Raja Para Dewa

Murid Terbaik Klan Terluar, Bagian Kedua



Murid Terbaik Klan Terluar, Bagian Kedua

0

Ssss!

Hembusan angin dingin menyebar ke seluruh penjuru lapangan. Semua orang terkejut.

Juri berjanggut putih itu berdiri tegak dan bergumam, "Pemuda berusia 14 tahun dan ia telah memahami prinsip kekuatan tenaga dalam. Ia akan dengan mudah menjadi seorang ahli beladiri. Bakat dan kemampuannya bisa disamakan dengan si Zhao Linlong!"

Fokus para penonton kini tertuju lagi kepada Zhao Feng. Dia adalah murid terbaik yang baru di klan terluar.

Zhao Feng menatap takjub ke kedua kepalan tangannya. Ia melihat lengan Zhao Yijian patah dan pedangnya terbelah dua...

Dia bahkan telah mengurangi kekuatan serangannya. Jika tidak, luka Zhao Yijian mungkin akan lebih parah. Setengah dari lengannya mungkin akan lumpuh total. Bahkan jika lawannya adalah murid level ketiga, pukulannya mungkin akan langsung membunuhnya.

_Jadi ini kekuatan tenaga dalam_ Zhao Feng bergetar saking gembiranya.

Murid-murid yang berada di barisan penonton melihat Zhao Feng dengan ekspresi takut. Sekarang mereka paham bedanya Pesilat Pemula dan Ahli Beladiri.

"Zhao Feng menang!" Juri menatap lekat-lekat ke arah Zhao Feng. Meskipun ia punya pendapat sendiri tentang Zhao Yijian, Zhao Feng tetap menang.

Itu bukan hanya kemenangan biasa, itu adalah kemenangan dengan seluruh kekuatan!

"Jian'er!" Zhao Tianjian berteriak lalu segera menghampiri Zhao Yijian. Kecepatannya bergerak begitu cepat sehingga orang disekitarnya hanya melihat sekilas bayangan.

"Cepat sekali!" Zhao Feng memperkirakan ayah Zhao Yijian mungkin telah mencapai level keenam di Jalur Beladiri. 

Level keenam adalah level puncak dari para ahli beladiri. Selangkah lagi mereka akan menjadi Master Beladiri.

"Aku kalah... Aku tak percaya..." Zhao Yijian tidak bisa merasakan lengan kirinya.

"Panggil tabib!" Zhao Tianjian melihat ada kemungkinan lengan anaknya bisa lumpuh lalu mengalihkan pandangannya. "Anak muda! Apa artinya ini?" Mata Zhao Tianjian memancarkan nafsu membunuh saat ia menatap tajam ke arah Zhao Feng.

Aura dari orang di level keenam ini menyebabkan tekanan udara yang tak terlihat kearah Zhao Feng. Zhao Feng merasa seolah udara menjadi beku. Setiap ia berbicara membuatnya kehilangan banyak energi. Zhao Feng beruntung telah memiliki kekuatan tenaga dalam untuk melawan aura yang dipancarkan oleh Zhao Tianjian.

_Peh! Peh!_

Cahaya hijau di mata kirinya, yang awalnya sepanjang 1,3 meter, kini bertambah panjang menjadi 1,35 meter. Ternyata dibawah tekanan aura tersebut, latihan tenaga dalam Zhao Feng justru meningkat!

"Bagus! Sekarang aku punya semua persyaratan untuk menembus ke level empat!" Zhao Feng tertawa.

Perubahan kecil itu ternyata terlihat oleh mata Zhao Tianjian.

_Aku tidak boleh membiarkannya hidup!_

Zhao Tianjian bisa merasakan bahwa Zhao Feng adalah ancaman baginya. "Anak muda, kau hanyalah murid dari klan terluar rendahan. Karena kau telah melukai anakku, aku akan menghilangkan semua hasil latihan tenaga dalammu,"

_Shuah!_

Dalam sekejap mata, Zhao Tianjian melompat ke arah Zhao Feng.

_Ini tidak bagus!_

Zhao Feng merasakan bahaya besar mendatanginya. Ia beruntung sedang dalam tahap siaga. Sesaat setelah kekuatan mulai terbentuk di badan Zhao Tianjian, mata kirinya telah melihatnya.

_Teng!_

Zhao Feng bahkan tidak berpikir apapun saat menggunakan Ilmu Meringankan Tubuh hingga ke batas maksimalnya. Dia melompat lebih dari 10 meter di udara dan berhasil menghindari serangan tersebut. Namun, ia tahu itu satu-satunya kesempatan untuk menghindari serangan Zhao Tianjian.

