Raja Para Dewa

Raja Harimau Berkepala Hijau



Raja Harimau Berkepala Hijau

_Shooosh-----_

1

Sebuah jejak anak panah melesat di udara tepat menuju kearah Elang Paruh Besi. Anak panah itu ditembak dengan menggunakan jurus Panah Hujan Meteorit dan mengikuti alur lintasannya dengan mata kirinya.

"Skreeeesh----"

Pekik kemarahan terdengar dari elang tersebut. Zhao Feng melihat elang itu berpaling kearahnya dengan anak panah yang masih tertusuk di perutnya.

"Ini tidak bagus!"

Melihat hal itu, ekspresi Zhao Feng langsung berubah dan segera menggunakan Ilmu Meringankan Tubuh untuk melarikan diri menuju ke semak-semak. Meskipun panahnya mengenai sasarannya, namun tidak melukai organ vitalnya.

Reaksi Elang Paruh Besi, kecepatan terbang dan pertahanannya saat ini melebihi kecepatan hewan buas biasa. Mungkin setara dengan hewan buas yang mematikan. Panah Zhao Feng tidak menyebabkan luka yang parah bagi burung tersebut.

_Teng!_

Zhao Feng terlihat seperti burung yang lincah saat ia terbang menembus rimbunnya hutan. Namun ia tak lupa memastikan mata kirinya masih mengawasi si burung Elang.

_Shou---_

Sebuah panah kembali ditembakkan. Namun meskipun panah tersebut mengenai elang itu di lehernya, namun panah itu tidak bisa menembus bulunya.

_Bagian leher biasanya paling lemah bagi hewan buas biasa. Nyatanya panah itu tidak bisa menembusnya jadi bisa terlihat pertahanan elang ini menakjubkan sekali_

Zhao Feng berhenti sesaat dan melihat Elang Paruh Besi itu jatuh ke tanah. Hal itu disebabkan karena panahnya mengandung racun dan akhirnya membunuh elang tersebut.

Zhao Feng menghela napas panjang dan tersenyum senang. Elang Paruh Besi ini berharga tujuh ratus hingga delapan ratus keping perak.

Ditambah dengan Ular Bergaris Emas, kekayaan Zhao Feng kini melebihi seribu keping perak. Dia tidak pernah memegang uang sebanyak itu sebelumnya.

"Namun, uang yang kupunya masih belum cukup untuk membeli peralatan yang berharga" Meski Zhao Feng terlihat bersemangat, namun ia segera menenangkan dirinya.

**********************

Selama tiga hari berikutnya, Zhao Feng berkelana di dalam Hutan Awan Langit untuk berburu. Setiap kali Zhao Feng menarik busurnya, sebuah teriakan penuh kesakitan selalu terdengar.

"Lipan Lima Racun, sangat beracun. Bisa digunakan untuk membuat arak dan menguatkan badan, berharga dua ratus keping perak."

"Burung Angin Hijau, kekuatannya berada di puncak level ketiga, berharga sembilan ratus keping perak.."

"Babi Hutan bertotol Hitam, kekuatannya mendekati level ketiga, berharga empat ratus keping perak.."

Untuk membunuh sebanyak mungkin hewan buas, Zhao Feng menggunakan Ilmu Meringankan Tubuh dan Panah Hujan Meteorit hingga ke level tertingginya. Dengan cara ini, Ilmu Meringankan Tubuhnya telah dilatih di tingkat terendahnya. Kecepatannya mungkin melampaui semua murid di level ketiga dan sekarang mendekati level ke empat.

Panah Hujan Meteorit dengan mudah dilatih pada puncak level tertingginya. Zhao Feng merasa ia terlahir sebagai pemanah. Jika dia berhadapan dengan Elang paruh Besi lagi, dia hanya akan butuh satu kali tembakan untuk membunuhnya.

Selama tiga hari ia telah mendapatkan banyak buruan. Dia telah membunuh dua ekor Elang Paruh besi lagi, dan juga sekitar delapan hewan buas lainnya.

"Hewan buas yang kumiliki sekarang totalnya bisa mencapai tiga ribu hingga empat ribu keping perang". Zhao Feng terlihat puas dan mengatur bawaan kedua tas besarnya.

Saat akan pulang, ia masih menggunakan mata kirinya untuk mencari mangsa. Ini dilakukannya karena mata biasanya terhalang dengan pepohonan sehingga ia tidak ingin masih ada buruan yang terlewatkan olehnya.

