Legenda Futian

Satu Serangan Tombak



Satu Serangan Tombak

0Di area yang luas, sinar cahaya suci yang tak terhitung jumlahnya mengalir turun. Berbagai macam dewa dari Istana Langit tampak berdiri di atas langit. Kultivator terkuat di dunia, Ji Wudao, berada di tengah-tengah mereka.      

Pemandangan yang tersaji di depan mata banyak orang itu memiliki pengaruh yang sangat besar. Ji Wudao adalah kultivator terkuat dan sosok paling berpengaruh di dunia ini, namun Jalur Kaisar miliknya telah diputus oleh satu jari.      

Ye Futian telah kembali!      

Dia sebelumnya telah mengalahkan Leluhur Manusia dan merupakan Kaisar Surgawi yang berubah menjadi Jalur Surgawi. Sekarang setelah dia kembali untuk bertarung, dia sudah menjadi sosok yang tak terkalahkan.      

Siapa yang mampu mengendalikan momen naik turunnya orang-orang yang berkuasa?      

Suasana di Istana Langit langsung menjadi sunyi. Para kultivator yang telah mengkhianati Ye Futian dan mengikuti Ji Wudao memiliki wajah pucat dan ekspresi yang sangat buruk. Siapa yang akan membayangkan bahwa Ye Futian masih bisa kembali dan juga menjadi lebih kuat dari sebelumnya? Ji Wudao menyatakan bahwa dia telah melahap Leluhur Manusia. Dengan satu perintah dari pikirannya, dia juga ingin melahap Jalur Surgawi kali ini.      

Ji Wudao di masa kini tidak takut akan apa pun, termasuk Leluhur Manusia yang terlahir kembali sekalipun.      

Namun, dia bahkan tidak bisa menahan Ye Futian yang menunjuk ke arahnya.      

Di Istana Langit, Ji Wudao tiba-tiba tertawa, namun suara tertawanya ini entah kenapa terdengar menyedihkan. Dia menatap Ye Futian di Kota Qingzhou di bagian bawah. Pria itu tampak berdiri di tanah bersalju. Dia hanya berdiri di sana dan memutuskan Jalur Kaisar Ji Wudao dengan begitu mudah. Penghinaan macam apa ini?      

"Selama zaman Enam Kaisar Agung berlangsung, meskipun bakatku tak tertandingi, aku masih berusaha menahan diri dan menunggu waktu yang tepat. Kemudian, ketika aku berhasil menjadi Kaisar Agung, aku ingin mengatur ulang Dunia Langit. Aku ingin membuat mimpi Sang Permaisuri menjadi kenyataan dan membalas dendam untuknya. Namun, kau masih hidup, sehingga dia pun memilihmu," ujar Ji Wudao, seolah-olah berbicara pada dirinya sendiri. Dia pun melanjutkan kata-katanya, "Selama pertempuran Jalur Surgawi, kau memilih untuk berubah menjadi Jalur Surgawi dan mengorbankan dirimu sendiri. Aku menghormatimu atas tindakan tersebut. Oleh karena itu, aku tidak membantai kultivator lainnya. Aku percaya bahwa masa depan akan menjadi eraku. Bahkan jika Leluhur Manusia dibangkitkan kembali, aku tetap tidak akan takut padanya. Bahkan jika berbagai macam dewa dan Penguasa Abadi turun ke dunia ini, aku tetap percaya bahwa aku bisa memberikan perlawanan dan menjadi penyelamat dunia ini."      

Dia menyimpulkan, "Namun, keberadaanku rupanya tidak pernah dibutuhkan oleh dunia."      

Nada bicara Ji Wudao penuh dengan penghinaan terhadap dirinya sendiri. Sang Permaisuri telah memilih Ye Futian daripada dirinya, dan dunia ini juga tidak membutuhkannya.      

"Karena dunia telah melahirkanmu, kenapa repot-repot melahirkanku ke dunia ini?" Ji Wudao berkata sambil tersenyum masam. "Kenapa?"      

Ji Wudao menyatakan, "Karena dunia tidak membutuhkanku, maka aku juga tidak akan membutuhkannya." Dia menatap langit dan menghela napas. Kemudian, dia menatap Ye Futian dan berkata, "Aku akan mati di atas medan pertempuran. Aku, Ji Wudao, tidak membutuhkan belas kasihanmu."      

