Raja Para Dewa

Istana Tebing Hitam



Istana Tebing Hitam

0Pria bermata elang dan kawan-kawannya sangat marah, mata mereka hampir melompat keluar ketika menyaksikan Zhao Feng mencuri hasil buruan mereka.      

Membunuh buaya petir danau hitam telah menghabiskan banyak waktu dan usaha mereka. Hewan itu memiliki garis keturunan kuno yang samar di dalamnya dan tulang petir serta denyut jantung airnya adalah material yang langka.      

Zhao Feng sangat cepat dan langsung mengambil dua bagian paling penting dari buaya itu.     

"Bajingan sialan!"     

Li Xiao yang sedang pulih merasakan api nyaris menelan jantungnya dan hampir muntah darah.     

Wajah pria bermata elang itu terlihat jelek dan tubuhnya mulai bergetar karena amarah, "Letakkan barang-barang itu dan aku akan membiarkanmu tetap hidup,"     

Qiu!     

Zhao Feng tidak peduli dengan ketiga orang itu dan berubah menjadi kilaan petir yang berkelebat menjauh.      

Jika bukan karena orang-orang dari Paviliun Angin Salju berniat untuk membunuh Zhao Feng, mereka seharusnya tidak akan tertipu.     

Zhao Feng mengambil barang-barang mereka tanpa rasa bersalah. Jika dia memiliki kekuatan yang cukup besar, dia tidak akan membiarkan mereka berempat hidup.     

Pria bermata elang dan pemuda lainnya di tahap akhir tingkatan Mistik Sejati lainnya jelas tidak ingin menyerah dan mengejar Zhao Feng.      

Namun, kecepatan adalah kelebihan Zhao Feng dan dengan Harta Karun Tiga Bunga Lotus-nya, pergerakannya menjadi lebih cepat lagi.      

Dari keempat pesilat Paviliun Angin Salju, hanya pemuda bermata elang yang sebenarnya bisa mengimbangi Zhao Feng. Namun saat ini posisinya yang paling jauh karena telah tertipu.     

Setelah berlari hingga jarak tertentu. Zhao Feng lalu menyimpan Harta Karun Tiga Bunga Lotus dan menggunakan Mantel Bayangan Yin-nya untuk menyamarkan diri dan menyatu ke area hutan yang lebat.      

Untuk memastikan keamanannya Zhao Feng bahkan mengaktifkan kekuatan garis keturunan dewa kunonya untuk menciptakan dua Bayangan Yin Kembar untuk mengacaukan pencariannya.     

Bayangan Yin Kembar bisa dimunculkan selama beberapa waktu dan bisa bergerak seperti tubuh yang sebenarnya.     

Jika sosok kembar itu bergerak sendirian, sosok itu dapat dengan mudah dilihat melalui indera spiritual. Namun di Reruntuhan Ungu Suci ini, kemampuan indera spiritual sangat terbatas dan sulit untuk menentukan apakah sosok itu nyata atau palsu sampai seseorang berada cukup dekat dengannya.     

Beberapa saat kemudian, Zhao Feng berhasil melarikan diri dan meninggalkan orang-orang dari Paviliun Angin Salju yang kini terlihat seperti lalat tanpa kepala yang kebingungan.     

"Hmm?"     

Mata Spiritual Dewa Zhao Feng menemukan sekitar sepuluh sosok yang menuju ke arah keempat orang itu dari jarak puluhan kilometer jauhnya.     

Di langit, seekor gagak hitam dengan mata merah gelap yang penuh dengan aura dingin dan kekejaman tampak sedang mengamati daratan yang jauhnya berkilo-kilometer.     

Burung gagak hitam yang aneh itu pertama-tama melihat orang-orang dari Paviliun Angin Salju kemudian menatap dengan dingin ke arah Zhao Feng dengan ekspresi jijik.     

Jantung Zhao Feng berdebar kencang dan merasa bahwa gagak hitam itu tidak sesederhana yang terlihat karena dapat menemukan sosok aslinya.     

