Raja Para Dewa

Kehidupan Dalam Kematian



Kehidupan Dalam Kematian

0

Karena ia bersembunyi di antara pepohonan, Zhao Feng bisa melihat laki-laki berbaju abu-abu itu, namun laki-laki itu tidak bisa melihatnya. Zhao Feng tidak langsung memanah, ia menggunakan mata kirinya untuk memperhitungkan jalur serangan anak panahnya.

_Sekali aku menembakkan panahku, auraku akan segera diendus oleh kedua hewan itu..._Zhao Feng tetap tenang. Ia tidak ingin berhadapan dengan Macan Tutul Darah Bergaris Perak meskipun jika ia berhasil membunuh laki-laki itu.

Laki-laki itu hampir bisa menghadapi kedua hewan buas itu, namun ia juga telah menggunakan sebagian kekuatannya untuk mencari tahu trik Zhao Feng. Zhao Feng hanya bisa mendesah perlahan melihat pertarungan itu. Laki-laki itu memang layak menjadi orang elit. Di situasi berbahaya seperti ini saja dia tetap bisa mengawasi Zhao Feng.

_Hong -------------------_

Saat ini terdengar sedikit getaran di tanah, seolah ada hewan buas raksasa yang sedang berjalan.

_Si!_

Kedua Macan Tutul Darah Bergaris Perak yang kekuatannya berada di puncak level kelima tiba-tiba gemetar ketakutan dan berhenti menyerang.

_Roar!_

Raungan menakutkan terdengar sepanjang radius 15 kilometer. Banyak hewan buas lainnya bahkan hewan buas mematikan sekalipun menjadi gemetaran mendengar suara raungan itu.

_Apa itu?!_ Zhao Feng merasa gendang telinganya bergetar. Hanya mendengar suara raungan saja telah membuatnya gelisah.

_Ini tidak bagus...,_ Laki-laki berbaju abu-abu sepertinya menyadari sesuatu dan wajahnya langsung pucat pasi. Laki-laki itu lebih tahu tentang hewan buas di hutan ini daripada Zhao Feng.

_Itu adalah..._ Dengan menggunakan mata kirinya Zhao Feng melihat Harimau Bersayap dan Bergigi Pedang yang berwarna loreng ungu dan hitam. Tingginya sekitar tujuh atau delapan meter dengan panjang badan 10 meter. Dengan postur badan seperti itu, harimau itu terlihat seperti sebuah bukit kecil. Ukurannya membuatnya bergetar dengan hebat di dalam hutan.

Dari panjangnya, Raja Harimau Berkepala Hijau akan terlihat seperti anak dari Harimau Bersayap dan Bergigi Pedang ini. Yang paling mengerikan dari hewan buas ini adalah sepasang sayap hitam di punggungnya yang membuatnya bisa terbang.

_Hong----_

Pepohonan akan remuk setiap kali harimau ini melangkah.

"Harimau Bersayap dan Bergigi Pedang.. itu adalah hewan buas mematikan level tertinggi. Kekuatannya sama dengan orang di level kedelapan di Jalur Beladiri!" Laki-laki berbaju abu-abu itu gemetar ketakutan.

Aura dari hewan buas itu akan membuat seseorang gemetaran karena rasa hormat. Kaki Zhao Feng pun gemetaran tak terkontrol karena ia terpengaruh aura yang menakutkan itu.

_Roar!_

Sebuah raungan keras dari Harimau Bersayap dan Bergigi Pedang itu menerkam ke arah Macan Tutul Darah Bergaris Perak dan laki-laki itu.

"Tolong aku.." laki-laki itu mencoba untuk menghindar.

_Crack!_

Harimau itu membuka mulutnya dan menelan bulat-bulat seekor macan tutul. Pemandangan itu membuat Zhao Feng ketakutan. Zhao Feng merasa bahwa harimau itu telah menyadari kehadirannya.

Setelah harimau itu menelan macan tutul, bola matanya yang berwarna merah darah keunguan menatap langsung ke tempat persembunyian Zhao Feng.

_Apa?!_ Zhao Feng benar-benar ketakutan setengah mati.

Ketika hewan buas mematikan mencapai level tinggi, hewan buas itu tidak bisa diremehkan. Pernahkah kau melihat seekor harimau sebesar bukit?!