Saat dia mengatakan hal ini, dia terbang ke bawah. Dia melesat melintasi ruang dan waktu untuk menyerang Ye Futian.      

Ye Futian mengangkat kepalanya dan menatap Ji Wudao. Dia tahu bahwa Ji Wudao telah memutuskan untuk menjemput kematiannya sendiri.      

"Baiklah kalau begitu." Ye Futian kembali mengarahkan jarinya menuju langit. Kali ini, kekuatannya menembus tubuh Ji Wudao. Dalam sekejap, tubuhnya berubah menjadi buram dan akhirnya menghilang.      

Banyak orang merasa emosional ketika mereka menyaksikan Ji Wudao dibunuh. Ji Wudao selama ini telah bekerja keras. Dari sosok yang bukan siapa-siapa, dia mampu menjadi sosok yang terkenal. Dia bahkan telah dua kali dinobatkan sebagai Kaisar Surgawi. Kisah hidupnya sangatlah legendaris. Namun, seperti yang dia sampaikan sebelumnya, dunia tidak membutuhkannya karena Ye Futian masih hidup.      

Jika Ye Futian tidak ada di dunia, mungkin Ji Wudao akan menjadi pahlawan dari generasi mereka.      

Sayangnya, tidak ada gunanya berandai-andai.      

Kultivator terkuat di dunia itu telah menikmati momen ketenarannya yang singkat dan sekarang lenyap untuk selamanya.      

"Kami berharap Kaisar Surgawi bersedia mengasihani kami," para kultivator dari Dunia Langit memohon saat mereka membungkuk hormat kepada Ye Futian. Black Almighty and White Almighty berlutut saat mereka memohon pengampunan. Dengan satu perintah dari dalam pikirannya, Ye Futian bisa melenyapkan mereka semua.      

Bahkan Ji Wudao telah tewas terbunuh. Kultivator yang tersisa jelas tidak memiliki peluang untuk melawan Ye Futian.      

"Kalian semua bersedia mengikuti perintah Ji Wudao. Setelah aku menghilang, dapat dimengerti jika kalian mematuhinya. Namun, Dunia Langit telah menyatakan perang terhadap berbagai macam dunia. Tangan kalian telah ternoda oleh darah para kultivator dari berbagai macam dunia. Orang-orang yang kalian bunuh itu dulunya adalah pengikutku." Ye Futian memandang para kultivator dari Dunia Langit dan mengumumkan keputusannya, dimana dia berkata, "Selain itu, banyak dari kalian berhasil membuktikan Jalur Agung masing-masing berkat bimbinganku. Oleh karena itu, aku akan memutus Jalur Kaisar kalian. Mulai sekarang, kalian akan menjadi orang awam."      

Setelah dia mengatakan hal ini, sinar-sinar cahaya melesat dari atas langit dan menimpa para kultivator dari Dunia Langit. Sebagai hukuman atas dosa-dosa mereka, mereka semua akan kehilangan Jalur Agung masing-masing.      

Wajah mereka kini menjadi pucat pasi.      

"Aku tidak menyesali keputusan yang kubuat," ujar Raja Pagoda, yang merupakan salah satu dari Empat Raja Surgawi, sambil menatap Ye Futian. "Di masa lalu, jika aku memilih untuk tidak berjanji setia kepada Ji Wudao, aku akan tetap dibunuh olehnya. Kenapa kami tidak mendapatkan kesempatan memilih untuk tetap hidup?"      

Ye Futian memandangnya dengan acuh tak acuh. Kemudian, dia memejamkan matanya dan memberi perintah dari dalam pikirannya. Satu per satu, banyak sosok bermunculan di Istana Langit. Dua sosok di antara mereka adalah Kaisar String dan Dewa Buku. Para kultivator dari Dunia Langit, yang telah dibunuh Ji Wudao, juga hadir di sana. Bahkan para kultivator, yang diberi tanda oleh Ye Futian kala itu, tetapi tewas terbunuh dalam pertempuran, juga hidup kembali.      

