Cincin Naga

Zassler



Zassler

0Langit perlahan menjadi gelap. Linley tetap tersembunyi di luar tembok kediaman ini sepanjang waktu, tapi sampai sekarang, dia masih belum menemukan kesempatan atau metode agar dia bisa diam-diam mendekati orang tua misterius itu.     

"Berdasarkan percakapan mereka di hotel, Radiant Church tampaknya telah mengorbankan beberapa petarung hebat demi menangkap orang ini." Linley mengerutkan kening saat dia mempertimbangkan pertanyaan itu. "Orang tua ini setidaknya berkekuatan tingkat kesembilan."     

"Tapi seharusnya dia belum berada di Saint-level. Bahkan sekelompok besar petarung tingkat kesembilan yang kuat hanya paling bisa memaksa Saint-level untuk melarikan diri. Pastinya sangat tidak mungkin mereka akan menangkapnya."     

Meskipun Linley tidak terlalu yakin tentang seberapa hebatnya pria tua misterius itu, tanpa diragukan lagi, pria tua misterius itu memiliki kemampuan untuk berhadapan dengan beberapa petarung tingkat kesembilan.     

"Pria tua ini pasti sangat penting bagi Radiant Church karena mengeluarkan usaha yang keras dalam menangkapnya. Aku pasti akan mengacaukan rencana mereka." Mata Linley memancarkan cahaya dingin. "Tapi membunuh enam petarung tingkat kesembilan dan mencegah satu dari mereka kabur dari Cerre adalah tugas yang sulit."     

Linley sendiri tinggal cukup dekat dengan Cerre. Tentu saja, dia tidak ingin gerakan dan kehadirannya terbongkar.     

Jika dia harus bertindak, dia harus membunuh mereka berenam.     

"Aku sendiri, Bebe, Haeru. Kita benar-benar mampu menghadapi tiga petarung tingkat kesembilan. Melawan enam... jika kita menggunakan beberapa taktik, itu masih berupa kemungkinan kecil akan berhasil. Namun, sebaiknya kita melepaskan pria tua itu terlebih dahulu dan menyuruhnya bersekutu dengan kita. Itu akan memberi kita kesempatan sukses yang lebih besar lagi."     

Linley tahu bagaimana berhadapan dengan antimagic manacles.     

Kekuatan dan nilai antimagic manacles terletak pada formasi simbol magic yang rumit yang terukir pada mereka. Tapi bahan yang membuat belenggu itu adalah dari bahan yang sebenarnya rapuh. Meskipun antimagic manacles mencegah tahanan tersebut untuk menggunakan mageforce dan cukup kokoh, Linley benar-benar yakin akan kemampuannya untuk menghancurkannya.     

Linley tidak terburu-buru. Pada saat ini, dia dengan telepati memerintahkan Haeru untuk kembali ke kota dari dalam lembah pegunungan.     

Manusia dan teman magical beast yang mereka jinakan terikat secara spiritual. Semakin kuat energi spiritual dari keduanya, semakin besar jarak bagi keduanya untuk bisa menukar percakapan telepati.     

Misalnya, Linley dan Bebe bisa bertukar pikiran dari jarak beberapa ratus kilometer. Tapi jika mereka terpisah dari jarak yang lebih jauh lagi, percakapan itu tidak akan mungkin terjadi.     

Bagi beberapa anggota klan bangsawan yang lemah yang menggunakan gulungan soul-binding untuk menjinakkan magical beast tingkat pertama, tingkat kedua, atau tingkat ketiga, mereka mungkin tidak dapat berkomunikasi melewati jarak hanya beberapa ratus meter.     

Persoalan utamanya adalah energi spiritual.     

Linley dan Haeru, juga bisa berkomunikasi secara spiritual dari jarak ratusan kilometer. Tapi begitu jaraknya terlalu jauh, mereka hanya bisa dengan samar-samar merasakan arah masing-masing, dan tidak bisa lagi mengirim pesan.     

Kegelapan turun. Saat ini sekitar pukul 9 malam.     

Dengan mengenakan pakaian Warrior berwarna hitam, Linley bersembunyi di luar tembok kediaman, di sampingnya dalam posisi yang sama Shadowmouse hitam, Bebe, serta Blackcloud Panther, Haeru. Mereka dengan diam menunggu kesempatan mereka.     

