Raja Para Dewa

Mata Spiritual Dewa



Mata Spiritual Dewa

0"Sepertinya kali ini Feng mendapatkan sebuah keberuntungan saat melakukan misinya," Tetua Pertama berkata dengan gembira.     

Jantung Yang Gan berdebar kencang. Tekanan aura dari adik seperguruannya itu terlalu besar. Awalnya ia pikir lawan terberatnya di dalam klan ini adalah Bei Moi. Namun ternyata Zhao Feng telah melampaui Bei Moi dan saat ini semakin mendekati posisinya sebagai Murid Tingkat Pertama.     

"Betul, namun hal itu juga cukup berbahaya," Zhao Feng masih sedikit merasa ketakutan.     

Keberuntungan biasanya datang bersamaan dengan bahaya. Tetua Pertama dan Yang Gan paham soal ini.     

Banyak orang yang telah tewas karena mengejar keberuntungan. Hanya mereka yang berhasil bertahan dari bahayanya bisa disebut sebagai pesilat jenius.     

Saat memikirkan hal itu, kini Tetua Pertama memandang penting posisi Zhao Feng. Potensi bakatnya tidak terlalu tinggi namun Zhao Feng telah menerima warisan terbaik di dalam Istana Puncak Yang Melayang. Rekor 10.000 tahun di istana itu pun dipecahkan olehnya. Dan sekarang, pelatihan Zhao Feng telah meningkat drastis hanya dalam waktu 10 hari saja.     

Apakah seorang pesilat jenius bisa memiliki keberuntungan seperti itu?     

Apa artinya?     

"Keberuntungan anak ini mungkin lebih bagus daripada Bei Moi,"     

Saat Tetua Pertama berpikiran seperti itu, ia tidak bisa menyembunyikan kegembiraannya.     

Sejak Tetua Pertama lahir hingga hari ini, ia belum pernah bertemu seorang pesilat jenius yang memiliki keberuntungan yang sangat kuat. Bahkan Bei Moi pun tidak bisa dibandingkan dengan Zhao Feng.     

Zhao Feng dan Bei Moi telah menjalankan misi untuk menambah pengalaman bertarungnya, namun peningkatan pelatihan Bei Moi tidak sebesar Zhao Feng.     

Lagipula, mereka yang punya keberuntungan besar biasanya akan mempengaruhi orang-orang di sekitar mereka juga.     

Yang Gan terlihat khawatir dan tidak tahu apa yang harus dilakukannya untuk menghadapi adik seperguruannya yang kekuatannya terus meningkat dengan pesat. Jika hal ini terus berlanjut, ia bisa saja kehilangan posisinya sebagai Murid Tingkat Pertama.     

Tetua Pertama melihat kekhawatiran di wajah Yang Gan dan hanya bisa mendesah dalam hati.     

Saat itu juga, Zhao Feng tiba-tiba berkata, "Kakak Yang, jangan khawatir. Aku tidak tertarik dengan posisi Murid Tingkat Pertama,"     

Setelah Zhao Feng mengatakan hal tersebut, Tetua Pertama terkejut dan Yang Gan tidak tahu apa yang harus ia katakan atau ia perbuat.     

Ucapan Zhao Feng benar-benar blak-blakan dan rasanya terdengar tidak sopan. Namun karena mereka berdua memiliki guru yang sama, Zhao Feng merasa sebaiknya ia mengatakannya seperti itu.     

Lagipula Zhao Feng telah menemukan ikatan di hati Yang Gan ketika mereka berlatih dengan serangan energi batinnya.     

"Hmph, saudara Zhao, kau benar-benar yakin bisa mengalahkanku?" ujar Yang Gan merasa tidak senang.     

Namun saat ia mengatakan hal itu, ia tidak percaya diri. Sebenarnya ia sama sekali tidak yakin bisa menang melawan adik seperguruannya yang misterius ini.     

Saat terakhir kali mereka berlatih tanding, teknik energi batin Zhao Feng telah berhasil mengenainya sekali dan sekarang pelatihan Zhao Feng telah meningkat pesat.     

