Raja Para Dewa

Mencuri Bulu Ekor



Mencuri Bulu Ekor

0Cahaya menyilaukan dari setiap warna menutupi tiga medan perang. Ketiga kelompok itu maju pada saat yang sama dan bertarung dengan Burung Ekor Phoenix.     

Dengan godaan harta karun besar tepat di depan mereka, potensi setiap orang pun tersulut. Khusus karena ada sejumlah besar Calon Dewa Sejati dalam kelompok tersebut. Mereka sangat berbakat, jadi peningkatan kekuatan mereka adalah yang paling jelas terlihat.     

"Serang! Sarang burung phoenix ada tepat di depan kita!"     

"Aku bisa melihat Buah Esensi Emas, Rumput Hijau Tua Teratai Langit…"     

Indera Ilahi penyerang utama perlahan memasuki sarang phoenix dan melihat banyak sumber daya pelatihan yang membuat mereka menjadi gila.     

Zhao Feng berada di bagian paling belakang kelompok tersebut. Dia tidak punya masalah berurusan dengan Burung Ekor Phoenix yang lebih lemah.     

Dibandingkan dengan mereka yang berada di depan, tidak ada bahaya sama sekali bagi mereka yang berada di belakang. Namun mereka yang berada di belakang jelas memperoleh harta karun jauh lebih sedikit.     

Namun, semuanya memiliki pengecualian. Bahkan sebelum semua orang berhasil memasuki sarang phoenix, Zhao Feng sudah mulai mengumpulkan sumber daya berharga dari sarang phoenix.     

Tatapan Zhao Feng mendarat di tanaman lainnya.     

"Buah Sisik Ular Emas, selanjutnya kau!"     

Kali ini, Zhao Feng menargetkan sumber daya yang lebih berharga. Riak kekuatan garis keturunan Mata Dewa pun muncul di sekitar Buah Sisik Ular Emas. Di tengah riak itu ada pusaran air.     

Shua!     

Pada saat berikutnya, Buah Sisik Ular Emas pun menghilang.      

"Bagus!"     

Zhao Feng sangat bersemangat saat dia mencari target berikutnya. Ada sumber daya berharga yang tak terhitung jumlahnya di sarang phoenix dan terlihat seperti bintang yang mempesona yang membuat mata Zhao Feng menjadi buram.     

Pada saat ini, Burung Ekor Phoenix sedang bertarung melawan ketiga kelompok tersebut. Tidak seorang pun di kedua pihak tersebut yang akan mengira bahwa sumber daya di sarang burung phoenix berkurang sedikit demi sedikit.     

Setiap kali Zhao Feng mengambil sumber daya, dia akan berganti tempat.     

Tiga pasukan di sekitar sarang phoenix terus bergerak maju ke sarang phoenix.     

"Pergilah! Tiga pasukan hampir mencapai sarang phoenix!" seorang tetua meraung di kegelapan hutan.     

Whoosh! Whoosh! Whoosh!     

Delapan sosok menyerbu menuju sarang phoenix. Mereka berasal dari Ras Sisik Biru.     

Pada saat yang sama, beberapa sosok lain juga terbang keluar dari sekitar hutan phoenix. Hampir semua orang ini berasal dari pasukan empat setengah bintang. Selama ini mereka telah bersembunyi diam-diam untuk menunggu saat yang tepat.     

_Kelihatannya, ketiga kelompok itu akan bisa segera memasuki sarang burung phoenix!_ Zhao Feng berpikir.      

Jika tiga pasukan terus mendekati sarang phoenix seperti ini, Burung Ekor Phoenix akan terdorong kembali ke sarangnya.     

Pada saat itu, Zhao Feng tidak akan bisa mencuri sumber daya lagi.     

"Aku harus mengambil lebih banyak lagi sebelum ketiga pasukan berhasil masuk…." Zhao Feng mulai menjadi lebih berani dan riak kekuatan garis keturunan menutupi dua sumber daya di sarang phoenix.     

Shua!     

Zhao Feng mengambil dua sumber daya tersebut.     

_Berikutnya!_     

Zhao Feng terus memeriksa sarang phoenix saat bertarung dan mengunci sumber daya yang ia butuhkan. Setiap kali dia mencuri, dua atau tiga sumber daya di sarang phoenix akan langsung menghilang.     

