Cincin Naga

Terbongkarnya Rahasia



Terbongkarnya Rahasia

0Malam itu gelap gulita.     

Suara kereta bisa terdengar di jalan yang sepi menuju ke istana. Linley duduk sendirian di kereta, dengan Bebe di kakinya. Di sebelah kereta, ada lebih dari sepuluh Kesatria penjaga di atas kuda jantan yang bagus, dan yang memimpin mereka adalah pelayan istana yang telah datang sebelumnya.     

Di dalam kereta.     

Linley mengerutkan kening saat ia mempertimbangkan. "Ini sudah cukup terlambat. Tapi Raja Clayde tiba-tiba memanggilku ke istananya. Ada apa ini?" Seperti kata pepatah, hanya mereka yang tidak bersalah yang selalu santai.     

Linley baru saja membunuh Patterson, dan sekarang dia tahu bahwa di masa lalu, Clayde-lah yang telah memerintahkan Patterson untuk mengirim orang untuk menculik ibunya. Dengan kata lain, ada kebencian yang mendalam antara dia dan Clayde.     

Tentunya, Linley sangat berhati-hati dengan Clayde.     

"Kudengar dua hari yang lalu, Clayde menangkap pengurus rumah Duke itu, dan mulai melakukan penyelidikan luas atas kejadian Patterson. Patterson mengatakan bahwa dia tidak memberi tahu siapa pun tentang pertemuannya denganku. Tapi bisakah aku mempercayai kata-kata itu?" Linley merasa tidak yakin.     

Mungkin pengurus rumah tangga sudah tahu tentang pertemuan Patterson dan Linley.     

Jika pengurus rumah Duke memberi tahu Raja Clayde tentang pertemuan tersebut, maka tentunya, Linley berada di ambang bahaya.     

"Linley, jangan khawatir."     

Suara Doehring Cowart terdengar di benak Linley, meyakinkannya. "Linley, bahkan seandainya Duke Patterson mengatakan kepada pengurus rumah tangganya bahwa dia akan bertemu denganmu, kamu akan baik-baik saja."     

"Baik?" Linley menatap penuh pertanyaan pada Doehring Cowart.     

Doehring Cowart mengangguk dengan percaya diri. "Tentu saja. Bahkan jika Clayde menduga bahwa kamu membunuh Patterson, dia tetap tidak akan berbicara secara terbuka."     

"Karena... Clayde tidak tahu alasan mengapa kamu membunuh Patterson." Wajah Doehring Cowart penuh dengan keyakinan.     

Linley kaget. Bahkan jika Clayde tidak tahu mengapa dia membunuh Patterson... dia masih akan tahu Linley adalah pembunuhnya, bukan?     

"Itu mudah. Melihat dari percakapan yang kamu lakukan dengan Patterson di ruang bawah tanah itu, hubungannya dengan Clayde tidak begitu bagus. Sedangkan dia adalah Mentri Keuangan, Patterson terlibat dalam korupsi yang meluas. Di dalam hatinya, Clayde mungkin tidak merasakan begitu peduli pada Patterson. Apa lagi... Clayde tidak tahu bahwa ada kebencian antara kalian berdua. Dengan demikian, dia tidak akan bertindak melawanmu tanpa alasan. Karena jika dia ingin menghukummu, atau membunuhmu, dia harus terlebih dahulu mendapat izin dari Radiant Church." Matanya berkilau, Doehring Cowart menatap Linley.     

"Hrmph, dapatkah Clayde benar-benar dianggap sebagai raja? Radiant Church memiliki wewenang untuk menggulingkannya dari kekuasaannya. Tapi kamu adalah seseorang yang sangat dihargai oleh Radiant Church. Apakah dia berani bersikap melawan terhadapmu?" Doehring Cowart menghibur Linley.     

Linley mengangguk.     

Dia mengerti logika ini.     

Namun…     

Linley benar-benar tidak ingin Clayde curiga terhadapnya. Jika Clayde mencurigai Linley, bagaimana bisa Linley menyelidiki keberadaan ibunya atau membalas dendam atas nama ibunya?     

"Buka gerbangnya! Ini aku!" Petugas istana berteriak dengan suara melengking.     

