untuk melakukan hal itu. Namun karena hubungan di antara Zhao Feng dan Zhao Yufei, pemuda itu pun menarik perhatian Ao Yuetian.     

"Kekuatan Saudara Zhao itu lumayan," Yang Gan menjawab sekenanya.     

Zhao Feng pun terlalu malas menjawabnya dan Bei Moi sudah pasti tidak akan membantunya. Sedangkan soal kekuatan Zhao Feng, Yang Gan hanya sedikit menyebutkannya.     

Tatapan dari murid Klan Bulan Ling dan Klan Bulan Perak terlihat meremehkan sekaligus iri. Mungkin hal itu disebabkan karena Zhao Feng memiliki hubungan yang baik dan akrab dengan Zhao Yufei dan mereka sepertinya sedang menunggu Zhao Feng untuk mempermalukan dirinya sendiri.     

Namun karena Zhao Feng terlalu malas untuk menjawab dan Bei Moi selalu terlihat datar setiap saat, mereka pun jadi kehilangan minatnya.     

Waktu berlalu dengan cepat. Pada pukul 10 malam, diskusi dari para petinggi klan pun telah berakhir.     

Berikutnya adalah pertandingan yang sudah lama ditunggu-tunggu.     

Banyak para pertinggi dari ketiga klan mulai berkumpul di lapangan Klan Bulan Ling, Setiap klan memiliki paviliun di sudut lapangan masih-masing.     

Di paviliun Klan Bulan Patah.     

"Murid dari generasi Klan Bulan Ling jauh lebih kuat dari perkiraanku," tatapan Nenek Liuyue terlihat khawatir.     

Master Hai Yun menganggukkan kepalanya, "Perbedaan antara kita dan Klan Bulan Ling terlalu besar. Rasanya tidak mungkin bagi kita untuk bisa menang. Namun jika kita bisa bertarung dengan hasil seri dengan Klan Bulan Perak, kedua klan itu akan melihat kita dengan pandangan yang berbeda."     

"Hanya ini yang bisa kita lakukan," Tetua Pertama mendesah.     

Pertama, Klan Bulan Ling telah menetapkan standar yang sangat tinggi. Ao Yuetian telah mencapai puncak level langit kelima dan ia adalah salah satu pesilat dari Empat Bintang Muda.     

Zhao Yufei dan Meng Yun telah mencapai puncak level langit kelima dan Yufei telah menerima sebuah warisan.     

Dilihat dari kekuatan individu dan grup, murid Klan Bulan Ling telah dengan mudah melebihi dua klan lainnya.     

Klan Bulan Patah tidak bisa membayangkan bahwa mereka akan bisa mengalahkan Klan Bulan Ling. Mereka hanya berharap bisa bertarung dengan seri melawan Klan Bulan Perak.     

Namun Klan Bulan Perak memiliki seorang murid yang berada di level langit keenam dan dua murid lainnya berada di level langit kelima. Kelihatannya, mereka terlihat lebih kuat dari Klan Bulan Patah.     

Tatapan Tetua Pertama tertuju pada sosok Zhao Feng yang tenang. Ia memiliki sedikit harapan pada di hatinya terhadap muridnya yang satu itu akan bisa memberikan sebuah kejutan. Hanya Tetua Pertama yang tahu bahwa Zhao Feng telah mendapatkan Warisan Petir dan kekuatan bertarungnya juga sangat mengerikan.     

Saat ini, Ao Yuetian dari Klan Bulan Ling mengumumkan dimulainya pertandingan.     

Seluruh sesi pertandingan diatur oleh para generasi mudanya. Generasi yang lebih tua hanya akan menonton dan terkadang memberikan petunjuk, namun mereka tidak akan ikut campur.     

"Sebagai tuan rumah, aku akan bertanding terlebih dahulu. Siapa yang ingin bertanding denganku?"     

Meng Yun berdiri di tengah lapangan dan ia bertanya kepada Klan Bulan Perak dan Klan Bulan Patah.     

"Aku," Pemuda berambut merah, Li Hong dari Klan Bulan Perak bangkit dan aura yang berapi-api pun muncul di tubuhnya.     

Teknik Bulan Api!     

Serangan Li Hong sangat membara dan terlihat berapi-api. Serangan itu bisa membuat seluruh isi ruangan langsung hancur menjadi debu.     