Saat Zhao Tianjian meleset, dia tahu ada sesuatu yang salah. "Matilah kau!" teriak Zhao Tianjian lalu menggunakan keahlian langkah kakinya untuk mengejar Zhao Feng.

"Gelombang Meringankan Tubuh!" Zhao Feng melompat dua kali di udara dan berlari ke arah orang-orang berstatus tinggi di klan keluarga Zhao.

Zhao Feng tahu bahwa Zhao Tianjian hanya berstatus menengah tinggi di klan keluarga. Orang dengan status tinggi di klan tidak akan membiarkan hasil latihan Zhao Feng dicabut begitu saja di hadapan mereka.

_Sou!_

Zhao Feng berlari dengan kecepatan tinggi.

"Hah! Anak ini...!" Zhao Tianjian mengerti maksud dari perbuatan Zhao Feng itu.

"Zhao Tianjian! Berhenti!" Sebuah suara berat dan menggelegar seperti guntur terdengar di udara. Bersamaan dengan suara tersebut, sebuah aura yang begitu kuat muncul. Itu adalah si orang tua berjanggut putih. Dia telah berdiri di hadapan Zhao Tianjian.

_Ini tidak bagus! Dia juri utama pertandingan!_

Zhao Tianjian tahu bahwa orangtua itu berada di level tujuh atau yang lebih tinggi. Menurut orang tua tersebut, Zhao Feng tidak melakukan kesalahan apapun! Dia tidak akan membiarkan Zhao Feng dilukai seperti itu! Zhao Tianjian menggemeretakkan giginya menahan amarah saat ia berhadapan dengan si tetua tersebut.

"Jatuh!" Sebuah tangan tak terlihat membantingnya.

_Pah!_

Zhao Tianjian merasakan tenaganya mendadak hilang saat ia memuntahkan banyak darah.

_Menyerang lewat udara! Betapa kuatnya!_

Sudah jelas bahwa si juri utama itu menguasai Kekuatan Perubahan, level tertinggi dari kekuatan tenaga dalam.

"Tetua! Si Zhao Feng ini berbahaya dan licik! Dia mematahkan lengan anakku! Kenapa ku tidak menghukumnya?" Zhao Tianjian setengah berlutut saat ia berbicara dengan ketakutan.

"Hmph! Siapa yang berbahaya? Ketika Zhao Feng menyerang anakmu, ia telah mengurangi tenaganya, jika tidak, luka anakmu tidak akan sekedar cuma patah tulang belaka! Lengan anakmu bisa saja lumpuh total atau dia mungkin akan tewas!" ujar juri utama itu.

Zhao Tiajian akhirnya paham.

"Kenapa tidak segera pergi untuk menolong anakmu" Si juri berjanggut putih itu melambaikan tangannya lalu meninggalkan gelanggang.

Zhao Feng membuka kepalan tangannya yang berkeringat dan melihat dengan pandangan penuh rasa terima kasih ke arah si tetua itu. Tetua yang memperhatikan gelagat Zhao Feng lalu tersenyum kearahnya.

Keributan itu tidak mempengaruhi jalannya pertandingan yang lain.

"Dia mengalahkan Zhao Yijian..." Wajah Zhao Xue terlihat tegang. Ia merasa seolah telah terjatuh dari nirwana menuju ke neraka. Di matanya, sosok yang dikenalnya itu telah merajai klan terluar.

Sekarang Zhao Feng adalah yang terbaik diantara murid klan terluar.

70 kemenangan... 71 kemenangan. Catatan kemenangan Zhao Feng terus bertambah. Hampir semua lawannya langsung mengaku kalah.

Bahkan ketika dia berhadapan dengan Zhao Yue, Zhao Feng hanya perlu menggunakan tenaga dalamnya untuk menembus jurus Badan Baja milik lawannya itu.

Kekuatan Zhao Feng bukan lagi kekuatan calon ahli beladiri. Ia setengah langkah lagi untuk menjadi seorang ahli beladiri. Tahapan setengah langkah dari ahli beladiri ini ketika seorang murid telah memiliki tenaga dalam dan mencapai level calon ahli beladiri dalam waktu bersamaan. Tahap ini juga sering disamakan dengan murid di level keempat.

Namun, masih ada kejutan lainnya. Zao Yufei juga punya catatan kemenangan yang sempurna. Pada pertadingan ke 80, Zhao Yufei bertanding melawan Zhao Yue.