"Siapa yang mencuri Ranting Roh Kuno-ku!?" Seekor Burung Ekor Phoenix di tingkatan Dewa Sejati level 3 yang sedang bertarung terlihat sangat marah dan melepaskan indera Ilahi-nya untuk memindai sekelilingnya.     

Weng ~~     

Api di sekitar Burung Ekor Phoenix itu langsung naik saat ia menjadi marah dan melepaskan jaring api warna-warni yang tak terhitung jumlahnya.     

"Burung Ekor Phoenix itu meninggalkan tanda indera Ilahi-nya di Ranting Roh Kuno!" Zhao Feng menyeka keringat dinginnya.     

Untungnya, Burung Ekor Phoenix tidak dapat merasakan Ranting Roh Kuno didalam dimensi Mata Dewa-nya.     

Namun, setelah gangguan dari Burung Ekor Phoenix tersebut, Burung Ekor Phoenix lainnya menyadari bahwa sumber daya di sarang phoenix telah berkurang. Burung Ekor Phoenix ini tinggal di sarang burung phoenix siang dan malam, jadi mereka bisa tahu bagaimana situasinya hanya dengan tatapan sekilas.     

"Dasar tidak tahu malu! Siapa yang berani mencuri harta kita!?" Burung Ekor Phoenix langsung menjadi marah dan melepaskan serangan yang lebih ganas terhadap ketiga pasukan tersebut.     

Whoosh! Whoosh! Whoosh!     

Jaring api warna-warni yang tak terhitung jumlahnya memenuhi langit dan melesat ke seluruh hutan phoenix. Jika seseorang tidak berhati-hati, mereka akan langsung terpotong-potong.     

"Mengapa Burung Ekor Phoenix ini tiba-tiba menjadi gila?"     

"Cepat tekan mereka! Mereka membakar kekuatan garis keturunannya dan tidak akan bisa bertahan lama!" Tetua dari Ras Kabut Langit berpakaian katun meraung.     

Tetua berpakaian katun itu sangat terkenal di kelompoknya dan dia adalah pilar pendukung. Selama dia tidak terjatuh, niat pertempuran seluruh kelompok tidak akan turun.     

Zhao Feng memeriksa sekelilingnya. Sekarang Burung Ekor Phoenix berjaga-jaga, dia tidak bisa mengambil sumber daya seperti yang d inginkannya lagi.     

"Aku sudah mendapatkan sumber daya yang cukup. Aku akan melakukannya sekali lagi, lalu berhenti!" Zhao Feng bergumam di dalam hatinya saat membuat keputusan.     

Sumber daya yang telah diambil Zhao Feng semuanya dari tepi luar sarang phoenix. Sumber daya itu sudah sangat langka untuk Zhao Feng, tetapi pusat sarang phoenix pasti memiliki hartakarun yang lebih langka lagi.      

Zhao Feng lalu menargetkan bagian tengah sarang phoenix dan ini akan menjadi yang terakhir kalinya.     

Mata kiri Zhao Feng melihat ke tengah sarang burung phoenix.     

Hu ~~     

Di tengah sarang burung phoenix ada dimensi yang unik. Itu seperti sarang burung berwarna pelangi. Kabut berwarna pelangi memenuhi udara dan semua harta itu mengeluarkan aura yang unik.     

"Ranting Naga Mistik Malam Ungu, Bunga Pembentuk Enam Putaran Yuan ..." Detak jantung Zhao Feng meningkat.      

Salah satu sumber daya di sini bisa menggerakkan hati Zhao Feng.     

"Bulu ekor Burung Ekor Phoenix!"     

Tatapan Zhao Feng mendarat di beberapa bulu ekor yang sangat indah. Meskipun mereka hanya bulu, api samar masih menyala di atasnya.     

Zhao Feng telah mendengar Ras Senjata Emas berbicara tentang betapa berharganya bulu ekor Burung Ekor Phoenix. Ketika Burung Ekor Phoenix yang kuat meninggalkan sarang phoenix tempat mereka tinggal, mereka akan meninggalkan bulunya. Setiap kali Burung Ekor Phoenix yang kuat mati, mereka akan meninggalkan bulu untuk rasnya.     

"Bulu ekor ini pasti harta karun penting karena ditempatkan di tengah-tengah sarang burung phoenix!" Detak jantung Zhao Feng meningkat.     

