Raja Para Dewa

Sosok Penjaga Makam



Sosok Penjaga Makam

0Setiap sosok berbentuk kerangka itu memiliki kekuatan yang setara dengan para peserta Kompetisi Tiga Klan.     

Menghadapi serangan langsung dari ketiga sosok itu, bahkan Zhao Feng harus mundur beberapa langkah.     

Shua Shua Shua ---     

Tiga pedang dari tulang itu menebas ke arah Zhao Feng yang langsung terlihat menghancurkan sosok Zhao Feng.     

Shuuu...     

Petir menyambar di udara dan sebuah sosok muncul dari jarak beberapa meter.     

Ini adalah jurus yang Zhao Feng ciptakan. Langkah Busur Panah Petir Ilusi Ikan yang menggunakan Gambar Ilusi Ikan sebagai dasarnya dan menyatukan Warisan Petir ke dalamnya.     

Zhao Feng tidak berani menggunakan jurus ini di Kompetisi Tiga Klan karena ia belum benar-benar mempelajarinya. Namun beberapa bulan kemudian, Langkah Busur Panah Petir Ilusi ikan ini telah sempurna.     

Ketiga sosok berbentuk kerangka itu bahkan tidak bisa menyentuh baju Zhao Feng.     

Tapak Angin Petir!     

Lengkungan petir terpadatkan di telapak tangan Zhao Feng dan menyebabkan munculnya suara guntur.     

Boom – Krak!     

Ketiga sosok berbentuk kerangka langsung terpukul mundur.     

Sosok yang berdiri paling depan langsung berubah menjadi debu hitam sedangkan dua sosok lainnya langsung tercabik-cabik.     

Sangat kuat!     

Zhao Feng menatap telapak tangannya dengan gembira. Level keenam dari Tapak Angin Petir itu memang sangat menakutkan. Jurus itu nyaris langsung membunuh ketiga kerangka yang memiliki kekuatan di level langit keenam itu!     

Di area yang misterius itu, Zhao Feng tidak perlu menyembunyikan Warisan Petirnya.     

Kedua sosok kerangka telah tercabik-cabik. Zhao Feng pun mengayunkan tangannya dan melemparkan petir berbentuk busur panah ke arah mereka.     

Krak Krak!     

Kedua sosok berbentuk kerangka pun hancur berantakan.     

Zhao Feng menghela nafas lega. Meskipun ketiga sosok berbentuk kerangka itu kelihatannya kuat, kekuatan mereka bisa dikalahkan dengan jurus Tapak Angin Petirnya dengan sempurna.     

Bisa membunuh ketiga makhluk yang kekuatannya setara dengan level langit keenam itu memang terlihat sedikit berlebihan.     

Namun jika dilihat dari sudut pandang yang berbeda, bisakah Zhao Feng membunuh tiga orang Yang Gan dengan satu jurus tapak itu? Tentu saja jika situasinya seperti itu, sangat tidak mungkin.     

Setelah menghabisi ketiga sosok itu, Zhao Feng pun bergerak maju. Masih ada jarak 100 meter hingga ke area makam dan karena kali ini Zhao Feng sudah sangat waspada, ia mengfokuskan perhatiannya pada lapisan tulang belulang putih di bawah kakinya.     

Klak klak.     

Tulang belulang di tanah itu mulai bergerak lagi dan sosok kerangka itu mulai bangkit lagi.     

"Matilah!"     

Sebelum sosok itu benar-benar bangkit, Zhao Feng menggunakan Tapak Angin Petirnya lagi dan menghabisi sosok-sosok kerangka itu.     

Jurus pergerakannya adalah Langkah Busur Panah Petir Ilusi Ikan yang menimbulkan petir berbentuk busur panah yang menyapu di udara kemana pun ia bergerak.     

Bahkan jika ada tiga atau empat sosok kerangkan manusia itu muncul sekaligus, Zhao Feng bisa langsung membunuhnya sebelum mereka benar-benar utuh.     

Zhao Feng terlihat seperti sedang memainkan permainan memukul tikus tanah. Setiap kali sosok kerangka itu muncul, ia langsung memukulnya. Zhao Feng membuatnya terlihat mudah, namun jika itu adalah pesilat lain di level langit kelima, mereka pasti akan sangat kesulitan.     

