Legenda Futian

Finale



Finale

0Kultivator yang tak terhitung jumlahnya saat ini berdiri di bawah Jalur Surgawi. Darah mereka bergejolak saat mereka menyaksikan pemandangan yang baru saja terjadi.      

Kaisar Surgawi telah kembali, dan dia adalah sosok yang tak terkalahkan dalam pertempuran; tidak ada seorang pun yang bisa melawannya.      

"Kami menyambut kembalinya Kaisar Surgawi!" sebuah suara tiba-tiba terdengar di atas langit.      

"Kami menyambut kembalinya Kaisar Surgawi!" Satu demi satu, para kultivator bersorak. Suara mereka bergema di seluruh tempat.      

Di Akademi Qingzhou, anggota dari Klan Cao semuanya bersujud di permukaan tanah. Mereka terlalu takut untuk mengangkat kepala masing-masing. Tubuh mereka gemetar tak terkendali.      

Semuanya terasa seperti mimpi bagi mereka. Orang yang telah mereka singgung sebelumnya ternyata adalah Kaisar Surgawi!      

Di sisi lain, Ye Futian tidak repot-repot memandang mereka.      

"Selamat." Sebuah suara lainnya terdengar di sana. Tidak lama kemudian, sang guru muncul di atas langit.      

"Kamu akhirnya mampu mencapai tahap ini," ujar sang guru sambil tersenyum.      

"Tuan," Ye Futian membungkuk kepada sang guru sambil menyapanya. Kemudian, dia berkata, "Terima kasih atas semua bimbingan anda, Tuan. Saya mampu mencapai pencerahan karena bantuan dari anda."      

"Kau tidak perlu merendah. Lagipula, kau telah melampauiku dalam hal kultivasi," jawab sang guru. "Sekarang giliranku untuk mendapatkan beberapa bimbingan darimu. Bagaimana pemahamanmu tentang masa lalu dan masa kini?"      

"Tuan pernah mengajari saya bahwa saya sudah menjadi bagian dari masa lalu dan masa kini. Saya berhasil melakukannya," ujar Ye Futian. "Saya sudah menjadi diri saya sendiri di setiap ruang dan waktu yang pernah saya jalani."      

Sang guru kemudian bertanya lebih dalam, "Namun, kau tidak mengubah kejadian di masa lalu. Kau hanya menyelamatkan beberapa orang. Apakah dugaanku ini benar?"      

"Hmm. Jika saya mengubah masa lalu dan mencegah beberapa peristiwa untuk terjadi, masa depan kemungkinan besar akan berbeda. Masa yang sedang kita jalani saat ini juga akan dipenuhi oleh ketidakpastian," Ye Futian menjelaskan. "Oleh karena itu, saya tidak melakukan apa pun yang bisa memengaruhi masa lalu. Saya hanya membawa beberapa orang dari masa lalu ke masa kini. Selain itu, saya mulai berkultivasi dan memahami lagi di setiap jalinan waktu."      

"Pantas saja." Sang guru mengangguk dan menyimpulkan, "Jadi, begitu kau mencapai pencerahan, kau bisa tetap berada dalam lingkaran ruang dan waktu serta memiliki waktu yang tak terbatas untuk berkultivasi. Akibatnya, kau dapat melampaui ruang dan waktu di luar puncak kultivasi."      

"Tepat sekali," jawab Ye Futian sambil mengangguk pelan. Saat dia mencapai pencerahan, pada momen itulah dia berubah menjadi keabadian. Dalam sekejap, dia telah berkultivasi selama ribuan tahun.      

Dia selalu berkultivasi dan memahami di setiap jalinan waktu. Hingga pada akhirnya, semua pemahamannya terkumpul dan menjadikan dirinya seperti saat ini.      

