Raja Para Dewa

Pengejaran Antara Hidup dan Mati



Pengejaran Antara Hidup dan Mati

0

Saat Zhao Feng menarik busurnya, raut wajah laki-laki berbaju abu-abu pun tetap terlihat mengejek.

_Sou! Sou! Sou! ------_

Namun saat ketiga anak panah itu mengarah kepadanya, ekspresinya pun berubah. Ketiga anak panah beracun itu hanya punya jarak yang sempit dan bergerak bukan dengan jalur yang lurus. Caranya ditembakkan memang dimaksudkan agar lawannya tidak bisa kabur, dia benar-benar terkunci!

_Pah!_

Si laki-laki berbaju abu-abu mengayunkan tangannya dan sebuah tiupan angin menjatuhkan panah pertama, namun panah kedua masih mengarah kepadanya. Jika ia ingin menghindari panah kedua lalu menyerang Zhao Feng, panah yang ketiga tetap akan mengenainya.

Anak panah ketiga itu sepertinya telah diperhitungkan sesuai dengan caranya ia bereaksi.

_Bagaimana cara dia melakukannya ..._ Mata si laki-laki berbaju abu-abu itu terbelalak saat ia terkejut. Jika semuanya ini direncanakan dengan matang oleh Zhao Feng, maka ini sangat menakutkan. Ia hanya seorang pemuda yang belum genap berusia 14 tahun.

Ia tidak tahu bahwa mata kiri Zhao Feng telah mengunci semua gerakannya, termasuk detak jantungnya, tarikan napasnya semuanya diperhatikan dengan seksama.

Zhao Feng menembakkan panah tersebut disesuaikan dengan perubahan gerakan lawannya. Semuanya telah diperhitungkan. Ketiga anak panahnya telah memperlambat gerak gerik si lelaki berbaju abu-abu itu.

"Tidak ada bedanya! Kau tetap akan mati hari ini!" teriak laki-laki berbaju abu-abu itu.

Namun reaksi Zhao Feng sekali lagi membuatnya terkejut. Zhao Feng tidak lari setelah ia menembakkan anak panahnya. Ia malahan berbalik dan menyerang kedua orang berbaju hitam yang mendekatinya dari belakang.

Bunuh! Kedua orang itu pun langsung menyerang Zhao Feng.

Karena mereka berlari dalam garis lurus, jarak antara mereka pun sangat dekat.

"Anak ini punya kemampuan memperkirakan serangan dengan bagus," Si laki-laki berbaju abu-abu sedikit khawatir. Reaksi Zhao Feng adalah cara terbaik untuk meloloskan diri.

Pertama, ia tidak langsung melarikan diri. Kesempatannya untuk melarikan diri dari dua arah yang mengepungnya sangat kecil. Zhao Feng tahu pasti bahwa kecepatan laki-laki berbaju abu-abu itu setara dengannya. Itu sebabnya lawannya itu bisa muncul dihadapannya seperti hantu.

Kedua, sangat sulit untuk Zhao Feng menemukan tempat untuk menerobos.

Setelah membandingkan 3 orang yang mengepungnya itu, Zhao Feng berpikir bahwa dua orang berbaju hitam itu lebih lemah. Jika ia bisa mengalahkan kedua lalu berkonsentrasi kepada laki-laki berbaju abu-abu, kesempatannya untuk menang akan lebih tinggi.

Saat Zhao Feng dan kedua laki-laki berbaju hitam semakin dekat –

"Bagaimana seorang calon ahli beladiri bertarung melawan dua orang di puncak level keempat?" Laki-laki berbaju abu-abu merasa tidak perlu terburu-buru. Untuk membunuh Zhao Feng, ia sebenarnya tidak membutuhkan kedua laki-laki berbaju hitam itu. Yang ia butuhkan hanyalah menyudutkan Zhao Feng selama beberapa saat maka Zhao Feng pasti tewas di tangannya.

_Bunuh dia!_

Pukulan Amarah Naga!

Saat Zhao Feng bentrok dengan kedua laki-laki berbaju hitam itu, badannya mengisi kekosongan jarak diantara dia dan lawannya. Tiba-tiba auranya meningkat dengan tajam.

"Apa! Dia adalah seorang ahli beladiri sejati!" Raut wajah laki-laki berbaju abu-abu langsung berubah. Aura Zhao Feng telah menunjukkan bahwa ia telah mencapai level keempat.

_Pah!_

Pukulan Zhao Feng terdengar seperti rauangan naga yang memancarkan cahaya hijau dan menghajar dada salah satu laki-laki berbaju hitam.

_Crack!_ Tulang dada lawannya itu pun hancur berantakan dan ia langsung tewas di tempat.

Ledakan kekuatan tenaga dalam Zhao Feng telah mencapai puncak level keempat dan Pukulan Amarah Naga telah mencapai kesempurnaan. Dengan satu pukulan ia telah menewaskan salah satu laki-laki berbaju hitam. Hal itu disebabkan bukan hanya karena mereka meremehkan Zhao Feng, namun juga karena kekuatan Zhao Feng dan perhitungan dari mata kirinya.

