Cincin Naga

Pertunangan



Pertunangan

0"Tuan Fallen Leaf." Melihat betapa tidak sopannya Linley, Guillermo dengan terburu-buru meminta maaf, "Tuan Fallen Leaf, Linley ini baru berusia tujuh belas tahun tahun ini. Tuan Fallen Leaf, tolong maafkan sikapnya yang tidak sopan."     

Guillermo tahu betul apa pengaruh besar Fallen Leaf ini di dalam Radiant Church. Tuan Fallen Leaf ini bisa dianggap sebagai pemimpin spiritual seluruh cabang Ascetic. Bahkan Holy Emperor sendiri tidak memiliki kemampuan memaksanya untuk melawan kemauannya sendiri.     

Dengan menggunakan tangan kanannya yang kurus seperti cakar ayam, Fallen Leaf membelai jenggotnya yang acak-acakan. Dengan rasa ingin tahu, dia melihat Linley pergi. "Ketidaksopanan? Tidak, bukan. Dia tidak benar-benar tidak sopan. Perbuatannya bisa dikatakan bahwa anak ini bertindak sangat tegas dan teguh."     

Guillermo kaget.     

Dia tidak menyangka bahwa Tuan Fallen Leaf ini, yang awalnya memiliki kesan buruk terhadap Linley, sekarang malah memuji dia.     

"Guillermo." Fallen Leaf menatap Guillermo.     

"Tuan Fallen Leaf, saya menunggu perintah anda," Guillermo berkata dengan hormat.     

Sambil tersenyum, Fallen Leaf berkata, "Hati Linley ini penuh dengan niatan membunuh, dan dia tegas dan teguh. Aku pikir orang seperti dia tidak akan pernah ragu dalam tindakannya, entah itu dalam membunuh atau dalam hal lainnya. Seseorang seperti ini sangat cocok untuk menjadi pedang tajam Radiant Church."     

Guillermo mengerti apa maksud Fallen Leaf.     

Meskipun Radiant Church mengajak rakyatnya untuk mengikuti kodrat mereka ke jalan yang lebih baik, terhadap para pengikut kepercayaan aliran yang lain, Radiant Church itu kejam dan tanpa ampun. Tentunya, hal tersebut akan membutuhkan orang yang kejam dan tanpa belas kasihan. Inilah sebabnya mengapa Ecclesiastical Tribunal awalnya terbentuk.     

"Mungkin di masa depan, anak ini, Linley, akan menjadi Hakim baru di Ecclesiastical Tribunal." Fallen Leaf berkata dengan pelan.     

Guillermo berpaling untuk melihat kepergian Linley.     

Menjadi seorang Hakim di Tribunal Ecclesiastical?     

Guillermo tahu betul bahwa Hakim dari Ecclesiastical Tribunal dapat dianggap sebagai orang dengan tingkat tertinggi kedua di dalam Radiant Church. Sebenarnya, dari beberapa sudut pandang, dapat dianggap bahwa posisi Hakim Ecclesiastical Tribunal setara dengan Holy Emperor.     

Di luarnya, Holy Emperor adalah pemimpin Radiant Church yang memegang kekuasaan paling tinggi.     

Tapi Hakim dari Ecclesiastical Tribunal adalah bagian bawah sisi gelap dari Radiant Church, pemimpin kekuatan militer paling kuat di dalam Radiant Church!     

"Tuan Fallen Leaf, apakah anda bersedia membimbingnya?" Tanya Guillermo tiba-tiba bertanya.     

Tapi Fallen Leaf masih menggelengkan kepalanya.     

"Kenapa?" Guillermo bingung. Karena Fallen Leaf menghargai Linley, mengapa dia tidak mau melatihnya?     

Fallen Leaf menggeleng. "Metode pelatihanku tidak cocok untuknya. Caraku membutuhkan hati yang murni, dan cocok untuk seseorang yang hatinya berhadapan dengan cahaya. Tapi baginya... jalan yang dia jalani adalah jalan pembantaian."     

