Legenda Futian

Takdir yang Buruk



Takdir yang Buruk

0

Sebuah patung besar dengan rambut hitam yang tergerai di bahunya dan matanya yang begitu jernih seolah dapat membaca pikiran mereka yang menatapnya. Patung itu sudah menunjukkan pesona tak tertandingi dari Kaisar Ye Qing.

Kaisar Ye Qing adalah legenda Perfektur Ilahi Timur. Meskipun namanya menjadi tabu setelah dia meninggal, beberapa orang masih menyebutnya secara diam-diam.

Nama itu begitu mengejutkan. Mereka tidak pernah menyangka bahwa di Gunung Tianyao ada patung Kaisar Ye Qing yang persis dengan aslinya.

Dan mereka bertanya-tanya apakah naga itu miliknya.

"Wow, lihat ini, peninggalan Kaisar Ye Qing." Tang Mo, Kepala Sekolah Akademi Heiyan, menyipitkan matanya. Dia menyadari bahwa Xia Fan telah menyembunyikan niat sebenarnya untuk datang ke sini.

Qin Shuai menatap naga melingkar di bagian bawah patung itu. Dia mengerutkan kening dengan keraguan. Beberapa tahun yang lalu, ketika dia datang ke sini bersama gurunya, dia tidak melihat naga yang melingkar itu. Hanya ada patung dan monster pada waktu itu. Naga itu pasti datang setelah itu.

"Semuanya, ini adalah peninggalan Kaisar Ye Qing. Ada pintu masuk di belakang patung, dan saya percaya harta Kaisar Ye Qing tersembunyi di dalamnya. Bahkan tanpa peninggalan Kaisar Ye Qing, mayat naga itu saja adalah harta yang berharga." Xia Fan menunjuk ke bawah. Dia tampak serakah, dia mungkin akan segera memulai eksplorasi jika bukan karena monster yang bersembunyi di bawah.

Tang Fei pergi untuk memberi tahu Xia Fan bahwa monster di bawah sana berbeda dengan monster yang ada di gelombang monster. "Tuan Xia, monster-monster ini berbeda." Monster-monster ini malas. Mereka bahkan tidak peduli dengan orang-orang dan terus berbaring di sana.

"Jadi, kita semua harus bekerja sama," kata Xia Fan.

"Saya tidak tahu Kaisar Ye Qing adalah penduduk asli Kota Qingzhou, dan ada peninggalannya di tempat ini. Berapa lama lagi anda akan menyembunyikan ini dariku?" Tang Mo bertanya pada Xia Fan dengan ragu-ragu.

Xia Fan memandang Tang Mo dan kemudian tersenyum. "Sebenarnya, saya tidak tahu bahwa Kaisar Ye Qing tinggal di kota ini sampai baru-baru ini. Namun, itu masih belum diketahui apakah peninggalan ini benar-benar ada di belakang pintu masuk patung itu atau tidak. Saya tidak memberi tahu Tuan Tang karena saya ingin menjaga informasi ini sebagai rahasia."

"Baik." Tang Mo mengangguk. Ye Futian mengatakan yang sebenarnya. Kaisar Ye Qing adalah penduduk asli Kota Qingzhou.

Namun, apa yang tidak dia ketahui adalah bahwa Ye Futian juga merasa terkejut tentang fakta ini. Dia benar-benar mengarangnya, dan dia tidak punya bukti untuk mendukungnya. Yang mengejutkan, Xia Fan mengakui bahwa Kaisar Ye Qing pernah tinggal di Kota Qingzhou.

"Saatnya mulai bekerja," perintah Xia Fan.

Namun, tidak ada yang mulai bergerak. Tidak ada dari mereka yang akan mempertaruhkan hidup mereka untuk Xia Fan saat ini.

"Jenderal Qin, Tuan Gu?" Xia Fan memandang Qin Shuai dan bertanya.

"Kami sudah menyelesaikan pekerjaan kami. Saya tidak akan membiarkan orang-orang dari Ksatria Dark Qilin dan Akademi Qingzhou mati demi kepentinganmu," kata Qin Shuai dengan dingin. Karena banyaknya monster di bawah sana, Xia Fan pada dasarnya akan mengirim mereka sebagai umpan untuk mengalihkan perhatian monster-monster ini dari menjaga pintu masuk.

"Tuan Xia, ada begitu banyak monster dan, jujur ​​saja, beberapa dari kami akan mati jika melawan mereka. Jika anda mendapatkan harta dari Kaisar Ye Qing, apa yang akan kami dapatkan? Saya tidak ingin orang-orang saya mati tanpa alasan," protes Tang Mo. Xia Fan tertangkap basah, lalu tersenyum. Dia menyadari bahwa Ye Futian telah berbicara dengan Tang Mo tentang rencananya.

