Raja Para Dewa

Dewa Penguasa



Dewa Penguasa

0Di luar Aula Setan Surgawi, di atas Jurang Es, pasukan Tanah Suci Ruang dan Waktu berada di jalan buntu dengan para petinggi Aula Setan Surgawi.     

"Apa itu tadi?"      

Mata hitam pekat tetua bersisik abu-abu itu berkilat saat dia melirik ke dalam Aula Setan Surgawi di bawahnya.     

Baru saja, kekuatan yang tidak bisa dijelaskan meledak dari Aula Setan Surgawi. Dia bahkan bertanya-tanya apakah itu kartu rahasia yang disiapkan oleh Tanah Suci Ruang dan Waktu.     

"Apa yang terjadi?" Wajah Dewa Kuno Cakrawala Merah menjadi gelap.     

Saat merasakan kekuatan yang tidak diketahui barusan, bahkan Mata Dimensi Ruang dan Waktu-nya pun bergetar.     

Dia tidak tahu apa-apa tentang situasinya secara spesifik, tetapi dia yakin bahwa Dewa Kuno Luo Ling bukanlah orang yang melepaskan energi misterius itu. Untuk alasan ini, Dewa Kuno Cakrawala Merah agak khawatir pada keselamatan Dewa Kuno Luo Ling.     

*******     

Di dalam Aula Setan Surgawi, Dewa Kuno Mata Air Dalam menatap tajam ke arah Zhao Feng. Ada kebencian di dalam hatinya yang tak terlukiskan.     

Penyusup ini telah membuat Aula Setan Surgawi berantakan dan menghancurkan semua rencana Dewa Kuno Mata Air Dalam. Dia telah dikalahkan oleh Zhao Feng.     

Setelah menghancurkan Teknik Peleburan Mata Dewa, Zhao Feng mulai melihat bagaimana Mata Spiritual Dewa-nya bekerja. Baru saja, dia menggunakan sejumlah besar energi Asal-nya.     

Energi Asal dalam bola perak telah sedikit stabil dan tidak lagi berdenyut sekeras sebelumnya. Dari apa yang dilihatnya saat ini, bola perak yang indah itu tidak perlu waktu lama untuk kembali menjadi normal.     

Tetapi Zhao Feng merasa bahwa meminum Pil Kuno Ilahi telah menyebabkan Mata Spiritual Dewa mengubah sesuatu yang lain tentang dirinya, meskipun dia belum memperhatikan apa itu.     

"Bunuh!"      

Zhao Feng mengesampingkan masalah itu untuk saat ini. Dia harus menghadapi situasi saat ini terlebih dahulu     

Dewa Kuno Luo Ling, Naga Ular Hitam Kehancuran, Zhao Wang, dan kucing kecil secara bersamaan menyerang. Mengikuti perintah Zhao Feng, mereka membunuh yang lebih lemah terlebih dahulu.     

Swiish!     

Zhao Feng berkedip ke arah Dewa Kuno level 8, Cermin Pemurnian Jiwa Sembilan Petir di tangannya berderak dengan energi listrik. Tujuh rantai petir ditembakkan dan bergerak untuk menjerat jiwa seorang Dewa Kuno.     

"Pengikisan Kematian!"      

Dewa Kuno level 8 ini adalah keturunan Mata Kematian. Dia segera menggunakan teknik garis keturunan mata kematiannya untuk menahan kekuatan dari Cermin Pemurnian Jiwa Sembilan Petir.     

Tapi Zhao Feng tidak mau memberinya kesempatan.     

"Kobaran Api Mata Petir Kesengsaraan!"     

Kobaran Api Mata Petir Kesengsaraan langsung selesai terbentuk di mata kirinya dan melesat ke depan.     

Pada saat ini, dengan energi Asal Zhao Feng yang terbuka, teknik Kobaran Api Mata Petir Kesengsaraan-nya memiliki kekuatan yang jauh lebih besar dari biasanya.     

Kacrack!     

Jiwa Dewa Kuno level 8 tersebut diliputi oleh petir yang tak terbatas. Jika bukan karena Zhao Feng menggunakan Cermin Pemurnian Jiwa Sembilan Petir untuk mengurangi kekuatan serangannya, Dewa Kuno level 8 tersebut pasti akan langsung terbunuh.     

Swiish!     

Rantai itu menarik jiwa Dewa Kuno tersebut ke dalam Cermin Pemurnian Jiwa Sembilan Petir.      