"Bebe, Haeru, kalian berdua tetap di sini. Hanya bergerak setelah aku memerintahkan kalian berdua untuk bertindak melalui telepati." Linley memerintahkan.     

Haeru dan Bebe mengangguk.     

Linley segera melepaskan pakaian Warrior berwarna hitamnya, lalu membiarkan sisik hitam muncul di atas kulitnya. Duri hitam menonjol dari dahinya, dan duri-duri menonjol keluar di sepanjang tulang punggungnya.     

Ekor naga itu diam-diam menembus celana panjang Linley.     

Mata Linley menjadi warna emas gelap yang dingin dan tanpa ampun.     

"Ingat. Tunggu perintahku." Linley sekali lagi memerintahkan Bebe dan Haeru. Dan kemudian, seperti hantu di dala kegelapan, Linley meluncur ke arah halaman.     

Setelah menguasai level 'impose', Linley sekarang bisa bergerak tanpa menimbulkan gangguan pada udara di sekitarnya.     

Bangunan utama memiliki dua lantai. Di samping itu ada tiga ruangan, yang paling tengah jelas menjadi tempat pria tua itu dikunci. Karena di luar ruangan ini, ada dua pria berjubah hitam.     

Linley merayap di balik bukit buatan, tidak bergerak sama sekali saat dia diam-diam menunggu kesempatannya.     

"Aku menolak untuk percaya kalau kau tidak akan lengah bahkan sedetik pun." Linley sangat sabar.     

Saat ini, kedua pria berjubah hitam itu sedang terlibat dalam percakapan karena bosan.     

"Bro, setelah menyelesaikan misi ini, kita berdua harus beristirahat dengan baik dan lama. Dua tahun terakhir ini telah melelahkan kita. Aku sudah merasa gugup sepanjang waktu ini, tidak berani lengah sama sekali." Salah satu pria berambut hitam itu berkata.     

"Benar. Dalam misi ini, dua dari Ascetis tingkat kesembilan kita meninggal, dan tiga Special Executors tingkat kesembilan juga meninggal. Sebelas dari kita telah bekerja sama, dibantu oleh racun, namun lima dari kita masih meninggal. Pria tua ini seperti semacam monster."     

Saat ini, kedua pria berjubah hitam itu cukup santai.     

Demi mengejar dan menangkap orang tua ini, kelompok mereka telah dikirim segera setelah Radiant Church menerima kabar tentang keberadaannya. Mereka telah melewati Kekaisaran O'Brien, melintasi 48 kota, dan memasuki dataran tinggi timur yang jauh. Mereka telah bertarung melawan pria misterius ini selama berbulan-bulan, akhirnya menangkapnya di salah satu Kota di tanah Anarchic.     

Tapi selama mereka telah berhasil menangkap pria tua ini, semua pengorbanan mereka pasti berharga.     

Mereka sangat berhati-hati dalam perjalanan pulang mereka juga. Mereka takut petarung Kekaisaran O'Brien akan menemukan mereka. Tapi sekarang, mereka sudah setengah jalan kembali, dan kota-kota yang akan mereka lewati kedepannya hanyalah kota kecil tanpa banyak para petarung ahli. Mereka seharusnya tidak menimbulkan banyak resiko.     

Wajar saja, Lampson dan yang lainnya sekarang merasa sedikit lebih santai.     

"Bro, aku akan ke kamar mandi. Kamu berjaga di sini. Aku akan kembali sebentar lagi." Salah satu pria berjubah hitam berkata.     

Pria berjubah hitam lainnya tertawa. "Aku baik-baik saja sebelum kamu mengatakan apapun, tapi sekarang setelah kamu bilang ingin pergi ke kamar mandi, aku juga ingin pergi. Baiklah, kamu pergi dulu, dan aku akan menyusul nanti." Meski mereka agak santai, mereka tetap tidak berani pergi pada saat yang bersamaan.     

Lagi pula, jika mereka membiarkan pria tua ini melarikan diri, mereka pasti akan menyesal berat.     

Bersembunyi di balik bukit buatan, saat Linley melihat pria berjubah hitam itu pergi, dia merasakan sedikit kegembiraan yang mengejutkan. "Hanya tersisa satu. Membunuhnya sama sekali bukan masalah. Hanya saja... aku tidak bisa membiarkannya membuat keributan."     