Sang guru pun menasihati, "Aku tidak yakin apakah alam semesta juga tak terbatas sepertimu. Namun, dengan kultivasimu saat ini, kau sudah menjadi sosok yang luar biasa di antara para penguasa alam semesta. Ditambah lagi, kau akan menjadi semakin kuat di masa depan. Kembalilah menjadi Kaisar Surgawi. Kau memang telah berubah menjadi Jalur Surgawi, tetapi kau juga memiliki tubuh fisik sekarang. Kau dapat menguasai dunia sepenuhnya."      

Jalur Surgawi di zaman kuno telah runtuh, tetapi dia tidak pernah memiliki tubuh fisik yang nyata sebelumnya.      

Tidak ada seorang pun yang pernah mencapai tingkat kultivasi Ye Futian saat ini sebelumnya. Kemungkinan besar, tidak ada pula yang bisa melampauinya di masa depan.      

Ye Futian mengumumkan, "Aku memang telah berubah menjadi Jalur Surgawi, tetapi aku bukan satu-satunya yang melindungi dunia. Dunia ini harus dipimpin bersama oleh berbagai pihak." Dia memandang ke arah langit, dan dalam sekejap, muncul sebuah tangga langit berwarna emas yang menjulang ke arah langit di sana.      

Ye Futian melangkah ke depan. Dia mendaki tangga langit itu sambil dihujani oleh butiran salju. Saat dia menaiki tangga tersebut, semua kultivator dari berbagai penjuru dunia mendongak untuk menatapnya. Semua orang bisa melihat tangga itu dengan jelas. Terlepas di mana pun mereka berada, tangga langit itu tampak seolah-olah berada tepat di depan mata mereka.      

Seluruh dunia saat ini ikut mengamati upacara itu secara bersamaan.      

"Saudara Ye!" para remaja di Akademi Qingzhou berseru.      

Mereka menyaksikan Ye Futian menaiki tangga langit itu saat tubuhnya dikelilingi oleh lingkaran cahaya suci dan rune yang menakjubkan. Banyak remaja meneteskan air mata, dan itu adalah air mata kegembiraan.      

Ye Futian adalah Saudara Ye yang mereka kenal, Kaisar Surgawi, kultivator nomor satu di dunia ini. Dia dikagumi oleh para dewa, dan semua orang di seluruh penjuru dunia sedang menyaksikan proses penobatannya sekarang.      

Para remaja itu pernah bersenang-senang dengan Saudara Ye.      

Mereka bahkan bercanda dengannya.      

Mereka telah mendengarkan Saudara Ye 'membual' tentang pencapaiannya di masa lalu.      

Hua Jieyu dan Xia Qingyuan menangis saat mereka melihat Ye Futian naik ke atas sana. Air mata kebahagiaan mengalir di pipi mereka. Keduanya tahu bahwa semuanya akhirnya telah berakhir. Ye Futian akhirnya akan terbebas dari semua penderitaannya.      

Kejayaan yang dia alami sekarang adalah buah dari penderitaan luar biasa yang telah dia alami selama ini. Dia telah selamat dari bencana yang tak terhitung jumlahnya dan berhasil melewati banyak situasi antara hidup dan mati. Bahkan keberhasilannya untuk hidup hari ini sudah menjadi sebuah keajaiban.      

Sekarang, dia akhirnya mencapai puncak dunia. Dia adalah sang sosok tertinggi; semua orang akan menyembahnya.      

Tidak ada orang lain yang berani bertindak angkuh di hadapannya. Tidak ada orang lain yang berani memandang rendah dirinya. Tidak ada orang lain yang berani meremehkannya.      

Penghinaan yang pernah dia alami akan selamanya berada di masa lalu.      

Hanya ada kejayaan yang menantinya sekarang.      

"Apa lagi yang kalian tunggu?" Ye Futian tersenyum ketika dia berbalik untuk memandang Hua Jieyu dan Xia Qingyuan, yang masih berada di bawah tangga. Dia mengulurkan tangannya ke arah mereka. Kedua wanita itu pun bertukar pandang. Kemudian, mereka berjalan menaiki tangga langit itu sambil bergandengan tangan. Mereka mengikuti Ye Futian dari belakang.      

