Raja Para Dewa

Misi Rahasia



Misi Rahasia

0Di dalam hutan, di tengah badai hujan dan petir, kelompok Klan Bulan Patah yang sedang melarikan diri basah kuyup. Namun tidak ada tanda-tanda kesedihan di wajah mereka. Sebaliknya, wajah-wajah itu dipenuhi dengan rasa gembira sekaligus terkejut.     

Ketika pesilat di Alam Roh Sejati telah menyergap mereka, mereka pikir mereka akan tewas. Namun, kematian mereka tidak terjadi dan itu semua karena Zhao Feng.     

Nafas Zhao Feng terengah-engah dan wajahnya lebih pucat dari sebelumnya. Namun, ekspresinya masih tenang dan matanya terus menatap area di sekitarnya dengan tajam.     

Pada saat ini, meskipun semua orang masih menatap Zhao Feng seolah-olah mereka melihat monster, namun mata mereka juga dipenuhi dengan rasa hormat dan terima kasih.     

"Ayo kita pergi," Zhao Feng berkata dengan lembut saat memimpin jalan di depan.     

Hu ~     

Seluruh kelompok terus berlari di bawah perintah Zhao Feng. Meskipun Zhao Feng merasa lemah, kecepatannya berlarinya tetap tidak melambat.     

Dua jam…. Setengah hari…. Satu hari satu malam ....     

Zhao Feng nyaris tidak beristirahat dan menguras semua energi kelompoknya.     

Mengikuti jalur pelariannya, kelompok itu tidak menemukan bahaya apa pun. Tidak ada satu pun Siluman Yao yang mereka temukan.     

Meskipun pikiran kelompok mulai berputar-putar ketika mereka memasuki hutan yang seperti labirin, Zhao Feng yang berada di depan mereka tetap terlihat tenang dan santai. Mata kirinya berkilau dengan cahaya biru seolah-olah dia bisa melihat semuanya.     

Setiap kali jalan di hadapan mereka tampak buntu, Zhao Feng akan mengejutkan mereka. Yang Gan berpikir bahwa ini ada hubungannya dengan kekuatan garis keturunan dewa kuno adik seperguruannya itu.     

Akhirnya hari ini, di bawah perintah Zhao Feng, semua orang diizinkan beristirahat selama setengah hari.     

Semua orang terlihat kelelahan. Ran Xiaoyuan dan Lin Fan yang memiliki level pelatihan yang terendah terlihat hampir pingsan.     

Mata Zhao Feng mengamati setiap orang di kelompok itu dan berpikir, "Tempat kita berada saat ini berjarak sekitar sepuluh ribu kilometer jauhnya dari pertempuran itu. Tanda Jejak Hantu hanya dapat dirasakan dalam radius seribu kilometer."     

Tetua pendek itu telah terluka parah dan seluruh tubuhnya hampir rusak. Jika dia tidak pulih dengan cepat, luka itu bisa meninggalkan bekas permanen padanya.     

Karena Negara Darah Besi sedang membersihkan seluruh wilayah 13 Klan, hal terbaik yang bisa mereka lakukan untuk berhadapan dengan Zhao Feng adalah mengirimkan satu pesilat ahli di Alam Roh Sejati untuk membunuhnya.     

Saat memikirkan hal itu, Zhao Feng menjadi sangat percaya diri.     

Empat jam kemudian, setelah beristirahat sebentar, kebanyakan dari anggota kelompoknya telah pulih dan raut wajah mereka terlihat lebih baik.     

"Saudara Zhao, meskipun kita telah melarikan diri, Guru dan mereka ...." Yang Gan sangat khawatir.     

Setelah kematian Master Klan Bulan Patah, otomatis Tetua Pertama menjadi kekuatan inti dari Klan Bulan Patah. Namun karena pengkhianatan Master Hai Yun, kekuatan Klan Bulan Patah langsung menurun drastis.     

"Mereka masih hidup."     

Mata Spiritual Dewa milik Zhao Feng fokus ke arah tertentu dan mengirimkan seberkas sinar biru yang mengandung energi batin yang tampaknya bisa mencapai sisi lainnya.     

Tanpa sadar, seluruh anggota kelompok itu merasa lega ketika mendengar kata-kata Zhao Feng.     

Namun, sebenarnya Zhao Feng masih khawatir.     

Mereka masih hidup, tapi tidak berarti bahwa mereka bisa melarikan diri atau mereka dalam keadaan yang aman.     

Sebagai salah satu pesilat ahli di Alam Roh Sejati, orang-orang yang mengejar Tetua Pertama dan Nenek Liuyue akan jauh lebih kuat.     

"Bagaimana kalau begini, Wakil Ketua Li akan tinggal di sini untuk sementara waktu sedangkan yang lainnya mengikuti Kakak Yang kembali ke Klan Bulan Patah untuk memperingatkan mereka agar memperkuat pertahanan di seluruh wilayah Klan. Jika ada sesuatu yang salah dengan Klan Bulan Patah, kalian harus bersembunyi di Hutan Awan Langit atau segera meninggalkan wilayah Perkumpulan 13 Negara," Zhao Feng memberikan perintah.     

