My Husband from My First Love

jelaskan tentang kontrak itu!



jelaskan tentang kontrak itu!

0Setelah tertawa bersama dan kesalah fahaman mereka sudah terselesaikan.     

Daffin yang memeluk Sinta dengan erat kembali bertanya tentang Sinta yang menjadi pelayan di acara pertunangan Jeffery.     

"sayang, kenapa kamu menerima pekerjaan itu? bahkan Jeffery saja melarang kamu untuk datang? sepertinya mereka sedang merencanakan sesuatu, aku minta kamu jangan datang ya!" ucap Daffin dengan serius, kali ini dia tidak sedang bercanda.     

Sinta bingung harus berbuat apa, dia bisa saja tidak datang tapi Bu Ratna dan kontrak itu yang membuat dirinya terpaksa harus datang.     

"sayang, aku tidak bisa! aku harus datang kesana, ada nasib orang lain yang bergantung padaku dan juga tentang kontrak kerja itu! aku tidak bisa melanggarnya sebelum satu tahun," ucap Sinta dengan nada lirih.     

"kontrak kerja? dari awal kamu selalu beralasan tentang kontrak kerja? ada apa dengan kontrak itu? apa isinya sehingga kamu begitu takut dan menurut dengan kontrak itu?" ucap Daffin, dia menatap wajah Sinta dengan serius.     

Sinta menunduk, dia tidak ingin merepotkan Daffin lagi, tapi dia sudah berjanji akan mengatakan apapun dan tidak ada rahasia lagi diantara mereka.     

Daffin masih menunggu Sinta bicara, dia menatap Sinta dengan serius dan bertanya lagi "sayang, ada apa? apakah kamu tidak ingin mengatakannya?"     

Sinta mengangkat wajahnya dan menatap Daffin lebih dalam, dia menggelengkan kepalanya dan berkata "aku, aku bingung untuk mengatakannya, itu saja!"     

"bingung? kenapa harus bingung? tinggal mengatakannya saja, apa sulitnya!" ucap Daffin, dia mengecup dahi Sinta dan mengusap rambutnya.     

"hhhmmm, aku ... aku bingung mengatakannya. gimana ya?" ucap Sinta, dia merasa sulit untuk mengatakannya.     

"ayo, katakan saja sayang! jangan ragu lagi!" ucap Daffin dia mendekati wajah Sinta lebih dekat lagi dan mencium bibir Sinta sebentar dan melepaskannya.     

"aku menunggu penjelasan kamu sayang!" ucap Daffin, dia tersenyum lembut agar Sinta tidak ketakutan padanya lagi.     

Sinta mengangguk dan menjawab "baiklah sayang, karena kamu benar-benar ingin mendengarnya, aku akan mengatakannya!"     

"bagus, aku siap mendengarkannya sayang!" ucap Daffin sambil tersenyum dengan puas.     

"jadi isi kontrak itu adalah, aku harus menerima apapun menuruti perintah apapun yang mereka inginkan selama satu tahun, jika dalam satu tahun tahun itu aku melanggar kak kontrak itu, aku akan dipenjara seumur hidup dan mendapat denda satu triliun, aku sebenarnya tidak tahu tentang isi kontrak itu, karena aku mengira jika kontrak kerja itu akan sama dengan kontrak sebelumnya jadi aku, langsung tanda tangan tanpa aku lihat terlebih dahulu, aku memang sangat bodoh saat itu, aku mengira kontrak itu dari Jeffery dan sengaja mengikat aku agar aku tidak pergi dari perusahaannya, tapi! setelah aku mendengar ucapan Jeffery tadi, berarrti itu hanya jebakan kedua orang tua Jeffery untuk menyakiti aku," ucap Sinta, dia menyandarkan kepalanya didada Daffin, dia membutuhkan pelukan hangat untuk menenangkan hatinya yang terasa kacau jika mengingat tentang isi kontrak dan semua kebodohan dia dimasa lalunya,     

Sinta melanjutkan ucapannya "mereka sepertinya sangat dendam padaku karena dahulu aku dan Jeff terus bersikeras akan terus bersama bahkan Jeff mengancam kedua orang tuanya jika mereka mengganggu aku, mereka akan kehilangan dirinya dan akan pergi membawa aku ke tempat jauh dan tidak akan kembali, mungkin karena ancaman Jeff membuat kedua orang tuanya semakin membenci aku, mereka mengira jika aku lah yang mempengaruhinya dan juga mereka mengira jika aku hanya mendekati Jeff karena hartanya," ucap Sinta, dia mengingat masa-masa dia dan Jeffery berdua, berjuang mati-matian untuk memperjuangkan cintanya.     

masa yang sangat sulit dan juga sangat menyakitkan. Namun saat mengingat perjuangan cinta Jeffery untuknya membuat hati Sinta dahulu semakin luluh dan itulah mengapa dia sangat mencintainya.     