"Kaisar Surgawi," mereka juga menyapa Ye Futian sambil membungkuk hormat. Kegembiraan dan kekaguman yang mereka rasakan benar-benar tak terlukiskan. Kaisar String dan Dewa Buku tersenyum lebar ketika mereka berpikir, 'Tuan Muda akhirnya mencapai puncak kultivasi.'      

Ye Futian telah melampaui Leluhur Manusia dalam hal kemampuan. Dia mampu menghidupkan kembali siapa pun yang dia inginkan, tidak peduli meskipun targetnya adalah Kaisar Agung.      

"Tentu saja, kalian bebas memilih keberpihakan kalian, tetapi kalian juga harus siap menghadapi konsekuensi dari pilihan kalian masing-masing," ujar Ye Futian. Wajah Raja Pagoda dan yang lainnya menjadi pucat. Kini mereka menyesali pilihan yang mereka ambil.      

Para kultivator yang telah meninggal dunia benar-benar telah dihidupkan kembali.      

Ye Futian berkata, "Selama Pertempuran Jalur Surgawi berlangsung, aku memotivasi semua orang untuk bertempur habis-habisan, dengan tekad untuk menyelamatkan dunia dan membebaskan generasi mendatang dari bencana. Aku berjanji bahwa jika kita memenangkan pertempuran, kalian semua akan bertanggung jawab dalam menjaga ketertiban dunia. Sekarang, aku akan memenuhi janjiku dan memberi kalian semua Jalur Kaisar."      

Setelah dia mengatakan hal ini, cahaya suci mengalir dari atas langit dan mengelilingi para kultivator itu. Mereka dianugerahi Takdir Kaisar oleh Ye Futian.      

Ini... Kerumunan kultivator tampak terkejut ketika mereka menyaksikan pemandangan ini. Tanda-tanda keberuntungan memenuhi langit saat cahaya ilahi turun. Para kultivator bermandikan cahaya ilahi saat mereka menutup mata dan bermeditasi. Ye Futian telah menganugerahkan mereka dengan Jalur Kaisar.      

Para kultivator ini semuanya ikut berpartisipasi dalam perang. Sekarang, Ye Futian telah memenuhi janjinya dan menobatkan mereka sebagai para dewa.      

Di sisi lain, para kultivator yang memilih untuk meninggalkan Istana Langit bisa merasakan kepedihan di dalam hati masing-masing ketika mereka menyaksikan pemandangan ini. Mereka sangat menyesali keputusan mereka di masa lalu. Setelah mereka pergi meninggalkan Istana Langit, mereka mengalami sebuah bencana, dan banyak dari mereka bahkan tewas dalam prosesnya.      

Orang-orang itu tidak akan pernah memiliki kesempatan untuk bangkit kembali.      

Semua ini karena pilihan yang mereka buat.      

Ye Futian kini menatap ke arah Kota Reruntuhan. Sebuah aura yang mengerikan muncul di antara para penyusup dari Empyrean. Aura dari Penguasa Abadi Empyrean telah menyebar di sana.      

"Karena kau telah membuktikan Jalur Agung milikmu ke tahap ini, maka dunia ini sudah semestinya menjadi milikmu," suara itu bergema di seluruh tempat.      

"Apakah kau pikir kau bisa datang dan pergi sesuka hatimu?" ujar Ye Futian sambil memandang ke arah pihak lawan. Dengan satu perintah dari dalam pikirannya, cahaya suci yang tak terhitung jumlahnya melesat dari atas langit. Semua cahaya itu langsung menyelimuti Kota Reruntuhan dan menjebak para penyusup itu di dalamnya.      

Dia adalah Jalur Surgawi.      

"Bertahun-tahun yang lalu, aku telah memutuskan bahwa semua penyusup akan dibunuh tanpa ampun," ujar Ye Futian sambil memandang orang-orang itu. Ketika mereka merasakan kekuatan dewa milik Ye Futian, semua orang mengungkapkan ekspresi ketakutan di wajah masing-masing. Bahkan sosok-sosok di tingkat Raja Abadi bisa merasakan ancaman kematian yang membayangi mereka.      

Ye Futian saat ini adalah sosok yang tak terkalahkan. Dunia ini sudah menjadi miliknya sepenuhnya.      