Pada saat ini, kekuasaan Zhao Feng benar-benar tidak tergoyahkan.     

"Saudara Zhao, berhati-hatilah."     

Yang Gan menatap tajam ke arah Zhao Feng saat yang lainnya mengikuti langkahnya untuk kembali ke wilayah Klan Bulan Patah.     

Masih di tempat yang sama, hanya Zhao Feng dan Wakil Ketua Li yang tersisa.     

Sebelum mereka pergi, raut wajah Ran Xiaoyuan dan Lin Fan terlihat penuh dengan kepedulian sekaligus kekhawatiran.     

Tidak sulit membayangkan mengapa dua orang terkuat di kelompok itu sengaja tetap tinggal di sana, mereka akan berusaha membantu Tetua Pertama dan Nenek Liuyue.     

Alasan mengapa Zhao Feng meminta Wakil Ketua Li untuk tetap tinggal bersamanya adalah karena dia dapat dipercaya dan level kekuatannya hampir mendekatinya.     

Jika Tetua Pertama dan Nenek Liuyue dikejar oleh seorang pesilat dari Alam Roh Sejati, mungkin mereka berdua bisa sedikit membantunya.     

"Ayo kita pergi ke arah sana," Zhao Feng segera memilih sebuah arah seolah-olah Dewa sedang membimbingnya.     

Wakil Ketua Li diam-diam mengikutinya dari belakang. Dia tidak memiliki niat buruk tetapi merasa seolah-olah ia telah memahami sesuatu dalam hidup ini.     

Saat itu Zhao Feng baru saja menjadi murid utama klan dan menjadi seorang pemuda yang berjuang mati-matian di bagian terbawah dari Klan Bulan Patah.     

Tetapi saat ini, beberapa waktu sebelumnya, pemuda itu telah bangkit hingga berada di atasnya. Setiap keputusan yang dibuat Zhao Feng membuatnya merasa percaya diri dan aman.     

Beberapa jam kemudian, keduanya tiba di sebuah tebing.     

"Di sini."     

Zhao Feng melompat dari tebing dan mulai terbang. Dengan bantuan Mantel Bayangan Yin-nya, dia bisa terbang untuk waktu yang singkat.     

Berada di tahapan setengah langkah menuju Alam Roh Sejati, Wakil Ketua Li juga bisa melakukan gerakan itu dan mengikutinya dari belakang.     

Lebih dari 10 tarikan nafas kemudian, Zhao Feng dan Wakil Ketua Li tiba di sebuah gua yang tersembunyi.     

Tepat pada saat itu, aura Alam Roh Sejati tiba-tiba turun yang menyebabkan jantung Wakil Ketua Li bergetar hebat dan ia pun terlihat ketakutan.     

"Guru, ini aku."     

Suara Zhao Feng memasuki gua itu dan aura itu langsung menghilang.     

"Masuklah,"     

Suara batuk terdengar dari Tetua Pertama yang sedang berada di dalam gua.     

Zhao Feng dan Wakil Ketua Li memasuki gua dan tertegun melihat sebuah pemandangan yang mengerikan.     

Wajah Tetua Pertama begitu kering dan rambutnya memutih. Tubuhnya tergenang dalam darah kering dan lengan kanannya tercabik-cabik.     

"Tetua Pertama, lenganmu ...."     

Wakil Ketua Li menatap ke arah di mana lengan kanan seharusnya berada.     

Wajah Nenek Liuyue pucat pasi dan berkata dengan getir, "Tetua Pertama mengorbankan lengan kanannya agar bisa membunuh seorang musuh di tahapan Alam Roh Sejati ...."     

Dari kejadian itu, bisa dibayangkan betapa mengerikannya pertempuran itu.     

Zhao Feng diam-diam berjalan di depan Tetua Pertama.     

"Feng, kelompok Klan Bulan Patah telah menyelamatkan sebagian besar kekuatannya dan yang terpenting adalah kita selamat dari bencana ini."     

Wajah Tetua Pertama dipenuhi dengan pujian tetapi suaranya sedikit lemah.     

Wakil Ketua Li kemudian menceritakan kisah pelarian mereka yang membuat Tetua Pertama dan Nenek Liuyue sangat gembira.     

Keduanya saling berpandangan dan tersenyum, "Apa artinya sebuah lengan dibandingkan dengan kekuatan muridku?"     

Berikutnya, Tetua Pertama dan Nenek Liuyue saling berpandangan lagi dan sepertinya sedang mendiskusikan sesuatu.     

"Maksudmu….." Nenek Liuyue tampak terkejut.     

"Itu benar, wilayah Hutan Awan Langit terlalu kecil. Ditambah lagi keputusan ini dibuat untuk memastikan keselamatannya." Tetua Pertama berkata dengan tegas.     

Tetua Pertama dan Nenek Liuyue pun mengangguk seolah-olah mereka telah mencapai kesepakatan.     

Zhao Feng merasa bahwa nasibnya sedang dibahas oleh kedua tetua.     