Zhao Feng menganggukkan kepalanya. Dilihat dari serangannya,Teknik Bulan Api milik Li Hong itu terlihat sama dengan jurus Kuda-Kuda Angin Api miliknya, namun Teknik Bulan Api punya lebih banyak kekuatan.     

Teknik Bulan Membelah Awan Angin     

Meng Yun menggenggam sebuah kipas kertas dan ia mengirimkan aura kekuatan tenaga sejati yang berubah menjadi beberapa serangan angin berwarna perak yang menyelimuti apapun di sepanjang jalur serangannya.     

Dilihat dari kekuatan serangan aslinya, Meng Yun sedikit lebih kuat dari Li Hong, namun itu hanya karena perbedaan level pelatihannya. Namun kelincahan gerakan dan serangan Li Hong jauh lebih tinggi dan gerakan biasanya saja terlihat lebih menakjubkan.     

Kuda-Kuda Aliran Angin Membelah Bulan     

Meng Yun tiba-tiba mengibaskan kipasnya dan ia mengeluarkan gelombang angin perak ke arah Li Hong yang membuat pemuda itu terpukul mundur dan sedikit terluka.     

"Terima kasih,"     

Meng Yun tidak meneruskan serangannya. Jika tidak, ia bisa membuat Li Hong terpukul mundur hingga keluar batas lapangan pertandingan.     

Li Hong telah dikalahkan dan ia pun kembali ke paviliun Klan Bulan Perak. Tetua berjubah merah di sampingnya menggelengkan kepalanya dan mendesah, "Hong, kau kalah karena dua sebab. Pertama, kau hanya memikirkan soal kemenangan. Kedua, lawanmu jauh lebih cerdas darimu,"     

Meng Yun menang di pertandingan pertama hanya dalam 10 jurus. Ia hanya menempati peringkat ketiga namun ia sudah memiliki kekuatan sebesar itu. Hal itu memberikan tekanan yang cukup besar bagi para generasi yang lebih tua dari kedua klan lainnya.     

"Kawan dari Klan Bulan Patah ada yang ingin bertanding denganku?"     

Tatapan Meng Yun tertuju ke arah Yang Gan dan kawan-kawannya lalu terfokus pada Bei Moi. Meng Yun tidak yakin bisa mengalahkan Yang Gan. Namun jika ia menantang Zhao Feng, itu artinya ia seolah-olah menindas yang lemah.     

Bei Moi adalah lawan yang tepat baginya. Bei Moi telah menerima sebuah warisan dan Meng Yun akan merasa senang jika ia bisa mengalahkannya     

Bei Moi melangkah memasuki lapangan dengan tanpa ekspresi dan berkata, "Kau bukan tandinganku,"     

"Hehehe, dasar berandalan, kau sangat arogan,"     

Bukan hanya Meng Yun yang terkejut mendengarkan ucapan Bei Moi, murid lain pun demikian.     

'Empat Gelombang Air Surga Utara'.     

Bei Moi hanya memikirkan jurusnya dan sebuah lautan aura air berwarna biru gelap muncul dan membawa tekanan yang sangat kuat. Meng Yun merasakan seolah-olah aliran darahnya membeku dan ia pun merasa kesulitan bernapas. Ia akhirnya sadar seberapa kuatnya pemuda yang bertampang datar itu.     

Kuda-Kuda Aliran Angin Membelah Bulan.     

Meng Yun sekali lagi menggunakan jurus andalannya itu.     

Boom!     

Gelombang air berwarna biru gelap menyapu ke arah Meng Yun dan membuatnya hampir muntah darah.     

"Sangat kuat,"     

"Ia murid yang menerima sebuah warisan dari Klan Bulan Patah?"     

Para penonton berseru.     

Dua hingga tiga jurus berikutnya, Meng Yun pun terpental dan mendarat di tanah dengan keras.     

Semua orang pun menjadi heboh.     

Plop!     

Meng Yun terlihat menyesal dan kaget. Murid yang telah menerima sebuah warisan kekuatan memang sangat menakutkan. Jika ia tahu ini lebih awal, ia pasti lebih memilih bertanding dengan Zhao Feng yang hanya berada di level langit keempat. Meskipun nantinya ia akan dianggap menindas yang lemah, hal itu akan jauh lebih baik daripada kalah.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.