Raja Para Dewa

Pertempuran Terakhir



Pertempuran Terakhir

0Riak dimensi ruang pun muncul di langit.     

Swiish!      

Zhao Feng dan Dewa Kuno Giok Asal pun muncul dari kekosongan.     

"Kita aman sekarang."     

Zhao Feng berhenti dan menjauhkan lengannya dari pinggang ramping dan lembut Dewa Kuno Giok Asal.     

"Terima kasih banyak!"     

Meskipun Dewa Kuno Giok Asal sangat lemah, wajahnya telah memerah sepanjang waktu.     

"Aku akan membantumu menekan racun di tubuhmu," kata Zhao Feng.     

Jika bukan karena racun di tubuh Dewa Kuno Giok Asal mencegahnya dari pertempuran panjang, Zhao Feng tidak akan terburu-buru untuk melarikan diri.      

Sebenarnya tidak sulit baginya untuk membunuh Calon Dewa Penguasa dalam kondisinya saat ini. Meskipun dua Calon Dewa Penguasa memang agak merepotkan, jika dia menggunakan semua kartu andalan rahasinya, Zhao Feng agak percaya diri dengan kemampuannya untuk membunuh keduanya.     

Pada saat ini, awan di cakrawala yang jauh tiba-tiba berubah warna.     

Boom!     

Tekanan luar biasa tiba-tiba turun. Embusan angin putih menyapu dunia dan menghancurkan semua jenis kekuatan lainnya.     

Seorang tetua yang mengenakan jubah putih dan emas muncul di tengah badai angin ini. Tubuhnya memancarkan cahaya ilahi putih seperti kristal.     

Pada saat ini, lelaki tua ini tampak seperti perwakilan dari surga. Setiap gerakannya diberkahi dengan keagungan yang datang dari dunia itu sendiri.     

"Dewa Penguasa!" Zhao Feng menatap kaget pada pria tua ini.     

"Tetua Kedua!" Dewa Kuno Giok Asal memiliki ekspresi hormat di wajahnya.     

"Kenapa kalian berdua ada di sini?"     

Tetua Kedua menatap Dewa Kuno Giok Asal dan Zhao Feng.     

"Tetua, aku telah dipancing ke dalam perangkap Ras Emas Lautan Api dan berada dalam bahaya besar. Zhao Feng datang sendiri untuk menyelamatkanku. Kami berdua bekerja sama dan mampu melarikan diri dari bahaya," Dewa Kuno Giok Asal dengan singkat menjelaskannya.     

"Oh?" Tetua Kedua mengalihkan pandangannya ke Zhao Feng.      

Tetua Kedua menghabiskan sebagian besar waktunya dalam pengasingan latihan dan tidak begitu jelas tentang Zhao Feng. Ia hanya mendengar sedikit demi sedikit.     

Jubah Ruang dan Waktu Zhao Feng menarik perhatiannya dan dia juga agak terpana oleh kombinasi usia dan kekuatan level pelatihannya. Akhirnya, dia menatap mata Zhao Feng dan menunjukkan sedikit kebingungan.     

"Lumayan! Kau jauh melebihi harapanku," kata Tetua Kedua.      

Menerima pujian pribadi dari seorang Dewa Penguasa benar-benar merupakan suatu kehormatan bagi mereka yang berada di bawah level Calon Dewa Penguasa.     

"Tetua, terima kasih banyak atas pujianmu!" Zhao Feng menjawab dengan sopan.     

"Meskipun sekarang kalian sudah keluar dari bahaya, karena aku di sini, aku tidak akan kembali dengan mudah!" Tetua Kedua melihat ke kejauhan.     

"Ya!" Dewa Kuno Giok Asal segera mengangguk.      

Dalam hatinya, dia terkejut. Tetua Kedua akan campur tangan dalam peperangan?     

"Ayo pergi!"     

Tetua Kedua melambaikan lengan bajunya dan sebuah kekuatan tak terlihat melilit Zhao Feng dan Dewa Kuno Giok Asal dan membawa mereka ke sisinya.     

"Racun?" Tetua Kedua sekali lagi menatap Dewa Kuno Giok Asal.     

Pada saat yang sama, kekuatan Hukum yang misterius dan tak terduga menyelimuti Dewa Kuno Giok Asal. Pada saat ini, Dewa Kuno Giok Asal merasa sepertinya telah menjadi orang biasa dan tidak mampu memanggil energi apa pun.     

