Raja Para Dewa

Murid Terbaik Klan Terluar, Bagian Pertama



Murid Terbaik Klan Terluar, Bagian Pertama

0

Melihat pandangan yang meremehkan dari Zhao Yijian, Zhao Feng hanya tersenyum kecil. Meski Zhao Yijian kuat, ia punya kelakuan yang sombong. Itu artinya tidak ada gunanya berbicara dengannya. Hanya dengan tindakan untuk bisa membuktikan ucapannya.

Meski Zhao Feng tidak merespon, kelakuannya tetap terlihat tidak ada gunanya di mata Zhao Yijian. Para penonton melihat kelakuan keduanya. Zhao Yijian memang sudah terkenal arogan namun kebisuan Zhao Feng justru terlihat lebih sombong.

"Bocah, kalau kau tak mau bicara sekarang, maka nanti aku akan membuatmu benar-benar tidak bisa berbicara," Ujar Zhao Yijian.

_Jiang!_

Pedangnya berkilat di hadapan Zhao Feng.

Zhao Feng memulai dengan jurus Pedang Mengalirkan Dingin. Meski ia sangat sombong, namun ia tahu kekuatan Zhao Feng telah mencapai tingkat calon ahli beladiri jadi ia harus bertanding sekuat tenaga.

Zhao Feng merasakan hawa dingin yang berasal dari pedang tersebut.

_Ssssss!_

Pedang itu melewati bahu Zhao Feng hanya setengah inchi darinya.

"Teknik yang bagus! Aku hanya bisa melihat jejak anginnya saja!"

Jika Zhao Feng hanya memiliki kekuatan calon ahli beladiri, maka mungkin ia tidak akan bisa menghadapi jurus Pedang Mengalirkan Dingin di level tinggi. Zhao Feng tahu sistem pertahananya tidak sebagus Zhao Yue.

_Ceng!_

Bergerak ringan seperti daun, Zhao Feng mundur dari jangkauan Zhao Yijian.

Pertahanan Zhao Feng memang bukan tandingan untuk Zhao Yijian, kecuali jika ia telah mempelajari teknik menguatkan badan di level tinggi seperti Zhao Yue.

"Mau lari kemana kau!" Zhao Yijian melompat dan menggunakan kembali jurus Pedang Mengalirkan Dingin.

Tidak peduli seberapa keras usaha Zhao Feng untuk menghindar, aliran dingin itu selalu mengikutinya.

"Pantas saja itu adalah level tinggi dari jurus beladiri tingkat tinggi!" pikir Zhao Feng. Ia tahu bahwa meski jurus Pukulan Amarah Naganya telah mencapai level puncak, jurus itu bukan tandingan untuk jurus Pedang Mengalirkan Dingin milik Zhao Yijian.

"Ledakan Bunga Es Terbang!"

Jurus Zhao Yijian mendadak berubah. Pedangnya justru mengarah ke arah tempat dimana Zhao Feng akan berpijak.

Ini tidak bagus! Zhao Feng berada di udara dan begitu ia berpijak di tanah, maka ia tidak akan bisa menghindari serangan Zhao Yijian.

"Jurus pedang yang hebat! Dia sudah bisa menggunakan area serangan meskipun ia masih berada di bawah level keempat!"

"Sepertinya hasil pertandingan sudah bisa terlihat!" Generasi yang lebih tua menonton sambil memuji Zhao Yijian.

"Turun kau!" Jurus Ledakan Bunga Es Terbang memancarkan aura mematikan ke arah badan Zhao Feng bagian bawah.

"Gelombang Meringankan Tubuh!" Zhao Feng menarik napas dalam-dalam ketika ia memadatkan aliran darahnya sehingga ia bisa melompat di udara.

_Teng!_

Badannya seolah terlepas dari gaya gravitasi bumi saat ia melompat menjauh dari jurus Zhao Yijian yang mematikan.

_Bagaimana.. ini bisa terjadi?_ Zhao Yijian tertegun saat ia melihat Zhao Feng berhasil menghindarinya.

"Apa! Zhao Feng telah melatih Ilmu Meringankan Tubuh hingga ke level setinggi itu!" Si juri utama terlihat memujinya sambil mengusap janggutnya.

"Gelombang Meringankan Tubuh! Itu adalah gerakan utama dari Ilmu Meringankan Tubuh. Bagaimana dia bisa melakukannya?" Si ahli beladiri yang pernah mempelajari jurus ini sangat terkejut.