Lagipula gerakan Zhao Feng sangat cepat dan kekuatan Tapak Angin Petir juga sangat menakutkan. Hanya dengan mengarahkan telapak tangannya, satu sosok kerangka itu langsung terbunuh.     

Setahap demi setahap ia mulai perlahan mendekati area nisan.     

100 meter... 90 meter... 80 meter...     

Sosok Zhao Feng maju sedikit demi sedikit sambil mengamati dengan seksama area makam di sekitarnya.     

Kemunculan sosok kerangka manusia itu kini mulai bertambah. Saat ini sosok itu akan muncul hingga 10 sosok sekaligus. Untungnya jurus Langkah Busur Panah Petir Ilusi Ikannya sangat cepat dan kerangka itu tidak bahkan tidak bisa menyentuh ujung bajunya.     

Setelah memasuki jarak 50 meter, Zhao Feng akhirnya berhadapan dengan sosok kerangka manusia yang setara dengan pesilat di level langit ketujuh.     

Sosok kerangka setinggi dua atau tiga meter dan memegang tombal tebal yang terbuat dari tulang. Ketika mereka mengayunkan tombak, semua benda di radius 10 meter dari sosok itu akan terselimuti dengan angin hitam.     

Zhao Feng merasa kewalahan kali ini. Jika ia terkena ayunan tombak itu, ia pasti akan terluka parah, jika ia tidak langsung tewas. Lagipula pertahanan sosok kerangka manusia itu pun meningkat hingga ke level yang berikutnya.     

Qiu Qiu!     

Zhao Feng mendorong kekuatan jurus Langkah Busur Panah Petir Ilusi-nya hingga maksimal dan membunuh sosok kerangka di sekitarnya yang lebih lemah terlebih dahulu sebelum menggunakan jurus Tapak Angin Petir untuk membunuh sosok kerangkan manusia yang terakhir.     

Amukan Naga Angin Petiir!     

Zhao Feng membuat petir dan angin menyatu dan mengirimkan sosok naga petir yang meraung-raung ke arah sosok kerangka manusia yang berada di level langit ketujuh itu.     

Tulang belulang sosok kerangka manusia itu berubah menjadi hitam dan patah di beberapa bagian sebelum akhirnya terjatuh ke tanah.     

Zhao Feng menghela nafasnya kuat-kuat sejenak sebelum melanjutkan serangannya.     

Sosok kerangka di level langit ketujuh dan banyak kerangka lainnya yang lebih lemah akan bangkit kembali setiap beberapa meter dan langkah Zhao Feng untuk maju pun terhenti.     

Zhao Feng menatap sekilas ke arah makam dan ia tidak berani terbang dengan gegabah ke area tersebut. Hanya dengan maju sedikit demi sedikit di tanah seperti ini yang paling aman baginya.     

Melihat langit menjadi gelap, Zhao Feng sedikit gelisah. Namun tujuannya datang ke sini adalah untuk mendapatkan pengalaman bertarung yang lebih banyak.     

Area makam misterius di hadapannya itu mungkin memiliki keberuntungan yang besar, khususnya yang berada di dalam lingkaran batu nisan, mungkin ada harta karun yang tersembunyi disana.     

Namun Zhao Feng paham, tidak peduli seberapa tergesa-gesanya serangannya, tidak ada lagi yang bisa ia lakukan.     

"Mari kita lakukan dengan perlahan,"     

Keinginan di hati Zhao Feng perlahan menjadi tenang saat ia duduk di tanah dan menelan beberapa pil spiritual.     

Ketika energinya telah pulih kembali, ia melanjutkan serangannya.     

Di jarak 30 meter yang terakhir, kebanyakan sosok kerangka yang muncul berada di level langit ketujuh.     

Zhao Feng perlahan merayap maju dan meratakan jalan yang dilaluinya. Jurus Langkah Busur Panah Petir Ilusi Ikan menjadi semakin tajam dan ia sepertinya mengalami peningkatan dalam cara menggunakan Warisan Petirnya.     

