Legenda Futian

Kisah Sampingan (2)



Kisah Sampingan (2)

0Semua mata kini tertuju pada Ye Zhiyin di dalam bar yang sunyi tersebut. Ketika melihat tubuh dan temperamennya yang menakjubkan itu untuk pertama kali, siapa pun akan tahu bahwa dia bukanlah orang biasa.      

Meski begitu, bagaimana mungkin dia bisa menghadapi Gu Feiyang?      

Di dalam dunia yang dikuasai oleh Istana Dewa, hanya ada segelintir orang yang bisa dibandingkan dengan Gu Feiyang. Namanya tertera dalam Daftar Putra Kebanggan berkat bakatnya yang istimewa dan tak terkalahkan. Istana Tianji bahkan menempatkannya di posisi tiga besar dalam Daftar Putra Kebanggaan. Selain itu, dia juga merupakan keturunan dari seorang Kaisar Kuno.      

Namun meski demikian, Ye Zhiyin tidak memedulikan semua itu dan hanya mengerutkan keningnya. Gu Feiyang terlalu sombong. Dia tidak ragu-ragu membunuh seseorang dengan sesuka hatinya dan bahkan berani menyuruhnya menuangkan segelas anggur untuknya.      

Meskipun Ye Zhiyin tetap terlihat tenang, namun orang-orang di sekitarnya telah tersulut amarah. Ekspresi Gu Xijun berubah menjadi muram, sementara Ye Zhifan sudah membentuk aura pedang di sekelilingnya.      

Siapa sebenarnya identitas dari Ye Zhiyin?      

Dia tidak lain adalah putri dari Kaisar Surgawi dan sang Permaisuri. Semenjak dia lahir, tidak ada seorang pun yang berani tidak menghormatinya, apalagi mempermalukannya seperti itu.      

"Hancurkan kultivasimu sendiri, dan aku akan membiarkanmu pergi meninggalkan tempat ini hidup-hidup!" Ekspresi Yu Shou berubah menjadi muram. Meskipun dia masih duduk di kursinya, siapa pun bisa melihat bahwa dia hampir tidak bisa menahan amarahnya. Dia pasti sudah bertarung melawan pria itu jika bukan karena Ye Zhiyin tidak suka melihatnya terlibat dalam masalah.      

Tiba-tiba, suasana di dalam bar itu menjadi sunyi senyap. Apa yang sebenarnya dibicarakan oleh Yu Shou?      

Apakah dia baru saja meminta Gu Feiyang untuk menghancurkan kultivasinya sendiri?      

Semua orang menghentikan kegiatan masing-masing dalam keheningan yang terasa sangat canggung. Seolah-olah mereka lupa cara untuk bernapas.      

Orang-orang di samping Gu Feiyang tercengang saat mereka menatap Yu Shou dengan bingung. Siapa sebenarnya orang gila yang tak tahu diri ini? Pria ini mungkin bertubuh kekar, tetapi apakah dia dilahirkan tanpa otak?      

*Boom* Seberkas aura pedang tiba-tiba terpancar keluar. Kemudian, seorang kultivator berbaju putih terlihat duduk di sana dengan bilah-bilah pedang yang mengitari sekujur tubuhnya, menekan restoran tersebut. Sambil mengalihkan pandangannya ke kultivator lainnya, dia bertanya, "Apa yang harus kita lakukan jika seseorang tidak menghormati Tuan Muda Gu?"      

Seorang pria paruh baya yang tampak bermartabat berkomentar, "Membunuhnya!"      

"Tepat sekali!" Kultivator berbaju putih itu mengangguk setuju. Ketika dia mengalihkan pandangannya pada Ye Zhiyin, dia berteriak, "Menjadi suatu kehormatan bagimu untuk bisa menuangkan segelas anggur untuk Tuan Muda Gu! Kenapa kau tidak melakukan apa yang harus kau lakukan?"      

Yu Shou memandang ke arah Ye Zhiyin, penuh dengan keinginan membunuh. Meskipun mereka telah bepergian ke alam semesta yang berbeda bersama-sama dan telah bertemu dengan berbagai macam orang, namun bertemu dengan sekelompok orang sesombong ini adalah hal baru bagi mereka.      

Melihat bahwa Ye Zhiyin, Yu Shou, dan yang lainnya tetap tidak bergerak, kultivator berpakaian putih itu berdiri dan berjalan ke arah mereka.      

Aura pedang melayang di sekitar tubuhnya, sementara sebilah pedang terbentuk di atas kepalanya. Pemandangan itu membuat banyak orang merinding ketika menyaksikannya. Ketika pedang yang ada di atas kepalanya itu mengarah pada Ye Zhiyin, dia bertanya, "Tuan Muda Gu, apakah anda masih membutuhkannya?"      