"Sepertinya aku sudah diawasi oleh kelompok lainnya,"     

Firasat bahaya melonjak dalam hati Zhao Feng saat melihat gagak hitam lalu pada sosok-sosok yang bergerak mendekatinya.     

Gagak hitam itu sepertinya memiliki kemampuan untuk melihat ke jarak yang sangat jauh dan dapat mengendalikan setiap gerakan dalam jarak puluhan kilometer.     

Baik Zhao Feng maupun pesilat dari Paviliun Angin Salju tidak luput dari mata gagak hitam.     

Ini adalah pertarungan untuk menyembunyikan diri dan melacak sasaran.      

"Mundur!"     

Zhao Feng dengan cepat menjauhkan diri dengan sosok-sosok yang mendekatinya. Dia lebih suka menghadapi orang-orang dari Paviliun Angin Salju daripada sosok orang-orang itu.     

Mata Spiritual Dewa-nya dengan cepat mengamati sosok-sosok itu dan menyadari aura mereka semuanya sangat kuat dan ada energi batin dingin yang membuat Zhao Feng tidak berani memeriksanya terlalu dekat.     

Setelah berada di jarak yang cukup jauh, Zhao Feng memastikan dia tidak berada di jarak pandang si gagak hitam.     

Langkah kedua. Mata Hati!     

Zhao Feng mengunci targetnya ke gagak hitam di langit dengan Mata Spiritual Dewa-nya.     

Gumpalan energi batin yang tak terlihat pun mengalir ke gagak hitam yang aneh itu.     

Meskipun kekuatan garis keturunan gagak itu tidak sederhana, energi batin milik Zhao Feng hampir mendekati tingkatan Penguasa Sejati sehingga sudah cukup untuk mengendalikannya.     

Namun, Zhao Feng tidak bisa sepenuhnya mengendalikannya karena kemungkinan besar gagak hitam itu telah memiliki perjanjian darah dengan pemiliknya.     

Di bawah pengaruh teknik Mata Hati-nya, Zhao Feng membuat gagak hitam mengabaikan keberadaannya. Dengan begitu, dalam pikiran gagak hitam, Zhao Feng bukan lagi targetnya. Kekuatan ini mirip dengan hipnotis tetapi berada pada tingkat yang lebih tinggi.     

Burung gagak hitam berhenti sejenak di udara untuk satu atau dua tarikan nafas sebelum melanjutkan untuk mengamati orang-orang dari Paviliun Angin Salju.      

"Sepertinya saat ini para pesilat jenius dari Paviliun Angin Salju sedang dalam bahaya,"     

Zhao Feng tidak merasakan simpati apa pun kepada mereka.     

Jika dia membuat gagak hitam mengabaikan semua orang, hal itu pasti akan membuat pemiliknya menjadi waspada.     

Di saat yang sama, sepuluh sosok yang mengenakan pakaian gelap mendarat di gunung yang jauhnya 20 kilometer darinya.     

Salah satunya adalah pemuda dengan garis wajah yang tegas dan mengenakan cincin hidung berwarna hitam dengan ekspresi wajah yang jelek. Dia mengenakan jubah hitam dan emas dengan gambar tulang di atasnya. Ada total sembilan gambar termasuk bentuk manusia dan binatang.     

"Eh? Aku pikir tadi ada jejak energi batin yang mempengaruhi 'gagak iblis hitam'."     

Pemuda dengan garis wajah yang tegas itu meletakkan tangannya di pinggul saat matanya yang berwarna seperti kacang hijau itu berkilau dengan nyala api putih.     

Riak hitam yang samar memancar darinya hingga radius sepuluh kilometer. Binatang buas di dekatnya termasuk yang ada di udara secara insting menjauh dari mereka.     

Sosok pesilat di tahap puncak tingkatan Mistik Sejati yang berada di dekatnya bisa merasakan tekanan yang besar.     

"Kakak Chi Gui, dengan kekuatan garis keturunan 'gagak iblis hitam', bagaimana mungkin ia bisa dipengaruhi oleh orang lain? Apakah saat ini dia benar-benar baik-baik saja?" Seorang pemuda kurus bertanya dengan sopan.     