Kumpulan awan warna-warni terbang ke bawah dan saling bertautan hingga berubah menjadi jubah-jubah indah yang menutupi tubuh mereka berdua. Keduanya juga mengenakan mahkota burung phoenix dan jubah berwarna merah. Kecantikan mereka benar-benar tak tertandingi.      

Ketika Hua Fengliu dan Kaisar Xia menyaksikan pemandangan ini, mereka juga menangis. Kaisar Xia berjalan mendekati Hua Fengliu dan menepuk pundaknya. Hua Fengliu menatapnya, dan mereka berdua menyeringai.      

"Semuanya sepadan dengan momen ini," gumam Kaisar Xia sambil menatap sosok putrinya dari kejauhan.      

"Mulai sekarang, Kaisar Surgawi adalah menantuku," ujar Kaisar Xia dengan bangga sambil menyeka air mata di sudut matanya.      

Di lokasi lain, para kultivator dari Prefektur Ilahi berdiri berdampingan. Banyak dari mereka sedang mengamati Donghuang Diyuan. Rupanya dia mengungkapkan senyuman cerah di wajahnya, dan senyumannya itu terlihat tulus.      

Dia tahu sejak muda bahwa Ye Futian memiliki banyak beban di pundaknya. Dia bertemu dengannya untuk pertama kalinya ketika dia berusia 16 tahun. Itu sudah menjadi takdir mereka. Dia mengetahui semua yang telah dialami oleh Ye Futian. Sekarang setelah Ye Futian akhirnya mencapai puncak, dia jelas ikut merasa bahagia untuknya.      

"Bagaimana caranya kau masih bisa tersenyum?" Donghuang Agung berkomentar sambil menatap Donghuang Diyuan.      

"Ayah," Donghuang Diyuan menyapanya dengan senyuman.      

"Hah..." Donghuang Agung menghela napas saat melihat senyuman tulusnya. Dia berkata, "Kau tahu, kau seharusnya..."      

"Ayah," Donghuang Diyuan menghentikannya untuk berbicara lebih jauh. Dia berkata, "Ini sudah lebih dari cukup."      

Donghuang Agung tertegun sejenak. Kemudian, dia mengangguk setuju dan berkata, "Ya. Ini sudah lebih dari cukup."      

Ye Futian terus menaiki tangga langit. Dia bergerak secara perlahan-lahan. Dengan satu perintah dari dalam pikirannya, satu sosok muncul di belakang Donghuang Agung. Donghuang Agung langsung tercengang ketika dia melihat sosok yang baru saja muncul. Kemudian, dia tersenyum lebar sebelum berjalan mendekati orang itu dan memeluknya erat-erat.      

"Selamat datang kembali," ujar Donghuang Agung.      

"Futian membentuk sebuah tubuh untukku," ujar Kaisar Ye Qing. Dia datang dari masa lalu. Ye Futian hanya pernah satu kali bertemu dengannya di Gunung Tianyao di Kota Qingzhou. Ye Futian kembali ke tempat dimana mereka bertemu dan membawa Kaisar Ye Qing ke masa kini.      

"Kita berhasil," ujar Donghuang Agung dengan hati yang emosional.      

"Hmm. Kita berhasil." Kaisar Ye Qing juga merasa sangat emosional. Setelah mereka berhenti berpelukan, Kaisar Ye Qing memandang Donghuang Diyuan. Kedua matanya memerah saat dia menyapanya, "Ayah."      

Kaisar Ye Qing mendekatinya dan memeluknya dengan lembut. Dia berkata, "Diyuan, maafkan aku."      

"Donghuang Agung dan Kaisar Ye Qing tidak takut mengorbankan diri mereka untuk menegakkan keadilan. Dengan ini, aku menobatkan mereka sebagai Kaisar Abadi Timur. Mereka akan memimpin semua dewa di Wilayah Timur dan bertanggung jawab untuk menjaga ketertiban di Prefektur Ilahi." Sebuah suara tiba-tiba terdengar dari arah tangga langit. Kemudian, cahaya suci menyinari Donghuang Agung dan Kaisar Ye Qing. Mereka berdua diberi gelar sebagai Kaisar Abadi Timur dan ditugaskan untuk memimpin semua dewa di Wilayah Timur.      