_Di dalam gelanggang..._

Zhao Feng berlari saat Zhao Yijian berusaha mengejarnya. Beberapa saat kemudian jurus Pedang Mengalirkan Dingin mulai mendekati level tinggi, sehingga kecepatan dan kerusakan yang mungkin ditimbulkan oleh jurus ini pun meningkat pesat.

Jurus-jurus Zhao Feng pun cukup bagus. Ilmu Meringankan Tubuhnya membuat ia terlihat seringan bulu dan meskipun terlihat ia selalu terlihat nyaris tertusuk serangan pedang itu, pedang itu sebenarnya tidak pernah bisa menyentuhnya sekalipun.

Waktu berlalu dengan cepat. Saat Zhao Feng berlari, dia mencoba menemukan kelemahan di jurus Zhao Yijian supaya ia bisa membalas serangan tersebut.

Namun ia juga menyadari bahwa ia tidak bisa mendekati Zhao Yijian atau ia akan masuk perangkap jurus mematikan itu. Jurus Pukulan Amarah Naga tidak bisa digunakan untuk menangkis satupun serangan pedang Zhao Yijian. Jika ia mencoba menangkisnya, dia pasti akan terluka.

"Apakah aku harus menggunakan..."Zhao Feng menghirup napas dalam-dalam saat kekuatan tenaga dalamnya terbangun lalu kemudian menghilang kembali.

Mengandalkan Teknik Menyembunyikan Udara, Zhao Feng menyembunyikan kekuatan tenaga dalamnya. Saat masih mengambang di udara, Zhao Feng lalu menyalurkan kekuatan ke mata kirinya.

_Peh! Peh!_

Saat mata kirinya aktif, penglihatan Zhao Feng pun menjadi penglihatan super. Meski pedang Zhao Yijian sangat cepat, gerakannya tiba-tiba menjadi sangat lambat di mata kirinya. Ia bahkan bisa melihat dimana kekuatan badan Zhao Yijian terkumpul, dan berkat itu ia akhirnya bisa memprediksi dimana Zhao Yijian akan menyerangnya.

_Teng! Teng!.._

Zhao Feng menghindari semua serangannya dengan mudah.

"Pukulan Amarah Naga!" Di beberapa titik, Zhao Feng membalas serangan tersebut.

"Tiupan Angin Beku!" Zhao Yijian tidak menghindar, juga tidak bertahan. Ia malahan mengarahkan pedangnya ke arah leher Zhao Feng.

Zhao Feng merasa tak berdaya. Ia bisa menemukan kelemahan di jurus Zhao Yijian, tapi ia tidak bisa menyerang karena itu artinya ia tidak akan mampu sekaligus menghindari serangan pedang Zhao Yijian

_Pedang Mengalirkan Dingin berfokus pada ketajaman pedang dan serangannya. Jurus ini tidak punya pertahanan sama sekali! Namun karena ia telah melatihnya hingga ke level tinggi jadi kelemahan ini menjadi semakin mengecil dan aku cuma punya kesempatan 50 persen untuk bisa menang, pikir Zhao Feng sambil menganalisa dan memperkirakannya.

Perbedaan terbesar antara dia dan Zhao Yijian adalah level jurus beladirinya. Jika ia ingin bisa mengalahkan Zhao Yijian, dia cuma punya dua pilihan.

Pilihan pertama adalah menghindar dan selalu menghindari hingga lawannya kelelahan. Zhao Feng percaya bawah dengan kekuatan mata kirinya dan tenaga dalamnya, dia bisa bertahan lebih lama daripada Zhao Yijian.

Pilihan kedua adalah menggunakan kekuatan tenaga dalamnya dan menang dengan serangan kekuatan yang besar!

Saat Zhao Feng sedang berpikir...

"Juri, Aku rasa kedua kontestan ini jenius dan jika pertandingan ini terus berlangsung dan salah satunya terluka parah atau tewas, kita akan dihukum oleh klan ini,"

Jika Zhao Feng selalu menghindar, itu artinya Zhao Yijian punya kesempatan 50 hingga 60 persen untuk menang. Namun ia punya perasaan yang mengatakan bahwa strategi menghindar itu bukan ide yang bagus.

"Tapi.. mereka belum selesai bertanding", Juri pertandingan sedikit ragu karena Zhao Tianjian telah mencapai level keenam dan statusnya juga cukup tinggi di klan.