"Adik!" laki-laki berbaju hitam satunya lagi berteriak marah dengan mata yang memerah.

Pukulan Amarah Naga!

Zhao Feng langsung menyerang laki-laki berbaju hitam itu. Jika ia merasa kasihan pada lawannya itu artinya ia berlaku jahat pada dirinya sendiri.

"Aku akan mencincangmu karena membunuh adikku," pedang di tangan laki-laki berbaju hitam itu tiba-tiba memancarkan kekuatan tenaga dalam yang kuat saat ia menyerang Zhao Feng dengan membabi buta.

"Sudutkan dia!" teriak si laki-laki berbaju abu-abu.

Ia hanya perlu membuat Zhao Feng terdesak, tidak perlu langsung membunuhnya. Namun laki-laki berbaju hitam itu sangat marah sekali dan menyerang membabi buta. Zhao Feng menggunakan kemampuan maksimal mata kirinya dan melihat titik kelemahan lawannya. Namun kali ini ia waktunya terbatas karena laki-laki berbaju abu-abu mulai bergerak mendatanginya.

_Lawan!_

Zhao Feng sudah tidak ambil pusing lagi saat badannya bergerak melayang mendekati jangkauan pedang laki-laki berbaju hitam itu.

_Crack!_

Zhao Feng akhirnya melepaskan satu pukulan ke arah bahu kiri lawannya.

"Ah!" Meski lengannya patah, lawannya tetap terus menyerang Zhao Feng. Zhao Feng memukulnya sekali lagi dan menyerang leher lawannya.

_Plop! _ Laki-laki berbaju hitam itu jatuh ke tanah dan tewas.

Zhao Feng juga harus menerima akibatnya, ia mendapatkan luka dalam karena pukulan terakhir lawannya sebelum tewas menghajar dadanya. Lagipula Teknik Dinding Besinya belum mencapai level ketiga yang artinya dia belum dapat menahan serangan langsung dari murid di level yang sama.

"Bocah.. kau telah bersembunyi cukup dalam. Kekuatanmu hampir menyamai orang di level kelima. Namun kau tetap akan mati hari ini," Laki-laki berbaju abu-abu itu telah sampai di hadapannya.

Ada kesunyian yang mencekam saat keduanya berhadapan.

"Siapa yang mengirimmu? Apakah Zhao Tianjian?" Zhao Feng menatap laki-laki berbaju abu-abu itu. Dia yakin 80 persen bahwa Zhao Tianjian otak penyerangan ini karena Zhao Feng merasa hanya satu musuh abadinya di kota Bulu Matahari, yaitu Zhao Tianjian dan anaknya.

"Hahaha.. Bukan masalah siapa yang mengirimku karena kau tetap akan mati juga," Laki-laki itu tertawa dengan jahat dan bergerak seperti hantu.. Pedang melengkung di tangannya menebas kearah Zhao Feng.

_Shua! Shua! Shua!_

Zhao Feng merasakan bahwa musuhnya ini punya keahlian langkah kaki tingkat tinggi dan kekuatan menyerang yang sangat cepat. Hanya dengan bantuan mata kirinya ia bisa menghindari serangannya. Jika yang diserang laki-laki itu adalah orang lain yang baru mencapai level empat atau lima, mereka mungkin sudah terbunuh.

Pedang melengkung tipis di tangan laki-laki itu sangat tajam. Bahkan mungkin jurus Kulit Perunggu milik Xin Tong pun tidak akan bisa menangkis serangannya.

Jika Zhao Feng terkena satu saja tebasan pedang itu, ia pasti mati. Ia juga berusaha menemukan kelemahan lawannya. Namun si laki-laki itu sangat berpengalaman dan telah mengalami banyak pertarungan hidup dan mati sebelumnya. Jadi ia hanya punya sedikit kelemahan.

Analisanya membuat jantung Zhao Feng serasa berhenti. Pelatihan laki-laki berbaju abu-abu itu telah mencapai puncak level kelima dan hampir mencapai level keenam. Dengan jurus beladiri tingkat tinggi, laki-laki itu adalah petarung yang tangguh di puncak level kelima.

Saat pertarungan terus berlangsung, luka dalam Zhao Feng pun semakin memburuk.

_Aku pasti akan mati jika aku terus bertarung dalam jarak dekat seperti ini... kenapa tidak...,_ Mata Zhao Feng berbinar saat ia memikirkan sebuah rencana.

_Teng!_

Ia tiba-tiba menghindar dari pertarungan dan menggunakan Ilmu Meringankan Tubuh dan Teknik Pernapasan Membelah Angin hingga ke level maksimal. Ia lalu melarikan diri menuju ke pepohonan yang semakin lebat dan berlari semakin ke dalam Hutan Awan Langit.

Kali ini Ilmu Meringankan Tubuhnya menjadi lebih cepat dari sebelumnya.

