Legenda Futian

Akademi Donghai



Akademi Donghai

0Bulan menggantung tinggi di langit malam dan suara guqin bergema di Taman Qin. Musik itu tampaknya mampu membuat pendengarnya merasa damai.     

Dari musik itu, orang bisa merasakan kebahagiaan dan sebuah kerinduan akan cinta.     

Di depan salah satu bangunan di Taman Qin, Tang Lan berbaring dengan tenang di tempat tidur gantung, sambil mendengarkan musik. Itu membawanya kembali ke masa mudanya dan memunculkan kenangan dari masa lalu. Dia tidak bisa menahan senyumnya ketika dia mengingat masa lalu.     

"Guru," terdengar suara lembut. Tang Lan membuka matanya dan melihat seorang wanita muda yang terlihat manis di bawah sinar bulan.     

Mata wanita muda itu jernih dan cerah, tetapi membawa rasa ingin tahu ketika dia melihat Tang Lan. Dia telah mendekati Tang Lan tanpa disadari, dan terlebih lagi, dia melihat senyum di wajah gurunya. Senyumnya indah, tetapi wanita muda itu belum pernah melihatnya sebelumnya. Apakah itu karena musik tersebut?     

"Tang Wan, kenapa kamu kembali?" Tang Lan bertanya.     

"Saya ingin kembali untuk menemui guru," jawab Tang Wan lembut. "Guru, siapa yang memainkan guqin? Suaranya seperti mencoba menyampaikan perasaan tertentu."     

"Dia kembali. Orang yang memainkannya adalah muridnya," jawab Tang Lan. Dia tidak pernah menyangka Ye Futian setara dengan Hua Fengliu di usia yang begitu muda. Musiknya mampu menarik seseorang dari kenyataan, menarik mereka ke dalam suasana hati yang tenang.     

"Dia?" Awalnya Tang Wan bingung tetapi kemudian mengingat orang yang disimpan Tang Lan di dalam hatinya selama bertahun-tahun. Matanya berbinar. "Iblis Qin?"     

"Ya. Karena kau sudah kembali, kau bisa membawa muridnya berkeliling di Akademi Donghai besok, bantu dia mengenal lingkungan disana. Ketika dia masuk akademi tahun depan, kalian akan menjadi teman." Tang Lan terkekeh dan melanjutkan, "Tapi bajingan itu pandai berkata-kata. Jangan tertipu oleh mulut manisnya."     

Tang Wan tersipu. Tang Lan mengatakan bahwa orang yang memainkan guqin memiliki mulut yang manis. Apa yang telah dikatakan orang itu kepada Tang Lan?     

"Pergi dan istirahatlah. Mulai sekarang, kau tidak perlu terlalu khawatir tentang aku, fokus saja pada kultivasimu," kata Tang Lan lembut. Dari dua murid perempuannya, dia lebih menyukai murid yang lebih muda ini. Tang Wan muda dan cantik, manis dan mempesona. Dia sangat mirip Tang Lan ketika dia masih muda. Tang Lan berharap murid kesayangannya tidak berakhir seperti dirinya.     

"Baik guru," jawab Tang Wan. Dia berbalik dan meninggalkan daerah itu tetapi tidak kembali ke tempat tinggalnya sendiri. Dia mengikuti suara musik dan tiba di bangunan tempat Hua Fengliu dan Ye Futian tinggal.     

Di depan bangunan itu, dia melihat seorang pemuda memetik senar guqin dengan tenang. Dia tampaknya telah meresapi musik begitu dalam; sebuah senyuman menghiasi wajahnya, yang membuatnya tampak lebih menarik.     

Tang Wan tidak berjalan mendekatinya untuk mengganggunya. Sebagai gantinya, dia mendengarkan tanpa suara dari tempat dia berdiri sampai lagu itu berakhir. Pria muda itu mengangkat kepalanya dan Tang Wan memberinya senyum hangat. "Itu indah."     

"Terima kasih. Namaku Ye Futian. Apakah kau murid Tang Lan?" Tanya Ye Futian sambil tersenyum.     

"Ya. Namaku Tang Wan. Guruku ingin aku mengantarmu ke Akademi Donghai besok. Apakah kau mau?" tanya Tang Wan.     

"Tentu saja!" dia mengangguk.     

"Kalau begitu, aku akan datang menjemputmu besok." Tang Wan tersenyum dan berbalik dengan riang. Ye Futian berdiri, meraih guqinnya dan memasuki hutan bambu di belakang bangunan.     

Suara gemerisik datang dari hutan bambu; terdengar pula juga ada dengungan rendah. Di depan, Ye Futian bisa melihat batang bambu bergetar karena angin kencang. Ketika dia berjalan lebih dekat ke daerah itu, dia bisa melihat Yu Sheng duduk di tanah. Tubuhnya dikelilingi oleh cahaya keemasan redup, membuat fisiknya yang sudah mengintimidasi semakin menakutkan. Pada saat yang sama, wajahnya tampak sedikit berkerut, seolah-olah dia menderita rasa sakit yang hebat. Dengungan rendah sebelumnya ternyata datang dari Yu Sheng. Seakan-akan kekuatan ganas menyerang tubuhnya dari dalam.     