"Ahh sudahlah, kita akan menyelesaikan target yang itu terlebih dahulu. Orang-orang ini memiliki keping warisan dan dari auranya, tampaknya mereka merupakan klan cabang dari Aliran Spiritual Bulan Murni."     

Chi Gui yang memiliki tindikan di hidungnya itu menganggukkan kepalanya     

Dengan ayunan tangannya, lima sosok pun terbang. Dua orang berada di puncak tingkatan Mistik Sejati dan tiga orang di tahap akhir tingkatan Mistik Sejati. Masing-masing dari mereka lebih kuat dari pesilat super jenius yang luar biasa di Pertemuan Suci Naga Sejati.      

Shua! Shua! Shua!     

Kelima sosok itu seperti hantu dalam gelap yang segera mengunci keempat pesilat dari Paviliun Angin Salju.      

"Ini tidak bagus! Itu si gagak iblis hitam. Kelompok Istana Tebing Hitam datang! Mundur!"     

Ekspresi pemuda bermata elang berubah secara drastis dan menjadi tegang.     

Kelompok Istana Tebing Hitam.     

Keempat pesilat dari Paviliun Angin Salju itu terlihat panik dan segera bergerak mundur.     

Namun, kelompok Istana Tebing Hitam sudah hampir mengepung mereka.     

Gagak iblis hitam di udara tiba-tiba melebar hingga 2-3 meter lalu seperti memanggil asap hitam dan bergerak menyerang.     

Hu!     

Asap hitam yang aneh menyelimuti area di mana pesilat dari Paviliun Angin Salju berada.      

Asap itu membuat orang-orang di dalamnya kehilangan arah dan membatasi jarak pandang mereka. Asap hitam ini bahkan mengandung racun yang bisa menciptakan ilusi.     

Pada saat ini, Zhao Feng sudah melarikan diri hingga puluhan kilometer dan bersembunyi di dalam hutan sambil memeriksa situasi dengan Mata Spiritual Dewa-nya.     

Asap hitam yang dilepaskan oleh gagak iblis hitam itu bahkan mempengaruhi Mata Spiritual Dewa Zhao Feng. Namun untungnya ia masih bisa melihat seluruh kejadiannya.     

Pada serangan pertamanya, gagak hitam menyerang Qing Xiaoxue dan Li Xiao yang paling lemah.     

Li Xiao dengan berani melindungi Qing Xiaoxue. Namun karena menghadapi serangan gagak iblis hitam yang membabi buta dan berada di dalam kepulan asap, hanya dalam beberapa jurus saja telah ada beberapa luka berdarah di tubuhnya.     

Lima pesilat jenius dari Istana Tebing Hitam kemudian menyerang masuk ke dalam asap hitam itu.     

"Sepertinya orang-orang dari Paviliun Angin Salju tidak ada yang bisa melarikan diri."     

Zhao Feng menghela nafas dalam hatinya.     

Ketika bergerak mundur, Zhao Feng sesekali membuka Mata Spiritual Dewa-nya untuk menyaksikan pertarungan itu.     

"Hihihihi.... Wu! Aum!"     

Dari dalam area asap hitam itu terdengar tawa yang aneh dan raungan hewan buas.     

Zhao Feng melihat dengan seksama dan melihat zombie perunggu setinggi sekitar dua meter dengan garis-garis perak di tubuhnya.     

Selain itu, ada juga hewan sebesar gunung kecil dan kerangka manusia berwarna hitam pekat.     

"Arghhh!"     

Li Xiao menjerit saat jantungnya ditusuk oleh gagak iblis hitam dan jatuh dalam genangan darahnya sendiri.     

Qing Xiaoxue pingsan dan dua temannya pun mulai membakar Chi Roh Sejati-nya saat mereka bertarung dengan membabi buta.     

Beberapa saat kemudian, Zhao Feng telah berada sejauh 100 kilometer dari asap hitam itu dan sudah tidak bisa melihat lagi dengan jelas apa yang terjadi.     

