Cincin Naga

Ketika Petarung Bekerjasama



Ketika Petarung Bekerjasama

0Teriakan keras dari pria berjubah hitam ini tidak hanya menakuti Linley dan Necromancer Arch Mage, tapi juga mengejutkan Lampson dan tiga petarung tingkat kesembilan lainnya di lantai dua.     

"Apa yang sedang terjadi? Kenapa Xartes pergi?" Lampson segera membuka pintunya, berjalan ke koridor lantai dua dan menyalak dengan marah.     

Pada saat ini, tiga petarung tingkat kesembilan lainnya keluar dari kamar mereka juga.     

Di dalam kamar Zassler.     

Mendengar teriakan keras itu, ekspresi wajah Zassler berubah. Dia segera memerintahkan Linley di dekatnya, "Kamu membunuh satu petarung tingkat kesembilan, tapi ada lima sisanya. aku akan mengurus tiga dari mereka. Kamu menangani dua lainnya. Jangan bilang kalau kamu tidak dapat melakukannya."     

Zassler cukup percaya diri dalam kemampuannya menangani tiga petarung tingkat kesembilan.     

"Kamu hanya perlu membunuh satu." kata Linley dengan santai. Pada saat bersamaan, Linley diam-diam menunggu lawan untuk berkumpul di luar. Ketika mereka berkumpul, Bebe dan Haeru akan menyerang mereka dari belakang, sementara dia dan Necromancer Arch Mage akan menyerang dari depan. Serangan menjepit ini akan membuat lawan-lawan mereka semakin sulit untuk melarikan diri.     

Mendengar kata-kata Linley, Zassler menyeringai, "Kamu benar-benar berani membuat segala macam bualan liar."     

"Bro!" Pada saat ini, pria berjubah hitam itu melihat mayat Xartes. Dia segera mengeluarkan lolongan sedih, sementara juga menyadari bahwa sekarang ada dua pria di dalam ruangan.     

Seperti hembusan angin, empat petarung tingkat kesembilan lainnya turun dari lantai yang lebih tinggi.     

Lampson dan yang lainnya menatap Zassler, lalu pada Linley. Ekspresi wajah mereka berubah.     

"Halo semuanya. Terakhir kali kita bertarung, tidak semenyenangkan yang seharusnya. Ayo bermain lagi." Necromancer Arch Mage, Zassler, berseri-seri dengan senang pada kelima petarung tingkat kesembilan yang berada di depannya.     

"Antimagic shackles telah rusak." Seorang petarung tingkat kesembilan tua berambut perak bekata dengan kaget.     

Tapi Lampson menatap Linley.     

"Cardinal Lampson. Lama tidak bertemu." Linley memegangi heavy sword adamantine-nya di tangannya, mata emas gelapnya menyorotkan pandangan dingin tanpa ampun terhadap orang-orang ini.     

Hampir semua petarung tingkat tinggi dari Radiant Church mengetahui tentang penampilan mengerikan Linley ketika berubah.     

"Linley!"     

Suara Lampson sangat rendah, dan ekspresi wajahnya gelap.     

"Kamu adalah Linley yang membunuh enam rekanku?" Adik laki-laki Xartes, pria berjubah hitam itu, menatap Linley dengan tak percaya. "Bagaimana mungkin?"     

Necromancer Arch Mage, Zassler, juga menatap Linley dengan terkejut. Dari reaksi pasukan Radiant Church, 'Draconian' yang telah menyelamatkannya ini rupanya cukup hebat. "Oh, namamu Linley? Dan sepertinya kamu lebih terkenal dariku?"     

Linley hanya menatap dingin pada musuh. "Cukup bicara. Ayo kita lakukan."     

"Anak buahku sudah siap. Kita bisa bergerak kapan saja." Necromancer Arch Mage, Zassler, tertawa dengan gembira. Tiba-tiba, dua pemanah Golden Skelleton muncul di belakangnya.     

Linley kaget.     

Dia telah mendengar bahwa Necromantic Magic memiliki kemampuan Wraith Call, tapi ini adalah pertama kalinya dia melihatnya beraksi. Kedua pemanah Golden Skelleton ini memiliki aura yang tidak sedikit pun lebih lemah daripada petarung tingkat kesembilan.     

"Linley, kamu tampaknya cukup kuat. Mari kita sedikit bersaing dan melihat siapa yang membunuh lebih banyak." Zassler tertawa senang, sementara pada saat ini, tiga mayat hidup berbulu emas setinggi tiga meter muncul di pintu. Mayat hidup berbulu emas ini memiliki mata hijau giok.     

