Cincin Naga

Kenangan dari Masa Lalu



Kenangan dari Masa Lalu

0Hillman dicengkeram erat oleh cakar Linley hingga bajunya sobek. Darah merah tua perlahan mengalir keluar, menodai baju Hillman dengan warna merah.     

Tapi Hillman tidak menyadarinya sama sekali.     

Sambil menatap Linley, Hillman berkata dengan suara sedih, "Linley, tenanglah dulu."     

"Katakan padaku." Linley menatap Hillman.     

Hillman berkata dengan sungguh-sungguh. "Pasukan Kesatria yang mengikutimu akan segera tiba. Untuk saat ini, jangan biarkan orang lain tahu tentang urusan klanmu. Ikutlah denganku dulu." Hillman menggoncangkan bahunya lepas dari cakar Linley, lalu meraih lengan bersisik Linley dan dengan bermaksud menariknya ke aula leluhur... akan tetapi dia sadar dia tidak bisa menggerakkan Linley.     

"Linley!" Hillman menoleh, kilatan kemarahan di matanya.     

"Paman Hillman, aku tahu bagaimana harus bertindak."     

Wajah Linley sangat depresi, tapi dia menarik napas dalam-dalam, menarik kembali sisik di tangannya masuk ke tubuhnya, kembali menjadi normal. Tepat saat dia sekali lagi mengembalikan 'Slaughterer' ke petinya dan memegangnya, Linley bisa mendengar suara derap kaki di luar mulai mendekat.     

Pasukan Kesatria Radiant Temple akhirnya tiba.     

Linley berbalik, melirik mereka dengan dingin, tapi tidak memperdulikan mereka. Dia berkata langsung ke Hillman, "Paman Hillman, jalan duluan."     

"Baik."     

Melihat Linley mampu kembali tenang, Hillman merasa sedikit lebih baik. Dia segera membawa Linley masuk ke arah aula leluhur. Wajah Linley tetap depresi. Pada saat ini, selain Linley sendiri, mungkin tidak ada yang tahu bahwa di balik ekspresi tenang itu, tersembunyi luka yang dalam dan menyakitkan.     

Baik Shadowmouse Bebe maupun Doehring Cowart tidak bersuara.     

Mereka terhubung dengan jiwa Linley. Tentunya, mereka bisa merasakan kesedihan dan rasa sakit yang tak terbayangkan yang diderita Linley saat ini.     

Angin bertiup, menangkap dan menghempaskan daun-daun yang tergeletak di tanah batu yang sangat kuno, yang tak terhitung jumlahnya ke udara.     

"Creaaaak."     

Hillman membuka pintu aula leluhur, lalu berpaling untuk melihat ke belakang pada Linley. Dengan membawa warblade 'Slaughterer', Linley melangkah masuk, wajahnya tenang. Tapi tatapannya tertuju pada barisan prasasti yang ditempatkan di tengah aula leluhur. Dengan pandangan Linley saat ini, dia bisa dengan jelas membaca kata-kata di prasasti yang terbaru, yang berada di depan.     

Hanya ada dua kata di bagian depan. "Hogg Baruch."     

Linley merasa pikirannya semakin kacau, seolah dia mengalami halusinasi. Tapi dia masih berdiri di sana, tidak bergerak. Dan kemudian, masih membawa 'Slaughterer', Linley melangkah maju ke podium batu di depan prasasti, lalu menempatkan 'Slaughterer' di atas podium.     

Linley menatap prasasti itu, senyum damai muncul di wajahnya. Dengan suara lembut, Linley berkata, "Ayah. Aku kembali."     

"Aku tahu bahwa sepanjang hidupmu, hasrat terbesarmu adalah agar kita mengambil kembali pusaka leluhur, dan juga mendapatkan kembali kejayaan klan kita di masa lalu, klan Dragonblood Warrior." Linley berbicara dengan sangat hati-hati, seolah-olah dia takut untuk mengejutkan seseorang. Suaranya begitu lembut, sangat hati-hati.     

Linley menatap prasasti itu. "Aku tidak mengecewakanmu. Aku telah membawa pulang kembali ke klan Dragonblood Warrior, pusaka nenek moyang kita, warblade 'Slaughterer'."     

"Sekarang... aku sudah membawa kembali 'Slaughterer'. Dan segera, aku akan mengembalikan klan Dragonblood Warrior kita ke masa kejayaan. Aku akan memastikan seluruh benua Yulan mengetahui kemegahan klan Dragonblood Warrior kita, dan akan memastikan semua orang di benua Yulan mengetahui namamu."     

"Semua ini, akan aku capai. Aku bersumpah."     

Tiba-tiba, wajah jahat dan kejam muncul di wajah Linley. "Tapi tentu saja, sebelum aku melakukan semua ini. Aku akan membalas dendammu."     