"Mau lari kemana kau?" teriak laki-laki berbaju abu-abu itu lalu mengejar Zhao Feng.

Zhao Feng mulai menenangkan diri setelah lari beberapa kilometer. Lawannya yang mengandalkan tingkat pelatihannya, kemampuan langkah kakinya dan kecepatannya hampir setara dengannya.

Saat melarikan diri, Zhao Feng mencari jalurnya sendiri dengan menggunakan mata kirinya dan mencoba mencari halangan apapun untuk menjegal lawannya. Karena mata kirinya bisa melihat lebih jauh dari mata biasa, Zhao Feng seolah bergerak seperti ikan di air yang bergerak dengan lincah tanpa berhenti sekalipun.

Namun, lawannya terjegal oleh beberapa halangan tersebut seperti daun dan ranting yang ditabraknya sepanjang jalan.

"Hmph, meskipun aku tak bisa mengalahkanmu, aku bisa membawamu jauh ke dalam Hutan Awan Langit dan membuat kita mati bersama-sama," gumam Zhao Feng. Ia bisa merasakan kemampuan Ilmu Meringankan Tubuhnya semakin meningkat saat ia berlari.

Rencana Zhao Feng juga akan melibatkan beberapa hewan buas mematikan.

_Roar~_

Raungan hewan buas mematikan membuat laki-laki berbaju abu-abu itu terkejut.

"Bajingan kecil itu.. Aku benci dia!" Laki-laki itu menggemeretakkan giginya. Jika hewan buas itu adalah hewan tingkat rendah seperti di level keempat, kelima atau keenam, ia masih bisa melindungi dirinya sendiri.

Namun jika mereka tidak beruntung dan bertemu hewan buas level tertinggi, ahli beladiri biasa tidak akan bisa melarikan diri. Itu karena hewan buas level tertinggi punya kekuatan setara dengan Master Beladiri, tingkat yang sama dengan para tetua di klan Zhao..

Rencana Zhao Feng sederhana – menuntun laki-laki itu ke tempat dimana banyak terdapat hewan buas mematikan. Karena mata kirinya membuat ia punya penglihatan super, Zhao Feng bisa dengan mudah melihat segalanya di radius 15 kilometer. Ketika mereka berdua sampai ke tempat dimana terdapat hewan buas yang mematikan, Zhao Feng akan segera bersembunyi di sebuah sudut mati dari jangkauan penglihatan hewan buas tersebut sehingga hewan itu akan menemukan laki-laki berbaju abu-abu itu terlebih dahulu.

_Roar! Roar!_

Zhao Feng menuntun lawannya tepat ke arah dua ekor Macan Tutul Darah Bergaris Perak yang punya wajah yang ganas. Badannya bahkan lebih besar daripada Raja Harimau Berkepala Hijau. Zhao Feng memperkirakan bahwa kekuatan macan tutul itu berada di level kelima.

Saat mereka memasuki wilayah Macan Tutul Darah Bergaris Perak dan mengganggu daerah kekuasaannya, Zhao Feng segera bersembunyi di antara dahan pohon dan segera menggunakan Teknik Menyembunyikan Udara untuk menghapus pancaran auranya.

Teknik Menyembunyikan Udaranya telah mencapai level tinggi sehingga ia bisa menghapus seluruh pancaran aura termasuk bau tubuh dan menurunkan panas tubuhnya dengan cepat.

Zhao Feng menghindari indra penciuman kedua macan tutul tersebut. Namun lawan yang mengejarnya tidak sempat melakukannya. Ia tidak punya penglihatan seperti mata kiri Zhao Feng yang bisa melihat hingga sejauh 15 kilometer.

_Roar, roar! Hu ---_

Kedua Macan Tutul Darah Bergaris Perak itu bergerak ke arah laki-laki berbaju abu-abu itu.

"Bocah tak tahu diri!," laki-laki itu menyumpahi Zhao Feng. Ia tahu dimana posisi Zhao Feng namun kedua macan tutul itu mendatanginya!

Macan tutul itu punya kecepatan yang luar biasa saat mereka berlari menembus dahan pepohonan. Kekuatan kedua hewan itu berada di puncak level kelima.

Jika hanya ada satu macan tutul, laki-laki itu mungkin bisa mengalahkannya, namun karena ada 2 ekor, maka sepertinya ia sulit untuk mengalahkan keduanya.

Saat laki-laki berbaju abu-abu itu bertarung dengan kedua macan tutul itu..

"Hahaha..."

Zhao Feng tertawa dengan sombong sambil tetap bersembunyi di antara pepohonan. Dengan mata kirinya yang misterius, kemampuannya bertahan hidup menjadi lebih tinggi dibandingkan orang lain.

"Hehe, Jangan menyalahkanku karena menolongmu," Zhao Feng tertawa dengan sinis sambil menyiapkan busur peraknya dan menyematkan 3 anak panah beracun di tali busurnya...


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.