Dua pemanah Golden Skelleton, dan tiga mayat hidup berbulu emas. Masing-masing dari mereka memiliki kekuatan seorang petarung tingkat kesembilan.     

Jika digabungkan, mereka membentuk kekuatan lima petarung tingkat kesembilan!     

Lampson menatap Zassler, lalu menatap Linley. Dengan menggertakkan giginya, dia memerintahkan dengan suara rendah, "Mundur. Kita pergi sekarang!" Lampson benar-benar tidak ingin memberikan perintah ini.     

Untuk menangkap Zassler, mereka telah berkorban begitu banyak.     

Tapi begitu mereka mempelajari rahasia Necromantic Magic dari Zassler, Radiant Church akan benar-benar mampu mengingkatkan seluruh pasukan necromancers secara diam-diam.     

"Bebe. Haeru. Sekarang!" Perintah Linley dengan telepati.     

"Bunuh."     

Necromancer Arch Mage, Zassler, mengeluarkan perintah yang tidak berperasaan, sementara pada saat yang sama dia mulai terus menggumamkan mantra Magic lainnya. Meskipun golden skelleton dan mayat hidup berbulu emas ini memiliki kekuatan petarung tingkat kesembilan, mereka hanya setara dengan petarung tingkat kesembilan tingkat awal.     

Dia, Zassler, memiliki dua makhluk yang dipanggil yang sangat dia banggakan.     

Untuk menaklukkan kedua makhluk yang dia temui di plane of the undead, dia telah menghabiskan banyak usaha. Bibir Zassler terus bergerak saat dia menggumamkan mantra Magic ini. Tingkat kesulitan memanggil kedua mayat hidup ini jauh lebih besar daripada lima yang pertama.     

"Kabur, sekarang! Undead Dragon akan segera tiba!" Dua Special Executors, dua Ascetis, dan Cardinal dengan tergesa-gesa melarikan diri dari halaman.     

Tapi tepat pada saat ini...     

"Swish!""Swish!"     

Dua anak panah emas membelah udara, menusuk langsung ke arah dua Ascetis. Pada saat yang sama, dua bayangan hitam tiba-tiba muncul dari luar halaman.     

"Lampson. Tidak ada satu pun dari kalian yang akan lolos." Suara Linley yang tidak berperasaan terdengar, sementara pada saat bersamaan, Linley menyerang mereka seperti ledakan kilat.     

Kecepatan gerakan Linley benar-benar sangat cepat. Sebagai petarung tingkat kesembilan tingkat puncak yang telah mewarisi kecepatan yang melekat pada Armored Razorback Wyrm, didukung oleh Magic Supersonic, dan juga meminjam kekuatan 'impose'... Kecepatan Linley jauh melampaui dua Special Executors tersebut, bila dibandingkan Ascetis dan Cardinal.     

"Roaaaar!"     

Blackcloud Panther, Haeru, menyerang dengan liar pada salah satu Special Executors, mencakar dan menggigitnya. Dengan ketakutan, Special Executors segera menebas dengan liar pada Blackcloud Panther dengan pedangnya.     

"Ah!" Tengkorak Special Executors hancur oleh kaki panther, sementara pedangnya tidak berhasil melukai Haeru sedikit pun.     

"Hrmph." Blackcloud Panther dipenuhi perasaan jijik.     

Dulu, Linley telah menggunakan heavy sword adamantine saat berada di tingkat kesembilan tingkat puncak di Dragonform, namun masih belum bisa melukainya. Pada akhirnya, dia terpaksa mengandalkan Supergravity Field dan Magic Airwings sebelum dia bisa memaksa panther itu untuk tunduk.     

Dari segi pertahanan, Blackcloud Panther bahkan lebih tangguh dari pada Linley, dan hanya sedikit lebih lemah dari Bebe.     

"Slash, slash!"     

Menangkap Special Executors yang benar-benar lengah, Bebe menembus langsung pertahanannya, menyarangkan cakarnya ke dada pria itu dan merobek jantung pria itu.     

Dalam sekejap mata, dua magical beast telah membunuh dua petarung tingkat kesembilan.     

"Grooooowl!" Blackcloud Panther berbalik dan menyerang Ascetic terdekat. Ascetic benar-benar tertegun. Dua magical beast baru saja muncul entah dari mana dan membunuh dua Special Executors.     

Bebe menyerang Ascetic lainnya juga.     