"Selamat kepada Kaisar Abadi dari Timur," seseorang membungkuk hormat dan menyapa mereka. Satu demi satu, para kultivator ikut membungkuk hormat dan menyapa Donghuang Agung dan Kaisar Ye Qing. Suara mereka langsung mengguncang langit dan bumi.      

"Sang Buddha selalu peduli dengan nasib seluruh umat manusia. Dia telah memimpin berbagai macam Buddha ke dalam pertempuran. Dia tetap akan memimpin Wilayah Barat. Dengan ini, aku menobatkannya sebagai Kaisar Abadi Barat. Dari Gunung Roh, dia akan memimpin semua kultivator Buddha. Aku juga menganugerahkan Tubuh Emas Kebajikan dan Jasa kepadanya. Mulai sekarang, dia tidak akan bisa dihancurkan." Begitu Ye Futian mengumumkan semua ini, cahaya suci berwarna emas yang tak ada habisnya menghujani Sang Buddha, menempa sebuah tubuh emas untuknya.      

"Amitabha." Ketika Sang Buddha bermandikan cahaya suci, dia bisa merasakan betapa kuatnya Ye Futian saat ini. Dia pun merasa emosional. Tidak heran Ye Futian bisa memutus Jalur Kaisar milik Ji Wudao hanya dengan satu jari. Tubuh emas yang ditempa oleh Ye Futian ini kemungkinan besar akan mampu menahan kekuatan yang sepuluh kali lebih kuat daripada satu serangan pamungkas dari Sang Buddha.      

Ye Futian melanjutkan pengumumannya, "Aku juga menobatkan Kaisar Agung Ziwei sebagai Kaisar Abadi Utara. Dia akan memimpin Istana Kekaisaran Ziwei dan semua dewa yang berada di Wilayah Utara." Saat dia mengatakan hal ini, Kaisar Agung Ziwei muncul di hadapan semua kultivator dari Istana Kekaisaran Ziwei.      

"Gu Dongliu dinobatkan sebagai Kaisar Abadi Heavenly Mandate. Dia akan memimpin Istana Heavenly Mandate dan semua dewa yang berada di Wilayah Pusat."      

"Ye Qingyao, sang Malaikat Maut, dinobatkan sebagai Kaisar Abadi Selatan. Dia akan memimpin Istana Kegelapan dan semua dewa yang berada di Wilayah Selatan."      

"Evil Emperor dan Penguasa Kegelapan telah mengambil sikap pada menit-menit terakhir. Oleh karena itu, Evil Emperor dapat terus memimpin Dunia Empty Divine. Sementara itu, aku menyerahkan kendali atas Pulau Cahaya kepada Penguasa Kegelapan."      

"Aku menobatkan Chen Yi sebagai Dewa Cahaya. Aku akan mendirikan Kuil Cahaya untuknya."      

"Aku menobatkan Xi Chiyao sebagai Dewa Hujan. Aku akan mendirikan Kuil Hujan untuknya."      

"Aku menobatkan Fang Cun, Ling Kecil, Tie Tou dan Duo Yu sebagai Kaisar Agung Empat Sudut. Aku akan mendirikan Kuil Empat Sudut untuk mereka."      

Keputusan Ye Futian terdengar satu per satu dari atas tangga langit. Perintahnya ini bergema di seluruh tempat. Pada hari ini, Ye Futian, Kaisar Surgawi, menganugerahkan gelar kepada semua orang yang pantas mendapatkannya.      

Lingkaran-lingkaran cahaya ilahi mengalir dari atas langit dan menyelimuti area yang luas. Para kultivator dari seluruh dunia memandang Kaisar Abadi dan para dewa yang baru saja dinobatkan itu dengan penuh kekaguman.      