_Roar--------_

Sebuah raungan yang keras terdengar dari bagian utara Hutan Awan Langit. Raungan itu membuat telinga Zhao Feng menjadi sakit.

"Hewan buas apa ini? Terdengar sangat kuat" Zhao Feng segera menggunakan mata kirinya dan melihat, sejauh tujuh kilometer darinya ada Raja Harimau Berkepala Hijau setinggi lima meter.

Harimau itu lebih besar dua kali lipat dari harimau biasa dan memancarkan aura yang menghancurkan. Raungannya menyebabkan semua hewan di radius sepuluh kilometer gemetaran saking takutnya.

Lima atau enam pemuda yang berada di antara level kedua dan ketiga yang sedang berlatih pun segera melarikan diri karena ketakutan.

"Semuanya lari berhamburan ke segala arah!"

Pemimpin grup para pemuda itu juga terlihat ketakutan. Dia berusia sekitar lima belas atau enam belas tahun dan telah mencapai puncak level ketiga. Dia memegang sebuah pedang panjang yang bisa membelah pohon dengan mudah dan bergerak untuk menghentikan harimau itu.

_Boom!_

Harimau itu mengayunkan cakarnya dan sebuah pohon hancur berantakan.

"Kekuatan dari hewan buas yang mematikan itu sangat berbahaya," pikir Zhao Feng. Sekali seekor hewan buas biasa mencapai level yang mematikan, hanya ahli beladiri sejati di level empat atau yang lebih tinggi yang bisa melawannya. Kekuatan raja harimau ini bisa meremukkan dua atau tiga orang Zhao Feng dengan sekali cakaran.

"Xin Fei! Awas!" teriak beberapa pemuda. Si Raja Harimau Berambut Hijau sedang menuju ke arah pemuda yang ketakutan itu, pemuda yang punya kekuatan terbesar diantara yang lainnya.

"Nama keluarga mereka Xin? Apakah mereka murid dari klan keluarga Xin, salah satu dari tiga keluarga terbesar di kota Bulu Matahari?" Zhao Feng lalu melihat simbol keluarga di baju mereka yang memastikan dugaannya.

_Boom-------_

Setiap harimau itu berjalan, akan ada kerusakan di sekitarnya seakan semuanya menjadi sangat rapuh.

Pesilat pemula biasa mungkin akan mati karena ketakutan. Zhao Feng menyadari bahwa si Xin Fei ini sangatlah kuat. Dia telah mempelajari jurus melempar pisau dan langkah kaki dan dua-duanya merupakan jurus beladiri tingkat tinggi. "Pedang si Xin Fei ini bisa dengan mudah membelah pohon. Kekuatannya mungkin dua kali lipat daripada murid level kedua biasa. Dia mungkin bahkan lebih kuat daripada Zhao Yijian!"

"Cepat! Selamatkan Xin Fei!" dua murid lainnya dari klan keluarga Xin mengambil panah mereka dan menembak Raja Harimau Berkepala Hijau. Namun, semua serangan itu justru membuat perhatian harimau itu teralihkan dan menjadi lebih marah.

Pertahanan harimau itu lebih kuat dua atau tiga kali lipat daripada Elang Paruh Besi jadi semua serangan dari para murid dibawah level keempat terasa hanya seperti gelitikan.

_Jika Aku bisa membunuh si Raja Harimau Berkepala Hijau ini, mungkin hewan ini berharga sekitar dua puluh hingga tiga puluh ribu keping emas, yang artinya setara dengan harga empat puluh hewan buas lainnya_, Zhao Feng pun merencanakan sesuatu yang berbahaya.

_Teng! Teng!..._

Dia segera menggunakan Ilmu Meringankan Tubuh dan mendekati lokasi perkelahian itu. Saat Zhao Feng tiba, keenam murid dari klan keluarga Xin tengah terdesak.

"Pedang Pembelah Angin!"

Mata Xin Fei berkilat saat dia menggunakan pedang panjangnya menusuk tepat di kening harimau itu.

Jurus pedang yang berbahaya! Zhao Feng melihat seluruh gerakan pedang itu, kekuatannya mampu membunuh dua murid biasa di level ketiga. Ia bahkan mungkin tidak bisa menangkis serangannya. Dia juga bisa merasakan aura hijau yang redup di tubuh Xin Fei. Itu tanda bahwa kekuatan tenaga dalamnya akan segera terbentuk.