Guillermo mengangguk.     

"Guillermo, tidak perlu bagimu untuk mencarikan master lain untuknya. Orang yang benar-benar kuat hanya akan bergantung pada dirinya sendiri untuk menemukan jalan yang paling sesuai untuk dirinya sendiri. Cara pelatihan orang lain, bagaimanapun, berdasarkan pada cara diri mereka sendiri."     

Fallen Leaf menatap Guillermo. "Kamu adalah seorang Arch Mage tingkat kesembilan. Lalu, mengapa aku tidak pernah mengajarmu? Justru karena alasan ini. Bahkan jika aku memberitahumu tentang apa yang telah aku pahami dan tentang wawasanku, kamu tetap tidak akan berhasil, karena hanya setelah mendapat banyak pengalaman pribadi jiwamu akan berubah, memungkinkanmu untuk memahami tingkat misteri yang lebih dalam. Hanya dengan begitu kamu akan berhasil."     

"Ingat. Mengandalkan dirimu sendiri." Fallen Leaf tersenyum.     

Guillermo mengangguk.     

Dia masih belum memasuki Saint-level, jadi tidak mungkin baginya untuk memahami apa perbedaan antara Saint-level dan tingkat kesembilan. Meskipun kadang-kadang, dia bertanya-tanya apakah Fallen Leaf sengaja tidak memberikan bimbingan yang berharga darinya, saat melihat tatapan sungguh-sungguh dari Fallen Leaf dan mendengar suaranya yang bersungguh-sungguh, dia mempercayainya.     

"Mungkin saya benar-benar harus mengandalkan diri saya sendiri."     

Guillermo telah memegang tingkat kesembilan sebagai Mage untuk waktu yang lama, saat ini. Dia sangat ingin untuk membuat sebuah terobosan.     

Bagaimanapun, antara tingkat kesembilan dan Saint-level, perbedaan antara keduanya sama seperti langit dan bumi.     

Dalam rumah Linley. Taman Pemandian Air Panas.     

Di sebelah kolam air panas, Linley diam-diam duduk di posisi meditasi.     

"Shudder, shudder." Seluruh tubuh Linley terus-menerus memancarkan suara-suara aneh, karena tulang dan ototnya terus bergetar. Butiran keringat terus mengalir di sekujur tubuhnya.     

Berlatih sesuai dengan Kitab Pelatihan Rahasia Dragonblood adalah sepuluh kali lebih efektif daripada menggunakan metode latihan battle-qi biasa.     

Tapi ini wajar saja. Bagaimanapun, persyaratan agar seseorang untuk bisa menggunakan Kitab Pelatihan Rahasia Dragonblood juga sangat kuat.     

"Mengapa latihan bagi manusia begitu sulit? Kamu bahkan memerlukan segala macam buku pedoman rahasia yang memerlukan jenis tubuh yang berbeda." Berbaring di samping Linley, kepala kecil Bebe berpaling untuk melihat Linley, pikirannya penuh dengan pertanyaan.     

Dia adalah seekor magical beast, dan latihannya sangatlah sederhana. Dia akan langsung menyerap Elemental Essence kegelapan dari dunia luar, menariknya ke dalam tubuhnya dan ke dalam magicite core-nya.     

Tidak ada teknik sulit atau rahasia. Itu hanya proses penyerapan yang sangat alami.     

.....     

Linley terus menjalani kehidupan yang sepi seperti ini, menghabiskan sebagian besar waktunya setiap hari untuk berlatih.     

Dengan menggunakan beberapa metode latihan berkualitas tinggi pada saat bersamaan, dia mendorong kapasitas tubuhnya untuk mencapai batas maksimal.     

Dalam sekejap mata, sepuluh hari telah berlalu.     

"Whoosh!"     

