Legenda Futian

Kisah Sampingan (1)



Kisah Sampingan (1)

0Wilayah Ilahi dari Dunia Taichu saat ini terlihat sangat ramai. Ada banyak kultivator yang berada di sini. Kultivator-kultivator terkemuka dari berbagai dunia, yang menguasai teknik yang berbeda-beda, telah berkumpul di wilayah ini. Hal tersebut dikarenakan mereka bisa mendapatkan teknik-teknik kultivasi dan harta karun dari seluruh penjuru dunia di sini.      

Namun tentu saja, ada banyak pula perselisihan yang terjadi di sini.      

Banyak sosok terkemuka yang datang mengunjungi Wilayah Ilahi dari Dunia Taichu. Masing-masing dari mereka adalah penguasa di dunianya masing-masing. Namun, mereka harus tetap menjaga sikap ketika mereka datang kemari untuk berkultivasi.      

Saat ini, sekelompok anak muda sedang menikmati teh di dalam sebuah bar.      

Bar ini memiliki 33 lantai dan terlihat sangat mewah. Sekelompok anak muda berada di lantai tertinggi, dimana mereka dapat menikmati pemandangan dari wilayah yang ramai tersebut.      

"Seperti yang diharapkan, Wilayah Ilahi dari Dunia Taichu sangat luar biasa. Tempat ini jauh lebih makmur daripada kota mana pun di dunia kita." Ada seorang gadis yang mengenakan jubah berwarna hijau di antara anggota kelompok tersebut. Dia berusia sekitar 18 tahun. Kedua matanya berkilau seperti pantulan permukaan air, dan dia memiliki wajah yang bisa menggerakkan seribu kapal sekaligus. Tidak ada seorang pun yang berani bersikap buruk kepadanya.      

"Dunia Taichu adalah salah satu dunia yang berada di bawah kekuasaan Istana Dewa. Paman mengatakan bahwa saat ini, di antara semua alam semesta yang telah ditemukan, alam semesta yang dipimpin oleh Istana Dewa adalah yang paling kuat. Dunia Taichu adalah salah satu dari dunia utama dan dapat menempati lima dunia teratas. Wilayah Ilahi adalah titik pusat dari Dunia Taichu, jadi tempat ini jelas sangat makmur." Di sebelah wanita itu, duduk seorang pemuda yang mengenakan jubah putih dengan membawa pedang di punggungnya. Dia berbicara dengan lembut dan sangat berkharisma.      

"Nona, apakah kau sudah puas bersenang-senang? Bukankah kita harus segera pulang?" ujar seorang pemuda bertubuh kekar yang duduk di seberang gadis tersebut. Kulitnya memancarkan cahaya perunggu, dan tubuhnya menunjukkan otot-otot yang penuh dengan kekuatan di dalamnya. Kedua matanya juga penuh dengan energi. Namun, ketika menghadapi gadis ini, dia memohon padanya dengan cara yang menyedihkan.      

"Bukankah menyenangkan bisa melihat pemandangan di dunia lain? Kenapa kita harus kembali?" ujar gadis itu sambil tersenyum tipis.      

"Saudara Shou, sudah berapa kali kau mencoba membujuk Yin Kecil untuk pulang?" pemuda berjubah putih yang membawa pedang di punggungnya itu berkata sambil tersenyum.      

"Kau ini… Apakah kau tidak menyadari seberapa besar perhatian yang dia dapatkan dari penampilannya?" pemuda kekar itu menggerutu.      

"Yu Shou, apakah kau kurang percaya diri?" ujar gadis lain berjubah putih yang duduk di samping Yin Kecil. Dia juga sangat cantik, dimana dia memiliki temperamen bawaan yang luar biasa. Dia terlihat anggun dan bermartabat.      

"Kakak Jun, bukannya aku tidak percaya diri. Hanya saja tatapan mata orang-orang itu terlalu menjijikkan. Yin Kecil juga tidak mengizinkanku untuk mengambil tindakan apa pun terhadap mereka," keluh Yu Shou dengan nada kesal. Dia pun mengalihkan pandangannya ke sekeliling mereka. Sesuai dugaan, dia melihat banyak orang mengamati mereka, terutama pada Yin Kecil dan Kakak Jun.      