Zhao Feng menggunakan mata kirinya untuk melihat kondisi Dewa Kuno Giok Asal.     

Meskipun saat ini Dewa Kuno Giok Asal berada di bawah tekanan besar-besaran dari energi Hukum, racun di tubuhnya juga berada di bawah tekanan yang lebih kuat lagi. Racun di seluruh tubuhnya segera dipadamkan sepenuhnya oleh kekuatan Hukum tersebut.     

Pada saat ini, Dewa Kuno Giok Asal merasakan semua tekanan kekuatan pada dirinya lenyap dan dia menyadari bahwa semua racun di tubuhnya telah dihilangkan.     

"Terima kasih banyak, Tetua!" Dewa Kuno Giok Asal berkata dengan penuh syukur.     

Tetua Kedua tidak mengatakan apa-apa. Dia hanya membawa Zhao Feng dan Dewa Kuno Giok Asal bersamanya dan menggunakan teknik Pergeseran Dimensi Ruang.     

Pertempuran antara dua ras itu benar-benar kacau balau dan matahari dan langit sepenuhnya tertutupi.     

Swoosh! Swoosh!     

Tiba-tiba, dua sosok dengan aura kuat terbang menuju medan perang.     

"Dewa Kuno Kobaran Es, Dewa Kuno Gagak Hitam!"     

Tetua Ketiga Ras Spiritual melihat keduanya dan menutup matanya. Ada sedikit ketidakberdayaan di wajahnya.     

"Mungkinkah Dewa Kuno Giok Asal dan anak itu sudah ...?" Wanita tua berambut putih di sebelahnya memiliki ekspresi tidak terima di wajahnya.     

Sebagian besar anggota Ras Spiritual juga terlihat sedih dan putus asa.     

"Heh, akhirnya kalian kembali!" Tetua Jin tertawa dengan dingin, tetapi tidak bertanya.     

Dalam pandangannya, Dewa Kuno Kobaran Es dan Dewa Kuno Gagak Hitam yang bekerjasama seharusnya sudah lebih dari cukup untuk membunuh Dewa Kuno Giok Asal dan Zhao Feng.     

"Kami ..." Dewa Kuno Kobaran Es menatap Tetua Jin dan merasa tidak bisa mulai berbicara.     

Bahkan jika dia memberi tahu Tetua Jin, dia mungkin tidak akan percaya bahwa seorang Dewa Kuno level 9 yang baru seperti Zhao Feng akan dapat menyelamatkan Dewa Kuno Giok Asal dari tangan dua Calon Dewa Penguasa.      

Tapi ini sudah menjadi kenyataannya dan mereka perlu melaporkannya.     

Tapi pada saat ini,     

"Mundur!" Tetua Jin berteriak dan memotong perkataan Dewa Kuno Kobaran Es.     

Meskipun tidak ada anggota Ras Emas Lautan Api yang tahu apa yang sedang terjadi, mereka menunjukkan ketaatan mutlak pada perintah komandannya. Dalam sekejap mata, seluruh pasukan Ras Emas Lautan Api berbalik dan mulai mundur.     

"Apa yang terjadi? Ras Emas Lautan Api mundur!" Tetua Ketiga Ras Spiritual menjadi linglung.     

Di bawahnya, anggota Ras Spiritual menunggu perintah tetua. Meskipun Ras Emas Lautan Api mundur, kekuatannya masih jauh lebih kuat daripada Ras Spiritual. Jika mereka mengejarnya, itu hanya akan mencari masalah.     

Tapi sesaat kemudian, Tetua Ketiga dan wanita tua berambut putih dari Ras Spiritual tiba-tiba mulai terkejut.     

Brrrooom!     

Embusan angin putih bertiup ke seluruh dunia dan menyebabkan segalanya tampak redup. Tiga sosok tiba-tiba muncul di atas pasukan Ras Spiritual.     

"Hormat kepada Tetua Kedua!"     

Tetua Ketiga dan wanita tua itu segera berbicara dengan hormat.     

Pada saat yang sama, setiap makhluk hidup di dunia tampaknya tunduk kepada Tetua Kedua.     

"Dewa Kuno Giok Asal dan Zhao Feng keduanya baik-baik saja!"     

Banyak pesilat ahli dari Ras Spiritual menghela nafas lega.     

Dalam pandangan mereka, pasti karena kedatangan Tetua Kedua yang telah menyelamatkan keduanya.     

