Legenda Futian

Namaku Adalah Yu Sheng



Namaku Adalah Yu Sheng

0"Baik." Ye Futian tersenyum setelah mendengar kata-kata dari Kaisar Ye.     

Dia berdiri dan melihat ke arah panggung pertempuran. Tatapan mata yang tak terhitung jumlahnya tertuju padanya. Apakah pertarungan antara kebanggaan dari empat kerajaan telah dimulai?     

Yun Tianhao menatap ke arah Ye Futian. Keinginannya untuk bertarung terlihat menggebu-gebu dan orang-orang dari Nandou bahkan menjadi lebih antusias setelah merasakannya.     

"Yu Sheng," Ye Futian memanggilnya dengan pelan. Yu Sheng berbalik dan melihat Ye Futian sedang mengamati kerumunan orang-orang dari Negeri Nandou. Ye Futian tersenyum dan berkata, "Mata semua orang tertuju pada pertarungan ini. Berita dari Perjamuan Tingfeng akan menyebar ke seluruh bagian dari Negeri Nandou."     

Yu Sheng mengerti apa yang dimaksud oleh Ye Futian. Jika guru-nya masih berada di negara ini, dia akan tahu tentang hasil pertarungan hari ini.     

"Yu Sheng, ini pertarunganmu," Ye Futian melanjutkan. "Biarkan mereka tahu siapa dirimu."     

"Baiklah." Yu Sheng mengangguk dan melangkah ke atas panggung. Orang-orang di sekitarnya melihat mereka dengan ekspresi terkejut. Percakapan mereka tampaknya memiliki makna yang mendalam.     

Apakah Yu Sheng akan bertarung dalam pertarungan ini?     

Dia berjalan di atas panggung itu dan menatap ke arah Yun Tianhao. "Yu Sheng, Glory Plane Bintang Delapan."     

"Yun Tianhao, Glory Plane Bintang Delapan," ujar Yun Tianhao dengan nada dingin, melihat bahwa Ye Futian masih belum bertarung. "Karena kau ingin bertarung, aku akan mengalahkanmu terlebih dahulu." Begitu dia selesai berbicara, roh kehidupannya muncul. Sebuah formasi seketika muncul dan dia berjalan maju. Terdapat sebuah matriks pada setiap langkahnya. Energi Spiritual Qi bergejolak di sekelilingnya.     

Yun Tianhao telah menyaksikan pertarungan Yu Sheng sebelumnya. Dia sangat percaya diri terhadap dirinya sendiri tetapi dia tidak akan pernah main-main pada lawannya. Seolah merasakan sebuah keinginan bertarung yang kuat dan kekuatan dari Yun Tianhao, tiba-tiba terdengar suara keras dari sebuah badai dari langit.     

Yun Tianhao berhasil meraih peringkat pertama dari panggung pertempuran ini dengan penampilan yang sangat baik. Dia juga tak tertandingi di antara mereka yang melewati babak ini. Hari ini, dia akan mengalahkan orang-orang kebanggaan dari tiga negara lainnya untuk membuktikan dirinya.     

Kebanggaan Negeri Nandou, Yun Tianhao, akan menyatakan namanya terhadap dunia dengan pertarungan ini.     

Banyak orang dari Akademi Donghai dan Akademi Heiyan semuanya memandang ke arah Yun Tianhao. Mereka tahu betapa kuatnya Yu Sheng tetapi pertempuran ini sepertinya akan menjadi milik Yun Tianhao.     

Bham! Pada saat itu, terdengar sebuah benturan keras di tanah. Semua orang melihat bahwa Yu Sheng mengambil satu langkah yang berat. Tubuhnya seolah menjadi busur panah dan mulai berlari menuju panggung pertempuran itu.     

Bham, bham, bham ... Setiap langkah Yu Sheng menyebabkan seluruh tanah bergetar. Tampak seperti ada sebuah melodi yang aneh. Bumi yang bergetar terdengar lebih berat dari biasanya jika dibandingkan dengan gelombang suara badai tersebut.     

