Legenda Futian

Perguruan Tinggi Cangye



Perguruan Tinggi Cangye

0Satu bulan kemudian di kota kekaisaran dari Kerajaan Cangye, Kota Cangye.     

Kota Cangye tidak memiliki tembok kota. Kota ini terpusat di sekitar istana kekaisaran dan menyebar luas ke segala arah. Dengan demikian, kota ini sangatlah luas. Saat ini, di daerah pinggiran kota, banyak monster raksasa terbang tinggi di atas langit. Terdapat pula kultivator-kultivator hebat sedang mengendarai pedangnya, dan beberapa dari mereka bahkan memiliki sayap di punggungnya.     

Langit di atas Kota Cangye memiliki pemandangan yang luar biasa. Banyak kultivator dari berbagai kota di Kerajaan Cangye telah berkumpul di kota ini.     

Diantara para monster di atas langit, terlihat iblis harimau bersayap sedang menarik kereta. Beberapa orang sedang berdiri di atas punggung harimau putih tersebut. Dua orang yang berada di depan berusia sekitar 17 tahun. Satu orang terlihat sangat tampan dan satu orang lagi sangat cantik.     

Dua anak muda ini adalah Ye Futian dan Hua Jieyu yang sudah bepergian sangat jauh. Di belakang mereka adalah Yu Sheng dan Yi Qingxuan. Di dalam kereta, yang sedang duduk adalah Hua Fengliu, Nandou Wenyin, Tang Lan, dan Tang Wan. Murid tertua Tang Lan, Nie Bing, memiliki rumahnya sendiri. Hari itu di Kota Donghai, dia meninggalkan Taman Guqin.     

Setelah semua yang terjadi di Kota Donghai, Ye Futian bukan lagi seorang pemuda riang yang tidak peduli dengan masa depan seperti dulu. Setelah hari dimana cahaya sang kaisar menimpa dirinya, aura miliknya mengalami sedikit perubahan. Berbeda dari sebelumnya, Ye Futian kini menjadi semakin tampan dan karismatik.     

"Kita akhirnya sampai," Ye Futian bergumam. Kota kekaisaran dari Kerajaan Cangye sangat besar jika dibandingkan dengan Kota Donghai. Kota kuno ini kaya akan sejarah dan memiliki arsitektur yang megah. Dari bangunan luar, siapa-pun tidak akan bisa menebak bahwa gedung itu sudah berdiri selama beberapa abad. Mereka terkesan kuno tapi bermartabat, sehingga membuat suasana seluruh kota itu menjadi begitu terhormat.     

"Ya." Hua Jieyu mengangguk setuju.     

"Pada waktu itu, ketika Guru, Yu Sheng, dan aku pertama kali tiba di Kota Donghai, di atas Elang Angin Hitam, aku berkeinginan untuk menguasai kota itu. Tapi sebagai balasannya, kota itu memberiku kenangan yang tidak akan pernah aku lupakan," Ye Futian tersenyum kecil dan berbicara dengan gaya seolah mengejek diri sendiri ketika ia mengamati kota kekaisaran di depannya.     

Dalam perjalanan menuju Kota Cangye, luka Hua Jieyu telah pulih tetapi luka di hati mereka tidak akan pernah pulih dari peristiwa yang terjadi di Kota Donghai; terutama bagi Ye Futian. Perintah kaisar dari Kaisar Luo, dikejar oleh Menteri Hua dan Sekolah Emperor Star, keputusan klan Nandou, dan Grandmaster. Semua itu terukir jelas di ingatannya, tidak bisa dilupakan bahkan jika ia mencobanya.     

Mendengar perkataan Ye Futian, Hua Jieyu mengulurkan tangannya dan memegang tangan Ye Futian dengan erat. Kedua matanya tetap memandang ke depan dan dipenuhi dengan keyakinan. Dia juga tidak akan melupakan apa yang telah terjadi di Kota Donghai. Mereka masih hidup hingga hari ini karena pengorbanan Grandmaster.     

