Raja Para Dewa

Level Maksimal



Level Maksimal

0

Tentu saja perkataan Zhao Feng menyulut kemarahan beberapa orang, khususnya murid yang berada di grup 7, semuanya membenci Zhao Feng.

"Hmph! Orang ini sombong sekali,"

"Zhao Chengang! Kalahkan dia!"

Kehebohan itu membuat yang lainnya pun menoleh.

"Jurus beladiri tingkat dasar? Pertandingan itu sepertinya menarik," Seorang gadis pendiam tersenyum saat ia melihat pertandingan itu dengan rasa penasaran. Ia adalah Zhao Qin, yang berada di posisi 4 diantara murid-murid di klan utama sehingga ia tidak perlu mengikuti babak penyisihan. Dengan tingkat pelatihannya saat ini, ia bisa mengalahkan semua orang. Bahkan jika dibandingkan dengan Zhao Yue, perbedaannya terlalu jauh.

"Baiklah.. Baiklah.. Baiklah! Kita akan lihat.. Seberapa kuat jurus tingkat dasarmu!" Tatapan Zhao Chengang terlihat menakutkan. Perkataan Zhao Feng telah menamparnya!

"Pukulan Angin Puyuh!" Zhao Chengang menekan amarahnya dan menggunakan jurus beladiri level tinggi, Pukulan Angin Puyuh. Pukulan ini menggunakan kekuatan dan kecepatan untuk mengalahkan musuhnya. Serangannya bagaikan badai.

Kekuatan Zhao Cengang memang sesuai perkiraan para penonton. Kekuatannya telah mendekati calon ahli beladiri dan tidak mengecewakan para penontonnya. Namun, kebanyakan penonton terfokuskan pada Zhao Feng. Menghadapi murid klan terluar yang berada di peringkat ke 7, apakah dia masih akan menggunakan jurus tingkat dasar? Zhao Feng pun membuktikannya perkataannya.

"Pukulan Besi Api!" Pukulan sederhana itu memancarkan sinar kemerahan.

Itu jurus beladiri tingkat dasar lagi!

"Itu pukulan Besi Api lagi!"

"Dia masih menggunakan jurus tingkat dasar?" Murid-murid klan keluarga Zhao terkejut. Sebagian besar berpikir Zhao Feng mungkin sedang bercanda dan tidak akan menggunakannya. Namun kenyataannya, ia lebih gila dari yang mereka perkirakan.

"Bocah! Menyerahlah!" Mata Zhao Chengang seperti memancarkan api saat kedua pukulannya bertubi-tubi mengarah ke Zhao Feng. Kekuatan di dalam pukulan itu membuat banyak murid berteriak.

"Murid di level ketiga biasa tidak akan bisa menangkis satu pukulannya,"

"Bagus juga, jurus Pukulan Angin Puyuh telah dilatih di tingkat rendah. Kelihatan sekali ia telah melatihnya dengan keras!" Bahkan beberapa generasi yang lebih tua mengangguk-anggukan kepalanya.

_Peh!_

Kedua sosok itu bertabrakan, pukulan dengan pukulan.

"Menyerahlah!" Zhao Chengang menekan Pukulan Angin Puyuhnya hingga ke tingkat maksimal. Jika ia menggunakan jurus tingkat tinggi dan tidak bisa mengalahkan Zhao Feng dalam 2 atau 3 jurus, maka ia bagaimana ia bisa tetap mendapatkan tempat di posisi 10 besar klan terluar?

"Terbuka!" Zhao Feng terlihat tenang. Pukulannya terlihat hidup dan dengan mudah menangkis serangan pukulan Zhao Chengang.

_Boom!_

Rasa terbakar di kepalan Zhao Chengang membuat tangannya mati rasa sehingga ia mundur dua langkah, sedangkan Zhao Feng meski sedikit bergetar, namun ia tidak bergerak sama sekali.

"Bagaimana mungkin?" Zhao Chengang terkejut. Ia pikir ia bisa mengalahkan Zhao Feng dengan sekali pukulan. Kenyataannya, pukulan Zhao Chengang ditangkis dengan mudah menggunakan jurus tingkat dasar!

"Apa yang terjadi?"Murid-murid Zhao yang menonton mendadak terdiam

"Aku tak percaya ini.. Ini pasti kebetulan! Jurusnya pasti tanpa sengaja mengenai titik lemah jurusku!" Zhao Chengang mendengus kesal ketika ia sekali lagi mengarahkan pukulan Angin Puyuhnya ke arah Zhao Feng.