"Apa yang kalian lihat?" teriak Yu Shou sambil berdiri dari tempatnya. Teriakannya itu terdengar seperti suara gemuruh petir, sehingga membuat gelas anggur di atas meja orang-orang yang menyaksikan mereka bergetar. Kerumunan itu langsung mengalihkan pandangan mereka ketika mereka menyadari bahwa pemuda ini tidak bisa dianggap enteng.      

Ada banyak kultivator kuat yang bersembunyi di Wilayah Ilahi dari Dunia Taichu. Sudah tidak perlu diragukan lagi bahwa ada kultivator kuat yang tak terhitung jumlahnya di sini. Mereka yang berani bertindak lancang kemungkinan besar memiliki asal-usul yang luar biasa.      

"Penakut," ujar Kakak Jun sambil tersenyum tipis. Pada kenyataannya, dia baru berusia dua puluhan. Namun, dia adalah yang tertua di antara mereka, jadi dia yang menjadi pemimpin ketika mereka berada jauh dari rumah. Ketika Yin Kecil berada di sekitarnya, Yu Shou selamanya hanya akan menjadi penakut. Mereka tidak akan membiarkan pemuda itu bertindak sesuka hatinya. Jika tidak, melihat bagaimana temperamennya, mereka tidak akan pernah bisa menikmati kedamaian.      

"Duduklah," tegur Ye Zhiyin sambil menatap Yu Shou. Yu Shou langsung memandangnya dengan kesal dan menjawab, "Baiklah." Ketika dia mengatakan hal ini, dia kembali duduk di kursinya. Jika para kultivator dari Dunia Iblis melihat tuan muda mereka bertindak sedemikian rupa, mereka pasti akan terkejut.      

Gu Xijun memberitahu Yu Shou, "Yu Shou, Dunia Taichu adalah salah satu dunia utama yang dikuasai oleh Istana Dewa. Ada banyak kultivator yang menguasai teknik yang berbeda-beda di sini. Ini masih tempat yang layak untuk dijelajahi. Tahan keinginanmu untuk pulang."      

"Baik, Kakak Jun," Yu Shou menjawab Gu Xijun dengan nada penuh hormat. Mereka semua tumbuh bersama-sama. Gu Xijun sedikit lebih tua, jadi dia berperan sebagai kakak perempuan dalam kelompok ini.      

Kelompok mereka kembali duduk di sana dengan tenang. Sementara itu, orang-orang di dalam bar tersebut mengobrol satu sama lain. Kelompok mereka mendengar banyak orang membicarakan topik yang sama.      

"Daftar Putra Kebanggaaan dari Dunia Para Dewa?" Ye Zhiyin berseru dengan penuh rasa ingin tahu.      

Ye Zhifan menjelaskan, "Berdasarkan apa yang mereka katakan, hanya kultivator di bawah 30 tahun yang memenuhi syarat untuk masuk ke dalam Daftar Putra Kebanggaan tersebut. Istana Dewa memegang kendali atas berbagai macam alam semesta, dan semuanya saling berhubungan. Hanya ada 81 nama di dalam Daftar Putra Kebanggaan itu, dimana anggota baru akan menggantikan anggota lama. Mereka yang namanya berada dalam Daftar Putra Kebanggaan itu semuanya adalah Putra Kebanggaan dari dunia masing-masing. Mereka bahkan dapat dianggap sebagai sosok-sosok terbaik dari generasi saat ini." Ye Zhifan lahir beberapa hari setelah Ye Zhiyin. Keduanya memiliki nama yang mirip.      

"Kemampuan mereka yang namanya tertera dalam Daftar Putra Kebanggaan seharusnya berada di Renhuang Plane. Dengan demikian, mereka memang bisa dianggap sebagai sosok yang tak tertandingi," Gu Xijun menambahkan sambil menganggukkan kepalanya. Orang awam tidak akan bisa mencapai tingkat Plane setinggi itu di usia yang begitu muda.      

Oleh karena itu, hampir semua orang yang namanya tertera dalam Daftar Putra Kebanggaan itu memiliki asal-usul yang luar biasa. Banyak dari mereka adalah keturunan dari berbagai macam dewa di Istana Dewa.      

"Mereka semua hanya sekedar pamer," ujar Yu Shou dengan nada meremehkan.      

Ye Zhiyin menatapnya dan bertanya, "Dari mana kau belajar kata-kata seperti itu?"      