Yun Tianhao menyaksikan Yu Sheng berlari ke panggung. Setiap langkah Yun Tianhao membentuk sebuah matriks. Berbagai jenis altar muncul di sekitarnya. Sebuah cahaya misterius mengalir keluar dari empat arah yang berbeda. Naga api yang tak terhitung jumlahnya tiba-tiba muncul dan berputar, api darinaga tersebut seolah akan menelan segalanya. Lebih mengerikan lagi, sepertinya ada kumpulan embun beku yang mengisi udara di atas daerah yang panas tersebut. Es dan api seharusnya tidak dapat bercampur tetapi sekarang, mereka muncul pada saat yang bersamaan. Kekuatan penghancur tersebut sangat mengerikan.     

Melihat matriks yang mengejutkan itu, kerumunan penonton dari Negeri Nandou terlihat tertarik, mereka sangat penasaran. Apakah ini kemampuan dari Yun Tianhao, kebanggaan dari Perjamuan Tingfeng? Banyak gadis tampak tertarik. Dia adalah seorang jenius sejati.     

Boom. Setelah terdengar suara keras, Yu Sheng datang di panggung pertarungan itu. Dengan satu langkah, dia melontarkan dirinya dan muncul di langit di atas panggung tersebut. Kemudian dia turun ke tempat Yun Tianhao berada.     

Mata yang tak terhitung jumlahnya tengah menatap tubuh Yu Sheng yang sedang turun. Untuk sesaat, dia tampak seperti seorang dewa yang datang ke dunia fana. Tubuhnya yang berotot ditutupi dengan kostum besi berwarna emas gelap yang mempesona. Ada sebuah bayangan yang samar namun menakutkan pada dirinya, seperti seorang iblis.     

Tubuh Yu Sheng yang sedang turun memiliki sebuah kekuatan yang tak terhentikan. Yun Tianhao meraung dan dunia seolah tertutup oleh es. Yu Sheng tampaknya disegel dengan lapisan es juga. Para naga api terlihat berputar, menyerang ke arah tubuh beku Yu Sheng. Kekuatan gabungan dari api dan es itu cukup menyakitkan untuk membuat seseorang ingin mati. Tetapi semua orang menyadari bahwa sosok yang tampak seperti seorang dewa itu tidak berhenti. Segel es tersebut hancur. Bermandikan kekuatan es dan api, Yu Sheng membiarkan para naga api meraung dan menggigitnya tanpa membuatnya terpengaruh. Pada saat itu, dia benar-benar terlihat seperti seorang dewa.     

"Bagaimana mungkin ini bisa terjadi?" Yun Tianhao menatap sosok seperti dewa itu turun dengan ekspresi terkejut. Tanpa ada waktu untuk bereaksi, Yu Sheng telah berada di dekatnya.     

Krek... terdengar suara retakan. Energi Spiritual Qi dalam formasi tersebut terlihat berputar hebat. Semua orang menyaksikannya dengan kaget ketika sosok seperti dewa itu menginjak bahu Yun Tianhao. Tulangnya retak seketika dan Yun Tianhao jatuh berlutut dengan berteriak kesakitan. Sebuah kekuatan yang mengerikan memaksanya untuk jatuh.     

Formasi matriks milik Yun Tianhao memudar. Semua orang di kerumunan penonton Nandou kini sangat fokus melihat pemandangan ini. Badai tersebut langsung berhenti.     

Langit dan bumi menjadi sunyi.     

Waktu seakan berhenti berputar.     

Seluruh dunia tampak menjadi tenang.     

Yun Tianhao; orang yang tampil begitu cemerlang selama di Perjamuan Tingfeng, ia telah menarik perhatian semua orang; seorang jenius yang dikagumi oleh penonton yang tak terhitung jumlahnya; telah tergencet di bawah kaki satu sosok yang sedang turun. Tanpa gerakan yang berlebihan, tanpa jeda, Yun Tianhao langsung jatuh berlutut.     

