Raja Para Dewa

Tantangan Dari Keluarga Xin



Tantangan Dari Keluarga Xin

0

Setiap tahapan di Jalur Beladiri sangatlah berat. Jika seseorang telah mencapai level keempat, ia telah menjadi seorang ahli beladiri sejati. Itu bisa diumpamakan seekor burung kecil yang berubah menjadi burung phoenix. Seorang ahli beladiri sejati akan mendapatkan pelayanan yang baik di semua tempat di Negara Awan.

Lalu, di benua ini, berapa banyak pesilat pemula yang tidak bisa mencapai level ini?

Menjadi ahli beladiri telah menjadi impiannya. Sekarang mimpinya telah menjadi kenyataan dengan sangat cepat. Meskipun ia tahu ia akan segera menembus level keempat, hal itu justru terjadi lebih cepat dari dugaannya.

Beberapa hari sebelum pertandingan Zhao Feng telah mencoba menembus level keempat. Saat itu ia merasa dasar kekuatannya belum cukup kuat yang mungkin akan berdampak di tahapan selanjutnya jika ia terburu-buru. Jadi, ia tidak memaksakan diri.

Namun, setiap pertandingan melawan murid di posisi 10 besar klan terluar ternyata membantunya mendapatkan dasar kekuatan yang kuat. Namun saat itu, seluruh pertandingan babak penyisihan sebenarnya belum cukup baginya untuk bisa mencapai level keempat.

"Aku harus berterima kasih pada ayah Zhao Yijian," ujar Zhao Feng bermaksud mengejek.

Zhao Tianjian punya niat membunuhnya. Merasakan tekanan aura dari orang di level keenam ternyata membantu perkembangan kekuatan Zhao Feng sehingga ia bisa menembus level keempat.

Bahkan jurus Pukulan Amarah Naga yang berada di level puncak pun ikut meningkat menuju tahapan kesempurnaan. Jika Zhao Tianjian tahu soal ini, dia mungkin akan muntah darah.

"Zhao Tianjian ingin membunuhku," Zhao Feng mengingatkan dirinya sendiri.

Oleh sebab itu, Zhao Feng ingin menyembunyikan fakta bahwa ia telah mencapai level keempat. Ia pun menggunakan Teknik Menyembunyikan Udara untuk membantunya terlihat seolah-olah latihannya masih di tingkat puncak level ketiga. Zhao Feng terlihat seolah masih setengah langkah lagi untuk menjadi ahli beladiri, bukan seorang ahli beladiri sejati.

Setelah mencapai level keempat, hal pertama yang ia lakukan adalah memperkuat dasar kekuatannya. Selama beberapa bulan ini hasil latihannya meningkat sangat pesat. Setelah ia memperkuat dasar kekuatannya, ia mulai menyatukan semua pengetahuan yang telah ia dapatkan. Kali ini ia menggunakan mata kirinya dan kembali melatih jurus Pukulan Amarah Naga berkali-kali.

_Jika Pukulan Amarah Nagaku bisa mencapai level tertingginya, maka jika aku melawan jurus tingkat tinggi di level tertingginya, aku masih bisa mengalahkannya pikir Zhao Feng.

Namun, meskipun Zhao Feng telah mendapatkan beberapa pelajaran, hal itu masih belum cukup untuk membantu latihan Jurus Pukulan Amarah Naga hingga ke tahap sempurna. Ia percaya bahwa jurus itu hanya butuh beberapa hari untuk mencapai tahap tersebut.

Sebelum fajar menyingsing, Zhao Feng terlihat seperti bayangan berkelebat dalam perjalanan pulang. Selama perjalanan, ia menggunakan mata kirinya dan semuanya terlihat lebih jelas seperti di siang hari. Matanya bisa melihat apapun dalam radius 10 kilometer. Jika kekuatan matanya digunakan di siang hari, kekuatannya akan berlipat ganda.

Mata kirinya membuat kecepatan bereaksi, penglihatan dan energi pikirannya meningkat pesat. Zhao Feng masih belum paham tentang kekuatan mentalnya. Secara sederhana bisa dikatakan energi pikiran ini akan bisa memberi perintah kepada otak untuk tidak kelelahan, meskipun digunakan seharian penuh.

