Cincin Naga

Keberangkatan



Keberangkatan

0Di perbatasan Kerajaan Hess terdapat pasukan yang berjumlah lebih dari 800.000 tentara. Di hamparan tanah yang luas, perkemahan militer bertebaran di daratan seperti serangkaian pegunungan, tanpa batas dan tanpa akhir. Namun, tentara yang luar biasa jumlahnya ini cukup teratur.     

Tapi di depan perkemahan militer, ada hamparan luas lahan kosong.     

"Hei, Paman Rand [Lan'te]. Jika tentara magical beast menyerang, apakah kita bisa bertahan?" Seorang pemuda memakai armor yang terlihat berusia enam belas atau tujuh belas tahun berkata dengan suara lembut.     

Di sebelahnya ada seorang pria berotot dan berjenggot. Sambil mengeluarkan sebotol minuman keras dari kantongnya, dia meneguknya sedikit, lalu tertawa dengan keras. "Santai. Kali ini, selain pasukan elit Kerajaan Hess kita, para kesatria Radiant Temple telah dikirim oleh Radiant Church, bersama dengan banyak para Mage. Jangan khawatir. Magic Mage cukup kuat."     

"Benar." Ini adalah pertarungan pertama pemuda tersebut. Mendengar kata-kata veteran itu, dia merasa sedikit lebih mantap.     

Tapi pria berotot itu mendesah pada dirinya sendiri di dalam hati. Karena dia, pada kenyataannya, pernah melihat betapa kejam dan kuatnya magical beasts itu. Jika ribuan atau puluhan ribu magical beast menyerang ke arah mereka, satu-satunya cara umat manusia agar bisa bertahan adalah dengan membayarnya dengan darah.     

"Roaaaar!"     

Tiba-tiba, geraman rendah bisa terdengar berasal dari jarak yang sangat jauh.     

"Paman Rand, aku rasa aku mendengar sesuatu." Pemuda itu semakin gugup.     

"Tidak apa-apa." Rand berkata dengan suara keras, tapi tiba-tiba, Rand menyipitkan mata dan melihat ke arah selatan. Di atas dataran kosong yang tandus dan kosong, tak terhitung banyaknya sekerumun titik yang tebal bisa terlihat.     

"Magical beast. Segerombolan magical beast!"     

Dari bagian lain perkemahan militer, seruan nyaring terdengar. Seketika, seluruh perkemahan militer mulai bergerak. Dari jenderal dengan peringkat tertinggi sampai tentara tingkat terendah, setiap orang meningkatkan kewaspadaan mereka.     

Seluruh 800.000 tentara manusia bersiap untuk melakukan pertarungan.     

"Sangat, sangat banyak!" Banyak tentara manusia, saat melihat segerombolan magical beast di kejauhan, menghirup napas dingin. Dari jauh, Vampiric Iron Bulls yang tak terhitung jumlahnya telah terbentuk menjadi serangkaian garis formasi. Otot-otot mereka terikat, mereka menyerang ke arah manusia dengan kecepatan tinggi.     

Ada lebih dari sepuluh ribu Vampiric Iron Bulls.     

"Rumble, rumble."Vampiric Iron Bulls menyerang dengan liar, menyebabkan tanah bergoyah. Mata masing-masing Vampiric Iron Bull telah berubah menjadi merah, dan tubuh mereka memancarkan nyala api. Mereka tampak seperti lautan api.     

Bumi yang bergetar. Lautan api yang tiada akhirnya.     

"Swish!""Swish!""Swish!"     

Tiba-tiba, langit dipenuhi dengan banyak tombak berwarna biru langit yang tembus pandang. Tombak ini jatuh di atas Vampiric Iron Bulls seperti hujan.     

"Tuan Mage!" Banyak tentara manusia bersuka ria.     

"Puchiii!" Setiap tombak memiliki kekuatan yang menakjubkan. Sebagai salah satu mantra magic elemen air, mereka sangat kuat melawan magical beast jenis api.     

Tombak es dingin ini turun, baik menembus ke dalam tanah atau ke dalam tubuh Vampiric Iron Bulls. "Puchiii!" Beberapa tombak es menembus secara langsung melalui organ dalam Vampiric Iron Bulls, yang meraung dalam kemarahan, berlari beberapa langkah lagi, kemudian roboh.     

Satu demi satu Vampiric Iron Bull mati, namun sebagian besar dari mereka terus menyerbu ke depan. Bahkan jika mereka menderita luka ringan, mereka hanya akan menjadi lebih marah.     

Darah segar menodai tanah.     

