Raja Para Dewa

Kemampuan Memanah yang Berlebihan



Kemampuan Memanah yang Berlebihan

0

Zhao Feng telah membuat marah banyak orang sehingga dia merasa tidak perlu menjelaskan apa yang sebenarnya telah terjadi.

"Bagus! Setidaknya kau masih punya nyali," Zhao Yui senang karena merasa rencananya berhasil dengan mudah. Awalnya dia berpikir Zhao Feng akan berani membantahnya. Dia tidak menyangka kalau Feng akan menerima tantangannya begitu saja.

Dan ketika Zhao Feng kalah, dia harus meminta maaf, dan meninggalkan tempat itu dengan penuh rasa malu.

"Adik Yufei, bagaimana jika kau yang menjadi jurinya?" Zhao Yui berkata sambil tersenyum ke arah Zhao Yufei.

Berdasarkan bakat dan hasil pelatihannya, Zhao Yufei adalah salah satu murid teratas di antara yang lainnya sehingga dia cocok menjadi juri.

"Baiklah" Zhao Yufei menganggukan kepalanya, namun terlihat tidak begitu tertarik. Menurut Yufei, Zhao Yui adalah murid level ketiga di keahlian memanah sehingga Zhao Feng tidak akan mungkin mengalahkannya.

Lapangan itu pun menjadi terbuka dan kerumunan orang bertambah menjadi 30 orang.

"Ada adik Yufei disini, jadi Zhao Yui pasti akan menggunakan seluruh kemampuannya".

Semua pemanah terlihat bersemangat. Semuanya sudah berasumsi bahwa Zhao Yui yang akan menang. Menurut mereka, ketimbang terlihat sebagai pertarungan, pertandingan ini justru lebih terlihat sebagai pertunjukan kemampuan Zhao Yui.

"Ayo!" Zhao Yui memanggil beberapa pemuda, dan mereka membawa 4 target sasaran. Keempat target itu diletakkan berjejer ke belakang. Setiap target sasaran berjarak 10 meter.

"Karena banyak orang disini, aku akan menunjukkan jurus spesialku, Panah Elang Bersahutan" Zhao Yui tersenyum bangga.

Panah Elang Bersahutan? Semua murid terlihat begitu senang, bahkan Zhao Yufei pun mulai tertarik.

Di tengah kerumunan itu, Zhao Yui melangkah di depan ke empat sasaran tersebut. Karena ada 4 target yang diletakkan berjejer ke belakang, dengan menggunakan kemampuan memanah biasa, seorang pemanah hanya akan bisa menembak target paling depan.

Zhao Yui menarik napas dalam-dalam, dan mengambil empat panah sekaligus.

_Apakah dia akan_...

Semua orang merasa terkejut.

Saat ini busur Zhao Yui telah ditarik sepenuhnya, membentuk bulan sabit yang mengarah ke depan.

4 anak panah telah berada di tali busurnya.

_Si!_ Semua orang menahan napasnya.

_Shoosh! Shoosh! Shoosh! Shoos!_

Empat panah melesat di udara, membentuk 4 busur panah yang sempurna, dan terlihat seperti elang yang menerkam buruannya.

_Pah! Pah! Pah!..._

Disaat bersamaan, keempat anak panah mengenai tempat di tengah sasaran keempat target tersebut.

"Ya ampun!" Semua orang berteriak bersamaan.

"Jadi panah bisa ditembak seperti itu! Mereka tidak harus melesat dalam garis lurus, mereka bisa berbelok! Dan karena pengaruh gaya gravitasi, mereka akan jatuh ke sasarannya..." mata kiri Zhao Feng merekam jalur anak panah itu dengan sempurna. Hasil akhirnya membuat hatinya goyah.

Panah Elang Bersahutan!

Butuh waktu lama sampai semua orang akhirnya bisa tenang.

"Betapa tingginya keahlian memanah tersebut!"

Mata Zhao Yufei terbelalak.

"Terima kasih telah menonton" Zhao Yui melihat reaksi Zhao Yufei dan tertawa seorang diri. "Bocah, sekarang giliranmu!"

Setelah Zhao Yui selesai memanah, semua mata mengarah ke arah Zhao Feng dengan pandangan mengejek. Tidak ada yang percaya bahwa kemampuan memanah Zhao Feng akan setara dengan Zhao Yui.