Shua!     

Pada saat ini, asap hitam mulai memudar dan meninggalkan beberapa mayat.     

Dari empat pesilat Paviliun Angin Salju, hanya pria bermata elang yang berada di tahap puncak tingkatan Mistik Sejati yang bisa melarikan diri setelah membakar Chi Roh Sejati-nya dan kehilangan salah satu lengannya.     

Tiga orang lainnya telah tewas dan tubuh mereka tercabik-cabik. Tubuh yang terlihat masih utuh adalah milik Qing Xiaoxue, tapi kulitnya terlihat dipenuhi tanda merah dan hijau.     

Bahkan untuk seseorang setenang Zhao Feng pun bergidik ngeri melihatnya.      

Untuk menghabisi mereka, kelompok Istana Tebing Hitam hanya mengirimkan setengah dari kelompok mereka dan dari lima orang itu, hanya dua atau tiga orang yang benar-benar menyerang.     

"Menyebalkan sekali. Paviliun Angin Salju hanya memiliki barang-barang sebanyak ini? Gadis ini cantik juga,"     

Shua Shua Sou!     

Pemuda dengan hidung yang ditindik, Chi Gui memimpin empat orang lainnya. Burung gagak iblis hitam dengan patuh duduk di tangannya.     

"Aku sudah membaca ingatan dari gagak iblis hitam-ku dan ada orang lain di sini. Orang itu tidak hanya melarikan diri dari jarak pandang gagak iblis hitam, ia bahkan mengikis hati gagak untuk menghindari pelacakan,"     

Suara pemuda dengan hidung yang ditindik itu terdengar seolah-olah berasal dari dalam kubur.     

Mendengar ucapannya ekspresi yang lainnya pun berubah.     

"Bagaimana mungkin!?"     

"Selain kita dari Istana Tebing Hitam, siapa lagi yang memiliki kemampuan seperti itu di Reruntuhan Ungu Suci ini dan berhasil bersembunyi dari gagak yang memiliki perjanjian darah dengan Kakak Chi Gui?"     

Pemuda dengan tindikan di hidungnya itu telah mencapai tahap awal dari tingkatan Penguasa Sejati dan dapat dengan mudah membunuh keempat pesilat dari Paviliun Angin Salju.      

Selain Sepuluh Penguasa Sejati, tidak ada yang bisa membuat Chi Gui menyerang di Reruntuhan Ungu Suci ini.     

"Aku sangat tertarik dengan orang itu. Tapi yang aneh adalah dalam ingatan gagak iblis hitam, sepertinya auranya bukan milik salah satu dari tiga aliran,"     

Chi Gui memonyongkan lidah dan bibirnya dengan ekspresi yang jelek.     

"Apa? Ada yang lain selain dari tiga aliran di sini?"     

Orang-orang jelas tidak percaya hal itu.     

"Aku memiliki perasaan aneh seolah-olah orang itu sedang mengawasi setiap gerakan kita ... Aku akan menarik orang itu keluar."     

Mata Chi Gui berubah putih pucat saat dia melihat ke kejauhan.     

Di saat yang sama, Zhao Feng telah melarikan diri sejauh lebih dari seratus kilometer dan merasa sedikit santai. Dia pun kembali melihat ke area pertempuran itu.     

Pada saat itu Chi Gui menatap ke arahnya dan mata Zhao Feng berbenturan dengan mata putih seperti hantu milik Chi Gui. Begitu Zhao Feng menatapnya, dia merasakan aura dingin yang menjalar memasuki dimensi energi batinnya.     

"Dia juga memiliki garis keturunan mata dewa kuno dan merupakan tipe dengan kendali khusus."     

Jantung Zhao Feng berdetak kencang dan meskipun dia yakin bahwa Chi Gui belum menemukan lokasi tepatnya, orang itu masih tahu di mana keberadaannya.     

Itu adalah pertempuran tak terlihat antara kekuatan garis keturunan mata dewa kuno.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.