_Pah!_

Sekali lagi Zhao Chengang terdorong mundur. Meski kedua jurusnya sama, Zhao Chengang tetap terdesak.

"Benarkah itu jurus tingkat dasar... Bagaimana ia melakukannya?"

"Bagaimana jurus tingkat dasar mendapatkan keunggulan sebanyak itu ketika berhadapan dengan jurus beladiri tingkat tinggi?"

Para murid Zhao terlihat kebingungan.

Satu jurus.. dua jurus.. 3 jurus... setiap serangan membuat Zhao Chengang terpukul mundur.

Ketika dua orang di level yang sama bertarung, biasanya salah satu diantaranya akan mendapatkan keunggulan. Namun, menggunakan jurus tingkat dasar melawan jurus tingkat tinggi itu belum pernah terdengar sebelumnya. Apa yang sebenarnya sedang terjadi?

Zhao Chengang pun membabi buta menyerang dengan seluruh kekuatannya. Banyak yang melirik ke arah juri dan generasi yang lebih tua.

"Kemampuan bertarung Zhao Feng dan keahliannya jauh melampaui Zhao Chengang," Juri berkata meski tidak yakin. Analisa juri tersebut membuat orang-orang tidak puas.

"Hehehe.. Anak ini telah melatih jurus tingkat dasarnya hingga sempurna," Sebuah suara tua terdengar dari tengah kerumunan orang. Itu adalah orang tua berjanggut putih. Dia adalah juri utama di pertandingan antar keluarga ini.

Sempurna? Beberapa juri segera menganggukkan kepalanya tanda setuju. Semua tahu semakin tinggi jurus seseorang, semakin tinggi pula kerusakan yang diakibatkannya. Namun, itu tidak berlaku untuk semua jurus!

Contohnya, ketika seseorang melatih jurus beladiri tingkat rendah di level yang tinggi dan yang lainnya melatih jurus beladiri tingkat tinggi di level yang lebih rendah, jurus tingkat tinggi itu mungkin tidak akan sekuat jurus beladiri tingkat rendah.

Tingkatan jurus terdiri dari : Pemula, Rendah, Tinggi dan Puncak. Tingkat puncak artinya telah mencapai 90 persen dari keseluruhan kekuatan jurus tersebut. Biasanya, seseorang yang berlatih beladiri hingga ke level puncak sudah sangat jarang.

Namun, level puncak tidak berarti itu adalah batasannya. Di atas level puncak adalah kesempurnaan! Sempurna artinya jurus itu telah mencapai setidaknya 99 persen dari kemampuan maksimalnya. Bisa dikatakan itu kemampuan jurus yang terbaik.

"Meskipun sepertinya terlihat perbedaan kecil antara level puncak dan sempurna, namun sebenarnya jarak perbedaanya sangat jauh sekali! Perbedaan kekuatannya bahkan lebih besar dari perbedaan kekuatan antara level rendah dan tinggi!" Juri utama itu tersenyum.

"Namun meski demikian, seharusnya Zhao Feng hanya bisa bertarung dengan seimbang melawan Zhao Chengang," Seorang ahli beladiri tetap saja tidak mengerti.

Lagipula, jurus beladiri tingkat tinggi itu lebih tinggi 3 tingkat daripada jurus tingkat dasar. Dan Zhao Chengang telah melatih jurus-jurus tingkat tingginya di tingkat terendahnya.

"Kau benar! Level tertinggi dari jurus tingkat dasar hanya bisa bertarung seimbang dengan jurus tingkat tinggi di level rendah. Namun seperti yang bisa kau lihat, Kekuatan badan Zhao Feng, kecepatannya bereaksi, insting bertarungnya, semuanya jauh melampaui Zhao Chengang," ujar juri utama tersebut. Dengan penjelasannya sekarang orang-orang paham.

Tiba-tiba pertandingan di gelanggang ketujuh telah berubah.

"Sekarang Zhao Feng mulai menyerang!"

"Ya ampun! Cepat sekali!"

_Peh! Pah! Beng..

Mata para penonton tertarik ke arah gelanggang ketujuh untuk melihat Zhao Feng yang mengubah gaya bertarungnya dari bertahan menjadi menyerang. Pukulannya sudah melampui tahapan yang bisa dicapai oleh jurus Pukulan Besi Api.