"Dengan kekuatanku saat ini, aku memiliki kesempatan setidaknya 70% bisa mengalahkan Ao Yuetian,"     

Ucapan Zhao Feng mengandung makna tertentu. Ia tidak berkata bahwa ia bisa mengalahkan Yang Gan, namun ia menggunakan Ao Yuetian sebagai contohnya.     

"Mengalahkan Ao Yuetian?"     

Yang Gan hanya bisa mendesah. Itu adalah hal yang tidak berani ia bayangkan.     

Saat Kompetisi Tiga Klan, kekuatan Ao Yuetian yang sangat besar telah membekas di hatinya dan ia telah kalah telak darinya.     

Ketika Tetua Pertama mendengar hal itu, matanya berbinar-binar. Rasa gembira yang terpancar dari muridnya yang satu ini benar-benar di luar dugaannya. Namun Tetua Pertama tidak benar-benar mempercayai ucapan Zhao Feng. Selama hidupnya, ia telah melihat banyak pesilat jenius yang terlalu percaya diri yang pada akhirnya kalah dengan sangat buruk.     

"Hmph, jangan terlalu arogan. Setengah bulan lalu, Ao Yuetian dari Klan Bulan Ling itu telah menembus level langit ketujuh dan murid inti mereka, Zhao Yufei juga telah mencapai puncak level langit keenam."     

Tetua Pertama berdehem dengan dingin dan sengaja mengatakan hal tersebut untuk sedikit menurunkan api kesombongan di hati Zhao Feng.     

Level langit ketujuh dari Alam Bumi Tinggi?     

Yang Gan kaget. Sulit dibayangkan seseorang dari generasi muda saat ini bisa mencapai level langit ketujuh.     

Raut wajah Zhao Feng biasa saja namun dalam hatinya ia mendesah. Ia telah menghitung bahwa hanya ada kemungkinan kecil Ao Yuetian bisa berhasil menembus level langit ketujuh sebelum acara Perjamuan Perkumpulan 13 Klan dan ternyata hal itu benar-benar terjadi.     

"Terima kasih saudara Zhao telah membantuku mengatasi ikatan di hatiku,"     

Yang Gan menoleh ke arah Zhao Feng dengan rasa terima kasih dan emosi yang campur aduk.     

Zhao Feng telah berkata blak-blakan soal kelemahannya dan ia menggunakan kekuatannya untuk melepaskan ikatan di hatinya. Jika Zhao Feng tidak mengatakan hal itu, Yang Gan pasti akan sangat tertekan dan mungkin menjadi iri yang bisa menyebabkannya terjatuh ke dalam lubang tanpa dasar.     

Zhao Feng tidak ingin ada permusuhan di antara mereka jadi ia sengaja mengatakannya langsung kepada Yang Gan.     

Saat ini hati Yang Gan menjadi lebih lapang dan sudah tidak ada lagi yang membatasinya. Hal itu membuatnya memiliki lebih banyak kesempatan untuk meningkatkan pelatihannya.     

Tetua Pertama menatap mereka dengan bangga dan menganggukkan kepalanya.     

Tindakan Zhao Feng memang terkadang terlihat begitu arogan dan tidak peduli, namun hal itu telah menyelesaikan masalah dengan cara paling sederhana dan paling cepat.     

Setelah Yang Gan pergi, tinggal Zhao Feng yang masih berada di sana.     

"Feng, ada hal lain yang ingin kau sampaikan?" tanya Tetua Pertama.     

Zhao Feng lalu mengeluarkan kulit hewan buas yang ia dapatkan dari Tanah Terlarang 100 Makam dan menyerahkannya kepada Tetua Pertama.     

Tetua Pertama mengamati tulisan di kulit hewan buas itu dan ekspresinya langsung berubah. Tetua Pertama jelas tahu arti tulisan tersebut dan sepertinya ia mengetahui rahasia dibaliknya.     

