Cincin Naga

Kekuatan Bebe – bagian 1



Kekuatan Bebe – bagian 1

0

Linley berdiri di depan mayat Matt. Dia mendesah. Di saat yang sama, digosoknya bekas luka di dadanya.

Itu adalah luka yang hampir menghilangkan nyawanya.

"Dibanding Nina [Ni'na], kau jauh lebih amatir." Linley menggelengkan kepala dan mendesau. Linley tidak terlalu menganggap Matt sebagai sahabat. Mereka tidak lebih dari teman seperjalanan yang bertemu di jalan. Maka dari itu, Linley tidak pernah terlalu mempercayainya.

Lagi pula..

Setelah apa yang dialaminya dengan Nina, bagaimana mungkin Linley akan selengah itu menunjukkan punggungnya pada orang lain?

"Cit… cit…" Bebe si Shadowmouse kecil datang membawa ransel dari punggung Matt. Dia cepat-cepat berkata kepada Linley lewat hubungan batin mereka. "Boss, cepat lihat dan hitung ada berapa magicite core di sana. Selama bulan ini, meskipun magicite core dari semua pembunuh digabungkan sekalipun, jumlahnya tidak akan sebanyak yang dipunyai si pembunuh yang pertama dulu.

Doehring Cowart pun muncul di sisi Linley.

"Linley, sepertinya si Shadowmouse kecil yang kau pelihara ini sangat suka menghitung magicite core." Doehring Cowart terkekeh.

"Sepertinya begitu." Linley menerima ransel itu sambil bergurau dengan Bebe. "Bebe saat kau membunuh Matt tadi, kulihat kau menggunakan cakarmu, bukannya gigi tajammu. Mengapa kau tidak menggunakan gigimu yang mengerikan itu?"

Bebe duduk tegak dan mencicit sombong. Lalu dia berkata, "Boss, aku, Bebe, punya kemampuan luar biasa. Cakar tajamku ini sama ganasnya dengan gigiku. Lagipula Matt itu sungguh hina. Kalau aku menggigitnya, itu sama saja mengotori gigiku." Setelah berkata begitu, Bebe sengaja meludah.

Bebe berlagak seperti manusia saat meludah. Melihat ini, Linley langsung tertawa.

"Sudah, sudah. Oi, Bebe. Lihat ini. Matt punya banyak magicite core di dalam tasnya. Ada sekitar 30. Sepertinya dia tidak buang-buang waktu selama sebulan ini. Namun dari 30 magicite core ini, yang tertinggi hanyalah dari tingkat kelima."

Linley mengamati core-core itu dengan teliti.

Selama tiga puluh hari terakhir, dia telah membunuh beberapa Magical Beast serta orang-orang yang berniat membunuhnya. Jika digabungkan, dia kini mempunyai hampir 300 magicite core, yang total nilainya sekitar 40.000 koin emas!

"40.000 koin emas. Jika ayah tahu… maka…" Dia membayangkan reaksi ayahnya jika dia memberikan semua emas itu padanya. Linley pun girang.

"Masuk akal bahwa kau bisa mendapatkan sebanyak ini." Kata Doehring Cowart. "Selain dari Magical Beast yang kau bunuh, dari 300 magicite core itu juga ada yang kau dapatkan dari tas orang lain."

Linley mengangguk setuju.

Si pembunuh yang pertama itu meninggalkan magicite core senilai 15.000 koin emas untuknya. Yang lainnya, jika digabungkan sekalipun, jumlahnya hanya sedikit melebihi dari jumlah yang diberikan si pembunuh pertama.

"Mountain Range of Magical Beast ini luar biasa berbahaya. Maka kebanyakan orang akan berjalan berkelompok. Namun jarang ada pembunuh yang mau menyerang kelompok karena mereka lebih ahli membunuh dengan cepat. Makanya, mereka lebih memilih pertarungan satu lawan satu."

Doehring Cowart tertawa, kumis putihnya melayang-layang. "Linley, lihat dirimu. Ya, kau memang gagah dan kuat. Tapi wajahmu itu masih kekanak-kanakan. Dan kau masih punya kumis halus di atas bibirmu. Itu semua berarti satu hal…"

"Bahwa kau ini masih anak-anak!"

Doehring Cowart tertawa terbahak-bahak. "Linley, di Mountain Range of Magical Beasts ini, saat para pembunuh itu melihatmu, seorang anak yang baru pertama kali berlatih, dengan wajah kekanakanmu itu, mana mungkin mereka tidak tergiur untuk menyerangmu. Itulah mengapa dalam satu bulan yang singkat ini, kau telah diincar oleh begitu banyak pembunuh."

"Namun orang-orang yang berjalan berkelompok itu mungkin tidak akan mengalami percobaan pembunuhan dalam waktu satu bulan ini. Tapi tentu saja, kelompok 5 orang yang pertama kali kita temui itu adalah kasus yang berbeda. Pertama, karena mereka terlalu lemah. Kedua, pembunuh mereka sangat kuat. Namun akhirnya, para pembunuh itu habis di tangan Bebe."