Linley menyipitkan matanya, sambil mulai mengucapkan mantra Magic. 'Supersonic'.     

.....     

Pada saat ini, Xartes sedang berdiri di depan pintu kamarnya, menjaga dengan santai mengawasi di sekelilingnya. Hanya di kota prefektur, Xartes, seorang petarung tingkat kesembilan, masih merasa cukup percaya diri.     

Tapi tiba-tiba, Xartes melihat kilatan cahaya hitam di sudut matanya.     

"Apa itu?" Xartes menoleh untuk melihat.     

Sebuah pedang hitam kebiruan yang sangat besar tiba-tiba muncul di bidang penglihatannya. Yang paling mengerikan adalah pedang hitam kebiruan ini sepertinya menggunakan seluruh area di sekitarnya untuk memberikan tekanan dan kekuatan padanya, menguncinya di tempatnya!     

Ruang itu sendiri sudah benar-benar terkunci!     

Xartes ingin menangis dalam ketakutan, tapi dia tidak bisa bersuara. Sebenarnya, meski dia berhasil berteriak, suaranya tidak akan berhasil keluar melalui ruang beku itu.     

Mata Xartes membulat dan menonjol. Tiba-tiba, dia membanting telapak tangannya, yang sekarang bercahaya dengan sinar battle-qi, ke arah pedang.     

"Bam!"     

Ketika pedang besar itu memukul tangan Xartes, Xartes merasa seolah-olah dia tiba-tiba terhempas melawan banjir yang tak terbatas dan bergolak. Dia sama sekali tidak bisa menekannya.     

"Boom." Tangan dan lengannya hancur dan mencair, tulang-tulang di dalamnya pecah.     

Dan kemudian, tidak melambat, heavy sword adamantine menebas Xartes di dadanya. Xartes hanya merasakan dadanya bergetar, merasakan ada yang patah, dan kemudian... dia tidak merasakan apa-apa.     

Dalam sekejap mata. Lawan terbunuh.     

Dia tidak punya kesempatan. Setelah berubah wujud Dragonform, Linley adalah petarung tingkat kesembilan tingkat puncak, dan memiliki heavy sword adamantine sebagai senjatanya. Pada saat yang sama, dia telah mencapai pemahaman dan menguasai kekuatan 'impose' alam. Keduanya berada pada tingkat yang sama sekali berbeda.     

"Cepat." Linley membuka pintu dengan lembut. Saat dia melakukannya, dia segera melihat pria tua kurus dengan rambut putih panjang dan alis putih yang panjang, duduk bersila di lantai. Mendengar Linley masuk, pria tua itu dengan santai membuka matanya sambil berkata, "Kenapa kamu datang..."     

Tapi saat melihat Linley, kata-kata pria tua itu segera terhenti.     

Melihat Linley dengan wujud Dragonform sempurna, pria tua itu menatap Linley. Menurunkan suaranya, dia berkata, "Darimana asal duniamu, Draconian?"     

"Draconian?" Linley kaget.     

Mungkinkah di dunia lain, ada ras bernama Draconians yang terlihat mirip dengan dia?     

"Kenapa kamu datang kemari?" Pria tua itu berkata lagi dengan suara pelan.     

"Untuk menyelamatkanmu."     

Linley memegangi heavy sword adamantine-nya. "Ulurkan kedua lenganmu. Aku akan menghancurkan antimagic manacles-mu."     

Meski pria tua itu curiga dengan siapa sebenarnya Linley, dia masih dengan patuh mengulurkan tangannya. Sambil menatap antimagic manacles yang hitam pekat itu, Linley langsung memotong dengan heavy sword adamantine-nya.     

'Memegang Sesuatu Yang Berat Seolah Ringan' - Thunderbolt!     

Heavy sword adamantine melayang turun, perlahan dan anggun seperti daun, nyaris tidak menyentuh bagian tengah antimagic manacles. Saat menyentuh, dengan suara 'crack', beberapa celah muncul di antimagic manacles, dan potongan-potongannya bahkan melayang ke tepi ruangan.     

Pria tua itu hanya harus dengan santai menggoncangkan tangannya, dan setengah bagian manacles yang sudah hancur itu terbang ke arah yang berlawanan.     