Awalnya Zhao Feng bisa melawan satu atau dua sosok kerangka di level langit ketujuh. Sekarang ia bisa melawan tiga hingga empat sosok kerangka itu.     

Menghadapi empat sosok di level langt ketujuh belum pernah ia bayangkan sebelumnya.     

Warisan Petir Zhao Feng dan juga gerakannya semakin terasah dan kekuatan serta kehalusan serangan Tapak Angin Petir juga meningkat.     

"Memang hanya lewat pertarungan yang sesungguhnya seseorang bisa meningkat pesat,"     

Zhao Feng sangat gembira.     

_Tiga hari kemudian...-     

Zhao Feng sudah mendekati jarak 10 meter terakhir dari batu nisan.     

Saat ini bahkan sosok kerangka manusia yang lebih mengerikan akan merayap keluar dari tanah. Tulang belulang itu memiliki desis perak dan auranya bisa disetarakan dengan tahapan setengah langkah menuju Alam Roh Sejati.     

Ekspresi Zhao Feng berubah drastis saat ia memutuskan untuk menyerang terlebih dahulu. Ia dengan membabi buta melepaskan serangan jurus Tapak Angin Petir yang mengandung kekuatan yang sangat menghancurkan.     

Namun kerangka manusia yang berkilauan perak itu tetap bisa bangkit bahkan setelah serangkaian serangan seperti itu.     

Boom ---     

Sebuah kekuatan yang mengerikan membuat Zhao Feng terpental hingga melayang dan ia pun muntah darah.     

"Setelah sosok itu mencapai kekuatan setengah langkah dari tahapan Alam Roh Sejati, serangan dan pertahannya pun semakin meningkat."     

Zhao Feng menarik nafas dalam-dalam dan mengaktifkan kekuatan garis keturunan dewa kunonya.     

Shuuuu---     

Mantel Bayangan Yin—nya mengepak dan Zhao Feng berubah menjadi jejak biru di udara yang sesekali mengeluarkan desis petir.     

Kerangka manusia yang berkilauan perak itu terlihat seperti angin puyuh mini yang menyerangnya.     

Dengan bantuan kekuatan jurus Langkah Busur Panah Petir Ilusi Ikan dan Mantel Bayangan Yin-nya, kecepatan Zhao Feng bisa disetarakan dengan pesilat di level langit ketujuh.     

Namun dalam situasi seperti itu, ia tidak bisa melemparkan sosok kerangka manusia itu.     

Meskipun kecepatan bukan kelebihan dari kerangka manusia itu, gerakannya masih sedikit lebih cepat dari pesilat biasa di level langit ketujuh.     

Hanya jika Zhao Feng meninggalkan area itu hingga jarak 100 meter dari makam, sosok kerangka itu akan berhenti dan kembali ke tempat asalnya.     

Zhao Feng menghela nafas lega. Sepertinya sosok-sosok kerangka itu tidak bisa meninggalkan area tersebut dengan mudah.     

Setelah beristirahat beberapa jam, semua luka Zhao Feng telah sembuh dan energinya pun pulih. Ia lalu kembali menantang sosok kerangka yang berkilauan perak.     

Beberapa saat kemudian,     

Wah!     

Zhao Feng muntah darah lagi dan mundur.     

Gagal lagi.     

Zhao Feng mencoba tujuh hingga delapan kali yang membutuhkan waktu hingga dua hari namun tetap saja ia bukan tandingan sosok kerangka penjaga makam itu.     

Tentu saja kekuatan Zhao Feng juga meningkat selama dua hari terakhir yang membuatnya bisa bertarung beberapa jurus dengan sosok kerangka itu.     

"Rasanya hampir tidak mungkin bisa mengalahkannya dengan serangan langsung seperti itu. Jika sosok kerangka itu secepat pesilat biasa di tahapan setengah langkah menuju Alam Roh Sejati dan tidak terbatasi dengan wilayah kekuasaannya ini, aku pasti sudah tewas,"     

Zhao Feng pun menyerah dengan serangan langsung seperti itu. Ia lalu memikirkan sebuah ide lalu mengeluarkan busur panah Luohou dengan sebuah senyuman yang aneh di wajahnya.     