_Shuah----_

Pedangnya mampu menyayat setengah inci di kening harimau tersebut, namun besarnya kekuatan untuk menggunakan jurus itu membuat Xin Fei muntah darah. Kekuatan pedangnya hampir sama dengan kerusakan yang ditimbulkan jurus di level keempat. Namun hal itu bahkan tidak bisa melukai hewan buas yang mematikan itu!

_Roar-----_

Raja Harimau Berkepala Hijau melonglong lalu mendekati Xin Fei dengan kecepatan yang luar biasa. Xin Fei yang telah mencapai puncak di level ketiga dan menggunakan jurus tingkat tinggi, berhasil menghindarinya. Namun serangan pedangnya telah membuatnya kehabisan tenaga dan hampir membuatnya menjadi korban serangan harimau tersebut.

"Pedang Pembelah Angin!" dengan berlumuran darah, Xin Fei kembali menggunakan jurus yang sama dan membuat jejak darah di kening harimau itu lagi.

Badannya kembali terhempas.

_Roar!_

Harimau itu membuka rahangnya dan meloncat ke arah Xin Fei. Xin Fei terlihat lelah dan tidak bisa menghindarinya.

"Xin Fei!" murid lainnya berteriak, dan beberapa saat kemudian....

_Sou-----_

Sebuah anak panah melesat di udara, melewati ranting pohon dan dedaunan dan mengenai harimau tersebut.

_Roar-----_

Harimau itu meraung kesakitan. Saat itu, semua makhluk disekitarnya gemetaran. Murid klan keluarga Xin menatap dengan bingung saat melihat satu mata harimau itu tertusuk panah. Meski pertahanan harimau itu sangat kuat, namun mata adalah bagian terlemah.

Harimau itu lalu berpaling untuk mencari pelakunya, dan Xin Fei akhirnya bisa melarikan diri. Namun saat ia melihat sekelilingnya, Siapa yang memanahnya?

"Hampir saja!" Zhao Feng bersembunyi di balik pohon tua yang tinggi, yang hanya berjarak seratus meter dari harimau itu.

Saat harimau itu berusaha untuk menemukan pelakunya, murid klan keluarga Xin pun melarikan diri. Namun karena harimau itu tidak bisa menemukan sasarannya, harimau itu mulai menyerang dengan membabi buta.

"Ahhhhh..."

Ada teriakan dari salah seorang pemuda di level kedua yang tercabik-cabik. Pemandangan itu membuat Zhao Feng yang berdiri tidak jauh darinya menjadi pucat.

Ada murid Xin lainnya sedang dalam bahaya..._Sou-----_

Sebuah anak panah kembali melesat di udara, membidik langsung ke arah mata harimau yang lainnya

_Roar!_

Harimau itu mengaum dan menutup matanya, anak panah itu hampir saja melukai kelopak matanya.

"Ai..." Zhao feng berguman dan menggelengkan kepalanya.

Bukan karena kemampuan memanahnya kurang baik. Namun karena harimau itu menjadi lebih waspada sehingga sulit baginya untuk menggunakan cara yang sama untuk melukainya.

"Pedang Pembelah Angin!"

Menggunakan jeda waktu yang singkat, Xin Fei dengan cepat mengalirkan tenaganya ke jurus pedangnya dan menyerang harimau itu di titik yang sama.

"Kesempatan yang bagus" Mata Zhao Feng berbinar-binar saat dia menarik busurnya dan menembakkan anak panahnya lagi. Setiap kali memanah, ia membidik luka di kening harimau itu.

Pada akhirnya intensitas serangan harimau itu semakin melemah, karena ia telah terluka parah dan karena racun di anak panah kepunyaan Zhao Feng.

Melemah dengan cepat, harimau itu pun berusaha kabur ke dalam Hutan Awan Langit.

"Ikuti dia!" Para murid klan Xin mengemeretakkan giginya dan telah bersumpah akan membunuh harimau itu sebagai balas dendam saudaranya yang mati di tangan hewan buas itu.

Meski telah terluka parah, namun kecepatan harimau itu tetaplah bukan tandingan murid di level kedua dan ketiga. Hanya Xin Fei yang hampir berhasil menyamai kecepatannya, namun dia sudah kelelahan sehingga tidak punya cadangan tenaga lagi.

"Hahaha! Kesempatan yang bagus! Kemana kau akan lari?" tawa Zhao Feng sambil menggunakan Ilmu Meringankan Tubuh untuk mengejar harimau itu.

Di matanya, harimau itu terlihat sebagai sumber uang yang banyak, sebesar dua puluh hingga tiga puluh ribu keping perak ...


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.