"Aku tidak memintamu untuk menyelamatkanku, jadi aku tidak berhutang apa-apa kepadamu." Pria tua kurus berwajah pucat itu berdiri di sana, menatap Linley dengan dingin.     

Linley meliriknya, tapi mata emas gelap Linley sepertinya sama sekali tidak menakuti pria tua ini.     

"Apakah kamu memiliki kebencian dengan Radiant Church?" Linley berkata pelan.     

Keduanya berbicara dengan sangat pelan, dan kelompok Lampson di gedung dua lantai itu sama sekali tidak bisa mendengar percakapan mereka.     

"Kebencian? Aku tidak akan berhenti sampai salah satu dari kami hancur." Pria tua itu berkata dengan terus terang.     

"Hanya itu yang aku butuhkan." kata Linley santai. "Meskipun aku tidak tahu siapa dirimu, aku harus memberitahumu... malam ini, tidak ada satu pun orang dari Radiant Church yang diizinkan meninggalkan tempat ini hidup-hidup. Aku tidak ingin mengungkapkan diriku kepada mereka."     

"Mengungkapkan dirimu?" Pria tua itu penasaran. "Dari dunia mana kamu berasal, Draconian? Mungkinkah kamu seorang Draconian dari salah satu Four Higher Planes? Infernal Realm?"     

Linley meliriknya. "Tidak."     

Pria tua itu mulai tertawa dengan jahat. "Kalau begitu, izinkan aku terlebih dahulu memberitahumu siapa diriku. Namaku Zassler [Sai'si'le]. Aku seorang Arch Mage, seorang necromancer tingkat kesembilan. Dirimu sendiri?     

Linley benar-benar terkejut.     

Sebagai seorang Mage, Linley tahu betul bahwa ada tiga jenis Magic yang melampaui Magic jenis tanah, api, angin, air, petir, cahaya, dan kegelapan. Doehring Cowart juga pernah membicarakan hal ini dulu dengannya.     

Ketiga bentuk Magic ini adalah Oracular Magic yang digunakan oleh Radiant Church, Life Magic yang digunakan oleh High Priest legendaris di Yulan Empire, dan Necromantic Magic yang sangat langka.     

Ketiga jenis Magic ini sangat langka di benua Yulan.     

Ketika Linley menyadari bahwa Holmer sedang menyergapnya, karena Holmer telah menggunakan gas racun, Linley telah bertanya kepadanya apakah dia seorang necromancer. Jika dia seorang necromancer... Linley mungkin tidak akan mampu membunuhnya.     

Lagipula!     

Four Higher Planes telah diciptakan oleh empat Overgods. Overgods ini berturut-tutur adalah Overgod of Fate, Overgod of Life, Overgod of Death, dan Overgod of Destruction.     

Overgod of Fate telah mewariskan Oracular Magic.     

Overgod of Life telah mewariskan Life Magic.     

Overgod of Death telah mewariskan Necromantic Magic.     

Ketiga cabang Magic ini sangat menakjubkan, justru karena aslinya berasal dari Four Overgods. Sedangkan untuk Overgod of Destruction, dia sama sekali tidak mewariskan Magic apapun. Para pengikut Overgod of Destruction memegang kekuatan dan kemampuan pribadi mereka sendiri dalam penghormatan yang terbaik.     

Misalnya, War God O'Brien adalah pengikut Overgod of Destruction.     

"Seorang Necromancer Arch Mage?" Rasa terkejut muncul di wajah Linley.     

"Dan kamu?" Necromancer Arch Mage, Zassler, menatap Linley.     

"Kenapa aku harus memberitahumu tentang diriku sendiri? Aku tidak memintamu untuk memberitahku tentang dirimu." kata Linley dengan santai. Necromancer Arch Mage langsung tertegun, tidak tahu harus berkata apa.     

Tepat pada saat ini, pria berjubah hitam itu kembali dari kamar kecil.     

"Bro, kemana kamu pergi?" Melihat tidak ada orang di luar, wajah pria berjubah hitam itu langsung berubah, saat dia berteriak dengan suara keras karena marah.     

Tugas mereka mengawasi Necromancer Arch Mage ini sangat penting. Bagaimana bisa dia tidak marah saat melihat temannya baru saja menghilang tanpa sepatah kata pun?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.