"Kau boleh melakukan apa pun kepadanya," ujar Gu Feiyang tanpa mengangkat kepalanya. Meskipun Ye Zhiyin adalah wanita yang sangat cantik, namun dia tidak terlalu tertarik padanya. Bagaimanapun juga, wanita hanya akan memengaruhi kultivasinya. Jadi pada dasarnya, dia tidak begitu tertarik pada godaan para wanita.      

"Baiklah," kultivator berpakaian putih itu menoleh ke arah Ye Zhiyin dan berkata, "Jika kau bersedia berlutut dan memohon ampun, kau masih bisa hidup untuk melihat hari esok."      

"Zhifan!" Gu Xijun mengangkat kepalanya dan menatap Ye Zhifan. Memahami apa yang dimaksud oleh Gu Xijun, dia memanggil seberkas aura pedang dari kejauhan, yang langsung menerangi langit. Pada saat itu juga, para kultivator yang berada di dalam bar itu bisa merasakan keinginan membunuh yang kuat, sementara beberapa dari mereka bahkan menjadi buta untuk beberapa saat.      

"Apa yang baru saja terjadi?"      

Jantung mereka berdegup kencang saat mereka memeriksa area sekitar masing-masing. Meskipun mereka tidak dapat melihat ada sesuatu yang aneh, namun darah tampak mengalir dari dahi kultivator sombong berpakaian putih itu, dan dia pun jatuh dengan muka menghantam lantai terlebih dahulu. Kedua matanya terbuka lebar ketika dia menemui kematian, dan dia bahkan tidak tahu apa yang baru saja terjadi.      

Ye Zhifan, putra dari Ye Wuchen dan Liu Chenyu, adalah murid dari Tiga Dewa Pedang. Ayahnya, Ye Wuchen, Dewa Pedang Penghancur, dan Dewa Pedang Lihen, bersama dengan Dewa Cahaya, akan membimbingnya dalam mengkultivasi Ilmu Pedang Cahaya. Selain itu, Ye Futian adalah ayah baptisnya. Oleh sebab itulah, dia diberi nama Zhifan, yang mirip dengan Ye Zhiyin.      

Suasana di dalam bar itu masih sunyi senyap. Tatapan tak percaya tertuju pada mayat itu. Kemudian mereka menoleh untuk memandang Ye Zhiyin dan kelompoknya, lalu tersentak. Apakah orang-orang ini juga sekuat pemuda tersebut?      

Sepertinya mereka bukanlah orang biasa. Meski begitu, kenapa mereka memancing amarah Gu Feiyang? Siapa yang berani menghadapinya di dunia yang dikuasai oleh Istana Dewa?      

Tidak peduli seperti apa kekuatan maupun asal-usul mereka, pada akhirnya mereka semua akan tewas terbunuh.      

Sambil menatap mayat yang tergeletak di atas lantai, Gu Feiyang meletakkan gelas di tangannya. Kemudian, dia mengeluarkan sebuah aura mengerikan yang langsung menyebar ke seluruh penjuru bar itu dalam sekejap. Ketika hal itu terjadi, hampir semua kultivator yang berada di dalam bar itu berdiri dan melarikan diri dari tempat kejadian.      

Mereka tahu bahwa masalah besar akan segera menimpa tempat tersebut.      

Sebuah badai melanda bagian dalam bar itu ketika Gu Feiyang berdiri dari kursinya. Suasana di tempat itu berubah drastis ketika dia memandang Ye Zhiyin dan yang lainnya dengan tatapan muram. Banyak kultivator dari kejauhan tercengang ketika mereka melihat Gu Feiyang mengeluarkan kemampuannya. Siapa yang berani memprovokasi Gu Feiyang?      

Sebenarnya itu adalah hal yang baik, karena mereka dapat menyaksikan kekuatan orang yang namanya tertera dalam Daftar Putra Kebanggaan.      

*Brak* Banyak retakan bermunculan di dalam bar itu tepat setelah Gu Feiyang maju selangkah. Udara kini dipenuhi oleh auranya ketika bayangan dari satu sosok Dewa Kuno muncul di belakangnya. Setelah mengarahkan jarinya kepada Ye Zhiyin dan yang lainnya, langit runtuh secara tiba-tiba. Cahaya penghancur yang tak terhitung jumlahnya ditembakkan pada mereka dengan tujuan untuk memusnahkan mereka.      

Satu dorongan jarinya terlihat seperti serangan dari seorang Dewa Surgawi, menerjang layaknya Ujian Para Dewa.      

Banyak kultivator memandang mereka dengan kasihan. Meskipun pedang di belakang Ye Zhifan telah terhunus, Yu Shou terlihat berdiri di depannya. Dalam sekejap, seberkas cahaya bencana berwarna merah dari pedang itu menerangi langit dan terbang menuju lokasi ini.      