Tanpa terasa air mata pun mulai mengalir, Sinta menangis karena jika mengingat masa-masa itu, dia merasa jika Jeffery tulus mencintainya tapi saat mengingat kenyataannya saat ini, dia merasakan hatinya sangat hancur, cinta yang di janjikan Jeffery adalah palsu.     

Daffin mengerti dan tahu rasanya namanya patah hati, dia mengingat yang dikatakan kakeknya tentang perjuangan Jeffery sebelum dia pergi keluar negeri, dia meminta bantuan kakeknya.     

Daffin langsung menegang, dia takut jika Sinta mengetahui semuanya, akankah Sinta kembali bersama Jeffery dan meninggalkannya?     

Daffin memeluk erat Sinta dan untuk sekali ini saja dia akan egois, dia berharap jika Sinta tidak akan pernah mengetahui semuanya dan akan terus tetap bersamanya.     

"sayang, sudahlah jangan mengingat masa lalu lagi, lebih baik kamu tatap masa depan dan menjadikan masa lalu sebagai pelajaran. Kita mulai semuanya dari awal, bagaimana?" ucap Daffin, dia berusaha mengalihkan pembicaraan Sinta tentang Jeffery, semakin mendengarnya Daffin merasakan rasa cemburu yang kuat didalam hatinya dan perasaan ketakutan akan kehilangan Sinta menggebu didalam hatinya.     

Sinta mengangguk dan menjawabnya "kamu benar sayang, aku harus benar-benar memikirkan masa depan aku, karena hidup aku juga masih sangat panjang dan banyak yang harus aku lakukan," ucap Sinta, dia menghapus air matanya, dia melihat kearah Daffin dan tersenyum padanya.     

"aku akan menjadi istri kamu yang baik, selama tiga tahun ini, aku akan menunjukkan jika aku adalah istri dan cucu menantu yang baik untuk kamu dan kakek!"     

Daffin tersenyum puas, karena Sinta sudah berjanji seperti itu tapi saat mendengar kata 'tiga tahun'.     

Daffin baru mengingat tentang kontrak cintanya.     

"shitt, kenapa aku tidak mengingat tentang kontrak itu? aku harus segera mengatakannya sebelum Sinta meninggalkan aku dan mungkin dia akan kembali dengan Jeffery! arrghh ... tidak ... tidak, aku tidak mau!" gumam Daffin didalam hatinya, hatinya bergejolak dan dia ingin menyelesaikan salah faham tentang kontrak cinta itu.     

Dia bukan ingin menceraikan Sinta setelah tiga tahun, tapi ingin membuat Sinta jatuh cinta padanya.     

Daffin menatap kearah Sinta dan berkata "sayang, terima kasih sudah bertekad untuk menjadi istri yang baik, tentang kontrak itu? aku ingin menjelaskan sesuatu, maukah kamu mendengarkannya?" ucap Daffin, dia menatap serius kearah Sinta.     

Sinta menaikkan alisnya, dia tidak mengerti tentang apa yang akan Daffin katakan padanya.     

saat Daffin hendak bicara, pintu kamarnya diketuk seseorang.     

tok ... tok ... tok ...     

Daffin sudah membuka mulutnya tapi suara ketukan pintu telah mengganggunya.     

Daffin merasa sangat kesal, tapi dia harus menahannya. Dia tidak mau memasang wajah mengerikannya saat didepan Sinta, karena takut dengan wajah mengerikannya.     

"sayang, biar aku saja yang membuka pintu!" ucap Sinta dan dia hendak bangun dari pelukan Daffin.     

Daffin menggelengkan kepalanya dan berkata "kamu tunggu disini sebentar, aku saja yang membukanya! aku tidak ingin ada satu orang pun melihat tubuh seksi istriku!" ucap Daffin, dia mengedipkan matanya dan segera bangun untuk membuka matanya.     

Sinta menaikkan selimutnya hingga ke leher, dia tersipu malu, karena Daffin mengatakan tentang tubuhnya, Sinta merasa malu jika Daffin mengatakan hal-hal yang berbau ambigu tentang dirinya.     

Daffin melihat wajah Sinta yang memerah dan itu membuat Daffin merasa gemas dan ingin sekali menciumnya lagi, tapi mendengar suara ketukan pintu itu, membuat Daffin merasa sangat terganggu.     

Daffin mengambil pakaiannya dan segera mengenakkan nya kembali.     

Setelah itu, dia berjalan dan membuka pintu itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.