Linley pun mengangguk dan tertawa.

Bagaimanapun, dia baru berusia 15 tahun. Meskipun tingginya sudah 1.8 meter, siapapun yang memperhatikan dengan seksama pasti tahu bahwa dia hanyalah anak-anak.

"Kebanyakan Mage tingkat kelima dan keenam mungkin hanya akan bisa mendapatkan magicite core senilai beberapa ribu koin emas di sini. Dan semuanya itu baru didapatkan lewat perjuangan hidup dan mati. Lagipula, Mountaing Range of Magical Beast ini memang sangat berbahaya." Doehring mendesah dengan emosi.

Linley mengangguk setuju. "Berbahaya, memang. Aku baru ada di bagian luar selama ini, namun aku sering bertemu dengan Magical Beast tingkat keenam. Dan akupun sudah terluka beberapa kali. Jika bukan karena cincin Coiling Dragon, dan jika aku bukan seorang dual-element Mage tingkat kelima dan seorang Warrior tingkat keempat, serta jika bukan karena Bebe, aku mungkin sudah habis jika berjalan sendirian begini."

Dia menoleh ke arah Bebe si Shadowmouse kecil yang sedang bermain dengan sebuah magicite core.

Linley menenangkan diri dan mengumpulkan bermacam core itu, lalu mulai berjalan lagi, diikuti Bebe. Dia akan melanjutkan latihannya di Mountain Range of Magical Beasts. Lagipula, dia sudah merencanakan akan tinggal di sana selama dua bulan.

…..

Setiap hari, Linley melawan Magical Beast lokal. Dia kini semakin mahir menggabungkan kemampuan Mage dan Warriornya. Dia juga belajar mempraktikkan kemampuan elemen bumi dan elemen angin dalam pertarungan yang dialaminya. Secara bertahap, luka yang didapat Linley dalam bertarung semakin sedikit. Saat Linley kini semakin mendekati pusat dari wilayah itu, semakin banyak Magical Beast tingkat enam yang ditemuinya. Linley pun menjadi lebih waspada.

Kini sudah hari ke-46 sejak Linley memasuki Mountain Range of Magical Beast.

"Swish!"

Riak-riak bermunculan di permukaan danau yang tenang. Sesosok manusia pun muncul dari dalamnya. Itu adalah Linley. Dia membersihkan badannya dengan sepotong kain.

Bebe si Shadowmouse kecil duduk di tepian, menatap dengan iri pada Linley yang sedang mandi. Setelah mencicit beberapa kali, dia mulai meloncat-loncat sebelum menyelam ke dalam danau. Melihatnya Linley hanya bisa tertawa dan terus membersihkan badannya.

"Haha, cukup, Bebe. Haha. Cukup!" Tawa Linley tiba-tiba meledak tak terkendali.

"Oh, Boss. Kau tidak tahan pada gelitikan?" Si Shadowmouse kecil naik ke permukaan air, mata hitamnya yang polos kini berkilat jahil.

Masih tertawa, Linley berjalan ke tepi danau. Dia mengambil satu stel baju bersih dari tasnya dan memakainya. Berganti baju setelah mandi merupakan suatu hal yang istimewa baginya. Lalu, Linley mulai mencuci baju yang tadi dipakainya di danau, lalu menjemurnya dengan cara menggantungnya di ranting pohon. Sambil berbaring, dia memperhatikan Bebe yang bermain-main di air danau.

Dia mengamati Bebe yang melompat-lompat dengan senang di air. Kadang-kadang bebe menyelam ke dasar danau. Di waktu lain, Bebe akan berbaring dengan punggungnya di atas permukaan danau.

"Rumble""Rumble""Rumble""Rumble".

Tiba-tiba tanah bergetar cepat. Berdasarkan suara gemuruhnya, Linley menyimpulkan bahwa ini bukan disebabkan oleh langkah kaki. Linley terkejut dan melihat tepat ke arah selatan, arah datangnya suara gemuruh itu. Samar-samar dia melihat sesosok bayangan besar muncul dari sisi selatan danau, namun dalam waktu singkat, Linley bisa melihat sosok itu dengan jelas.

Tubuhnya setinggi bangunan tingkat dua, dipenuhi sisik besar berwarna merah berbentuk perisai yang juga menutupi keempat kakinya seperti baju perang yang terbuat dari sisik. Ekornya yang panjang ukurannya sama seperti panjang tubuhnya. Sebuah ekor yang tangkas dan cepat. Matanya yang seperti batu ruby terlihat dingin, lebarnya seperti lentera. Mata itu menatap permukaan danau. Dua gumpalan asap putih terus terhembus dari lubang hidungnya.

Linley terpaku saking terkejutnya, tubuhnya kaku dan jantungnya berdetak cepat.

"Velocidragon. Magical Beast tingkat tujuh – Velocidragon!"


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.