Ada sumber daya lain dalam dimensi ini, tetapi Zhao Feng pasti ingin tahu tentang bulu ekor Burung Ekor Phoenix.     

"Dimensi ini memiliki kemampuan untuk menghentikan pencurian melalui dimensi ruang. Jadi aku tidak bisa menggunakan teknik Pergerakan Dimensi Ruang di sini. Tempat ini mirip dengan lemari anggur di ruang bawah tanah Taman Pesilat Setengah Dewa yang Terlupakan!"      

Zhao Feng tidak melakukan gerakan gegabah karena jika dia gagal, Burung Ekor Phoenix mungkin langsung merasakannya.     

"Sepertinya sekarang aku butuh bantuan si kucing kecil!" Zhao Feng tersenyum tak berdaya.     

Meow meow!     

Seekor kucing kecil abu-abu perak muncul di bahu Zhao Feng. Matanya yang hitam berkilau dengan cahaya nakal saat memeriksa sarang phoenix di kejauhan.     

Ini pertama kalinya Zhao Feng membiarkan kucing kecil masuk ke Alam Mimpi Kuno. Tetapi kucing kecil tidak terlalu penasaran dan tidak mengatakan apa-apa.     

Penampilan kucing kecil itu juga tidak menarik banyak perhatian. Bagaimanapun juga, dari sudut pandang orang lain, kucing itu hanyalah hewan peliharaan yang lemah dan normal.     

Setelah sejenakberkomunikasi dengan kucing kecil, mata kiri Zhao Feng mengunci ke dimensi terpisah yang berada di tengah sarang burung phoenix lagi.     

Whoosh!     

Riak kekuatan garis keturunan Mata Dewa pun menyebar dan kucing kecil muncul di dalam sarang phoenix pusat. Namun, saat kucing kecil memasuki dimensi terpisah tersebut, ekspresi beberapa Burung Ekor Phoenix yang bertarung di luar pun berubah drastis.     

Zha! Zha!     

Burung Ekor Phoenix ini adalah yang terkuat. Pada saat ini, mereka sangat marah dan memelototi manusia di depan mereka dengan mata semerah darah.     

"Tak tahu malu! Beraninya kau mencoba mencuri harta karun di sarang phoenix kami!?" Hampir semua Burung Ekor Phoenix meraung marah.     

Mereka ingin kembali ke sarang phoenix. Namun mereka khawatir jika mereka pergi, manusia akan dapat langsung masuk ke sarang phoenix.     

"Ling kecil, pergilah!" ujar Burung Ekor Phoenix di tingkatan Dewa Sejati level 5     

Burung Ekor Phoenix di tingkatan Dewa Sejati level 4 segera berubah menjadi api biru ungu dan bergegas kembali ke sarang phoenix.     

Tiga kelompok yang menyerang dengan kekuatan penuh merasa bingung saat melihat tindakan aneh dari Burung Ekor Phoenix ini.     

"Ini kedua kalinya Burung Ekor Phoenix menjadi marah!"     

"Apa yang terjadi?" Banyak orang memiliki pertanyaan ini di dalam hati mereka.     

Whoosh!     

Burung Ekor Phoenix melesat kembali ke sarang phoenix. Seekor kucing terlihat membuka mulutnya dan menelan beberapa harta paling berharga di dalam sarang burung phoenix.     

"Dasar kucing pencuri, kembali ke sini!"     

Burung Ekor Phoenix meraung saat api melonjak di sekitarnya. Garis-garis api yang tak terhitung jumlahnya melingkari kucing kecil itu. Namun sebuah riak kekuatan garis keturunan Mata Dewa tiba-tiba menutupi kucing kecil.     

Shua!     

Sosok kucing kecil pun menghilang di udara.      

"Ini tidak bagus, bulu ekor leluhur telah dicuri!"     

Ekspresi Burung Ekor Phoenix dipenuhi dengan ketakutan dan kepanikan saat mengirimkan pesan ke Burung Ekor Phoenix yang lebih kuat.     

Berita tentang pencurian bulu ekor leluhur langsung menyebar ke seluruh Ras Burung Ekor Phoenix.     

Boom! Hu ~~     

Hampir seratus Burung Ekor Phoenix di dekat sarang phoenix membakar kekuatan garis keturunan mereka dan gelombang tekanan garis keturunan Sepuluh Ribu Ras Kuno yang menakutkan pun menyebar.     

