My Husband from My First Love

cucu menantuku adalah dia?



cucu menantuku adalah dia?

0Daffin terkejut saat melihat kakeknya yang tiba-tiba datang tanpa memberi kabar sedikitpun, apalagi baru saja datang sudah memasang wajah marah dan seperti hendak memakannya secara utuh saja.     

kakek Wijaya berjalan masuk dan melotot kearah Daffin.     

Daffin tersenyum dengan terpaksa.     

"kakek!" ucap Daffin menyapa kakek Wijaya dengan ramah.     

kakek Wijaya masih marah dan menjawab "cucu kurang ajar, kamu bilang akan membawa istri kamu ke rumah kakek, kenapa masih belum juga datang! kamu mau membohongi kakek kamu ini daff?!" ucap kakek Wijaya dengan wajah kesalnya.     

"siapa yang berbohong kakek, ini belum jam pulang kerja dan istriku juga belum pulang, ya Tuhan, kakek apakah karena umur semakin tua penyakit pikun kakek pun ikut kumat juga!" ucap Daffin sambil menepuk dahinya.     

kakek Wijaya melihat kearah jam dinding dan benar masih ada waktu satu jam lagi untuk masuk jam waktu pulang kerja.     

kakek Wijaya terlihat malu karena dia sudah salah faham.     

"hehehe, kakek minta maaf Daff, jangan marah ya!" ucap kakek Wijaya yang wajahnya memasang tampang marah berubah menjadi pemalu.     

Daffin tertawa mengejek dan berkata "hahahahha, jadi siapa yang salah kali ini?"     

Daffin melihat kearah kakek Wijaya sambil menunggu permintaan maafnya.     

karena kakek Wijaya sangat keras kepala, dia pantang meminta maaf pada cucunya.     

"kakek, kakek yang salah! kamu puas sekarang!" ucap kakek Wijaya sambil memalingkan wajahnya.     

Daffin tertawa dan dia duduk kembali di kursi tempat dia bekerja.     

kakek Wijaya duduk tepat didepan meja kerja Daffin dan bertanya "daff, siapa wanita tadi? kenapa dia berpakaian semacam itu? apakah dia mencoba merayu kamu?" ucap kakek Wijaya dengan ekspresi penuh penasaran.     

"dia Amanda Smith, dia datang kesini untuk memberikan ini," ucap Daffin, dia memberikan surat undangan kepada kakek Wijaya.     

kakek Wijaya melihatnya dan membacanya.     

dia terkejut karena yang akan bertunangan dengan anak keluarga Smith adalah putra tunggal keluarga Alexander.     

"jadi dia mau bertunangan dengan si Jeffery itu?" ucap kakek Wijaya sambil tersenyum mengejek.     

dia meremehkan kedua keluarga itu, padahal kedua perusahaan mereka sudah mati-matian dan melakukan banyak cara untuk mengalahkan perusahaan miliknya dan akhirnya mereka bersatu untuk melawannya.     

Daffin yang belum lama mengetahui tentang masalah perusahaannya, sangat penasaran dengan ekspresi kakeknya.     

"ada apa kakek? kenapa kakek terlihat mengejek mereka?"     

"hahaha, mereka membuat pernikahan bisnis untuk bersatu, sangat gila! Mark yang serakah rela menjual putranya demi harta kekayaan! hahaha, sangat gila!" ucap kakek Wijaya, dia menggelengkan kepalanya berkali-kali, dia tahu Jeffery seperti apa.     

kakek Wijaya mengetahui jika Jeffery mencintai wanita biasa tapi dia dipaksa untuk melakukan pernikahan bisnis dengan mengancamnya melalui wanita itu.     

Daffin tidak tahu jika kakeknya juga mengenal Jeffery.     

"kakek, apakah kakek tahu tentang keluarga ini! kenapa kakek terlihat simpati pada putra tunggal keluarga Alexander itu?" ucap Daffin dengan heran.     

"Daff, kamu harus bersyukur karena kakek tidak pernah memaksa kamu untuk melakukan pernikahan bisnis semacam mereka. Jeffery Alexander, dia rela menukar harga dirinya demi kekasihnya. Dia sempat memohon untuk bertemu kakek, untuk meminta bantuan kakek, tapi kakek tidak percaya padanya jadi, kakek tidak menolongnya! kakek mengira dia sedang berbohong tapi ternyata, dia berkata jujur. Kakek menyesal karena kakek tidak sempat menolongnya, bagaimana nasib kekasihnya sekarang? pasti dia sangat kecewa padanya, padahal Jeffery berkorban banyak untuknya," ucap kakek Wijaya dia terus menghela nafas dan merasa sangat bersalah saat itu, karena dia tidak sempat menolongnya.     

Kakek Wijaya pun melanjutkan ucapannya "huft, kisah cinta yang tragis, pasti kekasihnya sudah sangat menderita, dia wanita miskin dan tidak bisa berbuat apapun, semoga Tuhan melindunginya dimana pun dia berada!" ucap kakek Wijaya dengan suara lirih.     