Di sisi lain, Dewa Kuno Luo Ling jauh lebih cepat daripada Naga Kuno Guntur Api. Jadi saat dia bertarung dengannya, dia punya waktu untuk menyerang Dewa Kuno tingkat rendah lainnya.     

Kucing kecil bahkan lebih tidak bisa dijelaskan dalam pergerakannya. Bahkan Dewa Kuno Mata Air Dalam pun merasa tidak mungkin untuk membela dirinya sendiri.     

Hanya dalam beberapa saat, banyak anggota Aula Setan Surgawi terbunuh dan hanya menyisakan sedikit orang. Yang lebih lemah memiliki ekspresi panik saat mereka dengan waspada melihat sekelilingnya     

"Berkumpul bersama!" Dewa Kuno Mata Air Dalam memberi perintah.      

Dalam bentrokan langsung, mereka bukan tandingan kelompok Zhao Feng. Selain itu, kelompok Zhao Feng beroperasi dengan strategi membunuh yang lemah terlebih dahulu.     

Selain itu, mereka tidak bisa lagi menggunakan Teknik Peleburan Mata Dewa. Semua orang telah melihat bahwa delapan orang yang menggunakan Teknik Peleburan Mata Dewa telah kehilangan kendali atas teknik rahasia dan telah terbunuh.     

Whoosh! Whoosh!     

Anggota yang tersisa berkumpul di sekitar Dewa Kuno Mata Air Dalam.     

"Sial!" Duo Dewa Suci Iblis berteriak dengan pennuh keengganan dan kebencian.      

Sejak mereka menjadi Tubuh Abadi Samsara Dewa Kuno Mata Air Dalam, mereka tidak pernah dipermalukan dengan begitu buruk.     

Anggota yang tersisa dari Aula Setan Surgawi juga tertekan dan marah.     

"Mundur ke area inti!"      

Dewa Kuno Mata Air Dalam memimpin anggota yang tersisa untuk bergerak mundur.      

Area inti adalah area penting dari Aula Setan Surgawi dan berisi banyak jebakan. Ada juga banyak senjata mekanis terlarang di sekitar aula rahasia area inti yang mampu membunuh Dewa Kuno level 9.      

Asalkan mereka kembali ke aula rahasia, mereka akan aman.     

"Berkumpul bersama? Apa itu supaya aku bisa lebih mudah membunuh kalian semua?" Zhao Feng mencibir.     

Kobaran Api Mata Petir Kesengsaraan-nya bisa ditembakkan saat terkunci pada targetnya dan tidak memiliki lintasan khusus. Orang-orang ini berkumpul bersama dan membuat mereka lebih sulit untuk bergerak dan lebih mudah bagi Zhao Feng untuk mengunci mereka.     

"Kobaran Api Mata Petir Kesengsaraan!"      

Zhao Feng segera melihat seseorang dan melepaskan teknik garis keturunan mata dewa Petir Kesengsaraan-nya.     

Kacrack!     

Dewa Kuno tersebut tidak mampu melawan dan langsung dibunuh.     

Pemandangan ini membuat Dewa Kuno lainnya gemetar ketakutan.     

"Tebasan Roh Hampa!" Wajah sedingin es Dewa Kuno Luo Ling menunjukkan sedikit kegembiraan.     

Sebelumnya, dia terpaksa berlarian dan bersembunyi saat dia terus diburu. Tetapi sekarang, dia memiliki kesempatan untuk memburu anggota Aula Setan Surgawi.     

Serangan Dewa Kuno Luo Ling juga sangat kuat. Hanya Dewa Kuno Mata Air Dalam dan Naga Kuno Guntur Api yang mampu menghentikannya.     

Area ini agak jauh dari aula rahasia area inti. Pada saat kelompok itu sudah setengah jalan, semua anggota Aula Setan Surgawi lainnya terbunuh. Satu-satunya yang tersisa adalah Dewa Kuno Mata Air Dalam, Naga Kuno Guntur Api, dan Duo Dewa Suci Iblis.      

Bisa juga dikatakan bahwa hanya Dewa Kuno Mata Air Dalam yang tersisa, karena tiga orang lainnya adalah Tubuh Abadi Samsara miliknya.     

Tapi Zhao Feng, Dewa Kuno Luo Ling, dan yang lainnya juga sangat membebani diri mereka sendiri. Zhao Feng menggunakan energi Asal-nya sepanjang waktu, dan kekuatan keinginan Mata Dewa-nya juga hampir habis setelah berulang kali menggunakan begitu banyak teknik garis keturunan mata dewanya.      