"Bunuh! Bunuh semua manusia ini!"     

Kemarahan Burung Ekor Phoenix ini sudah tidak dapat ditahan lagi dan mereka meraung dengan membabi buta. Setelah bulu ekor leluhur mereka dicuri dari sarang phoenix, Burung Ekor Phoenix benar-benar marah dan menyerang tanpa mempedulikan apapun.     

Boom! Boom!     

Garis keturunan dari kelompok yang menyerang Ras Burung Ekor Phoenix tidak terlalu kuat. Beberapa dari ras dengan kekuatan empat setengah bintang hanya berada di peringkat dua ribuan.     

Ketiga kelompok tersebut mulai tertekan karena perbedaan kekuatan garis keturunannya.     

"Bulu ekor di sarang phoenix telah dicuri, jadi semua Burung Ekor Phoenix menjadi marah!"     

"Mustahil, kita bahkan belum mendekati sarang phoenix!"     

Ketiga kelompok itu semuanya sangat frustrasi. Mereka telah bertarung untuk waktu yang lama, tetapi situasi seperti itu terjadi ketika mereka akan mencapai sarang burung phoenix. Ini berarti semua usaha mereka sia-sia.      

Namun, menyelamatkan nyawa mereka sendiri adalah masalah terpenting saat ini.     

Burung Ekor Phoenix yang menjaga sarang phoenix tidak peduli dengan kehidupan mereka sendiri lagi dan menggunakan nyawa mereka untuk menjatuhkan musuh-musuhnya!     

Boom! Whoosh! Whoosh!     

Garis-garis api yang menakutkan melesat ke arah semua orang. Tidak ada celah dimanapun.     

"Mundur!" Tetua Ras Kabut Langit berpakaian katun menghela nafasnya dan memberi perintah.     

"Hm? Aura api ini…!"     

Burung Ekor Phoenix di tingkatan Dewa Sejati level 5 yang sedang bertarung melawan tetua berpakaian katun merasakan sensasi api yang akrab. Ia lalu melihat sekelilingnya dan langsung mengunci Zhao Feng.     

"Tidak baik!" Saat Burung Ekor Phoenix itu melihatnya, rambut Zhao Feng langsung berdiri tegak. Tulangnya menjadi dingin dan keringat dingin mulai mengalir dari dahinya.     

Whoosh!     

Zhao Feng dengan cepat mundur. Dia adalah orang yang melarikan diri paling cepat di seluruh kelompok tersebut.     

"Pengecut! Dasar sampah!"     

"Dia mundur cukup cepat juga!"     

Banyak orang dari Ras Kabut Langit berkata dengan jijik ketika melihat ekspresi panik Zhao Feng, tetapi Zhao Feng tidak peduli.      

Pada saat ini, menyelamatkan nyawanya sendiri adalah hal terpenting. Yang lain tidak mendapatkan apa-apa sama sekali, tetapi apa yang ia peroleh sudah cukup untuk membuat mata Dewa Sejati level 5 menjadi gelap mata.     

"Seperti yang diharapkan dari Burung Ekor Phoenix. Kendali mereka atas Api telah mencapai tingkatan setinggi itu!" Zhao Feng tercengang.     

Zhao Feng telah memindahkan kucing kecil begitu ia mengambil bulu ekornya. Kucing itu hanya bertahan di bahunya untuk sesaat, tetapi aura garis keturunan Api yang samar telah menyentuh tubuhnya.     

Zha! Zha!     

Teriakan Burung Ekor Phoenix ini sangat tajam dan melengking. Tatapan semua Burung Ekor Phoenix di sarang phoenix langsung terkunci pada kelompok Ras Kabut Langit.     

"Bunuh mereka semua dan ambil kembali bulu ekor leluhur!" Ekspresi Burung Ekor Phoenix di tingkatan Dewa Sejati level 5 ini terlihat serius.     

Boom! Hu ~~~     

Sejumlah besar Burung Ekor Phoenix mengubah targetnya dan menuju ke kelompok Ras Kabut Langit.     

Pada saat ini, semua anggota kelompok Ras Kabut Langit memiliki wajah pucat pasi. Setidaknya ada 50 ekor Burung Ekor Phoenix berkumpul di depan mereka. Jumlah yang begitu menakutkan sudah cukup untuk membunuh mereka semua!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.