Legenda Futian

Penulis Mantra



Penulis Mantra

0

Gerombolan orang sedang berjalan keluar dari gunung. Sebagian merasa sehat, sementara yang lain kehabisan energi. Namun, hampir semua dari mereka masih mendiskusikan topik iblis boa saat mereka berjalan.

Para instruktur sudah membuat keputusan. Mereka yang mengaku telah melihat iblis boa pasti keliru. Lagipula, iblis yang berkultivasi dapat memiliki penampilan yang mirip dengan naga.

Ye Futian melihat sosok yang dikenalnya berjalan menuruni jalan gunung. Meskipun pakaian merah terang Feng Qingxue tertutupi dengan lapisan debu tipis, wajahnya yang cantik tetap bersih dan bersinar. Dia tampaknya berada dalam suasana hati yang baik, mengobrol dengan Murong Qiu, yang tetap berada di sisinya.

Setelah melihat Feng Qingxue dan Murong Qiu bersama-sama, banyak orang secara tidak sadar menlirik ke arah Ye Futian. Tindakan mereka membingungkan Ye Futian.

Ketika Feng Qingxue memperhatikan ini, dia tidak bisa tidak melihat Ye Futian dengan matanya sendiri. Namun, ketika matanya menatapnya, dia segera memalingkan muka, tidak ingin melakukan kontak mata. Percakapannya dengan Murong Qiu berhenti.

Di sampingnya, Murong Qiu memperhatikannya yang tiba-tiba diam. Matanya mengikuti jalanan turun dan menemukan Ye Futian berada jauh di depan mereka. Bahkan gerak-geriknya penuh dengan kebanggaan; Matanya yang tersenyum menunjukkan sifatnya yang perriang. Setelah melihat sekilas, Murong Qiu memalingkan muka.

Ye Futian tidak memperhatikan teman-teman sekelasnya. Dia menoleh ke Yu Sheng, dan bertanya, "Apakah menurutmu akademi akan menyembunyikannya dari kita jika itu benar adalah naga?"

Yu Sheng tetap diam sebentar, lalu sedikit mengangguk. "Iya."

"Ayo kita periksa sebelum mereka menutup seluruh gunung." Begitu kata-kata itu keluar dari mulutnya, kaki Ye Futian bergerak ke atas gunung dengan cepat.

Para orang yang melihat berhenti sejenak untuk mencerna semuanya. Feng Qingxue berdiri dengan kaget. Dia melihat saat Ye Futian berjalan ke atas, semakin mendekatinya. Apakah tindakannya akhirnya membuat Ye Futian kehilangan kesabarannya?

Dia terus menatap saat Ye Futian semakin mendekat, bibirnya mulai bergerak. Tepat saat dia hendak akan berbicara, Ye Futian langsung melewatinya. Jadi, dia bukan mendatanginya.

Yu Sheng juga melewati Feng Qingxue dan Murong Qiu, dengan pandangan dingin.

"Apa yang mereka lakukan?" Tampaknya orang lain berpikir sama dengan Feng Qingxue, tetapi mereka semua salah. Mengapa mereka berdua kembali ke gunung pada saat seperti ini?

"Apakah dia gila? Dia tidak ingin pergi sebelumnya, tapi sekarang ketika iblis boa telah terlihat, dan semua orang harus dievakuasi, dia ingin naik kembali?"

Orang-orang tidak dapat memahami logika Ye Futian, namun bahkan Ye Futian tidak tahu apa yang dia lakukan. Akan tetapi, makhluk yang mereka bicarakan ini adalah naga, makhluk dari legenda. Jika dia bisa mendapatkan keuntungan dari mengamati hewan dengan Meditasi Kebebasan, apa yang akan terjadi jika makhluk itu adalah seekor naga?

Yu Sheng juga ingin tahu seperti apa naga itu.

Jalan utama menuju puncak gunung diblokir, para senior Akademi Qingzhou berjaga di blokade. Hanya orang yang meninggalkan gunung yang diizinkan melewatinya. Untunglah Ye Futian dan Yu Sheng sudah siap untuk ini. Mereka mengambil jalan kecil yang jauh dari jalan utama, semacam jalan pintas.

Mereka melewati beberapa blokade dalam perjalanan mereka, tetapi rintangan-rintangan ini hanya meningkatkan rasa ingin tahu mereka dan pada saat yang sama mengkonfirmasi kecurigaan mereka, mengapa hal ini ditutupi.

"Kita tidak bisa terus berkeliaran secara membabi buta, ke arah mana kita harus pergi?" Yu Sheng sudah muak menyelinap di sekitar hutan gunung.

"Kita harus pergi ke tempat di mana jumlah terbesar orang sedang dievakuasi," kata Ye Futian penuh tekad. Yu Sheng segera mengerti, mereka mulai melakukan perjalanan menuju daerah yang paling banyak orang.

Waktu berlalu sedikit demi sedikit, matahari telah terbenam dan malam datang, membuat lebih mudah bagi keduanya untuk terus bergerak tanpa disadari.