Mendengar ini, Linley seketika tahu bahwa mereka sudah sampai di gerbang istana. Seperti binatang raksasa, gerbang yang berdiri disana menjulang tinggi. Hanya dalam waktu setengah jam, kereta yang tak terhitung jumlahnya telah masuk dan keluar dari istana.     

Salah satu kereta itu adalah milik Linley. Yang lainnya milik Bernard. Dan masih ada yang lainnya membawa bangsawan lain.     

Di dalam aula diskusi bisnis istana.     

Selain dua penjaga yang berdiri di depan pintu aula, semua orang yang hadir di aula adalah bangsawan berjabatan tinggi. Secara keseluruhan, ada delapan orang yang hadir. Mereka ini adalah Bernard, pemimpin klan Debs. Prime Court Mage, Linley. Left Premier, Duke Bonalt. Inspector General, Hampton [Han'pu'dun]...     

"Linley, anda datang." Bernard menyambutnya dengan hangat.     

Semua bangsawan yang sudah hadir langsung menyambutnya juga. Melihat semua bangsawan ini, Linley merasa sangat tenang. Sepertinya dia belum dipanggil secara khusus.     

"Tuan-tuan, saya ingin tahu apakah ada di antara kalian yang tahu mengapa Yang Mulia memanggil kita?" Linley segera bertanya.     

Duke Bonalt, sebagai Left Premier, tahu banyak informasi.     

"Kemungkinan besar, panggilan ini terkait dengan hilangnya Duke Patterson." Duke Bonalt membalasnya dengan tawa hangat.     

Bernard, dari samping, langsung bertanya, "Tuan Duke, apa hubungan atas hilangnya Duke Patterson dengan saya? Saya tidak memiliki tanggung jawab penting di istana."     

"Hari ini, Yang Mulia tidak memanggil seluruh istananya, hanya menyelidiki sebuah masalah. Jika tidak, mengapa malah saya yang berada di sini, bukannya Right Premier, dan hanya seorang Inspector General?" Duke Bonalt melihat petunjuk-petunjuk dengan cukup jelas.     

Bernard mengangguk.     

Tapi Bernard masih merasa sangat tidak nyaman.     

Sejak Patterson menghilang, Bernard dipenuhi kegelisahan. Dia khawatir keterlibatan antara klan Debs dan Duke Patterson dalam operasi penyelundupan water jade akan terungkap. Jika masalah ini terungkap, maka klan Debs benar-benar akan tamat.     

"Yang Mulia telah tiba!"     

Tiba-tiba, suara nyaring petugas istana terdengar. Dari pintu samping menuju aula, Clayde masuk, langsung menuju ke bangku di depan dan duduk, dua petugas istana dengan hormat berdiri di sisinya.     

"Hidup Yang Mulia!"     

Semua bangsawan yang hadir membungkuk dan berteriak.     

Clayde melirik para bangsawan. Dia dengan tenang mengangguk, kemudian berkata, "Sekarang sudah larut malam. Awalnya saya tidak ingin mengganggu anda semua, tapi masalah tentang hilangnya saudara laki-laki saya, Patterson, adalah terlalu penting. Saya terpaksa memanggil kalian semua untuk datang ke sini."     

"Mungkinkah saya bertanya, Yang Mulia, apa hilangnya Duke Patterson ada kaitannya dengan panggilan Yang Mulia pada kami?" Linley seketika bertanya.     

Dari delapan orang yang hadir di hadapan Clayde, mungkin hanya Linley yang berani berbicara dengannya dengan cara seperti itu. Karena walaupun orang lain yang hadir adalah bawahan Clayde, kenyataannya, Linley adalah bawahan dari Radiant Church, dan hanya seorang pelayan Kerajaan Fenlai.     

"Linley, saya hanya ingin menyelidiki secara jelas kejadian ini." Clayde tersenyum, dan kemudian berkata dengan suara lantang, "Bawa keluar pengurus rumah Duke, Lodi."     

Lodi? Pengurus rumah Duke?     

Baik Linley dan pemimpin klan Deb Bernard merasa hati mereka mulai berdebar.     

Seluruh aula pertemuan terdiam. Semua orang dengan diam menunggu Lodi yang dibawa untuk bersaksi. Linley masih berdiri di sana, dengan Bebe si Shadowmouse di pundaknya.     