Ye Futian duduk di tanah dan meletakkan guqinnya di depannya; dia mulai bermain lagi. Di bawah suara musik, pemuda yang menderita itu tampak lebih tenang tetapi kekuatan yang menakutkan itu terus menyerang. Kekuatan itu menggeram dan meraung, seperti siap untuk menelan Yu Sheng.     

Setelah beberapa lama, kekuatan itu akhirnya tenang. Yu Sheng membuka matanya tapi raut wajahnya sedingin es. Namun, ketika dia mengangkat wajahnya dan melihat Ye Futian, tatapannya mulai menghangat.     

"Yu Sheng, berapa lama ayahmu mengatakan kamu harus mengolah teknik ini?" tanya Ye Futian.     

"Selamanya," jawab Yu Sheng.     

"Tidak bisakah kau berhenti?" Ye Futian merasa tidak enak.     

"Tidak apa-apa," Ye Sheng menggaruk kepalanya dan tersenyum. "Dengan begini, aku bisa menjadi lebih kuat."     

"Dasar bodoh. Istirahatlah dengan baik," kata Ye Futian. Dia pergi setelah mengambil guqinnya. Namun setelah Ye Futian pergi, Yu Sheng tidak beristirahat, dia mulai berkultivasi lagi. Ye Futian hampir diburu sampai mati di Gunung Tianyao. Sekarang mereka berada di Kota Donghai, bahkan ada lebih banyak kultivator yang kuat di sini. Dia belum berkultivasi cukup lama. Dengan Planenya yang sekarang, dia tidak akan mampu melindungi Ye Futian. Dia harus menjadi lebih kuat secepat mungkin.     

...     

Pagi berikutnya, Kota Donghai bersinar di bawah hangatnya sinar matahari.     

Di Taman Qin, Tang Lan mengirim orang untuk menjaga Hua Fengliu dari pagi buta. Ye Futian merasa tidak enak untuknya, karena semua orang yang dikirim Tang Lan adalah pria. Hua Fengliu mencoba protes secara tidak langsung. Dia mengatakan bahwa ada beberapa hal yang dilakukan wanita dengan lebih baik. Tang Lan langsung menjawab, "Ada aku." Hua Fengliu hanya bisa menangis dalam hati. Dia seharusnya tahu bahwa kembali ke Taman Qin berarti siap menerima balas dendam.     

Ye Futian masih tertawa ketika dia melangkah keluar dari bangunan tempatnya tinggal. Dia, bersama dengan Yu Sheng dan Tang Wan berangkat dengan elang angin hitam.     

Di udara, Ye Futian menatap kota besar itu. Perasaannya tentang kota di bawah sangat rumit. Dia takut terhadap kota ini, tetapi pada saat yang sama dia juga ingin menaklukkannya.     

"Tang Wang, apakah ada banyak orang jenius di Akademi Donghai?" Ye Futian bertanya.     

"Ya. Semua jenius dari keluarga terkenal di seluruh Prefektur Laut Timur biasanya dikirim ke Kota Donghai untuk melanjutkan pendidikan mereka, dan tentu saja, Akademi Donghai adalah pilihan pertama mereka. Sebagai contohnya, lebih dari setengah Penyihir Mandate muda di Prefektur Laut Timur berkumpul di Akademi Donghai," Tang Wan menjelaskan.     

Ye Futian perlahan mengangguk. Dia bisa mengerti hal ini. Wajar jika keluarga Penyihir Mandate ingin mengirim anak-anak mereka untuk belajar di akademi terbaik.     

"Apakah kamu tegang?" Tang Wan tersenyum pada Ye Futian. Senyumnya manis dan indah.     

"Tegang?" Ye Futian ingin tersenyum. "Tidak."     

"Sepertinya kau cukup percaya diri," kata Tang Wan sambil tertawa.     

Ye Futian tidak menjawab tetapi, sebaliknya, melemparkan pertanyaan balik padanya, "Ngomong-ngomong, apakah kau pernah mendengar tentang seseorang bernama Hua Jieyu di akademi? Dia seusiamu."     

Dengan penampilan rubah, tidak mungkin bagi orang-orang di akademi untuk tidak mengenalnya.     

Saat menyebutkan nama itu, Tang Wan menatap Ye Futian dengan aneh. "Kau tidak berencana untuk mencoba apapun dengan kecantikan nomor satu Akademi Donghai, kan?     

"Kecantikan nomor satu Akademi Donghai?" Ye Futian tercengang. Hampir segera senyum lebar menyebar di wajahnya. Dia benar ada di situ!     

Selain itu, Hua Jieyu lebih terkenal daripada yang dia pikirkan. Dia benar-benar seekor rubah.     