"Aku tidak percaya kau bisa bertahan hidup setelah memasuki Tanah Terlarang 100 Makam itu,"     

Tetua Pertama menarik napas dalam-dalam dan menunjukkan ekspresi terkejut dan tidak percaya.     

Tanah Terlarang 100 Makam adalah salah satu dari 7 Tempat Terlarang di benua ini dan selama ribuan tahun terakhir, hanya Ketua Bulan Merah yang berhasil keluar dari tempat itu tanpa terluka.     

Tetua Pertama merasa tidak nyaman dan mengecek tubuh Zhao Feng. Dan seperti dugaannya, Tetua Pertama tidak menemukan apapun di tubuh Zhao Feng. Bahkan jika Zhao Feng terkena kutukan, pesilat di Alam Roh Sejati pun tidak akan bisa menghancurkannya.     

Sebenarnya alasan Zhao Feng menyerahkan kulit hewan buas itu adalah karena ia ingin menanyakan beberapa hal.     

"Apakah peringkat di antara klan-klan itu benar-benar ada? Seberapa kuatnya klan dengan satu bintang itu?"     

Zhao Feng pun bertanya.     

"Itu hanyalah legenda. Jika klan ditentukan dengan peringkat berdasarkan bintang, tidak ada kekuasaan ataupun klan yang bisa mendapatkan lebih dari satu bintang di sepanjang sejarah Benua Bunga Biru," Tetua Pertama tersenyum getir.     

Mendengar hal itu Zhao Feng terkejut. Apakah itu artinya bahkan Klan Bulan Patah pun bukan klan dengan satu bintang?     

"Berdasarkan peringkat bintang, gabungan 10 klan terkuat di benua ini hampir setara dengan satu bintang. Kenyataannya, hanya Aliran Iblis Bulan Merah yang ada ratusan tahun lalu bisa dikategorikan sebagai klan berbintang satu. Sedangkan untuk Klan Bulan Patah, kita bahkan tidak bisa mencapai tingkatan setengah bintang. Lagipula, jarak antara setengah bintang dan satu bintang itu sebanyak 10 hingga ratusan kali lipat. Namun tentu saja, hal itu tidak sepenuhnya benar,"     

Saat Tetua Pertama berkata demikian, ia menggelengkan kepalanya.     

Berdasarkan peringkat, Klan Bulan Patah pun tidak sampai setengah bintang dan kekuatan klan dengan satu bintang itu 10 hingga ratusan kali lipat lebih kuat daripada klan dengan setengah bintang.     

Jika diteruskan seperti itu, 1,5 bintang.... 2 bintang.... hingga 5 bintang, seberapa kuatnya klan dengan 5 bintang itu?     

Beberapa pelayan dari klan 2 bintang saja bisa menghancurkan Klan Bulan Patah, jadi tidak usah memikirkan seberapa kuatnya klan dengan 5 bintang itu.     

"Ada banyak legenda yang beredar. Kau bisa ke perpustakaan dan membaca catatan di sana,"     

Tetua Pertama mendesah dan sepertinya ia tidak ingin berkata apa-apa lagi.     

Zhao Feng pun pergi ke Divisi Kontrol Pusat dan memasuki perpustakaan.     

Beberapa saat kemudian, Zhao Feng menemukan catatan tentang peringkat bintang.     

Berdasarkan catatan, klan setengah bintang membutuhkan setidaknya satu orang di tingkatan Penguasa Sejati dan 10 orang di tahapan Alam Roh Sejati biasa dan juga banyak persyaratan lainnya.     

Sepertinya bukan hanya Klan Bulan Patah yang belum mencapai tingkatan setengah bintang. Masih terlalu jauh dari tingkatan tersebut.     

Beberapa saat kemudian, Zhao Feng mulai membaca soal permulaan waktu.     

Berdasarkan catatan , dulunya ada sebuah benua bernama 'Benua Terpencil'. Benua di zaman itu sangat besar dan sudah ada sejak dimulainya waktu yang melahirkan dewa-dewa dan iblis yang bisa mengendalikan kekuatan yang sangat besar dan nyaris abadi.     