Seorang jenius? Tak terkalahkan? Tak tertandingi di Negeri Nandou?     

Pada saat ini, Yu Sheng sedang menghadapi kerumunan penonton yang tak ada habisnya dari Negeri Nandou. Melihat wajah yang dingin dan serius itu, warga Nandou merasa bahwa mereka tidak akan pernah melupakan langkah tanpa ampun itu. Tidak hanya dia telah menginjak Yun Tianhao, dia juga menginjak wajah dari semua warga Nandou. Yun Tianhao adalah sang jenius paling mempesona yang mereka pilih dalam dekade ini.     

Yu Sheng maju selangkah dan berlutut. Ia meraih leher Yun Tianhao, lalu dia melemparkan tubuhnya ke kerumunan penonton Nandou. Dia tidak melihatnya lagi seolah-olah Yun Tianhao, sosok yang sangat berbakat, tidak pantas untuk dilirik lagi.     

Saat dia berbalik, Yu Sheng menatap ke arah orang-orang dari Negeri Yunchu dan Kerajaan Yan. Dia bertanya dengan acuh tak acuh, "Selanjutnya?"     

Kebanggaan dari Yunchu maupun Yan tidak ada yang keluar. Mereka semua memfokuskan mata mereka pada sosok itu. Apakah Yun Tianhao benar-benar lemah? Mereka menyaksikan seluruh pertarungannya dan bakatnya sudah tak terbantahkan. Namun, Yu Sheng telah turun seperti seorang dewa dan Yun Tianhao bahkan tidak bisa melawan. Bagaimana mungkin ada yang mampu bertarung dengan orang seperti itu?     

Semuanya diam. Ye Wuchen menatap ke arah Chu Kuangren dan berkata dengan nada dingin, "Apakah kau menjadi bisu sekarang?"     

Kebanggaan dari kedua kerajaan tampak tidak nyaman tetapi Yu Sheng tidak lagi peduli dengan mereka. Dia bahkan tidak menunjukkan ekspresi apa pun. Sebaliknya, ia mulai menuju ke panggung pertarungan bagi Glory Plane Bintang Sembilan yang berada di dekatnya.     

Kemudian dia mulai berlari lagi. Ketika dia sampai di samping panggung, dia melompat. Dengan sebuah suara ledakan, dia melonjak seperti seorang dewa dan muncul di udara di atas panggung pertempuran.     

Jing Xuan adalah kultivator terkuat dari Glory Plane Bintang Sembilan. Ketika dia melihat ke arah Yu Sheng, matanya menunjukkan rasa takut. Sosok seperti dewa itu benar-benar tak dapat dihentikan.     

Dia mengumpulkan semua kekuatannya. Energi Spiritual Qi di sekitarnya berkumpul. Lalu dia menyerang lebih dulu, sebuah kekuatan yang mengerikan melesat ke langit.     

Dengan suara keras, Yu Sheng mendarat di depan Jing Xuan. Panggung pertarungan tampak bergetar. Namun, kekuatan mengerikan yang dikeluarkan oleh Jing Xuan hanya sekedar lewat begitu saja tanpa menyentuh Yu Sheng.     

Sebagai salah satu kultivator terbaik dari Perjamuan Tingfeng, ini seharusnya tidak terjadi. Ketakutan Jing Xuan mengubah kejadian ini menjadi hal yang memalukan.      

Yu Sheng meninjunya. Jing Xuan seketika terhempas dari panggung menuju ke arah kerumunan penonton. Pertarungan ini bahkan tidak bisa digambarkan sebagai sebuah pertarungan biasa.     

Yu Sheng terus berjalan menuju ke arah panggung pertempuran khusus tingkat Dharma Plane.     

"Apakah dia akan menantang Su Mu?" beberapa orang bergumam.     