"Paman." Xia Fan menatap pria berbaju hitam di sebelahnya. Lalu dia terdiam. Saat berikutnya, badai kekuatan pedang meledak dari tubuhnya. Badai ini menjadi sangat kuat sehingga menutupi semua orang.

Orang-orang gelisah. Kekuatan badai pedang ini begitu luar biasa sehingga bisa menghancurkan segalanya, entah itu monster atau manusia.

"Dia ada di Arcana Plane, itu luar biasa." Hua Fengliu menyadari Xia Fan serius saat ini. Dia telah memanggil pamannya dari Kota Donghai yang ternyata adalah pendekar pedang yang kuat. Harta karun Kaisar Ye Qing sangat berharga sehingga sulit bagi Xia Fan untuk sepenuhnya percaya pada pasukan yang ada.

Tang Mo juga tampak tidak nyaman dan melirik Ye Futian dengan tatapan benci.

"Apakah anda punya pertanyaan lain?" Xia Fan tertawa terbahak-bahak. Dia telah menguasai situasi sekarang.

"Para prajurit Dark Qilin akan bertarung untukmu. Biarkan murid-murid muda Akademi Qingzhou pergi," Qin Shuai menjawab.

"Anda telah meminta kematian." Xia Fan tidak sabar. Pamannya tiba-tiba meluncurkan serangan yang kuat. Serangan itu terlalu cepat untuk dihindari. Dark Qilin yang berada di bawah Qin Shuai terbunuh oleh serangan ini, dan salah satu lengan Qin Shuai terputus.

"Jenderal!" Para prajurit Dark Qilin berkumpul di sekitar Qin Shuai. Mereka ketakutan dengan apa yang baru saja terjadi.

"Ayah!" Qin Yi menjerit ngeri.

Pria berbaju hitam bergegas ke udara. Dia bisa saja meluncurkan serangan lain kapan saja.

"Ada pertanyaan lagi?" Xia Fan terdengar acuh tak acuh.

"Saya bersikeras bahwa hanya prajurit Dark Qilin yang bertarung, dan murid-murid muda Akademi Qingzhou harus pergi," Qin Shuai gigih. Darah memancar keluar dari lengannya yang hilang, tetapi dia masih tetap tenang.

Xia Fan marah. Dia membutuhkan pasukan Qin Shuai untuk bertarung melawan monster, tapi dia tahu mereka tidak akan melakukannya tanpa jenderal mereka.

"Oke, biarkan murid-murid muda pergi." Xia Fan kemudian memandang Tang Mo, "Tuan Tang, apakah anda punya sesuatu untuk ditambahkan?"

"Saya mematuhi perintahmu." Tang Mo terpaksa menurut. Dia tidak memiliki keberanian yang sama dengan Qin Shuai.

"Jadi, ayo bergerak," perintah Xia Fan. Tentara mulai menyerang monster di bawah ini. Para prajurit Dark Qilin ada di bagian depan pasukan ini, dan orang-orang kuat di atas level Dharma Plane mengikuti mereka. Xia Fan mengamati pertarungan. Dia ingin menguji kekuatan monster ini dengan umpan yang baru saja dia kirimkan.

"Pergi, atau mati!" Sebuah suara berat keluar dari lembah, yang membuat para anggota tentara kaku. Segera, mereka melihat monster berkulit putih berdiri terpisah dari kawanan monster. Dia bertambah besar, dan dia tampak hampir sebesar bukit. Sisa kawanan monster terbangun oleh suara ini. Tiba-tiba, seluruh kawanan monster menjadi aktif.

"Apa yang ..." Xia Fan ketakutan. Dia tidak tahu ada Pemimpin Monster dalam kelompok ini.

Bagaimana itu bisa terjadi?

Dia melihat patung Kaisar Ye Qing. Apakah Pemimpin Monster ini adalah penjaga patung ini?

Orang-orang terkejut. Pemimpin dari para monster itu adalah Kera Salju. Ketika berdiri, itu sangat besar sehingga tampak tak terkalahkan.

"Mati, kalian para pengganggu!" sang Kera Salju meraung. Gunung mulai bergetar dari raungan ini.

"Maaf atas gangguannya," kata Xia Fan. Dia tahu bahwa ini adalah kegagalan yang tak terhindarkan.

Mereka telah kehilangan banyak prajurit dari pasukan mereka dan semua itu hanya untuk melihat tempat ini?

Semua pasukan mundur kembali ke atas. Tang Mo mulai berbicara, "Maaf, Tuan Xia, kami tidak bisa berbuat apa-apa."

Wajah Xia Fan suram. Tampaknya dia benar-benar perlu melepaskan amarahnya.

