Cincin Naga

Retakan – bagian 2



Retakan – bagian 2

0

Langit berubah gelap, tapi Linley masih duduk dan minum perlahan. Alice masih belum muncul juga, dan pengunjung bar mulai berkurang dan berkurang jumlahnya. Di sebelahnya, Bebe sangat menikmati minum alkohol, biasanya Linley tidak akan mengijinkannya untuk minum sebanyak ini. Ini pertama kalinya Bebe dapat minum sepuas hati.

"Tuan, sebentar lagi kami akan tutup." Pelayan memberitahu Linley dengan sopan.

"Tutup?" Linley terkejut.

"Oh, tolong tagihannya." Linley berdiri, tetapi merasa dirinya agak pusing.

Linley telah menghabiskan 6 botol anggur. Untungnya, Linley memiliki tubuh yang kuat dan bisa tahan dengan minumanya. Orang biasa mungkin saja sudah ambruk sejak lama. Di sebelahnya, Bebe bahkan telah menghabiskan berbotol-botol lebih banyak.

Setelah membayar tagihannya, Linley meninggalkan bar. Kini, hari sudah larut malam. Dry Road sangat sepi.

"Ini pertama kalinya Alice melewatkan janji." Linley melepas desahan panjang.

Melihat kerumah lantai dua yang di selimuti kegelapan untuk terakhir kalinya, Linley pergi menuju Jade Water Paradise.

Jade Water Paradise.

"Saudara ketiga mungkin tengah bersenang-senang dengan pacarnya sekarang." Yale, George, dan Reynolds ngobrol, tertawa, dan menikmati anggur mereka.

"Hey Bos Yale, … menurutmu Linley masih perjaka?" Reynolds cekikikan.

Yale mengerutkan hidungnya. Dengan percaya diri, dia berkata, "Tidak salah lagi, dengan melihatnya saja, kau bisa tahu bahwa Linley 100% perjaka. Bah… Saudara keempat, mari kita istirahat." Setelah itu, Yale menarik seorang wanita cantik dan pindah ruangan, yang kemudian di ikuti oleh Reynolds.

"Crack."

Pintu ruangan tiba-tiba terbuka.

Yale dan Reynolds menatap dengan terkejut. Yale berkata,"Saudara ketiga, kenapa kau kembali?"

"Tidak apa-apa. Ayo Bos Yale, saudara kedua, saudara keempat, temani aku minum." Suara Linley terdengar pelan.

Reynolds, George, dan Yale saling bertukar pandangan. Yale lah yang pertama kali tertawa dan berkata, " Menakjubkan. Pemandangan langka, saudara ketiga terlihat sedang galau suasana hatinya. Malam ini, kita bersaudara akan menemanimu minum." Yale, Reynolds, dan George duduk dan mulai minum dengan Linley.

Hari berikutnya, Linley sekali lagi pergi kerumah Alice. Namun sekali lagi, Alice tidak menunjukkan dirinya.

….

Ernst Institute

"Jangan-jangan Alice sedang marah kepadaku?" Linley sedang berjalan di jalanan Ernst Institute dengan mood-nya yang buruk.

Ketika berjalan, Linley memperhatikan salah satu toko di tengah-tengah institut dan melihat berbagai pengumuman dan iklan di luar toko. Pandangan Linley tertuju kepada iklan untuk sebuah bola kristal. Di pikirannya, dia tiba-tiba teringat kata-kata Alice. "Kak Linley, kita tinggal beda tempat. Setiap aku melihat pasangan di kampus, aku memikirkanmu dan merindukanmu, tapi sulit untuk kita bertemu. Ah…. Betapa senangnya kalau kita bisa terus bersama."

Hati Linley tergerak.

Menuju ke meja penjual, dia berkata kepada penjaga toko." Berapa harga dari Memory Crystal Ball?"

"800 koin emas." Mata penjaga toko berbinar. Memory Crystal Ball adalah benda yang sangat berharga. "Kami punya beberapa Memory Crystal dengan kualitas terbaik di sini. Memory Crystal dibuat secara khusus oleh Mage Tingkat 8 elemen air dari institut."

Linley paham penuh dasar-dasar dari pembuatan sebuah Memory Crystal Ball.

Magic elemen air "Floating Scryer Technique" akan menanamkan ingatan ke bola kristal dengan metode alkemis. Ketika bola kristal aktif dengan sedikit mageforce, Magicnya akan aktif dan merekam kejadian dalam waktu lama. Setelah terekam, ketika diwaktu yang lain mageforce digunakan maka akan mengaktifkan bola kristal dan memutar ulang kejadian yang terekam sebelumnya.

Setelah proses tawar menawar, Linley berhasil membawa pulang dua Memory Crystal Ball dengan harga 1200 koin emas.

"Aku akan menggunakan satu bola kristal untuk merekam apa saja yang aku lakukan di institute, sedangkan satunya akan kuberikan kepada Alice dan memintanya untuk melakukan hal yang sama. Dengan begitu, bila kita tak dapat bertemu, aku dapat melihat dirinya melalui Memory Crystal Ball ini." Melihat dua bola kristal di tangannya, Linley tersenyum.

….

Memahat di asrama, berlatih di pegunungan, datang ke kelas institut… Linley merekam semuanya kedalam Memory Crystal hingga penuh. Lalu dengan semangat, di pertengahan Oktober, Linley mengambil dua Memory Crystal ke Kota Fenlai untuk menemuinya ….dan Alice masih tidak muncul juga.

29 Oktober.

Keempat bersaudara sekali lagi ke Kota Fenlai. Di kota, Linley berpisah dengan ketiga saudaranya.

Reynolds, Yale, dan George melihat kepergian Linley, ekspresi mereka nampak serius.

"Selama tujuh tahun mengenal saudara ketiga, dia selalu menjadi seorang jenius yang bekerja keras baik di bidang Magic maupun di seni patung. Namun nampak jelas saudara ketiga menganggap hubungannya dengan Alice begitu berharga. Seandainya nanti sakit hati, aku khawatir saudara ketiga akan sangat terluka." Yale bermasam muka.

Reynolds mengangguk. "Aku juga merasakan hal yang sama. Alice, perempuan ini, tidak muncul selama tiga kali pertemuannya. Aku mencium bau masalah di sini."

"Sejujurnya, putus bukanlah hal yang buruk," Yale tertawa."Sebagai seorang pria, jika dia tidak merasakan rasa sakitnya putus hubungan, bagaimana dia bisa menjadi pria sejati? Aku selalu merasa saudara ketiga terlalu memanjakan Alice. Kalau aku? Sial. Jika seorang perempuan bertingkah seperti itu kepadaku, aku akan langsung memutuskannya."

George tertawa. "Bos Yale, sejujurnya, aku mengapresiasi kelakuan saudara ketiga. Pendapatmu itu terlalu…" George menggelengkan kepala.

"Diriku sendiri setuju dengan apa yang Bos Yale pikirkan." Reynolds menyeringai.

"Cukup mengobrolnya, mari pergi ke Jade Water Paradise."

Yale, Reynolds, dan George pergi menuju ke Jade Water Paradise, tapi di tengah jalan, Reynolds menyikut Yale dan George. "Bos Yale, George, tunggu sebentar. Lihatlah kesana. Lihat siapa itu?

Yale dan George berbalik melihat ke arah yang ditunjuk oleh Reynolds. Kemudian, ekspresi keduanya berubah.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.