Tidak ada keraguan sama sekali dalam pikirannya. Ayahnya, Baruch, telah dibunuh oleh seseorang.     

Jika tidak, berdasarkan kemampuan ayahnya sebagai Warrior tingkat keenam, dan juga sebagai pria yang kesehatannya yang selalu berada dalam kondisi terbaik, dia tidak mungkin meninggal karena penyakit biasa. Dan lagi, jika dia meninggal karena sakit, Hillman tidak akan bersikap begitu rahasia. Intuisi Linley mengatakan kepadanya bahwa kematian ayahnya bukanlah kematian biasa!     

"Orang yang menyebabkanmu meninggal. Aku akan memastikan dia akan mati juga!"     

Di mata Linley, sekali lagi nampak ada bayangan mata berwarna emas gelap yang dingin dari mata Armored Razorback Wyrm. Warna emas gelap yang mengerikan.     

Linley dengan tajam berbalik untuk menatap Hillman. "Paman Hillman, katakan padaku. Bagaimana tepatnya ayahku mati? Selain itu, kemana ayahku dikuburkan? Juga, kamu bilang ayahku meninggal tiga bulan yang lalu? Kenapa kamu tidak memberitahuku?"     

Hillman membuka mulutnya, tapi tidak berbicara.     

"Linley, tenanglah dulu," Hillman akhirnya berkata dengan perlahan.     

Tenang?     

Bagaimana dia bisa tenang?     

"Aku sangat berharap bahwa ayahku bisa berada di sini dan secara langsung melihat warblade, 'Slaughterer' ini, dengan matanya sendiri. Aku ingin mengatakan kepada ayahku bahwa aku telah menjadi seorang Dragonblood Warrior. Aku sangat ingin melihat senyum ayahku, mendengar tawanya yang penuh kepuasan. Melihat kebanggaan di wajahnya saat aku berubah wujud Dragonform! Namun... semua ini sekarang mustahil terjadi."     

Linley merasa hatinya seperti telah diiris-iris oleh pisau.     

Dan Hillman memintanya untuk tenang?     

Linley ingin memarahi Hillman dengan murka, tapi dia menahan diri untuk tidak melakukannya. Sambil menarik napas dalam-dalam, dia menelan kemarahannya. Menatap pada Hillman, Linley berkata, "Paman Hillman, ceritakan semuanya yang terjadi. Aku ingin tahu segalanya."     

"Ayahmu meninggal tiga bulan yang lalu. Tapi sebelum dia meninggal, perintahnya kepadaku adalah hanya setelah kamu memiliki kekuatan seorang Warrior tingkat ketujuh, aku dapat memberi tahumu. Jika tidak, aku tidak bisa memberitahumu keadaan disaat kematiannya." Hillman berkata dengan sungguh-sungguh.     

"Seorang Warrior tingkat ketujuh?"     

"Ya." Hillman mengangguk sedikit. "Inilah alasan mengapa aku pergi ke Institute untuk mencarimu, tapi tidak memberitahumu tentang kematian ayahmu atau mengapa dia meninggal. Keinginan ayahmu saat sekarat adalah bahwa aku tidak akan membiarkanmu mengetahui kematiannya, sehingga kamu dapat dengan tenang memusatkan perhatian pada pelajaranmu."     

Hillman menatap Linley. "Linley, ini bukan berarti aku tidak mau memberitahumu. Ini adalah keinginan ayahmu saat sekarat. Aku tidak bisa melawan keinginannya. Hanya kalau kamu bisa menjadi seorang Warrior tingkat ketujuh, aku akan bersedia menceritakan semuanya kepadamu."     

Linley mengerti.     

Seorang Warrior tingkat ketujuh?     

Linley menarik sebuah buku berbahan kulit dari pakaiannya dan menyerahkannya pada Hillman.     

"Ini?" Hillman menatapnya dengan terkejut.     

"Bukti tingkat Mage." Wajah Linley tenang.     

Setiap Mage, ketika dia mulai dievaluasi, akan diberi sertifikat dengan bukti tingkatnya. Setiap kali dia lanjut tingkat, akan ada catatan tentang itu.     

Hillman membuka buku itu dan melihat di bawah catatan 'wind-style' dan 'earth-style', ada tujuh bintang.     

"Tingkat ketujuh... Mage tingkat ketujuh dual elemen?" Hillman tercengang. Dia menatap tidak percaya pada Linley.     

Umur berapa Linley?     

Hanya tujuh belas tahun.     

Apa yang seorang Mage tingkat ketujuh dual elemen berusia tujuh belas tahun tunjukkan? Hillman tidak terlalu jelas mengenai hal itu, tapi dia tahu bahwa di seluruh Kerajaan Fenlai, Mage paling kuat saat ini adalah Mage tingkat kedelapan. Tapi Mage itu adalah seorang pria tua, berusia lebih dari seratus tahun.     