"Meskipun mereka belum selesai, bukankah kau bisa melihat siapa yang lebih unggul?" Zhao Tianjian memberikan pandangan seolah paham jalannya pertandingan ke arah juri. Tentu saja semua tahu bahwa pertandingan ini punya hadiah yang besar...

"Baiklah," ujar juri, " Nomor 188, Zhao Feng, kau sedikit tidak unggul saat ini. Jika pertandingan ini akan berlangsung lama seperti ini, maka juri bisa mengambil keputusan,"

_Memangnya bisa seperti itu?_

Zhao Feng tiba-tiba merasakan amarah di dadanya. Juri itu tentu saja telah punya persepsi sendiri tentang Zhao Yijian. Namun, juri tidak akan terang-terangan mengatakan Zhao Yijian menang, namun juri punya hak untuk memutuskan hasil pertandingan. Misalnya jika pertandingan berlangsung terlalu lama, maka juri bisa mengambil keputusan siapa yang lebih unggul dan menang.

Keputusan juri membuat sedikit kehebohan.

"Meski Zhao Feng terlihat tidak unggul, namun dia sama sekali tidak kalah,"

"Hmph! Ia hanya terus berlari dan menghindar! Ia buang-buang waktu saja!"

Kerumunan penonton saling berbisik mendiskusikannya.

Meski beberapa murid yang lebih tua merasa ini terlihat tidak adil, mereka juga tidak ingin menyinggung Zhao Tianjian dan anaknya, Zhao Yijian hanya untuk seorang murid dari klan keluarga cabang atau terluar.

"Baiklah! Aku tidak akan lari!" Zhao Feng tertawa sinis lalu berhenti.

"Bocah! Rasakan pedangku!" Zhao Yijian menatap ayahnya seolah berterima kasih.

Zhao Tianjian berdiri sambil meletakkan kedua tangannya di belakang badannya dan tersenyum. Pada saat ini, beberapa orang seperti Zhao Kun melihat pertandingan itu dengan ekspresi sombong.

Zhao Xue melihat sosok yang ia kenal itu dan mendesah. Ia punya perasaan yang bercampur aduk tentang sosok itu. Ada perasaan simpati, ada juga perasaan tak peduli.

_Ssssss!_

Saat jurus Pedang Mengalirkan Dingin mendekati Zhao Feng, ia sama sekali tidak bergerak untuk menghindar.

"Pukulan Amarah Naga!" Zhao Feng menyalurkan semua energi kemarahannya di kepalan tangannya.

Arogan! Si tetua menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Ai," Juri pertandingan pun mendengus kesal.

"Hahaha! Itu tidak ada gunanya! Dobrak!" Zhao Yijian tertawa saat ia mengayunkan pedangnya yang mengkilat.

"Terbuka!" Zhao Feng menarik napas dalam-dalam saat ia memancarkan aura yang sangat kuat.

_Hu~~~_

Sebuah sinar hijau muncul di lengan dan pukulan Zhao Feng. Sinar itu terlihat begitu indah di bawah sinar matahari.

Sebelum pukulannya mengenai badan Zhao Yijian, angin pukulannya telah terlebih dahulu mengenai Zhao Yijian.

_Peh!_

Zhao Feng berdiri di tengah gelanggang dan debu-debu disekitarnya berterbangan oleh sebuah kekuatan yang tidak terlihat.

"Apa! Apakah itu.."

"Itu adalah..." Juri utama berdiri tegak, wajahnya terlihat sangat gembira.

_Ini tidak bagus!_ Zhao Yijian merasakan sebuah kekuatan yang tidak terlihat menekan ke arahnya, membuatnya nyaris tidak bisa bernapas. Bahkan kecepatan pedangnya pun menjadi terbatas. Di matanya, pukulan Zhao Feng terlihat seperti raungan naga...

_Dang! Kraaaak----_

Zhao Yijian memuntahkan banyak darah.

_Clang!_

Pedangnya terbelah dua dan jatuh ke tanah. Ada sebuah kekuatan yang menjalar melalui pedangnya dan menghajar badannya.

"Ah!"

Zhao Yijian mengerang kesakitan saat ia terpental mundur hingga 20 meter.

_Hu~_

Saat Zhao Feng menurunkan kepalan tangannya, debu-debu pun berjatuhan ke tanah.

Entah berapa lama waktu yang telah berlalu, seseorang tiba-tiba berteriak, "Kekuatan Tenaga Dalam di Jalur Beladiri!"

Zhao Feng punya tenaga dalam!

Sebuah cahaya hijau bersinar di sekujur tubuh Zhao Feng...


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.