"Bukankah dia baru saja masuk Akademi Donghai?" Ye Futian bertanya dengan rasa ingin tahu.     

"Ya, tapi penampilannya di Tes Masuk Musim Semi sangat luar biasa. Semua petinggi sekolah terkejut. Selain itu, kudengar dia berasal dari latar belakang yang mengesankan. Jadi, popularitasnya melejit begitu dia memasuki akademi. Dia adalah bahan pembicaraan hangat di seluruh kota, apalagi dengan kecantikannya, dia dengan mudah dinobatkan sebagai kecantikan nomor satu di akademi. Apakah kau suka padanya? Kurasa kau harus menyerah."     

Ye Futian memandang Tang Wan. Sepertinya dia tidak tahu tentang latar belakang Hua Jieyu. Jika dia tahu, maka dia akan bisa menebak bahwa Ye Futian dan Hua Jieyu saling kenal.     

"Kenapa aku harus menyerah?" Ye Futian bertanya.     

"Hua Jieyu memiliki banyak orang yang bersedia melamarnya, tak terhitung jumlahnya di akademi, tapi bahkan orang-orang paling populer semua telah ditolak. Jadi, aku tidak berpikir kau punya kesempatan." Tang Wan memberinya senyum ringan.     

"Aku mengerti," senyum Ye Futian menjadi lebih besar. "Apakah kau tahu mengapa dia menolak semuanya?"     

"Mungkin karena dia terlalu sombong," kata Tang Wan.     

"Itu karena dia sudah memiliki seseorang yang dia sukai," balas Ye Futian.     

"Siapa?" Tang Wan penasaran.     

"Aku," jawab Ye Futian, tersenyum pada Tang Wan.     

Tang Wan menyeringai. "Guru berkata kau pintar dengan kata-kata, ternyata itu bohong."     

Ye Futian terdiam dengan komentar Tang Wan. Kemudian, dia membayangkan Tang Lan berkata seperti itu, entah kenapa dia merasa sedikit kesal.     

Setelah mengantar mereka bertiga, elang angin hitam terbang lagi.     

Akademi Donghai sangat megah. Pintu utama yang terbuka memungkinkan akses untuk semua orang. Di seluruh Prefektur Laut Timur, tidak ada yang berani menimbulkan masalah di Akademi Donghai, sehingga akademi tidak pernah khawatir tentang mencegah para penganggu.     

Siswa datang dan pergi. Yang termuda berusia sekitar tiga belas atau empat belas tahun, dan yang tertua belum berusia lebih dari dua puluh tahun. Semua orang tampak ceria; kampusnya begitu ramai.     

"Ada begitu banyak gadis cantik di sini," kata Ye Futian ketika mereka masuk. Mendengar komentar pertamanya tentang Akademi Donghai, Tang Wan dapat merasakan banyak mata memandang mereka. Itu memalukan.     

Ketika orang-orang berjalan melewati mereka, mereka hanya bisa menatap. Ye Futian tampan, Tang Wan cantik, dan Yu Sheng terlihat kuat dan mengintimidasi. Secara alami, ketiganya menarik banyak perhatian.     

Pada saat yang sama, sepasang mata mendarat pada Ye Futian dan teman-temannya. Sudut-sudut mulutnya terangkat menjadi senyuman.     

"Itu dia," kata seorang wanita muda berusia sekitar enam belas tahun.     

"Mu Yunni, apakah dia seseorang yang kau kenal?" tanya teman sekelasnya.     

Ye Futian menuju ke arah mereka. Matanya melihat sekeliling dengan cepat dan melihat Mu Yunni di antara sekelompok orang. Sulit untuk mengatakan apakah mereka tersenyum padanya atau tidak.     

"Ada yang bisa kubantu?" tanya Ye Futian. Kedua bersaudara itu menghampirinya.     

Ketika Mu Yunni melihat betapa percaya diri Ye Futian, dia diingatkan tentang betapa menyedihkan Ye Futian terlihat sehari sebelumnya. Dia mencibir padanya, "Akhirnya menemukan orang lain untuk menampungmu?"     

"Apa urusannya denganmu?" Ye Futia bertanya sambil tersenyum.     

"Tidak ada, aku hanya bertanya," dia tertawa. Kemudian kelompok itu melewati Ye Futian dan melanjutkan perjalanan. Tepat setelah berjalan melewati Ye Futian, Mu Yunni mengatakan kepada orang di sebelahnya, "Orang itu adalah murid Iblis Guqin. tetapi Iblis Guqin sekarang cacat. Dia bahkan punya keberanian untuk datang ke rumahku dan memohon ayahku untuk mengambil bocah itu sebagai muridnya. Dia pikir ini semacam lelucon? "     

Ye Futian mendengar kata-kata itu dan berhenti. Dia berbalik ke Tang Wan dan bertanya. "Apa yang terjadi jika aku menghajar seseorang di Akademi Donghai?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.