"Tampaknya semakin sedikit orang di sini. Kita pasti berada di pusat zona terlarang. Mari kita uji keberuntungan kita dan tunggu di sini." Ye Futian menyandarkan punggungnya ke pohon di dekatnya, mengistirahatkan mata lelahnya. Langit semakin gelap, daerah itu memiliki kesunyian yang aneh. Tidak ada pergerakan iblis yang terdeteksi.

Tiba-tiba, kilatan petir menerangi langit malam, memberikan cahaya pada hutan yang rimbun. Saat ini, semua orang yang berjaga di area ini mendongak dengan tatapan serius di wajah mereka.

Apakah makhluk itu disini?

Guntur bergemuruh, dan kilat petir muncul semakin sering. Ye Futian merasa gembira, tetapi juga gugup terhadap pemandangan aneh ini.

"Seekor Naga, itu benar-benar naga!" sebuah suara terdengar di daerah itu.

Ye Futian melompat dari tanah tempat dia duduk, matanya tertuju pada langit di depannya. Di sana, dia melihatnya, seekor naga menari di langit malam. Makhluk itu memiliki panjang beberapa ribu kaki, menghilang ke udara dan muncul kembali di lokasi yang berbeda. Suara gemuruh semakin keras. Seluruh area itu seolah ditelan oleh petir dan guntur.

"Naga ...." Yu Sheng menatap langit. Perasaannya tidak bisa dideskripsikan dengan kata-kata.

Dari atas muncul beberapa sosok, aura mereka lebih terang dari apa pun. Penampilan sederhana pada siluet mereka sudah cukup untuk membuat orang tahu bahwa mereka adalah orang yang kuat. Mereka pasti yang terbaik dari yang terbaik.

Sosok lain muncul di udara. Orang ini tampak setengah baya, dan sangat tampan. Di hadapannya, orang-orang sebelumnya siaga segera mundur sedikit. Jelas bahwa pria ini sangat dihormati.

"Itu bukan naga." Pria paruh baya itu melihat makhluk di langit itu dengan tangan di belakang punggungnya. Kata-kata pertamanya membuat semua orang merinding.

"Hanya terlihat dan bertindak seperti naga. Makhluk ini sengaja dilepaskan di sini," lanjut pria itu, "Untuk menciptakan makhluk yang mereplikasi naga dengan sangat sempurna, mereka pasti telah bertemu dengan naga sungguhan. Tapi, bagaimana mungkin ini terjadi dan mengapa mereka datang ke Gunung Tianyao? "

"Jadi itu sebabnya makhluk itu tidak menyebabkan kerusakan apa pun sejak kemunculannya. Jika itu naga asli, kita semua pasti sudah musnah," kata salah seorang pria dalam kelompok itu.

"Meskipun itu bukan naga asli, kita masih tidak tahu apa tujuan kemunculannya di Akademi Qingzhou." Pria paruh baya itu melayang di udara, melihat ke bawah pada sekelompok pemuda, semuanya datang dari arah yang berbeda. "Kalian memiliki keberanian."

Di bawahnya, adalah Ye Futian dan Yu Sheng. Ternyata mereka bukan satu-satunya yang tidak meninggalkan gunung, yang lain mungkin juga ingin tahu tentang makhluk legendaris ini.

"Anak-anak nakal ini." Seseorang dalam kelompok pria tersebut memarahi anak-anak itu. Beraninya mereka masuki area yang sudah ditutup?

Ye Futian tidak dapat memikirkan apa-apa selain naga yang ada di langit. Dia terus mengingat-ingat gerakan naga itu.

Meditasi Kebebasan sedang berlangsung, kilat dan guntur meledak di dalam Istana Kehidupannya, seekor naga juga muncul.

Spiritual Qi guntur berkumpul di sekitar Ye Futian saat kilat menyelimuti seluruh tubuhnya, kesadarannya goyah. Di matanya, hanya ada naga mistis tersebut.

Setiap adegan terukir dalam pikirannya.

Kilatan cahaya tiba-tiba muncul di antara matanya. Sebuah sosok naga seolah terlahir dalam dirinya.

Getaran guntur yang menakutkan mengambil alih seluruh tubuh Ye Futian, mengakibatkannya menggeram penuh kekuatan. Dia tidak lagi mampu melepaskan diri dari keadaan ini, setiap gerakan dari naga itu terukir dalam-dalam di benaknya.

Setelah melihat naga yang luar biasa itu mendekatinya, Ye Futian sedikit gemetar, tetapi tidak bisa bergerak.

"Awas!" Yu Sheng berteriak ketika dia merasakan sesuatu yang salah, tapi sudah terlambat. Naga itu menerjang ke arah Ye Futian dengan kecepatan yang mengerikan dan masuk ke dalam tubuhnya melalui titik di antara matanya. Ye Futian mengeluarkan teriakan yang memekakkan telinga dengan rasa sakit yang menggelegar, seolah-olah naga sungguhan telah memasuki pikirannya.

*Boom!* Pikirannya goyah dan kesadarannya kacau.