****************

Keesokan paginya, Zhao Feng masih bermeditasi di kamarnya dan belum tertidur. Karena kemampuan mata kirinya juga telah meningkat, Zhao Feng merasa penuh berenergi meskipun ia belum tidur sama sekali. Itu artinya Zhao Feng jadi punya banyak waktu untuk berlatih.

"Apakah ini rumah Zhao Feng?" Sebuah suara yang terdengar dari luar rumahnya.

"Siapa itu?" Zhao Shi membuka pintu rumahnya.

Di luar rumah telah berdiri seorang pria paruh baya dengan pakaian yang gemerlap dan beberapa pelayan berdiri di belakangnya. Meskipun mereka cuma pelayan, namun kekuatan mereka berada di level kedua.

Zhao Feng merasa kenal dengan pria tersebut.

"Manejer Kepala!" Zhao Tianyang terkejut dan mempersilahkan ia masuk. Zhao Feng akhirnya sadar bahwa pria itu adalah manejer kepala di klan terluar.

Si manejer kepala ini memiliki pengaruh yang besar dan sangat jarang terlihat. Berdasarkan tingkat pelatihannya, ia telah mencapai level keenam di Jalur Beladiri dan lebih kuat dari Zhao Tianjian.

"Zhao Tianyang! Kau beruntung sekali punya anak yang hebat!" ujar si manejer kepala tersenyum.

"Anak muda itu akan segera menemui manajer kepala,"

Zhao Feng keluar dari kamarnya dan sedikit membungkuk ke arahnya. Di saat yang sama ia menggunakan Teknik Menyembunyikan Udara hingga batas tertinggi supaya si manajer kepala tidak bisa melihat kalau ia telah menembus ke level empat.

"Tidak buruk! Aku telah melihat informasi tentangmu. Belum genap berusia 14 tahun dan sudah bisa membentuk tenaga dalam, setengah langkah lagi menjadi ahli beladiri. Zhao Linglong dulu juga sama sepertimu," puji si manejer kepala.

Setelah sedikit berbincang, Zhao Feng pun bertanya, "Kenapa anda datang kemari?"

"Ah. Aku hampir lupa dengan tugasku," si manejer sedikit batuk, lalu menunjukkan ekspresi serius. "Karena penampilanmu di pertandingan, maka klan keluarga Zhao memutuskan untuk membantu pelatihanmu. Mulai sekarang, kau akan pindah ke wilayah murid klan utama, dan mendapatkan penghasilan bulanan sebesar 500 keping perak. Lalu semua buku jurus di lantai pertama perpustakaan bisa kau baca..."

Zhao Tianyang dan Zhao Shi sangat gembira saat mereka mengucapkan terima kasih. Bahkan Zhao Feng pun terkejut. Ia tidak menyangka klan keluarga Zhao akan secepat ini mendatanginya.

Penghasilan bulanan sebesar 500 keping perak itu 20 kali lipat lebih banyak daripada yang bisa ia dapatkan. Saat ia berada di level satu, ia hanya mendapatkan 10 keping perak. Lalu di level kedua ia mendapatkan 20 keping perak.

Sekarang, selain penghasilannya bertambah banyak, ia juga mendapatkan keuntungan lainnya. Promosi!

Mungkin karena penampilan Zhao Feng begitu luar biasa sehingga ia dipromosikan untuk pindah ke tempat klan utama sebelum pertandingan utama.

"Terima kasih banyak untuk kebaikan dari klan keluarga Zhao dan manejer kepala," kata Zhao Feng dengan rendah hati.

Terlahir di klan keluarga yang begitu besar, meski beberapa hal terlihat tidak begitu adil, ia masih bisa mendapatkan pelayanan terbaik di klan ini. Ini karena adanya pertandingan dan sumber daya yang terbatas.

"Baiklah. Aku akan mengirimkan beberapa orang untuk membantumu pindahan," Si manejer kepala lalu memerintahkan beberapa pelayan di belakangnya.

Di hari yang sama, Zhao Feng pun pindah ke rumah yang baru.

Semua yang tinggal di wilayah klan utama akan mendapatkan perlindungan, baik itu murid ataupun keluarganya. Bisa berada disana itu artinya Zhao Feng dan kedua orangtuanya akan terlindungi.

"Taman ini luas juga, aku bisa berlatih disini. Rumah ini juga punya ruang membaca, kamar mandi, gudang, dan bahkan kandang kuda.." Zhao Feng begitu gembira bisa pindah ke rumah yang baru.