"Hmmm.. coba kupikirkan sejenak... "

Zhao Feng mengambil busurnya dan di pikirannya, Panah Hujan Meteorit kembali menyatu dengan hatinya.

Dia menganalisa bahwa mustahil mengalahkan Zhao Yui dengan cara biasa, kecuali jika dia memiliki beberapa hari tambahan untuk berlatih. Jadi dia harus menggunakan cara tidak biasa untuk mengalahkan Zhao Yui.

Mata Zhao Feng menatap langit lalu kembali ke lapangan panahan ketika dia akhirnya memutuskan apa yang akan dia lakukan selanjutnya.

"Baiklah, aku akan memulainya sekarang". Zhao Feng perlahan mengangkat busurnya.

"Anak panah pertama" dia menarik busurnya dan mengarahkannya ke langit.

_Apa yang dilakukannya.._ Semua orang terdiam.

Namun sesaat kemudian terdengar suara dari langit.

_Peh!_

Sebuah bayangan hitam jatuh dari langit.

Semua orang membelalakkan matanya karena yang jatuh adalah seekor elang.

"Kemampuan memanah anak ini tidaklah buruk karena dia bisa memanah burung yang terbang di langit dengan sangat mudah"

"Hmph... hanya pertunjukkan kecil" Wajah Zhao Yui menunjukkan ekspresi meremehkan.

Itu benar, meski Zhao Feng melakukannya dengan sangat baik, hal itu tidak sepadan dengan jurus Panah Elang Bersahutan.

_Peng! Peng!_

Zhao Feng melepaskan 2 anak panah lagi.

Setiap anak panahnya membunuh satu ekor burung.

"Hey Bocah! Tidak usah pamer kemampuan jelekmu, ayo cepat dan mengaku kalah lah," seorang pemanah berteriak karena tidak sabar melihatnya.

"Hmm.. tanganku terasa lebih nyaman sekarang," Zhao Feng tidak mempedulikan teriakan itu, karena dia baru merasa lebih enak saat ini..

Ia lalu mengambil napas dalam-dalam dan menyalurkan semua kekuatannya ke mata kirinya. Saat ini mata kirinya memancarkan kilauan cahaya hijau.

_Shooosh ---------_

Sebuah anak panah melesat ke langit secepat kilat.

_Tah!_

Dari langit jatuh sebuah bayangan hitam lagi.

Zhao Yui tertawa dengan dingin namun tidak berbicara.

"Ya ampun, panahnya menembak 2 ekor burung!" Teriak seorang pemanah.

Zhao Yui mendengar teriakan itu dan menatapnya. Ya, ada dua ekor burung disana.

Satu anak panah, 2 ekor burung!

Jantung Zhao Yuo berdebar keras. Dia tidak pernah menyangka Zhao Feng punya kemampuan memanah yang begitu tinggi. Saat ini Zhao Yui menjadi tidak percaya diri dengan hasil panahannya.

"Badan burung gagak itu kecil dan terbang dengan cepat. Untuk menembak sebuah anak panah dan membunuh keduanya itu artinya setara dengan jurus Panah Elang Bersahutan milik Zhao Yui," kata seorang pemanah.

"Ini hanya menu pembuka," Zhao Feng tersenyum kecil

Para penonton berdebar-debar melihatnya. Apakah mungkin Zhao Feng masih punya keahlian yang lebih tinggi?

Zhao Feng tidak akan menjelaskannya, namun secara perlahan ia mengangkat busurnya dan menembak sasaran sejauh 50 meter.

Apa artinya? Tidak ada yang tahu. 50 meter sama dengan 50 langkah. Bahkan jika bisa memanah target sejauh 100 langkah tepat di tengah sasaran, kemampuan itu tidak sebanding dengan jurus Panah Elang Bersahutan atau Satu Panah Dua Burung tadi.

_Shooosh!_

Panah Zhao Feng melesat di udara dan mendarat di sasaran sejauh 100 meter.

_Peng!_

Anak panahnya bahkan tidak mengenai tengah sasaran, hanya di lingkaran terluarnya.

Zhao Feng mengusap peluhnya dan menarik napas panjang.

"Hahaha... panah yang ini hampir meleset dari targetnya.." para murid mulai menertawakannya.