"Snooort!"Vampiric Iron Bulls meraung dengan marah.     

"Pemanah! Bersiap... Tembak!"Petugas berteriak dengan keras.     

Seketika, langit-langit dipenuhi panah yang tak terhitung jumlahnya. Panah yang berkerumun dengan padat meluncur turun dari langit dalam gelombang yang padat.     

Satu demi satu panah tajam menusuk Vampiric Iron Bulls, tapi otot-otot mereka yang tangguh dan muncul dengan mudah menangkis banyak panah.     

Taktik yang digunakan tentara manusia melawan tentara manusia lainnya belum tentu efektif melawan magical beast.     

"Kesatria Bertombak, formasi!"     

Satu demi satu Warrior dengan armor berat dan berotot tebal melangkah ke depan, semua memegang tombak baja. Dengan menggunakan formasi pertahanan, mereka diam-diam menantikan serangan Vampiric Iron Bulls. "Snooooort!" Vampiric Iron Bulls bermata merah itu menyerbu ke depan.     

Tombak baja yang tak terhitung banyaknya ada di sana untuk menyambut Vampiric Iron Bulls, namun Vampiric Iron Bulls hanya menurunkan tanduk mereka dan terus melaju sambil meraung. Seperti banjir yang dahsyat, mereka membanting dengan kejam melawan tombak itu.     

"Puchiiii!" Vampiric Iron Bulls tertusuk oleh tombak baja itu.     

Orang-orang yang mampu memegang tombak baja setidaknya Warrior tingkat ketiga. Selain itu, semua pikemen saling mendukung satu sama lain dalam formasi tombak mereka yang berdiri tegak, meminjam dan meminjamkan kekuatan sesuai kebutuhan.     

Gelombang pertama Vampiric Iron Bulls tidak mampu mematahkan garis pertahanan ini. Tapi di belakang mereka, lebih banyak Vampiric Iron Bulls terus menyerbu.     

Pertarungan antara tentara magical beast dan tentara manusia sangat sengit. Tentara beast terdiri dari lebih dari sekedar Vampiric Iron Bulls. Ada juga sekumpulan Windwolves, dan juga Fire Lions yang elit gagah yang bahkan lebih mengerikan lagi. Ada juga Landwyrms, Velocidragons, dan banyak lagi...     

Tapi tentara manusia juga tidak lemah. Selain tentara biasa, mereka juga memiliki beberapa Mage yang sangat kuat yang belum bergerak. Selain itu, Radiant Church juga telah mengirimkan sejumlah Mage tingkat ketujuh, tingkat kedelapan, dan bahkan tingkat kesembilans. Ada juga pembagian Kesatrias elit dari Radiant Temple...     

Pertarungan berlangsung selama tiga hari, dan pada akhirnya, tentara manusia terpaksa mundur. Hanya dalam tiga hari, pihak manusia telah kehilangan lebih dari 300.000 tentara, dan jumlah korban luka bahkan semakin mengejutkan. Tapi tentara magical beast itu juga menderita korban jiwa yang tinggi.     

Namun, kedua tentara tampaknya memiliki pemahaman yang tidak diucapkan, karena baik kedua belah pihak tidak memanfaatkan petarung Saint-level mereka. Petarung Saint-level hanya memperhatikan dari jauh, dan tidak bertindak.     

Kota Hess dalam keadaan kacau.     

Pertarungan di perbatasan ini mengakibatkan tentara manusia mundur sejauh seratus kilometer sekaligus. Mereka sekarang sangat dekat dengan Kota Hess, dan banyak orang di dalam Kota Hess telah membuat keputusan untuk mengungsi.     

Kota Hess. Mansion yang tenang tempat Linley tinggal.     

"Yale, kita akan segera pergi. Cepat. Jangan buang-buang waktu lagi."Seru Monroe Dawson. "Aku menduga bahwa tentara manusia tidak akan bisa bertahan lebih lama lagi. Nyala api perang akan menelan Kota Hess. "     

Yale mengangguk. "Mengerti, ayah."     

"Tapi Saudara ketiga, dia..." Yale masih memikirkan Linley. George dan Reynolds, di sisi Yale, sama-sama khawatir juga.     

Monroe Dawson mengerutkan kening. "Bagaimana dengan begini. Kamu coba pergi membujuknya untuk terakhir kalinya. Bagaimanapun juga, kita harus pergi malam ini." Setelah dia berbicara, Monroe Dawson berbalik dan pergi.     

Yale, George, dan Reynolds saling pandang.     