Dua Ascetics dan Lampson semua benar-benar berada dalam keadaan terkejut. Mereka mengkhususkan diri pada Magic elemen cahaya, tapi semua Magic membutuhkan waktu untuk persiapan. Magic yang bisa mereka ucapkan secara cepat tidak akan berguna melawan dua magical beast ini.     

"Lampson!"     

Linley mengeluarkan raungan keras. Dengan memegang heavy sword adamantine-nya, seperti iblis, dia menebas dengan heavy sword adamantine-nya yang berwarna hitam, menyebabkan udara bergetar karena kekuatan serangan itu.     

Lampson menyadari, dalam ketakutannya, bahwa ruang di atasnya sudah terkunci total.     

"Lin-"     

Pada saat kematiannya, Lampson mengingat kembali saat pertama kali bertemu Linley. Itulah hari dimana patung, 'Awakening From the Dream' sedang dilelang. Saat itu, Linley adalah seorang jenius muda yang optimis dan ceria. Tapi beberapa tahun kemudian, Linley menjadi sangat menakutkan. Dan hari ini, Linley akan mengambil nyawanya.     

"Bam."     

Dihadapan mata Lampson yang terpaku, heavy sword adamantine Linley menebas tepat di tubuhnya. Pada saat ini, Linley berhasil menghubungkan beberapa pengetahuan yang tersebar mengenai tingkat baru yang ingin dia capai.     

Rasanya seperti denyut nadi bumi itu sendiri.     

Getaran yang dalam. Getaran yang tak tertahankan. Kekuatan mengerikan yang dibawa oleh heavy sword adamantine tiba-tiba berubah menjadi irama 'getaran' yang masuk ke tubuh Lampson.     

Seluruh tubuh Lampson bergetar sekali, lalu dia terjatuh ke tanah. Tidak ada satu luka pun yang bisa dilihat di tubuh Lampson... tapi darah mengalir dari telinga dan hidung Lampson.     

Jika seseorang memotong kulit Lampson, mereka akan menemukan bahwa organ dalam Lampson telah hancur berantakan.     

Pada saat ini, Bebe dan Haeru menghabisi dua Ascetics yang tersisa. Pembunuhan dengan bersenang-senang ini terlalu sempurna. Makhluk-makhluk mayat hidup yang dipanggil Zassler, bersamaan dengan penampilan Linley yang mengerikan, benar-benar sangat menakuti kelompok Lampson sehingga mereka langsung melarikan diri, tapi begitu mereka sampai di dinding, mereka benar-benar lengah oleh Bebe dan Haeru, kedua Magical beast yang sangat mengerikan.     

Hasil akhirnya jelas terlihat oleh semua orang.     

Bebe, Haeru, dan Linley telah membunuh lima petarung tingkat kesembilan! Jika mereka menghitung orang yang telah dibunuh Linley sejak awal, mereka telah membunuh enam orang.     

"Groooowl."     

Tepat pada saat ini, di tengah halaman, ruang mulai bergemuruh saat celah dimensi muncul. Kepala naga hitam besar meregang keluar melalui celah dimensional.     

Wraith Call - Undead Dragon!     

"Tapi... tapi..." Zassler menatap Linley, juga Shadowmouse hitamnya dan Blackcloud Panther, Haeru. Dia benar-benar terkejut, benar-benar terdiam.     

Baru saja, dia sangat sombong, bahkan mengatakan bahwa dia akan menangani tiga dari mereka, jika Linley bisa menangani dua orang.     

Tapi sebelum makhluk-makhluk mayat hidup bisa membunuh satu orang, Linley dan magical beastnya telah membunuh semua petarung tersebut.     

"Tuan Zassler, tidak perlu menyelesaikan pemanggilan Undead Dragon ini, kurasa. Atau apakah kamu ingin mengujinya melawan Bebe, atau mungkin Haeru?" Tanya Linley dengan santai.     

Wajah keras Necromancer Arch Mage, Zassler, berkedut. Dan kemudian, dia menyingkirkan Undead Dragon kembali ke plane of the undead.     

"Linley, kedua magical beastmu itu memang agak kuat. Tapi Undead Dragon-ku juga tidak lemah. Terlebih lagi, Undead Dragon bukan satu-satunya makhluk yang kumiliki. Aku juga memiliki Ancient Wight." Zassler menyeringai. "Kamu seharusnya mengerti, selama Undead Realm tetap ada, tentara yang tersedia untuk seorang necromancer tidak ada habisnya."     

Linley benar-benar ketakutan mendengar kata-kata Zassler.     