Zhao Yui pun tertawa.

Apakah Zhao Feng sengaja meleset? Namun, ketika mereka menatap ekspresi Zhao Feng, dia terlihat begitu percaya diri.

Sebagai juri, Zhao Yufei pun bertanya-tanya. Ia merasa tembakan Zhao Feng kali ini sebenarnya tidak semudah yang terlihat.

"Pergi dan lihatlah sasaran itu," ujar Zhao Feng dengan penuh percaya diri.

Kerumunan itu segera menuju target sasaran tersebut.

Di lingkaran terluar sasaran tersebut tertancap sebuah anak panah yang masih bergetar, efek karena baru saja ditembakkan.

Zhao Feng meminta seorang pemanah mencabut anak panahnya. Setelah tercabut, semua orang memperhatikan anak panah tersebut.

Di ujung anak panah itu terdapat bangkai sebesar kacang dengan jejak darah..

_Apa itu!_

"Ya ampun.. itu seekor lalat! Lalat!" seorang murid berteriak dengan kaget.

_Apa!_

Banyak pemanah membelalakan matanya tanda tak percaya

"Ya ampun! Bisa memanah sejauh 100 meter dan membunuh seekor lalat, bagaimana dia bisa melakukannya?"

"Untuk bisa melihat lalat sejauh 100 langkah saja itu susah sekali, lagipula lalat terbang tak beraturan...."

"Bagaimana... bagaimana mungkin?"

Wajah Zhao Yui mendadak pucat dan melihat bangkai lalat seolah jiwanya yang mati.

Jika ia beruntung ia juga bisa menembak 2 ekor burung dengan satu anak panah, namun membunuh seekor lalat dari jarak 100 langkah itu hal yang mustahil baginya. Lalat itu terlalu kecil. Orang biasa bahkan tidak mungkin bisa melihat lalat dari jarak 100 langkah.

Pertandingan memanah itu berakhir. Pemenangnya telah ditentukan.

"Pemenang pertandingan ini adalah Zhao Feng" Zhao Yufei yang baru saja tersadar dari keterkejutannya dan menatap Zhao Feng dengan bingung.

Ini pertama kalinya ia melihat Zhao Feng dengan serius. Pemuda yang ia lihat saat ini begitu percaya diri dan punya aura yang melebihi orang-orang seumurannya.

"Sekarang aku sudah boleh pergi kan?!" Zhao Feng beranjak meninggalkan lapangan tersebut.

Kerumunan itu langsung memberikan jalan baginya. Kemampuan memanah Zhao Feng telahmenaklukkan ego mereka, bahkan Zhao Yui pun tidak bisa berkata apa-apa.

Setelah dia keluar dari lapangan panahan, Zhao Feng menarik napas panjang. Sesi memanah hari ini sangat menguntungkan baginya.

Sesaat setelah Zhao Feng keluar dari lapangan itu, sebuah tawa sombong terdengar di hadapannya.

"Hahaha.. Zhao Feng. Akhirnya aku menemukanmu!" Tiba-tiba Zhao Feng telah dicegat orang 3 orang pemuda.

Pemuda di depannya punya alis mata yang tebal dan wajah percaya dini. Itu adalah Zhao Kun!

"Bajingan kecil, terakhir kali aku kalah darimu. Kali ini aku akan membuatmu kalah dan memohon ampun," Zhao Kun menjilati bibirnya dan matanya memancarkan pandangan yang mematikan.

Kali ini dia akan berusaha mengalahkan Zhao Feng dengan segala cara, dan juga akan mempermalukannya. Karena Zhao Feng telah mengalahkannya dengan satu jurus dan ia merasa dipermalukan olehnya...

Zhao Feng tahu 2 pemuda yang bersama Zhao Kun adalah pesilat level kedua dan mereka disana untuk mencegahnya kabur.

"Kakak Yufei, Zhao Feng sepertinya mendapat sedikit masalah," ujar seorang gadis yang berdiri di sebelah Zhao Yufei.

Saat ini hampir semua orang di lapangan panahan melihat kejadian tersebut.

Zhao Yui melihat kejadian itu dengan penuh kesombongan...

Namun, yang paling penting adalah Zhao Feng tidak merasa takut dan dengan santai berkata "Silakan mulai duluan"


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.