Hillman ingat bagaimana, saat dia bergabung dengan tentara, ada seorang Mage tingkat ketujuh yang datang pada saat bersamaan. Dia ingat kemuliaan, kemegahan dari semuanya.     

Tapi sekarang, si Linley kecil, yang telah dia temani pertumbuhannya, dalam sekejap mata telah menjadi Mage tingkat ketujuh dual elemen.     

"Ini... ini nyata?" Hillman mengajukan pertanyaan yang sangat bodoh. Hillman tahu betul bahwa sertifikat tingkat ini pastinya tidak mungkin palsu.     

"Paman Hillman. Sekarang kamu bisa ceritakan padaku apa yang terjadi, kan?" Linley menatap Hillman.     

Hillman mengangguk, lalu menuju kamar pribadi di belakang aula leluhur. Beberapa saat kemudian, dia keluar. Sambil berjalan ke arah Linley, dia menarik sebuah amplop dari pakaiannya. Saat menyerahkan amplop itu pada Linley, dia berkata dengan lembut, "Ini ditinggalkan oleh ayahmu tepat sebelum dia meninggal. Begitu kamu membacanya, kamu akan mengerti."     

Tangannya gemetar, Linley mengulurkan tangan dan menerima amplop itu.     

Tidak ada kata-kata di atas amplopnya.     

Dia membuka amplop itu dan menarik suratnya. Surat itu memiliki dua halaman penuh berisi tulisan.     

"Linley: Pada saat kamu benar-benar membaca surat ini, aku kemungkinan besar telah meninggal lama sekali."     

"Kepadamu dan Wharton, hatiku dipenuhi dengan penyesalan yang amat sangat mendalam, tapi aku tidak mungkin lagi merawat kalian berdua. Aku hanya berharap kalian berdua bisa hidup dalam waktu yang lama dalam damai, karena itulah aku telah memerintahkan Paman Hillman-mu untuk hanya memberikan surat ini kepadamu ketika kalian telah menjadi seorang Warrior tingkat ketujuh."     

Saat membaca ini, jantung Linley terasa pilu.     

"Biarkan aku hidup dalam waktu lama dalam damai? Aku membayangkan bahwa ayah tidak pernah mengira aku menjadi Mage tingkat ketujuh begitu cepat. Bagaimanapun, berdasarkan tingkat perkembangan yang normal, dari tingkat keenam ke tingkat ketujuh akan memakan waktu yang cukup lama."     

"Linley, di dalam hatiku, aku telah memegang sebuah rahasia selama bertahun-tahun. Ibumu sebenarnya tidak meninggal saat melahirkan Wharton."     

Kata-kata dari ayahnya yang ini membuat jantung Linley bergidik.     

Sejak dia masih kecil, Linley tahu bahwa ibunya meninggal saat melahirkan Wharton. Tapi ternyata... itu bohong.     

"Tahun itu, saat ibumu sedang mengandung Wharton, kami berdua sangat bahagia. Tapi fasilitas kesehatan di kota Wushan terlalu rendah, jadi aku pergi dengan ibumu ke Kota Fenlai. Di Kota Fenlai, ibumu dengan selamat melahirkan Wharton. Si kecil Wharton sangat menggemaskan, dan kami berdua sangat gembira. Tak lama setelah dia lahir, dipenuhi dengan sukacita, ibumu dan aku membawa Wharton muda ke Radiant Temple untuk berdoa agar Wharton diberkati. Hari itu, baik ibumu dan aku sangatlah bahagia. Setelah itu, kami meninggalkan Radiant Temple dan bermalam di sebuah hotel di Kota Fenlai."     

"Malam itu, sekelompok orang misterius datang ke hotel dan secara paksa menculik ibumu. Benar-benar kalah jumlah, aku hanya bisa melindungi Wharton muda... tapi aku bisa melihat bahwa di lengan salah satu pembunuh, ada tanda lahir mirip laba-laba merah."     

Saat membaca ini, Linley sendiri merasa seolah-olah telah berpindah kembali ke malam itu, sepuluh tahun yang lalu.     

Di bawah serangan gabungan dari banyak pembunuh, tidak mampu menangkal mereka semua, ayahnya hanya bisa melindungi Wharton, dan hanya bisa meliat tanpa berdaya karena dia tidak dapat menyelamatkan istri tercintanya.     