Dengan memegang Pedang Bloodviolet di tangannya, Linley menguji satu demi satu serangan.     

Sudut manakah yang memungkinkan pedang ini untuk menyerang paling cepat?     

Bagaimana mengontrol getaran Bloodviolet untuk mengurangi hambatan gesekan udara, dan untuk membuat pedangnya bergerak lebih cepat?     

Berkali-kali, dia dengan susah payah berlatih menyerang dengan pedangnya.     

Setiap kali Linley melakukan gerakannya, kilatan cahaya yang terang akan muncul.     

Kecepatan serangan ini sudah cukup untuk membuat jantung seseorang gemetar.     

Tapi Linley masih belum puas. Dia terus menerus mengejar perbaikan dan kesempurnaan. Dengan menggunakan pemahamannya tentang Elemental Essence angin yang diberikan padanya oleh Magic anginnya, dia berlatih keras untuk membuat gerakan Bloodviolet lebih cepat dan lebih lancar.     

"Tuan!" Terdengar suara dari luar Taman Pemandian Air Panas.     

Linley berhenti sejenak. Dengan sebuah gerakan tangannya, Pedang Bloodviolet di tangannya hilang. Tidak ada yang bisa melihat kalau pedang Bloodviolet ini telah melilit di pinggang Linley sekarang.     

Bahkan jika orang normal memperhatikan ikat pinggangnya, mereka hanya akan menganggapnya sebagai sabuk berwarna ungu.     

"Masuk." Baru sekarang Linley berbicara.     

Seketika, seorang pelayan cantik datang berlari dengan kecepatan tinggi. Tatapan memuja di wajahnya, dia menatap Linley, lalu segera menunduk dan berkata dengan hormat, "Tuan, klan Debs telah mengirim seseorang dengan sebuah kartu undangan." Saat dia berbicara, dia memberikan kartu undangan itu ke Linley .     

Linley melihat kartu undangan itu.     

Kartu undangan berwarna merah, sementara hiasannya berwarna keemasan. Kata 'kartu undangan' ditulis di atas dengan huruf yang terang dan tebal.     

"Kartu undangan?"     

Linley menerima kartu undangan itu, lalu membukanya. Memang, isi kartu itu persis seperti yang dipikirkannya.     

"Pada tanggal 18 Juni, Kalan, Rowling, dan Alice akan melaksanakan upacara pertunangan mereka. Siapa Rowling ini?" Sambil menatap kartu undangan itu, Linley mengerutkan keningnya.     

"Kamu bisa pergi sekarang," kata Linley tenang.     

"Ya, Tuan." Petugas itu berkata dengan hormat, lalu dia pergi dari Taman Pemandian Air Panas.     

"Bos, apakah itu klan Debs yang mengatur upacara pertunangan untuk Alice?" Bebe melompat ke bahu Linley, lalu mengulurkan kepala kecilnya untuk mengintip kartu itu.     

"Uh, Rowling? Siapa Rowling?" Bebe menatap Linley dengan curiga.     

Doehring Cowart juga muncul di samping Linley. Menatap surat undangan itu, sedikit senyuman muncul di wajahnya.     

"Kakek Doehring." Linley berpaling untuk melihat Doehring Cowart.     

"Apakah kamu bertanya-tanya siapa Rowling ini?" Doehring Cowart benar-benar tipe orang yang semakin bijak dengan bertambahnya karena usia. Dia langsung paham. "Itu mudah. Patungmu, 'Awakening From the Dream', membuat banyak orang mengenal penampilan Alice. Meskipun mereka tidak tahu siapa Alice, begitu upacara pertunangan dipublikasikan, banyak orang akan melihat Alice. Pada saat itu, mereka pasti akan mengenalinya sebagai model dasar untuk ciptaanmu 'Awakening From the Dream'. Kisah cinta yang terkandung di dalam patungmu jelas terlihat oleh siapa saja yang pernah menganalisa seni patung. Dan justru karena alasan ini, klan Debs pasti tidak mau membiarkan Alice menjadi istri utama Kalan. Rowling ini kemungkinan besar akan menjadi istri utama Kalan."     