"Matilah!" Ye Futian memberi perintah. Dalam sekejap, Bencana Agung turun dari Jalur Surgawi dan menghancurkan para penyusup itu.      

*Whoosh. Whoosh. Whoosh* Bencana Agung pun mendarat, dan banyak kultivator dihancurkan menjadi debu. Mereka tewas seketika tanpa ada kesempatan untuk membela diri. Bahkan para Raja Abadi hanya berhasil menahannya sebentar sebelum akhirnya tewas di tempat.      

"Lancang!" Penguasa Abadi Empyrean berseru.      

Suaranya bergema di antara langit dan bumi. Dia menatap tajam ke arah Ye Futian.      

Ye Futian telah membunuh semua penyusup dalam waktu singkat, yang merupakan bawahan dari Penguasa Abadi.      

"Kau menyebutku lancang?" Ye Futian memberi perintah dari dalam pikirannya, dan dalam sekejap, area dimana pihak lawan berada hancur berkeping-keping. Wajah raksasa itu pun hancur. Kemudian, pada saat berikutnya, sosok Ye Futian muncul di Kota Reruntuhan. Melihat hal ini, ekspresi Penguasa Abadi berubah menjadi buruk. Dia tidak menyangka akan bertemu lawan yang begitu kuat dalam penyerangan kali ini.      

Bahaya terbesar terkait menyerang dunia lain adalah fakta bahwa penduduk pribumi memiliki kendali mutlak atas dunia mereka. Hukum di suatu dunia mengikuti peraturan yang ditetapkan oleh penduduk pribumi. Oleh karena itu, Penguasa Abadi telah mengirim beberapa kultivator kemari untuk mengintai dunia ini terlebih dahulu.      

Namun secara mengejutkan, dia bertemu dengan Ye Futian.      

"Kita akan bertemu lagi," ujar Penguasa Abadi Empyrean dengan nada dingin. Di tengah-tengah area yang porak-poranda itu, satu jiwa spiritual tampak melarikan diri, mengikuti arah altar yang juga pergi meninggalkan tempat ini, kembali ke alam semestanya sendiri.      

Ye Futian berdiri di atas sana dan memandang ke arah alam semesta itu. Dia kembali memberi perintah dari dalam pikirannya, dan dalam sekejap, sosoknya melintasi area yang luas dan menargetkan lokasi tertentu.      

"Hah?" jawab Penguasa Abadi saat dia membuka matanya di sebuah istana di Empyrean. Dia memandang ke arah dunia tempat Ye Futian berada. Keberadaannya ternyata diincar oleh pria tersebut.      

Di Kota Reruntuhan, Ye Futian telah mengumpulkan Kekuatan Ilahi Dunia. Sebuah tombak juga telah muncul di tangannya. Kemudian, dia melemparkan tombak itu ke dalam jalur spasial yang menghubungkan Kota Reruntuhan dan alam semesta tersebut. Jalur spasial ini digunakan oleh pihak lawan ketika mereka mendarat di Kota Reruntuhan.      

Tempat yang ada di ujung lain dari Jalur Spasial itu adalah Empyrean. Tidak lama kemudian, sebuah suara yang mengejutkan bisa terdengar di sana. Alam semesta bergetar hebat untuk beberapa saat. Kemudian, ruang dan waktu hancur ketika alam semesta itu runtuh. Sebuah lubang hitam telah terbentuk dan melahap segalanya.      

"Ruang dan waktu, musnahkan," Ye Futian memberi perintah.      

Pada saat itu juga, Empyrean bergetar hebat.      

Ye Futian menarik kembali pandangannya, dan segala sesuatu di Kota Reruntuhan kembali normal. Jalur spasial itu telah ditutup, dan sosok Ye Futian kembali ke Akademi Qingzhou.      

Namun, banyak orang belum pulih dari keterkejutan mereka untuk waktu yang lama setelah mereka menyaksikan tombak yang menembus ruang dan waktu itu.      

Apakah ini kekuatan dari tingkat kultivasi tertinggi?      

Bahkan Penguasa Abadi Empyrean mampu dikalahkan dengan satu serangan tombak!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.