Daffin langsung menegang saat mendengar cerita kakeknya.     

Jadi Jeffery melakukan itu karena cintanya untuk Sinta, Jeffery bukan pria brengsek melainkan pria yang baik dan berkorban banyak demi Sinta.     

Daffin menunduk, dia tidak mungkin membiarkan Sinta kembali padanya, karena Sinta sudah menjadi miliknya.     

Daffin kali ini ingin egois sekali saja, dia ingin memiliki Sinta seutuhnya baik tubuhnya, hatinya dan juga cintanya.     

Daffin akan menutupi kenyataan ini, agar Sinta hanya memandangnya dan berusaha melupakan Jeffery, karena Sinta sudah jadi miliknya, dia tidak akan membiarkan siapapun memilikinya.     

Daffin memandang kakeknya dan berkata "kakek, bisakah kakek menjaga semua rahasia itu?"     

kakek Wijaya menaikkan alisnya dan berkata "kenapa? ada apa dengan kamu daff?"     

Daffin menarik nafas panjang dan menjawab "wanita Jeffery itu adalah istriku kakek!"     

Kakek Wijaya terkejut, dia hampir terkena serangan jantung mendadak, dadanya tiba-tiba sesak dan Daffin segera membantu kakeknya.     

kakek Wijaya mengatur nafasnya secara perlahan dan lambat laun nafasnya mulai stabil lagi.     

kakek Wijaya melihat kearah Daffin dan berkata "Daff, kamu tidak sedang bercanda kan?" ucap kakek Wijaya dengan tatapan tidak percaya.     

"aku serius kakek, Sinta adalah kekasih Jeffery, dia meninggalkannya selama tiga tahun dan kembali bersama Amanda Smith, Sinta sangat menderita dengan semua itu. Aku menikahinya karena aku sudah menidurinya dan aku berusaha untuk bertanggung jawab!" ucap Daffin dengan tatapan bersalah pada kakeknya.     

Dia sedikit berbohong karena dia takut kakeknya menganggap Sinta wanita murahan jika mendengar cerita sebenarnya     

Bagi Daffin sudah cukup banyak penghinaan yang dia dapatkan selama ini, jadi dia tidak ingin Sinta juga tidak diterima didalam keluarganya.     

kakek Wijaya bukannya marah dia malah tertawa senang     

"hahahaha, cucu kakek yang paling tampan dan paling baik, bagus jika kamu sudah mengerti tanggung jawab dan untuk Masalah dia wanita yang Jeffery cintai atau tidak bukanlah urusan kita, yang penting kamu menikah dengan seorang wanita asli bukan jadi-jadian. hahahahha, sekarang kakek percaya jika Sinta adalah wanita asli," ucap kakek Wijaya, dia tertawa senang karena cucunya tidak menipunya dengan wanita palsu.     

Daffin menghela nafas lega dan menjawab "jadi, kakek merestui pernikahan kami!"     

"hahaha, tentu saja! apalagi wanita Jeffery itu setahu kakek sangat baik, lembut dan juga tidak banyak gaya seperti wanita lainnya! Daffin kamu harus segera membawa kakek untuk bertemu dengannya, ayo lebih baik kita menjemput dia!" kakek Wijaya langsung bangun dari tempat duduknya dengan semangat dia berjalan dengan cepat, dia ingin menemui Sinta secepatnya.     

Daffin menghela nafas lega dan bergumam didalam hatinya "syukurlah, kakek sangat menerimanya, aku hampir saja mati berdiri karena takut kakek tidak menyetujui pernikahan kami!"     

Daffin tersenyum dan berjalan mengikuti kakekya dari belakang.     

kakek Wijaya tersenyum cerah, karena cucu menantunya adalah Sinta, mantan kekasih Jeffery dan juga wanita muda yang pernah menolongnya 3 tahun yang lalu.     

kakek Wijaya bersyukur karena bisa bertemu gadis muda yang pernah menolongnya itu, dia akan sangat bahagia karena akhirnya gadis muda itu benar-benar menjadi cucu menantunya.     

Tuhan sudah mentakdirkan itu semua.     

Daffin dan kakek Wijaya pun segera turun ke lantai bawah dan menyuruh supir untuk menyiapkan mobilnya.     

Mereka akan pergi menjemput Sinta di perusahaan Alexander.     

Sepasang cucu dan kakek yang sama-sama merasa bahagia karena mereka akan menemui Sinta sebentar lagi.     

kakek Wijaya menyukai Sinta karena dia gadis yang baik dan Daffin menyukai Sinta bahkan menyayanginya karena dia adalah istrinya.     

mereka berdua tersenyum sendiri dan sibuk dengan pikiran mereka masing-masing namun yang mereka pikirkan adalah satu orang, yaitu Sinta.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.