Selama perjalanan waktu, banyak kompetisi muncul di Benua Terpencil itu. Hingga suatu hari, sebuah pertempuran terjadi di mana para dewa, iblis bahkan raja para dewa pun ikut bertarung.     

Pertempuran itu mengguncangkan matahari dan bulan bahkan mencabik-cabik permukaan bumi yang akhirnya membuat para dewa kuno ikut bergabung dalam pertempuran tersebut. Dewa-dewa kuno ini menggunakan kekuatan yang seharusnya tidak boleh digunakan dan menciptakan angin badai yang merusak dan kemudian memecah Benua Terpencil itu.     

Namun dunia tidak berakhir begitu saja setelah Benua Terpencil itu terpecah belah. Malahan benua raksasa itu terpecah menjadi jutaan dan bahkan miliaran tempat dan darah garis keturunan dewa kuno pun menyatu dalam titik-titik kecil dari tempat-tempat tersebut.     

Legenda mengatakan, Benua Bunga Biru adalah salah satu dari milyaran kepingan dari Benua Terpencil.     

Zhao Feng merasa tidak percaya saat membaca soal legenda tersebut. Jika itu memang benar, maka Benua Terpencil itu pastinya terlalu besar karena hanya satu titiknya saja bisa seukuran benua saat ini.     

Zhao Feng tentu saja tidak percaya soal legenda itu seperti ia tidak percaya soal peringkat bintang klan itu.     

Zhao Feng lalu menutup catatan tersebut, berbalik dan hendak beranjak pergi.     

Hmm?     

Zhao Feng tiba-tiba menyadari bahwa mata kucing kecil berbinar-binar saat ia membaca legenda tersebut.     

Di saat ia berbalik, sebuah ingatan menggema di kepalanya, "Sesuatu yang kuno telah rusak dan dewa kuno yang telah terbunuh akan berubah menjadi miliaran debu..."     

Kalimat itu terasa akrab dan itu adalah kalimat yang Zhao Feng dengar saat pertama kali ia menyatu dengan mata kirinya yang misterius.     

Tubuh Zhao Feng terpaku dan ia hanya bisa menarik napas dalam-dalam.     

Sesuatu yang kuno telah rusak dan dewa kuno yang terbunuh akan berubah menjadi miliaran debu.     

Kalimat sederhana yang singkat itu sepertinya memastikan kebenaran catatan yang baru saja dibaca Zhao Feng.     

Apa itu artinya.... bahwa legenda itu benar? Setidaknya secara umum.     

Jika legenda itu benar, maka kekuatan klan berdasarkan peringkat bintang juga mungkin benar.     

Dalam sekejap mata, pikiran Zhao Feng terasa meledak namun ia segera menenangkan diri.     

Sejak ia menyatu dengan mata kirinya yang misterius, ia menjadi sangat tenang dan terkendali. Tidak peduli seberapa bahayanya situasi yang terjadi, ia tetap bisa menenangkan dirinya.     

"Apa itu artinya mata kiriku adalah mata dari seorang dewa kuno?"     

Zhao Feng berpikir demikian dan hampir yakin memang kenyataannya seperti itu. Mata dari seorang dewa kuno yang berasal dari sebuah zaman saat Benua Terpencil masih ada.     

Zhao Feng sangat yakin dengan analisanya, itu jika menganggap bahwa legenda itu benar-benar terjadi.     

"Karena itu, mungkin sebaiknya aku menamai mata kiriku sebagai Mata Spiritual Dewa," Zhao Feng bergumam.     

Peng Peng Peng Peng....     

Mata kirinya tiba-tiba berdetak kencang dan cairan biru di dalam dimensi mata kirinya pun sepertinya membara seolah-olah ada seorang kaisar yang terbangun.     

Aura yang lebih pekat pun menyatu dalam darah garis keturunan dewa kuno Zhao Feng yang membuat warna rambut Zhao Feng menjadi lebih gelap.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.