"Tapak Kupu-Kupu!" teriak Zhao Yufei saat tangan sehalus pualamnya memancarkan energi yang besar.

_Crack!_

Jurus Badan Baja Zhao Yue pun kembali pecah.

"Ya ampun! Itu kekuatan tenaga dalam lagi!"

Tidak ada yang mengira ada orang lain yang memahami kekuatan tenaga dalam selain Zhao Feng.

"Menarik sekali!" ujar juri utama sambil tersenyum.

Ekspresi Zhao Feng tidak berubah saat melihat Zhao Yufei menggunakan tenaga dalamnya. Dia telah melihat tenaga dalam yang tersembunyi di aliran darah gadis itu dengan mata kirinya.

Hari dimana Pelatih Chen memberikan pelatihan, banyak murid dari klan terluar mendapatkan sedikit pengetahuan, dan Zhao Feng justru mendapatkan banyak pengetahuan. Ini karena ia dibantu kekuatan mata kirinya dan telah berlatih Teknik Pernafasan Tekanan Udara hingga ke level puncak di level ketiga latihannya. Itu artinya, Zhao Feng adalah yang pertama bisa membentuk kekuatan tenaga dalamnya.

Zhao Yufei telah terlebih dahulu membentuk tenaga dalamnya satu setengah bulan lebih cepat daripada Zhao Feng.

"Sepertinya peringkat nomor satu masih belum pasti" Kerumunan para penonton kini menunggu pertandingan antara Zhao Feng dan Zhao Yufei.

Akhirnya, ketika Zhao Feng dan Zhao Yufei masing-masing telah menang di pertandingan ke 90, akhirnya mereka bertemu.

"Mulai"

Meski Zhao Yufei juga memiliki kekuatan tenaga dalam, Zhao Feng tidak takut dengannya.

"Aku tahu ada perbedaan kekuatan antara kita berdua.. namun aku tidak akan menyerah," Senyum Zhao Yufei terlihat seperti bunga yang sedang merekah.

"Pukulan Amarah Naga!" Zhao Feng memulai pertandingan dengan jurus beladiri tingkat menengah di level puncaknya.

Salah satu alasan mengapa ia bisa mengalahkan Zhao Yijian bukan hanya karena kekuatan tenaga dalamnya. Sebab lainnya adalah karena ia telah melatih jurus Pukulan Amarah Naga hingga ke level puncak sehingga ketika jurus tingkat menengah ini digunakan, kerusakan yang ditimbulkannya lebih tinggi daripada jurus tingkat tinggi di level rendah.

Lagipula jurus Pukulan Amarah Naga milik Zhao Feng ini hampir menyentuh level sempurna.

_Jika Pukulan Amarah Naga telah mencapai kesempurnaan, jurus ini bisa dengan mudah menang melawan Pedang Mengalirkan Dingin yang dilatih di level tinggi,_ pikir Zhao Feng.

_Peh! Pah!..._

Keduanya saling menyerang. Sesuai dugaan, Zhao Yufei memang tidak sekuat Zhao Feng.

Lagipula, dasar kekuatan tenaga dalam Zhao Feng lebih kuat dan ia juga lebih cepat. Meskipun Zhao Yufei punya kecepatan tingkat tinggi, namun ia tidak bisa lebih cepat daripada Zhao Feng yang menggunakan Ilmu Meringankan Tubuh.

Serangan Zhao Feng semakin cepat. Wajah Zhao Yufei mulai terlihat kemerahan karena ia merasa kekuatannya mulai merosot.

_Kesempatan yang bagus!_

Mata kiri Zhao Feng melihat sebuah titik lemah dan pukulannya mengarah ke bahu Zhao Yufei.

"Terima kasih telah bertanding dengan santai" Badan Zhao Yufei bergetar saat ia salto di udara dan kembali menapak di atas gelanggang.

Bisa terlihat jelas kalau Zhao Feng sengaja membatasi kekuatan pukulannya, karena jika tidak, Zhao Yufei mungkin bisa terluka seperti Zhao Yijian.

"Tidak masalah," Zhao Feng tersenyum. Ia menyukai tingkah laku Zhao Yufei.

Setelah mengalahkan Zhao Yufei, tidak ada lagi lawan yang sebanding dengannya hingga pertandingan usai. Semua lawannya mengaku kalah.

"Aku menyerah!"

"Aku mengaku kalah!"

Setengah jam kemudian Zhao Feng telah menyelesaikan pertandingan ke 100 dan dengan poin yang didapatkannya saat ini, ia telah dengan mudah menjadi peringkat pertama di antara murid-murid klan terluar.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.