Setelah beberapa saat...     

Di bawah pengawalan oleh penjaga istana, seorang pria paruh baya dengan rambut berwarna seperti jade masuk. Orang ini terlihat sangat rapuh, dengan rambut acak-acakan dan tatapan bingung di wajahnya.     

Bernard mengenali pria ini sekilas. Pria di depannya itu memang Lodi, pengurus rumah untuk Duke Patterson.     

"Lodi, jelaskan semuanya secara rinci." Clayde berteriak ke arah Lodi.     

Lodi jelas sudah pernah menjelaskannya sekali kepada Clayde. Penjelasan ini jelas untuk kepentingan Linley dan yang lainnya. Lodi berkata dengan sangat jujur, "Yang Mulia, pada tanggal 18 Juni, ketika klan Debs mengadakan upacara pertunangan, Tuan Duke juga pergi untuk hadir. Tapi setelah upacara tersebut, Tuan Duke tidak pernah kembali."     

"Lodi, berdiri di samping." Clayde berkata dengan dingin.     

"Ya, Yang Mulia." Lodi jelas sangat ketakutan. Dia buru-buru bergegas ke sudut.     

Clayde menyapu kedelapan bangsawan itu dengan tatapannya.     

"Berdasarkan informasi dari penyelidikan saya, malam upacara pertunangan di klan Debs, anda semua termasuk orang terakhir yang pergi. Yang ingin saya tanyakan adalah, apakah ada di antara kalian yang bertemu dengan Duke Patterson?" Pertanyaan Clayde sangat sederhana.     

"Tepat setelah jamuan makan, Patterson pergi." Left Premier, Tuan Bonalt, berkata dengan suara keras.     

Linley mengangguk juga. "Saya juga melihat Patterson pergi lebih awal."     

Yang lain mengatakan bahwa mereka tidak melihatnya, atau Patterson pergi lebih awal.     

Mendengar semuanya berbicara, Clayde tersenyum dan mengangguk, lalu berpaling ke Lodi lagi. "Lodi, lanjutkan."     

"Ya," Lodi melanjutkan. "Malam itu, sebelum pergi ke rumah Debs, Duke Patterson mengatakan kepada saya bahwa beliau akan bertemu dengan orang yang sangat penting, namun mengenai pentingnya topik diskusi, tidak ada yang tahu tentang hal itu. Oleh karena itu, beliau memerintahkan saya untuk mengatur orang lain agar meniru beliau dan meninggalkan rumah Debs. Kenyataannya, Tuan Duke akan tetap berada di dalam rumah."     

"Tuan Duke juga mengatakan bahwa klan Debs akan mengatur tempat yang aman dan rahasia untuk pertemuannya," Lodi menambahkan.     

Setelah mendengar kata-kata ini, wajah Bernard Debs langsung menjadi putih.     

"Yang Mulia! Yang Mulia! "     

Bernard buru-buru berkata, "Ini tidak ada hubungannya dengan saya. Tuan Duke mengatakan kepada saya bahwa dia ingin bertemu dengan seseorang, jadi saya mengatur sebuah ruang pertemuan untuk mereka. Saya tidak bisa menolaknya."     

"Bernard. Jangan tergesa-gesa. Saya tidak akan asal dalam menyalahkan seseorang." Clayde tersenyum.     

"Terima kasih, Yang Mulia." Bernard dengan cepat melangkah mundur, tapi wajahnya masih pucat.     

Clayde berpaling untuk melihat Linley dan yang lainnya. "Jika Patterson akan bertemu dengan seseorang, orang yang akan ditemuinya seharusnya memiliki status tertentu. Siapa orang itu? Kurasa... pastilah salah satu tamu terakhir yang pergi."     

Jantung Linley bergetar.     

Duke Bonalt, Count Juneau, Marquis Hampton, dan yang lainnya semua menatap Clayde dengan keheranan. Sekarang, mereka bisa menebak mengapa raja memanggil mereka ke sini.     

Yang Mulia mencurigai mereka!     

"Yang Mulia, saya dengan pasti tidak bertemu dengannya." Count Juneau, Marquis Hampton, dan yang lainnya buru-buru berkata.     