"Aku mempelajarinya saat mengelilingi dunia bersamamu," jawab Yu Shou.      

"Gu Feiyang masuk ke dalam Daftar Putra Kebanggaan dengan mengandalkan kekuatannya, dimana dia mampu menekan Mo Wuyou. Namanya dimasukkan ke dalam Daftar Putra Kebanggaan oleh Istana Tianji. Istana Tianji sendiri meramalkan bahwa Gu Feiyang akan memiliki kesempatan untuk mencapai posisi tiga besar di masa depan," ujar seseorang yang sedang berdiskusi di bagian samping.      

"Siapa sebenarnya Gu Feiyang ini?" seseorang bertanya dengan penuh rasa ingin tahu.      

Sosok lainnya menjelaskan, "Dia adalah keturunan dari Kaisar Gu. Rumor mengatakan bahwa dia mulai berkultivasi ketika dia berusia tiga tahun. Dia berhasil membuktikan Jalur Agung miliknya ketika dia berusia sepuluh tahun dan mulai menantang para kultivator dari seluruh dunia pada usia 15 tahun. Dia bahkan belum memiliki rekor kekalahan. Dia ingin meniru pendahulunya, Kaisar Gu, dan membuktikan Jalur Agung miliknya melalui pertempuran. Rumor mengatakan bahwa dia, sama seperti namanya, merupakan sosok yang mengintimidasi dan sombong. Dia tidak menganggap orang awam sebagai keberadaan yang setara dengannya."      

"Jika leluhurku adalah Kaisar Gu, yang merupakan salah satu anggota inti di Istana Dewa, aku akan bersikap lebih sombong daripada dia sekarang. Namun, hal itu kulakukan karena aku mendapat dukungan dari leluhurku," ujar seseorang sambil tersenyum.      

Tepat ketika orang itu berbicara, area di sekitarnya tiba-tiba menjadi sunyi. Banyak orang kini memandang ke arah yang sama. Sekelompok orang telah memasuki bar tersebut. Pemimpin dari kelompok itu adalah seseorang yang berusia dua puluhan. Dia mengenakan jubah panjang, dan rambut panjangnya yang berwarna hitam legam berkibar tertiup angin. Wajahnya yang tampan memancarkan aura menenangkan yang tak terlukiskan. Hanya dengan temperamennya saja, dia bisa dianggap sebagai salah satu sosok terkemuka.      

Ketika dia berjalan, sebuah area pembatas yang tak berbentuk tampaknya telah terwujud di sekelilingnya. Dia memandang sosok yang baru saja berbicara dan berkata, "Kau tahu apa yang harus dilakukan."      

Wajah dari sosok itu menjadi pucat. Dia sudah diberi isyarat oleh teman-temannya. Dia tahu bahwa orang ini adalah Gu Feiyang.      

Sosok yang berbicara sebelumnya itu pun langsung menampar wajahnya beberapa kali. Dia membungkuk hormat dan memohon, "Saya telah berbicara sembarangan. Saya mohon maaf sebesar-besarnya."      

Gu Feiyang memandangnya. Kemudian, dia mengambil tempat duduk di salah satu tempat. Suasana di dalam bar itu tiba-tiba menjadi sunyi senyap.      

Secara mengejutkan, Gu Feiyang mengangkat gelasnya, dan anggur di dalamnya tiba-tiba berubah menjadi sebilah pedang tajam yang menyayat leher sosok tersebut. Kultivator itu pun terbunuh dengan satu serangan dan tubuhnya jatuh ke atas lantai.      

Keheningan di dalam bar itu menjadi semakin mengerikan. Tidak ada yang berani berbicara sepatah kata pun. Kerumunan kultivator yang berada di sana bahkan menahan napas masing-masing.      

Ye Zhiyin mengerutkan keningnya, terlihat tidak senang. Pria ini terlalu kejam. Dia membantai seseorang hanya karena sebuah perselisihan kecil.      

Yu Shou juga sosok yang gegabah dalam bertindak. Namun, dia tidak akan pernah melukai siapa pun kecuali lawannya adalah orang yang kejam.      

"Kau, kemarilah dan tuangkan segelas anggur untukku," Gu Feiyang tiba-tiba memberi perintah pada Ye Zhiyin dengan nada dingin, seolah-olah dia bisa merasakan ketidaksenangan dalam hati Ye Zhiyin.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.