Akhirnya, ketiganya menuju ke arah kamar Linley. Begitu mereka memasuki halaman belakang, mereka melihat Linley duduk di kursi di samping sebuah meja batu, dengan tenang menatap pahat lurus di tangannya. Melihat ini, Yale, George, dan Reynolds sama sekali tidak merasa senang atau bersemangat.     

Demi ingin membantu Linley tersadar, mereka akan sering meletakkan straight chisel di sana, bersama dengan patung. Tapi Linley sepertinya sama sekali tidak ingin memahatnya. Setiap kali melihat pahat itu, dia akan memikirkan kembali bagaimana Kakek Doehring dengan susah payah melatihnya untuk memahat.     

Dia masih bisa mengingat betapa bangga dan antusiasnya tatapan Kakek Doehring saat pertama kali menyampaikan pada Liney rahasia Straight Chisel school. Pada saat itu, Kakek Doehring benar-benar memiliki sikap agung seorang grandmaster.     

"Saudara ketiga." Yale langsung menghampirinya.     

Linley mengangkat kepalanya untuk menatap Yale. Senyuman terbentuk di wajahnya, tapi dia tidak mengatakan apa-apa.     

"Saudara ketiga, tentara magical beast hampir menerobos perbatasan. Pihak manusia telah dipaksa untuk mundur seratus kilometer. Ini hanyalah masalah waktu sebelum mereka meneroboske Kota Hess. Kita harus pergi." Kata Yale dengan serius. "Pergi?" Linley sempat terkejut. "Oh. Baiklah."     

Melihat bagaimana tindakan Linley, Reynolds, yang paling berwatak panas dari keempatnya, menyambar Linley pada pakaiannya. Sambil menatap langsung ke mata Linley, dia dengan marah berteriak, "Saudara ketiga, apa yang salah denganmu? Bicaralah! Kenapa kamu jadi seperti ini? Orang yang aku, Reynolds, paling kagumi di dunia ini adalah kamu. Aku sering membual kepada orang lain tentangmu. Tapi sekarang? Lihatlah dirimu! Lihatlah apa jadinya dirimu!"     

"Mengagumiku?" Linley berkata dengan mengejek dirinya. "Mengagumi apa?"     

"Aku mendengar Boss Yale mengatakan bahwa karena permusuhan antara kamu dan Clayde, kamu bersedia membuang segalanya untuk bisa membunuhnya. Kamu berani bertindak dan kamu berani menerima akibatnya. Sebagai saudaramu, aku mengagumimu! Tapi sekarang? Kamu membunuh Clayde, lalu kamu membunuh enam Special Executordari Radiant Church. Bukankah ini sesuatu yang patut kamu banggakan? Mengapa kamu menjadi seperti ini?" Reynolds benar-benar marah sekarang.     

Di sebelahnya, George mengerutkan kening.     

"Saudara ketiga." George tiba-tiba berteriak pada Linley.     

Reynolds dan Yale keduanya berpaling untuk melihat George. Linley menatapnya juga.     

"Saudara ketiga, kenapa kamu membunuh keenam Special Executor itu?" Tanya George sambil berteriak. George tiba-tiba sadar... bahkan jika Linley membunuh Clayde, tidak ada alasan bagi Special Executor dari Radiant Church untuk mencoba dan membunuh Linley.     

Lagi pula, Clayde tidak lagi menjadi salah satu raja mereka. "Mereka ingin membunuhku." Linley berkata dengan suara rendah.     

"Mengapa mereka ingin membunuhmu?" George merasa bahwa dia telah menyentuh alasan di balik depresi Linley.     

"Karena Radiant Church-lah yang membunuh ibuku," kata Linley dengan tenang.     

Berdiri di samping Linley, baik Yale dan Reynolds sama-sama terkejut, tapi kilasan pengetahuan tiba-tiba muncul di benak George. Dia segera meraung, "Radiant Church membunuh ibumu? Tapi kamu, Saudara ketiga, tidak akan membalas dendam? Apa, apakah kamu takut?"     

"Tidak membalas dendam?"     

Ketiga kata itu sepertinya mengejutkan Linley seperti sebuah ledakan petir.     

"Benar. Itu adalah karena Radiant Church."Mata Linley yang sepi perlahan mulai menajam.     

"Jika bukan karena Radiant Church yang terus-menerus mencari jiwa-jiwa murni untuk diberikan kepada Radiant Sovereign, Clayde tidak akan memberikan ibuku pada Radiant Church, yang mengakibatkan kematian ibuku."     

