My Husband from My First Love

bertemu nyonya Vivian (part 1)



bertemu nyonya Vivian (part 1)

0tok ... tok ... tok..     

pintu kamarnya ada yang mengetuk, Sinta langsung membuka pintunya.     

saat dia membuka pintunya, itu adalah Marco yang berdiri tepat didepan.     

Marco terkejut saat melihat yang membukanya adalah Sinta, wajahnya yang manis dan menggemaskan membuat Marco terdiam sejenak, detak jantungnya berdetak dengan cepat dan dia menginginkan jika wanita didepannya saat ini bisa menjadi miliknya.     

Sinta menatap heran kearah Marco dan berkata "ada apa?"     

Sinta melihat kearah bungkusan yang Marco bawa, itu adalah pakaian dan perlengkapan kerja milik Daffin.     

"ini ... apakah milik Daffin?"     

Marco terkejut saat mendengar nama bos nya, dia langsung mengangguk dan menjawab "iya, nona ini milik bos." ucap Marco dengan gugup, dia memberikan itu pada Sinta.     

Sinta mengambilnya dan tersenyum kearah Marco dengan ramah "terima kasih mas Marco! mau masuk ke dalam?" ucap Sinta sambil membuka pintunya lebih lebar.     

Mendengar dirinya dipanggil dengan sebutan 'mas' membuat Marco merasa bahagia, namun kebahagiaannya hanyalah sebentar saat melihat Daffin muncul dari belakang, dia langsung memeluk Sinta dari belakang dan berkata "Tidak perlu, Marco kamu kembali saja ke kantor duluan!" ucap Daffin, dia menatap tajam kearah Marco, dia melihat tatapan Marco terhadap Sinta terlihat mencurigakan.     

"baik bos, saya permisi dulu!" ucap Marco dan dia langsung pergi secepat kilat.     

Daffin menutup pintu dan melepaskan pelukannya.     

Dia langsung memakai pakaiannya, Sinta membantu memakaikan dasi, karena mulai sekarang tugasnya adalah membantu Daffin memakaikan dasi setiap hari.     

setelah selesai semuanya mereka pun keluar dari kamar dan sarapan di lantai bawah.     

setelah selesai sarapan, Daffin dan Sinta berjalan saling merangkul satu sama lain menuju tempat parkiran.     

masuk ke dalam mobil dan mobil itu melaju menuju tempat kerja Sinta.     

Sinta melihat kearah Daffin dan berkata "sayang, bisakah aku meminta sesuatu?"     

Daffin tersenyum dan menjawab "apa itu?" ucap Daffin dengan wajah berseri-seri, suasana hatinya hari ini sangatlah baik, jadi dia tersenyum tiada henti.     

"sayang, bisakah kamu lebih lembut lagi? itu ... itu tadi malam aku?"     

Sinta merasa malu untuk mengatakannya, dia menunduk dan wajahnya sedikit memerah.     

Daffin tertawa dan berkata "apa? kenapa kamu terlihat malu-malu seperti itu?"     

"eerrr ... aku, aduh aku malu mengatakannya! sudahlah jangan dibahas lagi, hehehhe ...," ucap Sinta, dia tidak sanggup untuk mengatakannya.     

melihat Sinta seperti itu, membuat Daffin ingin menciumnya lagi. Tapi dia sedang mengemudi jadi sulit untuk melakukannya.     

tidak lama kemudian, mereka pun sampai tidak jauh dari gedung tempat Sinta bekerja.     

Sinta mengambil tasnya dan berkata "sayang, aku turun dulu ya! kamu yang semangat kerjanya!" ucap Sinta, dia mencium pipi Daffin dan turun dari mobil Daffin.     

Daffin tersenyum sambil melambaikan tangannya dia berkata "terima kasih sayang, kalau ada apa-apa beri tahu aku ya!"     

"iya!" ucap Sinta, dia melambaikan tangannya dan berjalan pergi menuju tempat kerjanya, Daffin juga pergi meninggalkan tempat itu.     

suasana hati Sinta sangat baik, wajahnya terlihat cerah dan selalu tersenyum ke semua orang. Walaupun dia harus menahan sakit dia area pinggangnya, namun tidak mengurangi suasana hatinya, dia masih merasakan pelukan hangat Daffin dan semua yang ada pada dirinya membuat Sinta selalu tersenyum jika mengingat wajah tampannya apalagi saat dia tidur, membuat Sinta sulit untuk melupakannya.     

Saat Sinta sibuk dengan pikirannya, dia tiba-tiba menabrak seseorang.     

Sinta terjatuh ke lantai.     

orang yang ditabrak Sinta mengumpat dan berteriak marah "ahhh ... siapa ini yang berani menabrak saya! apakah kamu tidak memiliki mata untuk melihat! baju mahal ku! sudah tersentuh oleh orang kotor macam kalian!" teriak orang itu. Dia begitu sombong dan sangat angkuh.     

Sinta berusaha bangun dan bersusah payah mengangkat tubuhnya yang masih terasa sakit.     

dia melihat kearah orang yang terus berteriak dan melihat jika itu adalah 'nyonya Vivian'     

Sinta langsung merasakan firasat buruk, terakhir dia dan nyonya Vivian bertengkar karena masalah hubungannya dengan Jeffery, bahkan nyonya Vivian melemparkan sejumlah uang padanya untuk memutuskan hubungannya dengan Jeffery dan hari ini? dia begitu sial harus bertemu dengannya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.