_Lari! Lari secepatnya.. Jika aku tidak lari sekarang maka tidak akan ada lagi kesempatan lainnya,_ Keinginan bertahan hidup Zhao Feng meningkat drastis. Dalam tekanan yang begitu menakutkan, Zhao Feng menyalurkan seluruh kekuatannya di mata kirinya lalu menenangkan diri. Mata kirinya mengeluarkan suara berdesis hangat yang kemudian mengalir ke seluruh badannya. Ketakutan Zhao Feng pun perlahan menghilang.

_Lari!_ Badannya berubah menjadi bayangan saat ia berlari ke sudut mati dari penglihatan hewan itu. Namun Zhao Feng masih merasakan aura yang mematikan dari hewan itu terus menekannya.

_Crack!_

Sebuah teriakan muncul di belakangnya. Macan Tutul darah Bergaris Perak satunya lagi telah mati. Dalam waktu singkat, Harimau Bersayap dan Bergigi Pedang itu telah membunuh dua macan tutul yang kekuatannya berada di puncak level kelima. Hanya tinggal laki-laki berbaju abu-abu itu yang tersisa.

_Lari!_ Laki-laki itu berlari dengan putus asa ke arah lainnya.

Si harimau itu perlahan mengunyah makanan di mulutnya lalu perlahan mengejar laki-laki itu sebagai permainan. Meski harimau itu bergerak pelan, namun jarak antara hewan buas itu dan laki-laki tersebut perlahan semakin pendek. Laki-laki berbaju abu-abu itu punya kecepatan di tingkat tinggi dan dalam keputusasaannya, kecepatannya masih lebih cepat dibandingkan Zhao Feng.

Di arah lainnya, kecepatan Zhao Feng juga meningkat pesat. Ilmu Meringankan Tubuhnya kini semakin halus.

"Kekuatan pelatihanku kini telah mencapai puncak level keempat.." Meski latihannya telah meningkat, namun ia tidak terlalu gembira karena indera penciuman harimau itu sangatlah kuat. Bahkan jika seseorang berlari dengan jarak 20 kilometer dari harimau itu, hewan buas itu tetap bisa menemukannya.

"Tebasan Bulan Surgawi!"

Laki-laki berbaju abu-abu itu menggunakan serangan terakhirnya karena ia tahu ia akan segera mati. Kekuatan pedangnya telah mencapai level puncak. Bukan hanya itu, kekuatan latihan laki-laki itu telah menembus ke level enam..

_Shua!_

Tebasan pedang itu, yang seharusnya bisa membunuh murid di level keenam, mengenai tubuh Harimau Bersayap dan Bergigi Pedang.

_Roar!_

Harimau itu membuka mulutnya da menelan laki-laki dan pedangnya sekaligus. Jurus Tebasan Bulan Surgawi hanya melukai harimau itu sedalam satu sentimeter saja. Untuk hewan buas sebesar itu, serangan seperti itu hanya akan terasa seperti digelitik saja.

Ketika laki-laki itu mati, Zhao Feng merasakan aura kematian menyelimutinya... Target berikutnya si harimau itu adalah dirinya!

Untungnya masih ada jarak yang cukup jauh diantara mereka berdua dan harimau itu secara perlahan mengejarnya. Harimau itu juga memakan beberapa hewan buas dan hewan liar yang ditemuinya saat mengejar Zhao Feng.

Awalnya Zhao Feng pikir jika harimau itu telah kekenyangan maka ia akan berhenti mengejarnya. Namun Harimau itu sepertinya ingin bermain-main dengannya, sehingga ia tetap mengejar Zhao Feng.

"Bajingan ini!" maki Zhao Feng saat ia menggunakan mata kirinya untuk mencari rute untuk meloloskan diri. Sebuah sungai kecil terlihat di sebelah kirinya. Sungai itu menuju ke sebuah ngarai.

Zhao Feng melihat ada sebuah goa yang cukup dalam sejauh 10 kilometer di ngarai tersebut. Harimau itu tidak akan cukup memasuki goa kecil dan dalam itu. Zhao Feng segera mengubah arah dan berlari ke sungai itu.

_Teng! Teng! Teng!...