Ye Futian dapat merasakan kehangatan dari tangan Hua Jieyu dan mempererat genggamannya. Dia sebenarnya telah berencana pergi ke kota kekaisaran dari Negeri Nandou tapi sekarang, mereka telah tiba di kota kekaisaran dari Kerajaan Cangye. Ye Futian tidak akan membiarkan sejarah terulang kembali disini. Pedang tajam yang digunakan Hua Jieyu untuk menusuk dirinya sendiri, pengorbanan tanpa pamrih Grandmaster, masih membuatnya sakit hingga hari ini.     

Tang Wan keluar dari dalam kereta dan memandang ke arah kota yang megah di bawahnya. Langit masih terlihat ramai. Dia bertanya, "Futian, kemana kau berencana pergi?"     

"Perguruan Tinggi Cangye," Ye Futian berkata tanpa ada rasa ragu. Sudah jelas bahwa ia telah menyusun rencana di benaknya.     

Perguruan Tinggi Cangye mirip dengan akademi di Negeri Nandou. Status yang dimilikinya juga setara dengan Akademi Nandou yang terletak di kota kekaisaran dari Negeri Nandou. Perguruan Tinggi tersebut didukung oleh keluarga kerajaan. Banyak kultivator jenius belajar di sekolah ini. Bahkan murid yang berasal dari keluarga kerajaan berkultivasi di perguruan tinggi tersebut. Tetapi, Ye Futian tidak pergi kesana untuk belajar, melainkan untuk mengikuti acara besar yang akan diadakan di kota kekaisaran. Perjamuan Fenghua.     

Perjamuan Fenghua merupakan perjamuan kekaisaran. Kaisar dari Kerajaan Cangye akan datang secara langsung untuk menguji kemampuan dari para kultivator generasi muda. Jika bukan karena perintah kaisar dari Kaisar Luo, Ye Futian seharusnya sedang mempersiapkan diri untuk menghadiri Perjamuan Tingfeng di kota kekaisaran di Negeri Nandou. Tetapi hidup memang sulit ditebak, Dia kini berada di negara saingan dari Negeri Nandou, yaitu Kerajaan Cangye, bersiap-siap untuk menghadiri Perjamuan Fenghua.     

Perguruan Tinggi Cangye merupakan tempat pendaftaran untuk menghadiri Perjamuan Fenghua. Banyak orang di langit saat ini terlihat bersama kultivator muda. Mereka hampir pasti memiliki tujuan yang sama dengan Ye Futian.     

Ketika mendengar bahwa Ye Futian akan menuju ke Perguruan Tinggi Cangye, Tang Lan memahami niat yang dimiliki Ye Futian. Dia berkata, "Apa kalian berencana untuk berpartisipasi? Perjamuan Fenghua menerapkan pembatasan usia. Peserta harus berusia dibawah 20 tahun. Ini berarti beberapa kultivator muda yang jenius di tingkat Dharma Plane akan muncul."     

Dengan melakukan perjalanan jauh dari Kota Donghai menuju kota kekaisaran dari Kerajaan Cangye, sudah jelas bahwa kelompok ini mengetahui sesuatu.     

"Aku tahu," jawab Ye Futian. Dia melanjutkan, "Mereka yang terpilih oleh kaisar di perjamuan akan ditempatkan di Tingkat Fenghua. Sepuluh besar nama yang terpilih akan diberikan penghargaan dan tiga besar dapat mengajukan satu permintaan pada kaisar. Selama permintaan tersebut masuk akal, beliau akan mengabulkannya.     

"Permintaan apa yang akan kau ajukan?" tanya Tang Lan.     

Ye Futian berbalik untuk melihat ke arah Hua Fengliu yang berada di dalam kereta dan berkata, "Aku akan memintanya untuk mengembalikan kekuatan Guru."     

Tatapan mata Tang Lan terlihat kaget. Jika Ye Futian mampu untuk mengajukan permintaan ini. Dengan kemampuan kaisar Cangye, beliau pasti akan menemukan cara untuk melakukannya.     

"Meskipun daftar nama tersebut ditentukan murni berdasarkan kesenangan kaisar, dan tidak ada hubungannya dengan seberapa kuat dan hebatnya dirimu, kau tidak akan bisa tampil menonjol di kerumunan orang jika kau tidak memiliki kemampuan yang luar biasa. Sangat sulit untuk masuk dalam tiga besar kecuali kau bersiap untuk menampilkan seluruh bakatmu," ujar Tang Lan.     