"Aku tahu bahwa sekelompok orang ini jelas bukan sekelompok orang biasa. Yang terlemah dari mereka adalah seorang Warrior tingkat keempat, sementara yang terkuat bahkan lebih kuat dariku. Untungnya, target mereka hanyalah ibumu, karena kalau tidak aku pasti sudah meninggal sejak lama. Seseorang yang mampu mengerahkan pasukan seperti ini, pastinya adalah tokoh besar di Kota Fenlai. Aku tidak berani mempublikasikan urusan ini. Aku membawa pulang Wharton kecil ke rumah dan mengatakan kepada semua orang bahwa ibumu meninggal saat melahirkan. Hanya Paman Hillman dan Pengasuh Hiri yang tahu rahasia ini."     

Melihat ini, pikiran Linley dipenuhi pertanyaan.     

Di dalam kelompok orang itu, yang terkuat bahkan lebih kuat dari pada ayahnya, tapi mereka tidak peduli pada ayahnya, hanya menculik ibunya. Tapi mengapa ibunya layak untuk diculik oleh mereka?     

"Aku tidak bisa membiarkanmu tahu tentang ini. Selama sepuluh tahun lebih terakhir ini, aku selalu mengubur rahasia ini jauh di dalam hatiku. Aku tidak berani memberi tahu siapa pun... dan aku bahkan tidak bisa pergi sendiri untuk menyelidiki keberadaan ibumu, atau untuk mengetahui apakah dia masih hidup atau sudah meninggal, atau siapa kelompok orang itu. Aku tidak berani."     

Kata-kata ayahnya menyebabkan jantung Linley terasa sangat sakit sampai rasanya dicengkram.     

"Aku adalah penerus kepemimpinan klan Dragonblood Warrior. Paling tidak, aku harus membesarkanmu sampai kamu sudah dewasa. Aku tidak bisa membiarkan garis keturunan Baruch berakhir di tanganku. Tahun demi tahun, aku hanya bisa diam-diam bertahan... tapi setiap malam, aku merasa sulit untuk tertidur. Pertanyaan tentang apakah ibumu masih hidup atau sudah meninggal terus-menerus menyiksaku. Aku telah bertahan... Aku telah bertahan selama sebelas tahun!"     

"Linley, kamu telah membuatku sangat bangga. Pertama, kamu menjadi murid di institute Mage nomor satu di benua Yulan. Dan kemudian, kamu menjadi salah satu jenius teratas di sana, di Ernst Institute. Aku dipenuhi dengan keyakinan terhadapmu. Terlebih lagi, bahkan kepadatan Dragonblood si kecil Wharton di pembuluh darahnya telah mencapai tingkat yang cukup. Aku sangat bangga. Pada kedua anak laki-lakiku yang menjadi sangat luar biasa... aku merasa bahwa aku telah melakukan hal yang benar oleh nenek moyang klan Baruch! Tapi terlepas dari semua ini, aku masih belum berani untuk menyelidiki keberadaan ibumu, karena Wharton masih membutuhkan sejumlah besar emas untuk memperpanjang studinya yang mahal."     

"Jadi aku harus bertahan selama sebelas tahun. Tapi ketika kamu kembali dari Mountain Range of Magical Beasts dan memberiku sekarung besar magicite crystals, aku tahu... akhirnya, aku bisa melepaskan segalanya dan menyelidiki apakah ibumu masih hidup atau tidak. Meskipun ibumu belum kembali dalam sebelas tahun terakhir, dan ada kemungkinan 80% sampai 90% dia sudah meninggal, aku tidak mau menyerah. Bahkan jika aku meninggal, aku akan membalaskan dendamnya."     

Membaca ini, tangan Linley mulai bergetar lagi.     

Linley mengerti sekarang. Dulu, karena ayahnya harus menyokong beban biaya sekolah Wharton, ayahnya tidak berani mempertaruhkan nyawanya saat menyelidiki keberadaan ibunya. Tapi saat dia, Linley, telah membawa pulang karung berisi magicite crystals seharga 80.000 koin emas, ayahnya tidak lagi memiliki beban yang tersisa.     

"Saat akhirnya bisa menyelidiki, aku mengubah penampilanku dan menyamar saat aku menyelinap ke Kota Fenlai. Aku mulai menyelidiki apa yang terjadi tahun itu."     

"Tapi terlalu banyak waktu sudah berlalu. Mengetahui bahwa salah satu pembunuh memiliki tanda lahir laba-laba merah di lengan atasnya, aku menghabiskan sepanjang tahun untuk mencarinya. Akhirnya, aku menemukan pria dengan tanda lahir laba-laba merah itu. Mengikuti petunjuk ini, aku terus menyelidiki. Perlahan... aku menemukan siapa orang yang berdiri di belakang kelompok pembunuh ini."     

"Kelompok pembunuh ini dipimpin oleh anggota klan kerajaan dari Kerajaan Fenlai saat ini. Dan orang itu... tidak lain adalah adik dari Raja Fenlai: Duke Patterson [Bo'de'sen]!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.