Kaki Zhao Feng menapak dengan ringan di permukaan air saat ia melewati sungai itu. Ia telah melatih Ilmu Meringankan Tubuhnya hingga ke level ia bisa berjalan di atas air.

_Hu! Hu!_

Harimau itu tiba-tiba mengepakkan sayapnya dan menerkam ke arah Zhao Feng.

_Lari!_ Zhao Feng berlari dengan sangat cepat menuju ke goa itu.

Harimau itu pada hakikatnya bukanlah hewan terbang sesungguhnya sehingga kecepatan terbangnya pun tidak terlalu cepat. Selain itu hewan itu juga kekenyangan sehingga ia terbang dengan lambat. Namun harimau itu masih bisa mengejar Zhao Feng.

Goa itu semakin dekat. 10 kilometer.. 9 kilometer.. 8 kilometer..

Saat tinggal dua kilometer lagi, Zhao Feng merasakan aura gelap dan mematikan.

_Hu!_

Aura itu berasal dari dalam ngarai!

_Si~_

Suara yang aneh terdengar dan membuat jantung Zhao Feng berdetak kencang. Harimau di belakangnya juga terlihat ragu-ragu. Jelas terlihat hewan buas itu pun menjadi waspada.

_Hu~Long~_

Tiba-tiba suara bergetar yang keras datang dari arah ngarai. Seekor ular piton berwarna semerah darah, sepanjang 10 meter keluar dari goa. Aura ular itu sama kuatnya dengan harimau itu.

"Ahh.." Badan Zhao Feng serasa membeku. Ada ular di depannya dan harimau dibelakangnya. Situasi ini bahkan lebih buruk dari sebelumnya!

Untungnya perhatian ular itu lebih terfokus kepada si harimau. Kedua hewan buas itu pun berhadapan. Harimau itu mengaum untuk menunjukkan kekuatannya dan ular itu mendesis untuk membalasnya. Ngarai ini adalah wilayah ular tersebut. Sedangkan Zhao Feng yang dianggap lemah diabaikan oleh kedua hewan buas itu.

Setelah bertarung dua atau tiga kali, Harimau Bersayap dan Bergigi Pedang itu mulai kehilangan kesabarannya dan menerkam langsung ke arah ular piton semerah darah itu.

_Sou---_

Ular piton itu menerjang ke arah harimau. Kedua hewan buas itu pun saling bergelut. Saat mereka bertarung, tanah bergetar hebat.

Zhao Feng secara seksama menyembunyikan auranya ketika ia bergerak perlahan memasuki goa.

_Si! Roar!_

Kedua hewan buas itu mulai saling menggigit. Pemandangan berdarah itu membuat jantung Zhao Feng berdebar kencang. Beberapa saat kemudian gerakan kedua hewan itu semakin pelan.

Setengah jam kemudian, kesunyian pun menyelimuti ngarai tersebut. Zhao Feng menghela napas panjang saat ia perlahan berjalan menuju ke bangkai kedua hewan buas itu. Ia telah memastikan dengan mata kirinya bahwa kedua hewan buas itu telah benar-benar mati.

Zhao Feng mendesah saat ia tiba di hadapan hewan buas berukuran seperti bukit kecil itu. Ia tidak bisa membawa bangkainya ke kota Bulu Matahari karena ukurannya terlalu besar.

Tiba-tiba ia melihat seberkas sinar dingin.

_Yi!_

Zhao Feng membungkuk dan mengeluarkan sebuah pedang melengkung berbentuk sabit dari bangkai harimau. Pedang sabit itu milik si laki-laki berbaju abu-abu. Pedang itu sangat tajam.

_Roar_

Beberapa hewan buas dan hewan liar di sekitar ngarai itu mulai melonglong. Zhao Feng menggunakan mata kirinya untuk mengamati area di sekitarnya dan terkejut.

Ada lebih dari 30 hewan buas dengan kekuatan di level keenam mendekat!

_Ini tidak bagus. Bangkai kedua hewan buas tingkat tinggi ini menarik perhatian hewan buas lainnya,_ Zhao Feng segera mengambil pedang berbentuk sabit itu dan berlari ke arah goa sarang dari ular piton semerah darah itu...


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.