Clayde tersenyum. "Saya hanya memiliki kecurigaan saya. Jika memang tidak ada yang merasa bersalah, mengapa menjadi begitu gugup? Lihat, Linley yang paling tenang di sini."     

Linley tersenyum tapi tidak bersuara.     

Clayde melirik kelompok orang ini, tertawa dengan dingin di dalam hatinya. "Saya tidak begitu peduli dengan siapa Patterson bertemu. Sebenarnya, saya lebih suka berterima kasih pada orang itu karena telah memberi saya kesempatan bagus untuk membasmi semua hubungan rahasia yang telah dibangun Patterson."     

Sebagai Mentri Keuangan, Patterson telah membangun jaringan koneksi yang sangat besar. Pengaruh Patterson sangat luas. Clayde juga tidak berani menyelidiki Patterson begitu saja, karena dia tidak ingin menimbulkan terlalu banyak masalah di kerajaan.     

Ini juga alasan mengapa keluarga Debs memutuskan untuk bekerja sama dengan Patterson.     

Tapi sekarang, Patterson telah lenyap. Kelompok naga tidak lagi memiliki pemimpin.     

Bertindak secepat kilat, Clayde menggunakan berbagai teknik kejam untuk segera melepaskan sayap Patterson dan menghancurkan jaring pengaruh yang telah lama dibangun oleh Patterson.     

Tanpa bimbingan Patterson, para kaki tangannya tentu saja akan berada dalam masa yang mengerikan jika mereka menentang. Tidak mungkin mereka bisa menahan tekanan yang diberikan Raja Clayde.     

Clayde menatap Linley dan yang lainnya. Sambil tertawa, dia berkata, "Hilangnya saudara laki-laki saya, Patterson, adalah sesuatu yang harus saya perhatikan. Tapi yang mengejutkan saya adalah, akhirnya saya menemukan beberapa hal. Lodi, khususnya, mengungkapkan banyak rahasia."     

Linley menatap pada Lodi.     

"Lodi, katakan pada mereka." Clayde tersenyum pada Lodi.     

Saat ini, Clayde merasa sangat puas. Kematian seorang saudara laki-laki, bagi Clayde, bukanlah masalah besar. Lebih penting lagi... semua kekuatan di dalam Kerajaan Fenlai akhirnya berada dibawah kekuasaannya lagi.     

Lodi dengan hormat berkata, "Yang Mulia, pada hari itu, ketika Duke Patterson menghadiri upacara pertunangan di klan Debs, alasan beliau harus bertemu dengan orang misterius itu adalah bahwa beliau ingin memulai sebuah hubungan dengan Dawson Conglomerate. Jadi... orang yang beliau temui benar-benar harus memiliki semacam koneksi dengan Dawson Conglomerate.     

"Dawson Conglomerate?"     

Linley merasa jantungnya bergetar dengan keras.     

"Apakah semua orang ingin tahu mengapa saudara kedua saya ingin menjalin hubungan dengan Dawson Conglomerate?" Clayde tertawa saat dia melihat orang-orang yang hadir. "Lodi, lanjutkan."     

"Baik." Lodi jelas benar-benar ketakutan oleh Clayde, mengatakan apa pun yang dikatakan kepadanya. "Selama bertahun-tahun ini, Duke Patterson telah mengkhianati negaranya dengan berbagai cara untuk mendapatkan keuntungan sendiri dan untuk alasan egoisnya sendiri. Terutama dalam beberapa bulan terakhir ini, dia memulai program penyelundupan water jade berskala besar dengan klan Debs. Sepanjang sejarah kerajaan kita, ini adalah program penyelundupan water jade terbesar yang pernah ada."     

"Smash!"     

Pemimpin klan Debs, Bernard, seketika berlutut, lututnya membentur tanah. Dia buru-buru berkata, "Yang Mulia, saya difitnah! Klan Debs kami selalu mengoperasikan bisnis kami secara terbuka dan jujur. Kami tidak pernah bertindak dengan cara yang bertentangan dengan kepentingan terbaik kerajaan. Klan Debs kami difitnah!"     

"Difitnah?" Clayde melirik dingin dengan sekilas pada Bernard.     

"Bawa masuk Lanseer bersaudara!"     

Setelah mendengar kata 'Lanseer bersaudara', wajah Bernard, pemimpin klan Debs, pucat pasi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.