Karena ia mendapatkan pelayanan terbaik dari klan keluarga, itu artinya ia juga mendapatkan beberapa pelayan.

Setelah pindah, Zhao Feng kembali memulai latihan untuk menguatkan dasar kekuatannya. Biasanya dia berlatih di dalam rumah, lalu pergi ke sebuah tempat rahasia jika ia ingin melatih jurus rahasia.

Setelah dua hari berlatih, dasar kekuatannya pun menjadi lebih kuat.

"Masih ada sepuluh hari hingga pertandingan utama dimulai. Aku harus melatih Jurus Amarah Naga setidaknya hingga ke level sempurna sehingga aku bisa berkesempatan untuk berada di peringkat 3 besar,"

Malam itu, jurus Amarah Naganya telah mencapai level kekuatan maksimal. Sekarang setiap pukulannya akan menimbulkan suara bergemuruh.

_Crack!_

Zhao Feng dengan mudah menghancurkan sebuah pohon besar di hadapannya. Pukulan ini sama dengan kekuatan Raja Harimau Berkepala Hijau. Zhao Feng tidak bisa menyembunyikan kegembiraannya. Tidak ada murid lain baik di klan utama ataupun klan terluar yang telah melatih jurus beladiri level menengah hingga ke tingkat kesempurnaan.

Bagi orang yang jenius, mereka biasanya mudah melatih jurus beladiri level tinggi ke tingkat yang tinggi atau puncak.

*************

_Keesokan paginya...._

Zhao Feng duduk bersila saat ia tengah melatih kekuatan tenaga dalamnya. Sekarang ia punya banyak waktu untuk berlatih, sehingga Teknik Pernapasan Tekanan Udaranya meningkat dengan pesat.

"Zhao Feng! Zhao Feng!" Dari luar terdengar orang meneriakkan namanya.

_Hm?_ Zhao Feng melihar beberapa murid klan terluar yang dikenalnya berlari menuju ke rumahnya. Salah satunya adalah Zhao Kun.

"Ada apa?" Zhao Feng sedikit terkejut.

"Beberapa murid dari klan keluarga Xin datang untuk menantang kita. Kakakku dan Zhao Guang telah kalah telak," ujar Zhao Kun.

_Murid klan keluarga Xin? Tantangan? Apa hubungannya denganku?_ pikir Zhao Feng.

"Beberapa muridnya ingin menantangmu, murid terbaik di klan terluar," lanjut Zhao Kun.

"Dimana mereka?" Karena ada yang bermaksud menantangnya, maka Zhao Feng tidak akan menghindar. Khususnya saat ia telah mencapai level selanjutnya, ia ingin sedikit pemanasan..

_Beberapa saat kemudian..._

Zhao Feng mengikuti beberapa murid klan terluar lainnya dan menuju ke gerbang utama klan keluarga Zhao. Terdengar suara berisik diluar gerbang.

"Hehe, murid klan Zhao yang baru semuanya lemah,"

"Kekuatan Kakak Fei meningkat dengan pesat, bahkan 3 orang calon ahli beladiri pun tidak ada yang bisa menangkis seranganmu satupun juga,"

"Aku mendengar di klan keluarga Zhao ada orang jenius baru bernama Zhao Feng, suruh dia keluar dan bertarung denganku,"

Sekitar 20 murid klan Xin berdiri di depan gerbang. Ada dua orang di depan gerombolan tersebut. Yang satunya memiliki bekas luka di wajahnya sedang yang satunya lagi menggunakan topi jerami. Latihan kedua orang ini telah mencapai level keempat. Khususnya pemuda bertopi jerami, kekuatannya telah mencapai tingkat puncak di level keempat.

"Yi! Itu dia!" Zhao Feng kenal dengan pemuda dengan bekas luka di wajahnya, ia adalah Xin Fei. Sepertinya ia telah menembus level keempat setelah bertarung dengan harimau itu.

Sekarang, murid-murid Xin lebih unggul. Semua murid Xin terlihat berenergi, sedangkan 5 atau 6 orang murid Zhao terkapar di tanah. Zhao Yue dan Zhao Gan pun terluka.

"Zhao Feng, kau sudah datang!" ujar Zhao Yue lalu merintih kesakitan karena luka di badannya. Lagipula, kini Zhao Feng adalah murid terbaik di klan terluar Zhao.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.