"Aku harus masuk ke tiga besar," Ye Futian berkata dengan tatapan penuh keyakinan di matanya. Kaisar dari Negeri Nandou ingin membunhunya tanpa alasan, tapi sekarang di Kerajaan Cangye, bahkan jika ia menampilkan bakatnya, kaisar Cangye hanya akan memujinya. Selain itu, Perjamuan Fenghua merupakan tempat untuk menguji kemampuan kultivator muda. Tetua Qin telah meninggal dunia dan Hua Fengliu belum sepenuhnya pulih. Ini merupakan kesempatan yang tidak boleh ia sia-siakan.     

"Oke," Tang Lan mengangguk. Ye Futian terlihat cukup yakin untuk berhasil menembus posisi tiga besar.     

"Aku juga akan ikut serta denganmu," ujar Hua Jieyu dengan lembut.     

"Rubah, kau terlalu cantik. Bukankah menggunakan kecantikan sudah terlalu berlebihan?" Ye Futian mengamati kecantikan Hua Jieyu. Di usia 17 tahun, kecantikannya sungguh mempesona.     

"Enyahlah." Hua Jieyu melotot ke arahnya. Pembicaraan tampak sangat serius sebelumnya, tetapi Ye Futian merubahnya menjadi lelucon dalam waktu sepersekian detik.     

Tetapi, di lubuk hatinya, dia merasa lega. Selama perjalanan ini, Ye Futian terlihat sangat serius, tidak seperti pemuda riang yang suka bercanda biasanya. Terlihat jelas bahwa ia sangat terpengaruh oleh peristiwa di Kota Donghai. Dia ingin Ye Futian kembali ke dirinya yang sebenarnya. Meskipun ia terkadang bertingkah tak tahu malu, dia menyukainya.     

"Aku juga ingin ikut serta," sambil berdiri di belakang kelompok, Yu Sheng akhirnya berbicara.     

"Tentu saja," ujar Ye Futian.     

Iblis Harimau Putih melanjutkan perjalanannya. Ye Futian tidak mendarat untuk menanyakan arah. Dia hanya mengikuti kelompok yang ada di langit. Arah dari kebanyakan orang yang sedang berpergian di langit pasti menuju ke arah dari Perguruan Tinggi Cangye berada. Tidak perlu dipertanyakan lagi.     

Perguruan Tinggi Cangye berada di tengah kota, di dekat istana kaisar. Dapat dikatakan tempat ini seperti sekolah bangsawan. Bahkan para pangeran dan puteri berkultivasi disini. Untuk bisa bergabung di sekolah ini, murid-murid harus memiliki bakat yang luar biasa. Bahkan jika kau seorang bangsawan, kau tidak diperbolehkan untuk bergabung di Perguruan Tinggi Cangye. Sekolah ini didukung oleh keluarga kerajaan dan tidak peduli dengan apa yang dipikirkan orang lain.     

Di langit luar dari Perguruan Tinggi Cangye, para monster, kultivator yang mengendarai pedangnya, dan mereka yang terbang dengan bantuan sayapnya tengah berkumpul bersama. Terdapat banyak sekali orang. Perjamuan Fenghua dimulai tiga hari lagi tetapi orang-orang tetap datang untuk mendaftar di Perguruan Tinggi Cangye lebih awal.     

Akhirnya, Ye Futian dan kelompoknya juga tiba disini. Pemandangan ini seperti yang ia bayangkan. Berbagai macam kultivator berada disini. Dia tidak pernah melihat begitu banyak monster di langit, mereka terlihat mengerikan. Disini bahkan terdapat monster di tingkat Arcana Plane. Ye Futian ingin menunggu hingga ia memiliki tingkat kultivasi yang lebih tinggi dan mampu menggunakan kemampuannya sebagai seorang beastmaster untuk mengontrol beberapa monster yang kuat.     

Para monster dan kultivator akhirnya mendarat ketika mereka sampai di Perguruan Tinggi Cangye. Tidak ada yang berani masuk ke area sekolah lewat udara.     