Apa dia sudah gila? Su Mu berada di tingkat pertama Dharma Plane. Dia adalah salah satu yang paling berbakat dari Perjamuan Tingfeng tahun ini. Selain Xi Lou dan Yun Tianhao, dia adalah yang paling populer. Apakah Yu Sheng akan menantang Su Mu?     

Terdengar suara keras lainnya. Yu Sheng terlihat melompat lagi, ia menuju ke arah panggung untuk Dharma Plane tingkat pertama.     

Su Mu mengangkat kepalanya. Melihat sosok Yu Sheng di udara, dia mencibir. Ia tampak melesat, lalu seketika ia juga terlontar ke langit. Dia adalah Su Mu—bukan Yun Tianhao dan jelas bukan Jing Xuan.     

Banyak orang melihat ke atas untuk melihat Yu Sheng. Bagaimana dia akan menyerang kali ini?     

Hembusan angin menderu. Sepasang sayap raksasa muncul di belakang Yu Sheng dengan cepat. Sebuah cahaya berwarna emas gelap mengelilinginya. Setiap bulu sayap itu memiliki sudut yang tajam seolah-olah itu adalah sayap iblis.     

Saat ini, Yu Sheng tampaknya telah berubah menjadi seorang iblis.     

Sepasang sayap itu mengepak dan Yu Sheng bergerak ke arah Su Mu. Su Mu tidak menghindar, melainkan mengeluarkan seekor naga yang mengerikan di belakangnya. Ketika Yu Sheng menerjangnya, terdengar suara gemuruh dari tanah. Naga yang tak terhitung jumlahnya menerjang ke arah Yu Sheng.     

Bulu-bulu di sayap Yu Sheng terus menerus tumpang tindih, kemudian berubah menjadi sebuah pusaran berwarna emas gelap yang terlihat sangat tajam. Pusaran itu tampak membuka dan menutup, menebas semua naga yang memasukinya.     

Naga yang berada di atas Su Mu sama besarnya dengan naga yang sebenarnya. Naga itu kemudian bergerak untuk menelan Yu Sheng.     

Yu Sheng membuka sayapnya dan menatap ke depan. Dia berlari ke arah naga itu seperti sambaran petir. Disaksikan oleh mata semua orang yang terkejut, dia menerjang ke arah mulut naga tersebut.     

Bersamaan dengan suara ledakan, naga itu meledak dan Yu Sheng masih menerjang. Ekspresi Su Mu tampak tidak nyaman. Sebuah aura yang sangat mengerikan tiba-tiba meledak. Dia berubah menjadi seekor naga dan menyerang ke arah Yu Sheng.     

Realisasi Dharma dan tubuhnya telah menjadi satu.     

Naga itu kemudian datang dan menelan Yu Sheng. Yu Sheng mengulurkan tangannya dan meraih mulut naga tersebut. Dengan suara raungan yang nyaring, dia mengerahkan sebuah kekuatan tak terbatas di tangannya dan membelah naga itu dengan tangan kosong. Su Mu menjerit kesakitan dan Realisasi Dharmanya langsung hancur.     

Sayap Yu Sheng tampak berubah. Bulu-bulunya terlepas dan berubah menjadi banyak tentakel yang mencengkram tubuh Su Mu, mengangkatnya ke udara.     

Melihat pemandangan ini, kerumunan penonton kini tertuju pada sosok iblis tersebut, jantung mereka berdegup kencang.     

Sambil melayang di udara, Yu Sheng menatap kerumunan penonton dengan tatapan mata yang mengerikan. Dia berteriak, "Namaku adalah Yu Sheng. Aku adalah Yu Sheng, murid dari Yi Xiang, kepala sekolah dari Sekolah Finance Star di Kota Donghai, Negeri Nandou!"     

Sebuah gelombang suara yang keras menyapu langit dan bumi, bergema di telinga semua orang di Negeri Nandou.     

Dia adalah Yu Sheng, murid dari Yi Xiang, kepala sekolah Sekolah Finance Star di Kota Donghai, Negeri Nandou!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.