Linley tertegun.     

Alice. Tidak akan menjadi istri utama Kalan?     

Di benua Yulan, istri utama memegang status tinggi di rumah tangga, sedangkan istri kedua memiliki status yang jauh lebih rendah.     

"Karena aku?" Seketika, emosi Linley menjadi rumit.     

Karena patungnya, Alice tidak bisa lagi menjadi istri utama Kalan.     

"Linley, apakah kamu berniat menghadiri upacara pertunangan ini?" Tanya Doehring Cowart.     

"Iya. Tentu saja." Mata Linley menajam, lalu dia tertawa. "Bernard telah mengundangku beberapa kali. Kali ini, dia secara khusus mengirim kartu undangan. Bagaimana aku bisa menolak?"     

Linley menatap langit biru, di mana gumpalan awan seperti sutra mengambang.     

Dulu, dia duduk di atas rumput bersama Alice dan menatap langit biru yang semacam ini.     

18 Juni.     

Menurut para pendeta Radiant Church, ini adalah hari yang sangat menguntungkan. Jadi, klan Debs memilih untuk mengadakan upacara pertunangan pada hari ini.     

Hari ini, bagian depan kediaman klan Debs penuh sesak dengan kereta dan orang-orang.     

Para bangsawan besar, tokoh terkemuka yang kaya, bangsawan cantik, bangsawan wanita muda yang mempesona, pemuda bangsawan yang tampan... hari ini, dapat dikatakan bahwa kediaman klan Debs memiliki lebih banyak bangsawan yang hadir daripada tempat lain di Kota Fenlai.     

"Tuan Marquis Linley telah tiba!"     

Suara si penerima tamu dari klan Debs berteriak dengan suara yang tinggi saat Linley, mengenakan pakaian formal hitam, melangkah ke aula utama klan Debs.     

Hampir semua bangsawan di aula utama menghentikan pembicaraan mereka dan berpaling untuk melihat Linley.     

Linley melirik sekeliling ruangan, sedikit senyuman di bibirnya. Sikap Linley benar-benar sesuai dengan kehadiran bangsawan kelas atas.     

"Tuan Linley, selamat datang!"     

Bernard, yang sebelumnya mengobrol dengan beberapa tamu lainnya, dengan cepat berjalan menuju arah Linley. Kalan, yang merupakan pemeran utama untuk acara ini, datang juga di sisi Bernard.     

"Tuan Bernard."Linley tersenyum. "Selamat atas pertunangan putra anda, kepada dua wanita cantik."     

"Terima kasih, terima kasih," kata Bernard dengan hangat.     

Kalan juga berkata dengan hormat, "Tuan Linley, selamat datang di rumah kami. Saya harap anda akan menikmati diri anda hari ini."     

Linley melirik Kalan, tapi hanya mengangguk. Tanpa berbicara dengannya, Linley menatap Bernard. "Tuan Bernard, jangan ragu untuk melayani tamu anda yang lain. Aku hanya akan mencari tempat untuk berdiri."     

...     

Aula utama klan Debs sangat besar. Ratusan bangsawan dan tokoh terkemuka ada di dalamnya, tapi mereka tidak merasa sedikit pun penuh sesak. Wanita bangsawan kaya dan bangsawan wanita muda kaya itu semua berpakaian indah, berjalan mondar-mandir di antara kerumunan seperti burung merak yang anggun.     

Terutama setelah Linley tiba. Banyak bangsawan wanita muda yang kaya 'secara tidak sadar' mendekatinya.     