"Zhao Feng, di masa depan, jangan melakukan sesuatu yang begitu bodoh!" Tetua Ketiga menegurnya dengan keras.     

Zhao Feng pun tidak mencoba membela dirinya.     

"Hmph, mau lari?" Tetua Kedua mendengus.      

Kemudian dia pun menghilang. Sesaat kemudian, dia sudah berada di dekat pasukan Ras Emas Lautan Api.     

"Mundur! Abaikan yang lainnya!" Tetua Jin berteriak keras.     

Saat bertarung melawan Dewa Penguasa, semakin lama tinggal maka akan semakin banyak kerusakan yang akan diderita. Selain itu, kali ini Ras Spiritual adalah pihak yang menyerang, Jadi tempat ini sangat dekat dengan salah satu benteng Ras Emas Lautan Api.     

Para tentara Ras Emas Lautan Api akan dapat menggunakan lapisan pertahanan dan pelindung di benteng tersebut untuk sementara waktu mencegah Dewa Penguasa Ras Spiritual.     

Brrrooom!     

Energi dunia melonjak dan berkumpul di sekitar Tetua Kedua.     

"Sekarang karena orang tua ini ada di sini, bagaimana mungkin aku bisa kembali dengan tangan kosong!?"     

Tetua Kedua melambaikan tangannya dan membentuk tubuh kristal. Namun, tubuh kristal ini sepertinya terbuat dari cairan dan terus menerus berputar-putar dan berubah bentuk.     

Whoosh!     

Bentuk Kekuatan Ilahi dan kristal ini berubah menjadi angin kencang yang menyapu pasukan Ras Emas Lautan Api.     

"Targetnya adalah aku!? Tidak ...!"     

Pria paruh baya pendek merasakan riak energi yang menakjubkan di belakangnya dan segera berteriak. Wajahnya langsung pucat pasi.     

Ketika seorang Dewa Penguasa mengambil tindakan, mereka secara alami tidak akan membantai Dewa Sejati yang tidak penting, tetapi akan mengincar anggota yang paling kuat dalam pasukan tersebut, yaitu seorang Calon Dewa Penguasa.     

Pria paruh baya itu segera mengaktifkan kekuatan garis keturunan Ras Emas Lautan Api-nya dan tubuhnya meletus dengan api keemasan yang ganas.      

Boom! Bang!     

Dalam bentrokan energi berikutnya, dunia seakan terbolak-balik. Banyak Dewa Sejati dan Dewa Kuno di sekitarnya terbunuh oleh gelombang kejut dari bentrokan energi tersebut.     

"Jika aku ingin kau mati, maka kau akan mati!"     

Tetua Kedua mendengus dengan dingin saat dia sekali lagi melambaikan tangannya.     

"Tidak...!" Pria paruh baya itu berteriak sampai suaranya parau.      

Dia sudah menggunakan semua yang dimilikinya untuk menangkis serangan pertama dari seorang Dewa Penguasa.      

Boom! Bang!     

Angin sejernih kristal menyapu dan tubuh pria paruh baya itu pun lenyap.      

"Lari!"     

"Kekuatan Dewa Penguasa terlalu menakutkan!"     

Semua prajurit dari Ras Emas Lautan Api melarikan diri dengan panik.     

Ras Emas Lautan Api segera kembali ke benteng mereka dan mulai mengaktifkan lapisan pertahanan dan pelindungnya.      

"Hmph!" Tetua Kedua pun mundur.     

Saat dia muncul, Ras Emas Lautan Api pasti akan memberi tahu Dewa Penguasa-nya. Selain itu, mereka masih memiliki tiga Calon Dewa Penguasa dan lapisan pertahanan dan pelindung benteng. Bahkan jika dia mencoba memaksakannya, hasilnya tidak akan bagus.     

Para tentara Ras Spiritual pun kembali ke markasnya sendiri untuk beristirahat.     

Ras Spiritual telah menderita kerugian yang mengerikan dalam pertempuran ini.      

Jika Tetua Kedua tidak datang dan membunuh seorang Calon Dewa Penguasa dari Ras Emas Lautan Api serta banyak Dewa Sejati, Ras Spiritual pasti akan menjadi jauh lebih buruk dalam pertempuran ini.     

Tidak lama setelah Ras Spiritual mundur, ia mengetahui bahwa Dewa Penguasa dari Ras Emas Lautan Api telah tiba. Tetapi dengan Tetua Kedua yang memimpin mereka, mereka tidak terlalu khawatir.     