Tiba-tiba muncul sebuah garis yang membelah langit. Banyak sinar cahaya bencana menghancurkan kekuatan yang dikeluarkan oleh Gu Feiyang, sementara cahaya berwarna merah dari pedang itu membelah jari Dewa Surgawi tersebut menjadi dua bagian. Serangan itu tidak berhenti sampai bayangan Dewa Kuno itu hancur menjadi ketiadaan.      

*Brak* Setelah terdengar suara ledakan yang keras dan munculnya kilatan cahaya pedang, Ye Zhiyin dan kelompoknya ternyata masih hidup dan terus melancarkan serangan. Sebaliknya, Gu Feiyang terhempas keluar dari bar tersebut, sementara jarinya tampak gemetar. Darah terlihat menetes dari sana.      

"Apa-apaan ini..." Hati para kultivator yang menyaksikan pemandangan itu berdebar kencang ketika mereka bertanya-tanya siapa identitas dari orang itu.      

Mereka tidak percaya bahwa sosok yang menempati posisi tiga besar dari Daftar Putra Kebanggaan, Gu Feiyang, mampu dihempaskan hanya dengan satu serangan.      

"Kau pasti sudah bosan hidup!" Yu Shou berseru sambil menunjukkan tatapan yang mengerikan. Siapa pun yang berani mempermalukan Ye Zhiyin membuatnya mudah tersulut amarah.      

Namanya adalah Yu Shou, dan namanya itu memiliki arti perlindungan.      

Setelah mengambil satu langkah ke depan, cahaya bencana tampak memenuhi cakrawala, mengubah warnanya menjadi merah, mengintimidasi para kultivator di sekitarnya dengan Kekuatan Surgawi miliknya. Pada saat itu juga, mereka menyadari bahwa Yu Shou adalah sosok yang kuat.      

Setelah sebilah pedang iblis berwarna merah turun dari atas langit, Yu Shou menggenggam pedang itu di tangannya dan kembali melancarkan tebasan yang bahkan lebih kuat dari sebelumnya.      

Saat cahaya tebasan itu memenuhi langit, Gu Feiyang berteriak dan membentuk bayangan Dewa Kuno yang mengerahkan sebuah telapak tangan mengerikan untuk menghadapi pedang iblis merah tersebut. Tiba-tiba, suara dentangan yang memekakkan telinga terdengar sebelum telapak tangan itu terbelah. Tebasan pedang iblis merah tersebut terus menerjang menuju tubuh Dewa Kuno itu.      

Terlepas dari upaya yang dilakukan oleh Gu Feiyang, pria sombong yang namanya masuk ke dalam Daftar Putra Kebanggaan itu tidak bisa menghentikan tebasan dari Yu Shou.      

"Beraninya kau!"      

Sebuah teriakan yang keras terdengar dari arah langit ketika cahaya suci menyinari pedang milik Yu Shou, mematahkan dan menghempaskannya ke belakang saat dia mengerang kesakitan.      

Hati banyak orang berdebar seperti dentuman drum ketika mereka merasakan kekuatan dari Dewa Surgawi itu.      

Ketika mereka mendongak, mereka langsung melihat satu sosok Dewa Surgawi di sana.      

"Feiyang, kau baik-baik saja?" Dewa Surgawi yang berada di atas langit itu bertanya sambil menatap Gu Feiyang.      

"Aku baik-baik saja." Ekspresi Gu Feiyang berubah menjadi muram karena dia kalah telak dalam pertempuran ini.      

Sosok ini adalah salah satu Dewa Surgawi dari Istana Dewa. Seorang kultivator kuat yang bekerja di bawah komando Kaisar Kuno.      

"Hmm." Dewa Surgawi itu mengangguk. Kemudian, dia memandang Yu Shou dan yang lainnya dengan tatapan mengejek. Setelah mengubah matanya menjadi warna emas, dia menembakkan cahaya suci dari sepasang mata tersebut. Kemudian dia berkata, "Beraninya kalian bertingkah seperti sekelompok orang barbar di sini! Kalian semua akan mati sekarang!"      

Kerumunan kultivator langsung mengalihkan pandangan mereka ke arah Yu Shou. Pemuda ini benar-benar kuat. Sangat disayangkan bahwa lawannya adalah Gu Feiyang. Sekarang setelah seorang Dewa Surgawi telah tiba di sini, mustahil ada siapa pun di antara mereka yang bisa bertahan hidup.      

"Cacing rendahan mana yang berani tidak menghormati Nona Muda-ku dan bertindak seperti orang biadab?" Suara lainnya saat ini bisa terdengar dari atas langit. Pada saat ini, langit tampak terbelah, dan seberkas cahaya suci yang menyilaukan bersinar terang. Kemudian, seorang Dewa Surgawi yang mengenakan pakaian berbulu emas bisa terlihat melayang turun dari cakrawala.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.