Ia lalu menarik nafas dalam-dalam dan menyalurkan kekuatan garis keturuan dewa kuno dan tenaga sejatinya ke dalam busur panahnya.     

Beng – Sou – Sou--     

Tiga anak panah Luohou melesat di udara menusuk ke arah titik vital tulang dari sosok kerangka itu.     

Setelah terkena panah itu, sosok kerangka itu mengejar anak panah tersebut. Namun karena aura dingin yang terkandung dalam anak panah tersebut, kecepatan gerakannya pun terbatasi.     

Zhao Feng yang berdiri dari jarak 50 meter langsung mundur ke jarak 100 meter dari area tersebut.     

Qiu – Qiu—Qiu—     

Ketiga anak panah Luohou itu otomatis kembali ke busurnya dan sosok kerangka itu pun berbalik dan kembali ke tempat asalnya.     

"Hehe."     

Zhao Feng kembali menarik tali busur panah Luohounya dan mengirimkan beberapa serangan anak panah ke punggung sosok kerangka itu saat ia kembali ke area makam dan kecepatan gerakan sosok itu pun semakin menurun.     

Beberapa saat kemudian, Zhao Feng telah menembakkan puluhan anak panahnya.     

Empat jam kemudian, sosok kerangka manusia yang berkilauan perak itu pun terjatuh ke tanah. Zhao Feng telah menyatukan kekuatan garis keturuan dewa kunonya ke dalam busur panahnya dan satu anak panahnya saja bisa mengancam pesilat di level langit ketujuh.     

Dua atau tiga hari kemudian, Zhao Feng telah membersihkan area 10 meter terakhir dari area makam, termasuk beberapa sosok kerangka manusia yang berada di level langit ketujuh.     

Akhirnya Zhao Feng tiba di depan makam.     

Di hadapannya ada lebih dari 100 batu nisan yang menghadap ke tengah altar batu seolah-olah mereka sedang bersujud ke arah kaisarnya.     

Meow Meow!     

Mata hitam kucing kecil pun berputar.     

Zhao Feng berpikir bahwa dengan tingkah laku kucing kecil seperti itu, pasti ada banyak harta karun di dalam makam.     

Saat memikirkan hal itu, Zhao Feng menggunakan kemampuan mata kirinya untuk mengamati area di sekitar makam. Mata kirinya bisa melihat menembus dindingnya dan melihat situasi di bawahnya.     

Contohnya ada beberapa peti mati dan benda lainnya di dekat batu nisan.     

Namun mayat di sekitar batu nisan itu akan sangat kuat jika mereka benar-benar hidup. Bahkan saat sudah mati pun mereka tetap memancarkan aura yang sangat kuat yang membuat manusia biasa kesulitan untuk bernafas.     

Mayat-mayat itu semuanya pasti berada di tahapan Alam Roh Sejati jika masih hidup.     

Zhao Feng tidak berani membuat tindakan yang gegabah. Semua batu nisan ini terasa aneh dan menakutkan. Batu nisan itu sepertinya sedang bersujud. Siapa pun akan waspada dan berhati-hati jika mereka memasuki area makam misterius seperti ini.     

Seluruh tempat itu sunyi senyap seolah-olah sedang menanti hari di mana seseorang akan menyaksikan kemenangan dan ketenaran mereka seperti di masa lalu.     

Zhao Feng memastikan bahwa tidak ada makhluk 'hidup' di sekitar sini dan tidak ada bahaya yang mengancam. Namun sosok kerangka manusia tadi tidak benar-benar hidup. Jadi siapa yang akan tahu jika ada bahaya lain yang mengintai?     

Saat Zhao Feng sedang ragu-ragu     

Meow Meow!     

Kucing kecil melompat di udara dengan lincah sebelum mendarat di sebuah batu lalu melompat ke tengah-tengah makam.     

Kucing kecil sama sekali tidak diserang saat melompat ke sana.     

Jadi, tidak ada bahaya?     

Zhao Feng sangat kaget dengan tindakan berani kucing kecil sehingga membuat jantungnya seolah berhenti berdetak. Dengan kebiasaan kucing itu, ia akan mengambil semuanya jika ia tidak mengikutinya tepat di belakangnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.