Tiga hari kemudian, kabar buruk datang.     

"Sial! Ras Emas Lautan Api mengirim Dewa Penguasa lainnya untuk menghancurkan beberapa pangkalan kecil kita di tempat lain!" Tetua Ketiga berteriak dengan marah.     

Ini belum semuanya. Seorang Dewa Penguasa dari Ras Emas Lautan Api juga telah menyergap tim Ras Spiritual di tengah jalan dan membunuh seorang Calon Dewa Penguasa.     

"Bersiaplah untuk perang habis-habisan," kata Tetua Kedua dengan mata setengah tertutup.     

Tetua Ketiga tercengang lalu menganggukkan kepalanya.     

Kemudian pada hari itu, Tetua Ketiga mengeluarkan perintah untuk mengumpulkan semua orang dari Ras Spiritual.     

Jauh di sisi lain, pasukan Ras Emas Lautan Api juga perlahan semakin kuat.     

Pada hari ketiga, dua Dewa Penguasa dari Ras Spiritual tiba. Mereka adalah Tetua Agung dan Ketua Ras Spiritual.     

Tetua Agung Ras Spiritual sedikit gemuk dan terlihat ramah. Meskipun telah menjadi Dewa Penguasa, dia memberikan aura yang sangat ramah. Sedangkan Ketua Ras Spiritual, dia diselimuti kabut kristal biru samar dan penampilan aslinya tersembunyi.     

Bzzzz!     

Zhao Feng tidak bisa menahan dirinya untuk menggunakan mata kirinya dan melihat menembus kabut tersebut.      

Ketua Ras Spiritual memiliki tubuh yang tinggi dan berotot serta ekspresi tanpa emosi. Seluruh tubuhnya terbentuk dari kristal biru muda yang tembus cahaya dan rambut kristal miliknya mengalir seperti air.     

"Kabarnya Ketua Ras Spiritual telah mencapai tingkatan Surga Kedua," gumam Zhao Feng.     

Tingkatan Dewa Penguasa dibagi menjadi tiga Surga, dan jarak antara masing-masing tingkatan Surga benar-benar seperti langit dan bumi.     

Brrrooom!     

Pada saat ini, cakrawala berubah menjadi berwarna emas dan merah seolah-olah telah terbakar. Sepuluh kapal perang besar yang diselimuti api emas pun tiba.     

Di bagian atas kapal perang, di tengah-tengahnya melayang tiga cahaya emas yang menyilaukan. Salah satu dari sosok-sosok ini tingginya tiga puluh kaki dan tubuhnya seperti terbuat dari kaca emas yang ditutupi dengan tato api yang aneh.      

Di sebelah kirinya adalah tetua yang bungkuk sedangkan di sebelah kanannya adalah seorang wanita tua yang masih mempertahankan kecantikannya.     

"Hari ini, mari kita akhiri semuanya!"     

Api pun ditembakkan dari tubuh kaca emas milik Ketua Ras Emas Lautan Api.     

Dalam sekejap mata, seluruh dunia dibanjiri kobaran api. Api ini tidak akan menargetkan anggota Ras Emas Lautan Api. Sebaliknya, api tersebut meningkatkan kekuatan mereka dan meningkatkan keinginan untuk bertarung.     

"Kita seharusnya sudah menyelesaikan banyak hal sejak lama," jawab Ketua Ras Spiritual dengan datar.     

"Zhao Feng, ini pertempuran terakhir. Dewa Kuno Giok Asal belum sepenuhnya pulih, jadi berhentilah menyembunyikan kekuatanmu," Tetua Kedua tiba-tiba mengirim pesan kepada Zhao Feng.     

Zhao Feng agak terkejut. Jelas terlihat bahwa Dewa Kuno Giok Asal telah memberi tahu Tetua Kedua segalanya.     

Saat ini, Dewa Kuno Giok Asal masih belum pulih dari luka beratnya dan Ras Emas Lautan Api memiliki satu Calon Dewa Penguasa lebih banyak dari Ras Spiritual. Hanya Zhao Feng yang bisa mengisi celah ini.     

"Baik," Zhao Feng mengangguk.     

Jika Ras Spiritual memenangkan kemenangan besar, masalah besar Zhao Feng akan berkurang satu. Jadi, dalam pertempuran terakhir yang penting ini, Zhao Feng akan menggunakan kekuatan penuhnya!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.