Sebenarnya, di dalam hatinya, Zassler tahu bahwa menjinakkan makhluk mayat hidup di Undead Realm bukanlah hal yang mudah. Bagaimanapun, mereka harus ditundukkan satu demi satu. Dulu, saat dia menundukkan Undead Dragon ini, dia telah mengorbankan banyak makhluk mayat hidup lainnya.     

"Ayo cepat dan bersihkan halaman ini. Jangan sampai Radiant Church tahu apa yang terjadi di sini." kata Linley segera.     

Zassler segera mulai mengeluarkan perintah untuk mahkluk mayat hidupnya.     

Dua pemanah Golden Skelleton dan tiga mayat hidup berbulu emas itu dengan patuh mulai membuang mayat-mayat itu. Mereka cukup berguna. Segera, semua mayat telah lenyap.     

"Linley." Zassler menatap Linley dengan penuh ketertarikan. "Dari apa yang dikatakan Lampson, nampaknya kamu cukup terkenal. Ceritakan tentang dirimu?"     

Linley melirik Zassler. "Tutup mulutmu. Diam."     

Melihat mata emas Linley yang benar-benar tanpa emosi, Zassler mulai tertawa. "Linley, sepertinya kamu memiliki dendam besar terhadap Radiant Church, apakah aku benar?"     

"Jadi bagaimana kalau iya?" Linley menanggapi saat ini.     

"Dendam macam apa?" Tanya Zassler segera.     

"Aku tidak akan berhenti sampai salah satu dari kami hancur." Suara Linley tenang, tapi rasanya seperti angin menyeramkan yang betiup di Undead Realm, yang mampu membuat jiwa seseorang ngeri.     

Mata Zassler langsung menyala. Dia dengan bersemangat berkata, "Haha, bagus. Linley, sepertinya kamu memiliki kemampuan. Bagaimana kalau begini. Kamu membantuku, dan bersama-sama, kita akan berhadapan dengan Radiant Church."     

"Aku, membantumu? Kamu yang menjadi pemimpin?" Linley menatap Zassler.     

Zassler harus mengakui pada dirinya sendiri bahwa dia merasa sedikit tidak nyaman saat Linley menatapnya dengan mata emas gelapnya itu.     

"Tidak perlu membedakan antara siapa yang memimpin, dan siapa yang tidak. Kita berdua akan bekerja sama." Sebagai seorang necromancer, kemampuan tarung jarak dekat Zassler sangat buruk. Selain itu, makhluk-makhluk mayat hidupnya membutuhkan sejumlah waktu untuk dipanggil.     

Mata emas gelap Linley menatap Zassler untuk beberapa saat.     

"Baik. Aku terima." Linley akhirnya berbicara. Linley harus mengakui bahwa bergabung dengan necromancer memang bisa membuatnya lebih kuat.     

Zassler segera terlihat senang. "Haha, bagus sekali. Dengan kita berdua bergabung, apa yang harus kita takuti? Heidens, akan datang suatu hari nanti saat aku membunuhmu, kau bajingan tua. Linley, siapa di Radiant Church yang ingin kamu bunuh?" Zassler yakin bahwa Linley seharusnya memiliki dendam besar terhadap seseorang di Radiant Church, sampai-sampai dia membencinya begitu.     

"Siapa?"     

Linley menggelengkan kepalanya. "Aku bermaksud untuk menghancurkan Radiant Church dan menghancurkan akar-akarnya."     

" Radiant Church?" Zassler benar-benar tertegun sejenak, lalu dia tertawa terbahak-bahak. "Haha, bagus, bagus sekali! Bila waktunya tiba, kita akan membunuh Heidens bersama-sama dan memusnahkan Radiant Church!"     

Tapi wajah Linley terasa dingin dan tanpa emosi.     

"Ayo pergi." Linley memimpin Bebe dan Haeru menuju pintu keluar.     

"Kemana?" Zassler segera mengikuti.     

"Kamu punya tujuan?" Tanya Linley.     

"Tidak ada." Zassler menggelengkan kepalanya.     

Linley berkata dengan santai, "Kalau begitu mulai hari ini, ikuti saja aku." Saat dia berbicara, Linley memimpin Bebe dan Haeru ke dalam kegelapan. Zassler terkejut, lalu bergumam pada dirinya sendiri, "Sepertinya dengan mengikuti Linley ini, masa depan akan sangat menyenangkan." Dan begitulah, Necromancer Arch Mage yang berusia delapan ratus tahun ini mengikuti Linley ke dalamnya malam.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.