"Pergilah berperang melawan monster dan mati di sana," kata Xia Fan kepada Tang Mo. Tang Mo tidak pernah mengharapkan Xia Fan akan memberikan perintah itu.

"Tuan Xia, tolong maafkan dia. Tuan Tang telah diperdaya oleh yang lain." Murong Qiu mendekat.

Ye Futian tahu bahwa konspirasinya telah terungkap sekarang. Dia telah mencoba membuat celah antara Xia Fan dan Tang Mo, tapi dia tidak menyangka bahwa Tang Mo akan menyerah pada kekuatan Xia Fan.

"Betul, Ye Futian mencoba untuk membuatku menentangmu! Dia mengatakan padaku bahwa dia berencana untuk mengacaukan rencana Xia Fan dengan bantuan dari para siswa Akademi Qingzhou dan pasukan Ksatria Dark Qilin!" Tang Mo mengkambinghitamkan Ye Futian [1]. Tang Yue merasa malu terhadap kakeknya. Dia sudah mulai menganggap Ye Futian sebagai teman.

"Jadi, Akademi Qingzhou mengirim Ye Futian ke Akademi Heiyan untuk mengacaukan rencanaku, apakah itu benar?" Suara Xia Fan suram dan dingin.

"Tuan Xia, Ye Futian telah diusir dari Akademi Qingzhou sejak lama. Kegiatannya tidak ada hubungannya dengan akademi ini. Saya akan membunuhnya agar anda percaya," Shi Zhong menjelaskan.

"Benarkah itu?" Xia Fan memandang Gu Mu untuk mengkonfirmasi.

Gu Mu menatap Hua Fengliu, lalu mengangguk. "Ini tidak ada hubungannya dengan Akademi Qingzhou."

"Jadi, saya akan percaya siapa pun yang membunuh dia lebih dulu." Xia Fan tertawa terbahak-bahak.

"Saya akan melakukannya!" Shi Zhong bergegas menuju Ye Futian.

Tang Lin juga bergegas menuju Ye Futian. Mereka sudah punya rencana untuk membunuh Ye Futian, jadi bahkan tanpa diinterogasi oleh Xia Fan, dia tetap akan terbunuh.

Hua Fengliu muncul di sebelah Ye Futian untuk melindungi muridnya. Dia melirik Shi Zhong dan Tang Lin. "Apakah kalian tidak melihatku?"

"Tuan Iblis Guqin, ini bukan urusanmu." Xia Fan puas.

"Bahkan ayahmu tidak berani bicara seperti itu padaku." Hua Fengliu menatap Xia Fan.

"Itu di masa lalu, Tuan Hua," Xia Fan menyeringai padanya, "Saya sedang dalam suasana hati yang buruk. Tolong jangan ikut campur."

Saat dia berhenti berbicara, pria hitam melangkah maju. Dia segera mulai menyerang Hua Fengliu dengan badai pedang.

"Aku juga dalam suasana hati yang buruk. Kamu sebaiknya menjauh dariku sebelum mendapat masalah." Hua Fengliu terdengar tenang.

"Roh kelahiranmu telah dihancurkan, dan aku cukup penasaran seberapa buruk emosimu." Dia mengarahkan kekuatannya ke arah Hua Fengliu, dan sepertinya dia akan mengoyak Hua Fengliu menjadi berkeping-keping.

"Guru!" Ye Futian khawatir tentang Hua Fengliu. Pria berbaju hitam ini berada di Arcana Plane, dia bahkan lebih kuat daripada orang-orang dari Akademi Heiyan yang berada di Dharma Plane. Kota Qingzhou belum pernah melihat seseorang sekuat dirinya. Dia tidak tahu apa Plane Hua Fengliu, tetapi kepercayaan diri pria itu membuatnya khawatir.

"Kekuatannya telah jatuh di bawah Arcana Plane sejak roh kelahirannya dihancurkan." Pria paruh baya di sebelah Xia Fan mengkonfirmasi ketakutan Ye Futian.

"Anda tidak harus mati untukku, guru," Ye Futian melarikan diri dan berteriak, "Katakan saja 'rubah' aku mencintainya dan katakan pada ayah baptisku aku telah mengecewakannya."

Yang mengejutkan, Ye Futian mulai berlari ke lembah yang penuh dengan monster yang tak ada habisnya itu!

Ye Futian kesal karena dia harus mengakhiri hidupnya yang singkat dengan cara seperti itu. Dia belum siap untuk mati.

"Kejar Dia!" Xia Fan memerintahkan. Tiba-tiba, beberapa penyihir yang kuat bergegas keluar dari kelompok untuk mengejar Ye Futian.

  1. Kambing hitam artinya orang yang dalam suatu peristiwa sebenarnya tidak bersalah, tetapi dipersalahkan atau dijadikan tumpuan kesalahan.

Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.