"Jika bukan karena kematian ibuku, ayahku tidak akan mati."     

"Jika ayahku masih hidup, mengapa aku harus membalas dendam? Bagaimana mungkin menyebabkan Kakek Doehring meninggal? Terlebih lagi, Kakek Doehring meninggal karena membantuku melawan keenam Special Executor tersebut."     

Linley mulai merasakan kebencian di hatinya.     

"Ini semua karena Radiant Church!!! Radiant, berseri, haha! Radiant Church itu berseri-seri? Jika itu berseri-seri, lalu kenapa mereka membunuh orang-orang dengan jiwa-jiwa yang murni dan tidak berdosa dan memberikannya kepada Radiant Sovereign?" Hati Linley mulai berdebar-debar dengan kebencian.     

Tindakan Radiant Temple benar-benar sangat kejam.     

Karena kekejaman mereka, serangkaian tragedi telah terjadi, dan hidupnya sendiri adalah salah satu dari tragedi tersebut.     

"Bos." Bebe melihat wajah Linley yang semakin kuat. Dia khawatir Linley akan menjadi gegabah. Dia secara telepati berkata, "Bos, kata-kata terakhir yang dikatakan Kakek Doehring kepadamu adalah bahwa dia berharap kamu akan hidup dengan baik."     

Jantung Linley bergetar. Bagaimana mungkin Linley melupakan kata-kata terakhir yang pernah dikatakan Kakek Doehring sebelum jiwanya menghilang.     

"Bebe, jangan khawatir. Aku tidak akan pernah bertindak gegabah lagi. Aku akan bertahan... perwujudan yang akan aku lawan adalah Radiant Church, bukan pada satu individu tertentu. Aku tahu batas diriku sendiri."Mata Linley semakin kuat dan keras.     

Melihat perubahan dalam pandangan dan ekspresi Linley, Yale, George, dan Reynolds merasa gembira.     

Dalam beberapa hari terakhir, Linley selalu tampak begitu tersesat, begitu jauh. Dia tidak pernah terlihat seperti yang sekarang, dan matanya yang tidak pernah begitu teguh.     

"Bos Yale. Saudara kedua. Saudara keempat.Aku telah memutuskan untuk pergi." Linley membuat keputusannya.     

"Saudara ketiga, kamu..." Yale dan yang lainnya terkejut.     

"Jangan khawatir. Aku baik-baik saja."Linley tertawa, memberi masing-masing tiga saudaranya pukulan ke dada. Yale dan yang lainnya mulai tertawa juga. Melihat Linley seperti ini, mereka merasa jauh lebih lega.     

Mengenakan seragam Warrior, membawa heavy sword adamantine di punggungnya, dan dengan Bebe di pundaknya, Linley pergi sendirian.     

Setelah meninggalkan kota Hess yang kacau, Linley menuju ke arah timur. Setelah setengah hari, Linley tiba di perbatasan ke daerah terluar Mountain Range of Magical Beasts. Melihat Mountain Range of Magical Beastsyang tak terbatas, sedikit senyuman muncul di wajah Linley.     

"Radiant Church, tunggu saja. Akan datang satu hari ketika aku akan menarikmu keluar dari akarmu." Tatapan Linley sangat tegas.     

Dia kehilangan ayahnya. Dia telah kehilangan ibunya. Dia telah kehilangan Kakek Doehring.     

Satu-satunya yang bisa diandalkan Linley hanyalah dirinya sendiri.     

"Bos, apakah kita akan memotong melewati Mountain Range of Magical Beasts?" Bebe bingung.     

Linley tertawa, menggelengkan kepalanya. "Tidak. Pertama, kita pergi ke daerah inti Mountain Range of Magical Beasts, lalu kita akan menuju ke utara, sampai kita mencapai akhir.""Jaraknya sepuluh ribu kilometer!" Bebe agak tertegun. "Dan daerah inti memiliki banyak magical beasts yang sangat kuat." Bebe benar-benar terkejut bahwa Linley ingin melakukan perjalanan ke wilayah inti Mountain Range of Magical Beasts sejauh sepuluh ribu kilometer.     

"Jika tidak, bagaimana aku harus berlatih? Aku belum menguasai cara yang benar untuk menggunakan heavy sword. Jika aku bahkan tidak bisa menguasai heavy sword dan menggunakannya dengan benar, bagaimana aku akan bisa berhadapan dengan Radiant Church?"     

Linley segera melangkah maju, memasuki Mountain Range of Magical beast. Dan dengan ini, Linley memulai masa latihan terlama sepanjang hidupnya...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.