"Tuan Linley, anda sangat menakjubkan. Saya sudah berlatih dalam seni patung selama tiga tahun, tapi saya bahkan belum bisa memahat sebuah bentuk dasar." Seorang bangsawan wanita muda dengan rambut cokelat yang indah berkata dengan ramah kepada Linley. "Tuan Linley, anda benar-benar sangat luar biasa. Anda hanya sedikit lebih tua dari kita, tapi anda sudah mendekati level Proulx dan Hope Jensen. Tuan Linley, dapatkah anda mengajari saya?"     

Bangsawan wanita muda ini menatap penuh harapan pada Linley dengan tatapan matanya yang besar dan indah.     

"Seni patung membutuhkan kekuatan pergelangan tangan yang cukup. Untuk wanita cantik dan lembut seperti diri anda, sebenarnya lebih baik jika anda belajar cara melukis." Linley berkata dengan senyum kecil.     

Saat dia berbicara, Linley merasa tak berdaya.     

Mungkin ini karena semua bangsawan wanita muda ini tahu bahwa Linley belum menikah, tapi mereka semua mengganggu Linley, satu demi satu.     

Dan tentu saja, orang tua dari bangsawan wanita muda ini lebih dari senang untuk hanya duduk dan menonton.     

Karena hampir semua bangsawan di Kerajaan Fenlai tahu bahwa jika seseorang bisa menjadi mertua dengan Linley, klan mereka akan bertambah tinggi dengan pesat!     

Sosok seperti apa Linley?     

Dia sudah menjadi Prime Court Mage, tapi hampir semua bangsawan tahu bahwa dia hanya melayani Kerajaan Fenlai. Di masa depan, dia pasti akan menjadi tokoh penting dalam Radiant Church. Ke depannya, posisinya mungkin lebih tinggi daripada bahkan penguasa Fenlai!     

"Linley." Terdengar suara yang riang.     

Linley berbalik. "Yang Mulia."     

Para bangsawan wanita muda yang mengelilinginya semuanya menyingkir, tidak lagi berani mengelilinginya. Baru sekarang Linley diam-diam menghembuskan napas saat dia menuju Clayde. Saat dia berada di samping raja, setidaknya para bangsawan wanita muda itu tidak akan berani mengganggunya.     

"Linley, ada wanita yang kau sukai?" Clayde berbisik menggoda ke telinga Linley saat Linley mendekat.     

Linley melirik tak berdaya pada Clayde. "Yang Mulia, tidak perlu menggodaku seperti ini, kan?"     

"Haha..." Clayde tertawa keras.     

Tiba-tiba, seluruh aula utama terdiam. Clayde juga menoleh untuk menatap pintu aula utama, matanya bersinar. "Hei. Itu dia para wanita pemimpin acara malam ini."     

Linley berpaling untuk melihat juga.     

Kalan memegangi tangan wanita-wanita cantik itu di setiap sisinya. Kedua wanita ini mengenakan gaun cantik, sementara hiasan indah di rambut emas mereka berkilau dengan terang.     

Yang satu adalah Rowling. Yang lainnya adalah Alice.     

"Alice."     

Tatapan Linley berhenti sejenak pada Alice. Alice lebih cantik hari ini daripada sebelumnya. Tapi kali ini, orang yang memegang tangannya adalah Kalan.     

"Oh, Tuhanku! Bukankah ini 'dewi' yang diukir oleh Master Linley ke dalam 'Awakening From the Dream'?" Tiba-tiba seorang bangsawan mengeluarkan sebuah teriakan yang mengejutkan.     

Aula utama langsung dipenuhi dengan diskusi yang ramai.     

Selain beberapa orang yang sudah tahu seperti apa wajah Alice, sebagian besar orang yang hadir tidak tahu bagaimana penampilan Alice. Tapi mereka pernah melihat patung 'Awakening From the Dream'. Banyak orang bahkan telah menunjuk wanita dalam 'Awakening From the Dream' sebagai dewi impian mereka.     

Tapi saat ini, 'dewi impian mereka' tiba-tiba muncul di hadapan mereka dalam upacara pertunangan ini.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.