Ye Futian dan yang lainnya juga mendarat. Dia menyadari Hua Jieyu mengenakan kain sutera tipis untuk menutupi wajahnya, menyembunyikan kecantikannya.     

"Sepertinya kau tahu bagaimana mengganggunya penampilanmu sekarang," Ye Futian tertawa.     

Hua Jieyu mengabaikannya.     

Ye Futian berbalik untuk melihat ke arah Yi Qingxuan dan Tang Wan. "Qingxuan, Wan, apa kalian juga ingin ikut ke Perjamuan Fenghua?"     

"Tidak," Yi Qingxuan menggelengkan kepalanya.     

"Aku juga tidak." Tang Wan tersenyum.     

Keduanya tahu bahwa mereka masih banyak kekurangan dan tidak ada gunanya menghadiri perjamuan tersebut.     

Ye Futian mengangguk dan berkata, "Kalau begitu kalian pergi saja dulu untuk mencari tempat kita menginap di dekat sini. Aku akan memanggil Elang Angin Hitam untuk pergi bersama kalian."     

"Baiklah. Berhati-hatilah, Futian," Nandou Wenyin memberi perintah.     

"Saya akan baik-baik saja, Tuan Putri." Ye Futian tersenyum. Setelah itu, dia, Hua Jieyu dan Yu Sheng berjalan menuju Perguruan Tinggi Cangye. Begitu mereka menginjakkan kaki disana, mereka melihat banyak orang menuju ke arah yang sama. Dari arah tersebut, terlihat barisan Tetua sedang duduk mencatat dokumen. Banyak orang berbaris di depan ketiganya untuk mendaftar perjamuan. Mereka mendekat ke barisan di depan meja dimana Tetua itu sedang duduk dan tak lama kemudian, giliran mereka tiba. Mereka berjalan ke arah meja kosong.     

Tetua itu duduk di atas kursi. Dia masih menulis. Kemudian, ia mengangkat kepala dan berkata, "Nama, usia, tingkat kultivasi, dan kelas jabatan."     

"Ye Futian, 17, Glory Plane Bintang Tujuh, Penyihir Musik," ujar Ye Futian. Di hari pertarungan sebelumnya, dia naik tingkat ke Plane baru.     

"Hua Jieyu, 17, Glory Plane Bintang Tujuh, Penyihir Spiritual," ujar Hua Jieyu.     

"Yu Sheng, 17, Glory Plane Bintang Tujuh, kultivator bela diri."     

Ketiganya kini berada di tingkat Plane yang sama.     

Tetua itu melihat ke arah ketiganya. Dia cukup takjub bahwa usia dan tingkat kultivasi mereka semua sama. Dia lalu memberikan masing-masing sebuah penanda buku dari kayu yang berisi informasi tentang identitas mereka.     

Dari samping, datang seorang gadis. Dia tersenyum dan berkata, "Ikutlah denganku." Gadis itu mengenakan seragam sekolah. Sebelum Perjamuan Fenghua, murid dari Perguruan Tinggi Cangye yang bertugas untuk mengurus semuanya.     

"Terima kasih," ujar Ye Futian. Ketiganya mengikuti gadis itu. Dia terlihat berusia sekitar 18 tahun dan sangat cantik.     

"Namaku Cen Xia," ujar gadis tersebut. Dia melirik ke arah Ye Futian beberapa kali. Dia telah melihat banyak laki-laki tampan di Perguruan Tinggi tetapi dia jarang menemukan seseorang seperti Ye Futian.     

Indera keenam wanita memang sangat akurat. Di sebelah Ye Futian, Hua Jieyu menggenggam tangan Ye Futian. Cen Xia melirik dan tersenyum pada Hua Jieyu. Gadis ini menarik, pikir Cen Xia.     

Meskipun Ye Futian terlihat menarik, sebagai murid dari Perguruan Tinggi Cangye dia tidak akan tergila-gila padanya. Selain itu, sebagai seorang Penyihir Musik tingkat Glory Plane Bintang Tujuh, Ye Futian tidak bisa dibandingkan dengan Bai Qiu dari klan Qin yang juga bergabung dengan Perguruan Tinggi Cangye beberapa saat yang lalu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.