Seluruh kekuatan dan kecepatannya mengincar titik kelemahan lawannya. Zhao Chengang yang sedang membabi buta, langsung goyah dan terkena satu pukulan Zhao Feng.

_Pah---_

Zhao Chengang berteriak kesakitan saat tulang bahunya terlepas dari persendian.

"Nomor 188 menang!" Juri di gelanggang ketujuh segera mengumumkan hasilnya setelah menghela napas panjang.

_Hua!_

Grup ketujuh langsung gempar.

"Zhao Feng mengalahkan Zhao Chengang hanya dengan menggunakan jurus tingkat dasar!"

"Tidak bisa dipercaya! Zhao Chengang itu berada di posisi pertama grup ini.."

Zhao Feng telah memenangkan pertandingan kelimabelas. Itu artinya sekarang ia adalah yang terkuat di grup ketujuh.

Saat itu, Zhao Yue, Zhao Yijian dan Zhao Yufei saling berpandangan.

"Kesempurnaan? Ketika ada pelatihan dari Pelatih Chen saat itu aku merasakan jurus Pukulan Besi Api menghilang dari pikiranku... mungkin itu alasannya." Zhao Feng akhirnya paham.

Ketika ia kembali dari pelatihan beberapa hari yang lalu, ia merasakan jurus beladiri tingkat dasarnya telah mencapai level puncak, dimana jurus itu bisa digunakan untuk melawan calon ahli beladiri. Dan kekuatan Zhao Chengang hanya hampir mencapai level calon ahli beladiri.

"Bagus juga. Sepertinya murid di klan terluar punya seorang kuda hitam (seorang yang tidak diunggulkan namun punya kemungkinan menang)" ujar juri utama sambil tersenyum.

"Jurus beladiri tingkat dasar... Meskipun ia telah melatihnya hingga level tertinggi, ia pasti akan kalah melawan anakku Zhao Yijian. Lagipula, jurus tingkat dasar tetaplah jurus tingkat dasar!" seorang pria paruh baya tersenyum sinis.

"Oh ya?" si juri utama melemparkan pandangan penasaran ke arah si pria paruh baya itu.

Laki-laki itu adalah ayah Zhao Yijian. Ia tertawa sambil melihat ke arah Zhao Yijian dengan ekspresi penuh percaya diri.

"Benar.. kekuatan potensial dari jurus tingkat dasar memang terbatas.. Zhao Feng pasti telah menghabiskan banyak waktu dan usaha untuk melatihnya hingga sempurna, yang artinya, dia tidak punya waktu untuk melatih jurus yang lain.. benar-benar tidak beruntung," ujar si juri utama sambil geleng-geleng kepala.

"Hmph! Jurus beladiri tingkat dasar yang sempurna!" Zhao Yijian melihat dengan pandangan meremehkan ke arah Zhao Feng. Di matanya, jurus tingkat dasar itu tidak ada apa-apanya.

Gadis berbaju putih melihat Zhao Feng dengan terkejut, "Kakak Yijian,kau harus mengalahkan dia."

"Xue'er, tenang saja. Aku paling banyak cuma butuh tiga hingga sepuluh jurus saja! Namun aku tidak akan membiarkannya pergi dengan mudah kali ini. Aku juga akan mempermalukannya," Ujar Zhao Yijian dengan percaya diri. Suaranya cukup keras terdengar sehingga banyak orang yang mendengarnya.

Saat ini mata Zhao Feng menatap ke arahnya. Pandangan mereka beradu. Saat mata Zhao Yijian terlihat begitu dingin, Zhao Feng justru tersenyum.

"Nomor 188 melawan nomor 133!" Pertandingan di grup itu terus berjalan.

Setelah Zhao Feng mengalahkan Zhao Chengang, dia tidak punya lawan yang berarti di grup ketujuh.

16 kemenangan.. 17 kemenangan.. 18 kemenangan...

Kebanyakan orang yang berhadapan dengan Zhao Feng mengaku kalah. Dan kontestan yang berani melawan Zhao Feng pun bisa dikalahkannya dengan sekali serangan.

"Ini memalukan bisa kalah dari jurus tingkat dasar!"

Murid-murid Zhao menatap Zhao Feng seolah-olah ia adalah penyakit yang harus dihindari.

18 kemenangan.. 19 kemenangan.. 20 kemenangan berturut-turut!

Akhirnya Zhao Feng menang 20 pertandingan berturut-turut dan ia pun maju ke babak selanjutnya!


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.