Dewa Kuno Luo Ling baru saja masuk ke level 9 dan cadangan kekuatannya tidak sekuat atau sedalam Naga Kuno Guntur Api dan Dewa Kuno Mata Air Dalam.     

"Kau harus memaafkan orang jika memungkinkan. Selain itu, kau sudah mendapatkan begitu banyak harta karun dari Aula Setan Surgawi ...!" Dewa Kuno Mata Air Dalam dengan penuh kebencian memelototi Zhao Feng.     

Meskipun Dewa Kuno Luo Ling memiliki level pelatihan tertinggi dari dua penyusup, Zhao Feng adalah yang paling menakutkan. Dia juga penjahat utama di balik situasi mereka saat ini.     

"Aku mendapatkannya dengan kekuatanku sendiri." Zhao Feng tidak tergerak.     

Di Alam Dewa Kesunyian Kuno, kekuatan menentukan segalanya. Yang lemah tidak memiliki otoritas untuk berbicara.      

Jika Zhao Feng tidak memiliki kekuatannya saat ini dan dikepung oleh Aula Setan Surgawi, apakah mereka akan membiarkannya pergi?      

Jadi, niat membunuh Zhao Feng terhadap orang-orang ini tidak berubah.     

"Aku akan membunuh kalian berdua dulu!" Zhao Feng menatap Duo Dewa Suci Iblis.     

"Pemurnian Jiwa Sembilan Petir!"      

Tujuh rantai petir ditembakkan dari Cermin Pemurnian Jiwa Sembilan Petir.     

"Tidak ...!" Duo Dewa Suci Iblis berteriak ketakutan.      

Cermin Pemurnian Jiwa Sembilan Petir adalah artefak ilahi yang bisa melawan Tubuh Abadi Samsara. Begitu jiwa mereka ditarik olehnya, mereka akan benar-benar tamat.     

"Berhenti!"      

Dewa Kuno Mata Air Dalam dan Naga Kuno Guntur Api berusaha untuk turun tangan.     

Meskipun Duo Dewa Suci Iblis sama-sama berada di puncak level 8, ketika mereka bekerja bersama, mereka memiliki kekuatan untuk bertarung melawan level 9. Mereka bisa dianggap sebagai salah satu kekuatan tempur paling kuat di bawah komando Dewa Kuno Mata Air Dalam.     

"Tebasan Roh Kehampaan Angin Surgawi!"      

Dewa Kuno Luo Ling segera mengambil tindakan dan menelan Naga Kuno Guntur Api dengan bilah pedang peraknya yang berputar cepat.     

Kucing kecil menggunakan belati perak yang dilapisi kalimat mantra dan mengarahkan energi Penyegelan yang kuat untuk menghentikan Dewa Kuno Mata Air Dalam.     

Swiish!     

Tujuh rantai pun mengikat Duo Dewa Suci Iblis.     

Pada saat ini, Zhao Feng menembakkan teknik Kobaran Api Mata Petir Kesengsaraan pada Duo Dewa Suci Iblis. Kobaran Api Mata Petir Kesengsaraan menyatu dengan energi Asal-nya sangat kuat.      

Meskipun mereka berdua menerima pukulan itu bersama-sama, mereka merasa sulit untuk menahan kekuatannya.     

"Tarik!"      

Zhao Feng sepenuhnya mengaktifkan Cermin Pemurnian Jiwa Sembilan Petir dan menyeret jiwa-jiwa yang lemah dari Duo Dewa Suci Iblis ke dalamnya.     

Saat melakukan semua itu, Zhao Feng menggunakan kekuatan keinginan Mata Dewa-nya yang terakhir     

Satu-satunya yang tersisa adalah Naga Kuno Guntur Api dan Dewa Kuno Mata Air Dalam. Keduanya adalah Dewa Kuno serta Tubuh Abadi Samsara level 9 sehingga mereka agak sulit untuk dibunuh.     

Tetapi bahkan jika mereka tidak dapat dibunuh, mereka tidak dapat diizinkan untuk bersenang-senang. Kelompok Zhao Feng mengejar dua Dewa Kuno terakhir ini dan meluncurkan serangan demi serangan yang kuat.     

Meskipun mereka berdua memiliki Tubuh Abadi Samsara, mereka masih bisa merasakan rasa sakit dari tubuh mereka yang terkoyak-koyak. Serangan kelompok Zhao Feng berulang kali merobek tubuh mereka dan teriakan mereka pun bergema di koridor.     