Satu jam kemudian, setelah cedera Tetua Pertama terasa sedikit lebih baik, dia memanggil Zhao Feng ke sisinya.     

"Feng, saat ini Klan Bulan Patah sedang dalam bahaya dan aku memiliki misi rahasia untukmu."     

Ekspresi Tetua Pertama terlihat sangat serius dan matanya penuh dengan keyakinan dan harapan.     

"Aku setuju." Zhao Feng bahkan tidak bertanya apa misinya.     

Setelah penyatuan dengan Mata Spiritual Dewa-nya, Zhao Feng menjadi lebih tenang dan lebih dingin tetapi emosinya tetap tidak berubah.     

Tetua Pertama adalah salah satu orang paling penting dalam hidupnya dan telah melindunginya selama ia berada di klan.     

Saat ini tetua pertama telah mempertaruhkan nyawa dan kehilangan lengan kanannya untuk melindungi Zhao Feng dan teman-temannya.     

Sebagai rasa terima kasih, Zhao Feng akan menyetujui apapun permintaan gurunya itu. Lagipula ia yakin bahwa apa pun yang diminta gurunya itu adalah untuk kebaikannya sendiri.     

Tetua pertama menatap Zhao Feng dalam-dalam. Tidak perlu berkata apapun. Dia tahu seperti apa muridnya itu dari tindakannya yang sederhana.     

Dia merasa lebih beruntung karena memiliki murid yang begitu hebat. Tidak akan ada penyesalan.     

"Kau telah melihat kekuatan Negara Darah Besi. Itu bukan sesuatu yang bisa dilawan oleh Perkumpulan 13 Klan. Apalagi kekuatan itu di bawah dukungan Aliran Iblis Bulan Merah...." ujar Tetua Pertama.     

Zhao Feng mengangguk dan memiliki dugaan sendiri.     

"Karena itu, aku memutuskan untuk mengirimmu ke Klan Benua Utara untuk meminta bantuan." Tetua Pertama melanjutkan.     

Bantuan. Zhao Feng memastikan dugaannya. Situasi saat ini sangat buruk untuk Perkumpulan 13 Klan.     

Setelah mengalahkan Negara Langit Kaya, Negara Darah Besi masih bisa mengirimkan pasukannya untuk melawan Perkumpulan 13 Klan. Pengendalian situasi saat ini menyebabkan orang lain pun merasa ketakutan.     

Ini artinya bahwa ke-13 Klan hanya diserang oleh sisa-sisa pertempuran antara kedua negara adidaya itu. Wilayah ini bahkan bukan zona perang, bahkan tidak bisa dianggap sebagai medan perang.     

"Pada siapa kita akan meminta bantuan?"     

Zhao Feng tidak tahu banyak tentang situasi di tempat lain selain wilayah Hutan Awan Langit.     

"Ada sekitar 50 negara sekuat Negara Darah Besi dan Negara Langit kaya. Tentu saja, ada juga negara yang beberapa kali lebih kuat dari mereka. Tetapi di atas negara-negara kuat itu ada juga negara-negara besar."     

Tetua Pertama berhenti sejenak.     

Negara kecil, negara kuat, negara besar.     

Sebuah gambaran pun muncul di pikiran Zhao Feng. Perkumpulan 13 Negara jelas merupakan negara kecil, dianggap tidak penting bagi siapa pun karena tidak ada negara kecil yang bisa menghalangi negara kuat. Klan di dalam Negara Darah Besi saja bisa dengan mudah menghancurkan Perkumpulan 13 Klan.     

Namun, negara sekuat Negara Darah Besi dan Negara Langit Kaya tidak berada di puncak kekuatan dunia, karena di atas mereka ada negara-negara besar lainnya.     

"Ada negara kuat lain di dekat kawasan Hutan Awan Langit. Jika mereka mau membantu, bahaya di wilayah Perkumpulan 13 Klan bisa diatasi. Jika kau bisa mendapatkan bantuan dari Negara Atap Langit, masalah ini akan bisa diselesaikan dengan mudah."     

Tetua Pertama tersenyum ketika menjelaskannya. Dia lalu mengambil peta Benua Utara. Peta itu berisi dengan nama-nama zona dan area.     

"Di mana wilayah Perkumpulan 13 Negara?"     

Zhao Feng menyalin peta itu dengan mata kirinya dan akhirnya menemukan wilayah 13 Negara di bagian kanan bawah peta itu. Wilayahnya hanya sebesar titik.     

Namun, negara-negara kuat seperti Negara Darah Besi dan Negara Langit Kaya memiliki tanda wilayah yang sangat jelas.     

"Misi ini sangat tergantung pada keberuntungan apakah kau akan bisa mendapatkan bantuan atau tidak. Benua ini sangat besar dan tanpa sumber daya atau uang yang cukup, negara-negara lain mungkin tidak akan mau untuk datang kemari."     

Ketika Tetua Pertama berbicara sampai titik ini, kalimatnya pun berubah.     

"Meminta bantuan bukanlah tujuan utamanya…. Aku memiliki hal lain yang lebih penting untukmu,"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.