Kerumunan itu kini memandang sosok Ye Futian. Dia telah tiba di puncak tangga langit. Kemudian, dia berbalik dan menyatakan, "Sekarang, Zaman Para Dewa telah datang kembali. Para dewa akan menjaga ketertiban dunia dan mengajarkan Jalur Agung kepada generasi mendatang. Aku tidak akan ikut campur dalam ketertiban dunia. Dunia ini sekarang dipimpin secara bersama-sama oleh berbagai macam dewa."      

Zaman Para Dewa telah kembali.      

Ye Futian ternyata tidak berencana untuk mengendalikan tatanan dunia secara langsung. Apakah dia berencana untuk pensiun setelah ini?      

Tatapan mata yang tak terhitung jumlahnya saat ini tertuju pada sosok yang berada di tangga langit itu. Dia tampak begitu menakjubkan saat cahaya suci mengalir di sekelilingnya.      

Pemandangan ini akan terukir untuk selamanya di dalam ingatan semua orang. Mereka tidak akan pernah melupakannya.      

...      

Pada tahun ke-20 dari Kalender Futian, seorang lelaki tua dan seorang remaja sedang menyusuri jalanan di Kota Qingzhou. Remaja itu menjadi sangat penasaran setelah mendengarkan kisah-kisah dari Kaisar Surgawi yang disampaikan oleh lelaki tua itu.      

Seorang dewa, sang dewa tertinggi lebih tepatnya, ternyata berasal dari kota mereka.      

"Kakek, kemana Kaisar Surgawi pergi setelah dia naik takhta?" tanya remaja itu. Keberadaan Kaisar Surgawi saat ini tidak diketahui oleh siapa pun.      

"Setelah dia naik takhta, Kaisar Surgawi menugaskan berbagai macam dewa untuk mengendalikan tatanan dunia. Kemudian, dia menghilang dari mata publik. Tidak ada yang mengetahui keberadaannya. Ada yang mengatakan bahwa dia hidup dalam pengasingan dengan istri-istrinya sekarang. Ada pula yang mengatakan bahwa dia mengubah penampilannya untuk menjalani kehidupan sederhana. Bahkan ada orang yang menyatakan bahwa Kaisar Surgawi sekarang sedang berusaha untuk menaklukkan alam semesta lain dan dia telah menaklukkan banyak alam semesta." Lelaki tua itu berbicara sambil menggenggam tangan cucunya. Dia masih bisa mengingat dengan jelas semua yang terjadi pada hari itu, hari ketika Kaisar Surgawi dinobatkan sebagai Dewa. Rasanya seolah-olah peristiwa itu terjadi kemarin.      

Lelaki tua itu melanjutkan kata-katanya sambil memandang ke arah langit, "Tentu saja, bahkan jika kita tidak mendapatkan kabar terbaru tentang Kaisar Surgawi, dia berada dimana-mana. Bahkan langit itu sendiri adalah perwujudannya."      

"Bagaimana dengan puteri dari Prefektur Ilahi? Aku yakin dia juga menyukai Kaisar Surgawi. Apakah dia menikah dengannya?" tanya remaja itu.      

"Itu adalah hal yang ingin diketahui oleh semua orang di dunia ini," ujar lelaki tua itu sambil menghela napas. "Tentu saja Puteri Diyuan juga menyukainya. Bagaimanapun juga, sosok yang sedang kita bicarakan saat ini adalah Kaisar Surgawi."      

"Karena Kaisar Surgawi menugaskan berbagai macam dewa untuk mengatur tatanan dunia, apakah itu berarti tidak akan ada perselisihan yang terjadi di masa depan?" tanya remaja itu. "Tapi, kenapa masih banyak perselisihan yang terjadi di Akademi Qingzhou sekarang?"      

Lelaki tua itu pun menjawab, "Perselisihan akan selalu ada di mana pun makhluk hidup berada. Baik itu manusia maupun dewa, mereka tidak akan ada bedanya dalam hal ini!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.