*******     

Di atas Jurang Es, pertempuran antara Dewa Kuno Cakrawala Merah dan tetua bersisik abu-abu telah meningkat.     

Pada saat tertentu, tetua bersisik abu-abu menerima pesan dari Dewa Kuno Mata Air Dalam. Wajahnya langsung berubah marah. Awan hitam melonjak dan meraung, mengekspresikan emosinya yang ganas.     

"Tidak pernah menyangka akan berubah menjadi seperti ini," kata tetua bersisik abu-abu dengan acuh tak acuh.     

Kucing Peninggalan Surgawi telah melarikan diri, harta karun telah dijarah, dan Aula Setan Surgawi berantakan. Dewa Kuno Mata Air Dalam gagal menangani dua penyusup!      

Dari deskripsi Dewa Kuno Mata Air Dalam, tetua bersisik abu-abu secara alami berasumsi bahwa kedua penyusup ini adalah anggota Tanah Suci Ruang dan Waktu.     

"Hmm?" Ekspresi Dewa Kuno Cakrawala Merah berubah.     

Lawannya menjadi aneh dan tampak sangat tidak senang. Dari kemarahan tetua tersebut, Dewa Kuno Cakrawala Merah bisa menebak bahwa Dewa Kuno Luo Ling mungkin baik-baik saja.     

"Jangan berpikir bahwa hanya karena kalian berasal dari Tanah Suci Ruang dan Waktu, kau dapat melakukan apapun yang kau inginkan!" kata lelaki tua bersisik abu-abu itu dengan dingin.     

Laporan Dewa Kuno Mata Air Dalam membuatnya marah, tetapi ini tidak akan mengubah hasil akhirnya.     

"Kaulah yang berpikir bahwa kau dapat melakukan apapun yang kau inginkan!" Dewa Kuno Cakrawala Merah menjawab dengan marah.     

"Aku benar-benar meremehkanmu. Aku tidak menyangka Tanah Suci Ruang dan Waktu-mu memiliki seseorang yang sekuat ini!" Tetua bersisik abu-abu memberikan senyum sinis. Orang yang dia maksud secara alami adalah Zhao Feng.     

Dewa Kuno Cakrawala Merah memasang ekspresi aneh. Dia mendapat kesan bahwa Aula Setan Surgawi masih memiliki pesilat ahli yang berjaga-jaga di dalam sana dan mencegah Dewa Kuno Luo Ling melakukan misinya dengan lancar.      

Namun tetua bersisik abu-abu itu tampaknya menyiratkan bahwa Aula Setan Surgawi telah menderita kerugian besar.     

"Tapi semuanya sudah berakhir. Kalian semua akan mati di sini!" lanjut tetua bersisik abu-abu itu.     

Setelah mengatakan hal tersebut, tetua itu mulai mundur dengan cepat dan berhenti bertarung dengan Dewa Kuno Cakrawala Merah.     

"Apa maksudmu?"      

Dewa Kuno Cakrawala Merah melihat sekelilingnya dan firasat buruk melonjak di benaknya. Tiba-tiba, dia merasakan bahaya yang mematikan.     

Dia segera berbalik dan melihat ke belakang. Dia melihat bahwa langit yang jauh telah berubah menjadi hitam pekat dan dipenuhi dengan energi Kematian serta tanpa kehidupan. Di tengah awan hitam tak berujung itu ada sosok yang sedikit tidak mencolok.     

Saat melihat sosok tersebut, jiwa Dewa Kuno Cakrawala Merah bergetar dan wajahnya diliputi ketakutan.     

Swiish!     

Sesaat kemudian, sosok hitam muncul di atas Jurang Es, tepat di antara anggota para petinggi dua pasukan.      

Pada saat ini, semua orang yang hadir merasa dunia bergetar. Kekuatan ilahi yang tidak bisa dibantah pun sedang melanda dunia. Semuanya langsung muntah darah dan jiwa mereka gemetar ketakutan dengan tak terkendali.     

Dunia menjadi gelap gulita dan di dunia kabut hitam ini, semua orang merasa seperti tidak lagi mengendalikan nasib mereka sendiri.     

"Dewa Penguasa!"      

Dewa Kuno Cakrawala Merah menjadi sangat pucat pasi saat menatap dengan ekspresi ketakutan pada sosok hitam di tengah dunia kegelapan ini.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.