"Akhirnya kau....tumbuh dewasa." Sebuah suara terdengar di benaknya, tubuhnya terjatuh ke belakang. Keanehan di daerah itu kini menghilang.

"Apa ini?" ucap sekelompok pria ingin tahu. Mata mereka terfokus pada tubuh Ye Futian yang terjatuh. "Apa yang baru saja terjadi?"

"Sungguh malang. Sepertinya dia diserang oleh naga palsu itu," kata seseorang.

"Ia sangat berani, mari kita periksa apakah dia baik-baik saja," kata orang lain.

"Dia baik-baik saja." Pria tampan paruh baya itu berbicara. Di sisi Ye Futian, Yu Sheng memandang pria itu dan mendengarnya berkata, "Percayakan dia padaku sekarang, aku akan membawanya kembali dan memeriksanya."

Semua orang mengangguk setuju. Namun, Yu Sheng memiliki sesuatu untuk dikatakan tentang hal ini, "Tetua, bolehkah saya ikut?"

"Jangan khawatir; tidak ada yang akan terjadi padanya. Aku hanya akan berada di akademi," kata pria paruh baya itu. Ada sesuatu yang aneh dari matanya yang membuat orang-orang mau percaya padanya dan dengan demikian, Yu Sheng mengangguk. "Tolong jaga dia, Tetua."

...

Ketika Ye Futian akhirnya terbangun, dia tidak merasakan sedikit pun rasa sakit, yang menurutnya aneh.

Kesadarannya masuk ke dalam Istana Kehidupannya. Sama seperti apa yang ia pikirkan, di atas Pohon Dunia ada sebuah area dengan petir dan guntur. Seekor naga terbang di langit, sebuah pemandangan yang benar-benar megah.

"Aku tidak percaya naga itu benar-benar datang ke Istana Kehidupanku." Dia terguncang. Setelah pingsan, dia merasa telah mendengar sesuatu, tetapi dia tidak bisa mengingat apa itu.

Dia sudah pingsan dua kali sejak mulai berkembang. Ketika dia memikirkan betapa malangnya dia, dia hanya bisa tersenyum pahit. Namun, jika dia bisa mendapatkan keuntungan dari hal tersebut, dia tidak akan keberatan pingsan beberapa kali lagi.

Seakan dia bisa merasakan ada sesuatu yang salah, dia terbangun dan menyadari bahwa pakaian yang dia pakai bukan miliknya. Itu juga jelas bahwa dia tidak berada di asramanya sendiri.

Ye Futian berdiri dan membuka pintu, dan dapat melihat bahwa dia berada di tempat tinggal yang tenang dan elegan. Di depan terdapat sebuah paviliun, dan ada seorang wanita muda sedang duduk di sana. Sepertinya dia sedang menggambar, di sampingnya ada lelaki paruh baya, sedang meminum teh. Itu adalah adegan yang begitu damai.

Dengan langkah yang ringan, Ye Futian berjalan menuju paviliun itu. Tatapannya tertuju pada gambar wanita muda itu. Dia menggunakan jenis kertas khusus, dan dia tidak menggambar, dia terus-menerus menggoreskan garis-garis. Dari goresan itu keluar sedikit Spiritual Qi.

"Ambillah, ini sebuah jimat." Ye Futian terkejut. Gadis muda di depannya ini tahu cara menulis gulungan mantra?

Maka bukankah itu artinya dia adalah seorang penulis mantra? Itu sangat luar biasa!

"Apakah kau pernah melihatnya sebelumnya?" Pria paruh baya itu meletakkan cangkir tehnya dan melihat ke arah Ye Futian.

"Tidak secara langsung, saya hanya melihat mereka di buku," jawab Ye Futian. "Sebuah perisai tertulis di kertas gulungan dengan Spiritual Qi Logam. Ini pasti mantra pertahanan."

"Kau bisa melihatnya?" Pria paruh baya itu terkejut.

"Ya." Ye Futian mengangguk. Melalui Meditasi Kebebasan, kemampuannya untuk merasakan Spiritual Qi telah meningkat pesat.

Pria itu tersenyum dan bertanya, "Apakah kau ingin belajar?"

"Tentu!" Dia mengangguk lagi dan segera membungkuk untuk memberi hormat. "Murid Ye Futian, ingin memberi hormat kepada guru."

Dia bertindak dengan cepat.

Ye Futian memahami pentingnya menjadi seorang Penulis Mantra. Itu adalah pekerjaan yang lebih langka daripada menjadi Penyihir. Itu juga merupakan pekerjaan berstatus tinggi. Seorang Penulis Mantra juga pasti adalah seorang penyihir yang berbakat.

"Kau tidak tahu malu seperti yang mereka semua katakan." Gadis muda itu meletakkan pena di tangannya dan menatap Ye Futian.

Ye Futian tidak peduli, dia hanya tersenyum. Melihat penampilan gadis itu yang tampak luar biasa, dia berkata, "Hei, cantik. Jadi kita bertemu lagi."


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.