DUPLICATE.

RENCANA PICIK



RENCANA PICIK

0"Kapan kita akan menangkap Alfa, Tuan?" Tanya Leo kepada Pemuda di sampingnya. Sebuah senyuman berhasil pemuda itu lontarkan. Tanganya kemudian melipat di depan dada dengan punggung yang menyandar di tembok.     

"Secepatnya. Aku pastikan kita menyusun rencana yang sangat indah. Tapi sebelum itu, ada beberapa rencana yang akan aku lakukan guna menghancurkan Alfa seutuhnya. Selain mengetahui formula itu, Aku sejak dulu memang tak menyukai Alfa," Ucap Pemuda itu dengan banyak pikiran negatif yang menyelimutinya.     

"Apa itu, Tuan?" Tanya Leo sangat penasaran dengan rencana Pemuda itu.     

Pemuda itu mendekat ke arah Leo dan membisikan sesuatu mengenai rencananya tepat di samping telinga Leo.     

"....." Leo terdiam mendengar rencana yang akan di lakukan dengan 'Bos' besar yang paling ditakuti Leo.     

"Apa Tuan yakin? mengapa orang-orang itu yang Tuan pilih?"Tanya Leo dengan nada khawatir.     

Yang benar saja! Rencana Tuannya ini mampu membuat Leo selalu khawatir, bukan tentang dirinya sendiri, tapi orang lain yang akan terkena imbasnya. Tapi, mau bagaimana pun juga rencana yang pemuda itu berikan kepada Leo, mau tak mau Leo wajib hukumnya untuk menjalankan perintah tersebut.     

"Apa kau mengkhawatirkan mereka? Aku selalu yakin dengan rencana yang aku buat. Lihatlah dirimu sendiri kalau kau tak mempercayai ku. Karena kau salah satu bukti dari rencanaku ke depanya," Ucap Pemuda itu kembali menunjukan wajah yang begitu menakutkan, senyuman penuh arti dan misteri selalu Ia tampilkan. Ia begitu terobsesi dengan dunia fantasy yang selalu saja melintasi pikiranya.     

"...." Leo pun terdiam, Ia takut jika orang yang Ia cinta ikut terseret di dalamnya. Semoga saja tidak!     

"Saya pergi dulu, lakukan tugasmu dengan sempurna dan tanpa cacat sedikit pun, kau mengerti?" Ucap Pemuda itu, kemudian segera meninggalkan Leo sendirian.     

"Sial, hidup di bawah pengawasan orang gila itu bikin gue selalu jadi kayak boneka aja!" Ucap Leo begitu melihat pemuda yang bari saja mengobrol denganya hilang di pertigaan.     

"Andai saja gue jadi manusia beneran dan bukan merupakan ciptaanya." Batin Leo.     

***     

"Makan lah!" Perintah seorang pria yang mirip dengan Leo, dan memiliki nama Clone-1 di bagian pergelangan tangan kirinya.     

"...." Alpha yang masih dengan keadaan yang sama, benar-benar bungkam tanpa sepatah kata keluar dari mulutnya. Membuat Clone-1 tertawa melihat Alpha tang terus menerus kekeuh dengan kediamanya.     

"Duplikasi Alfa, mengapa kau selalu terdiam seperti itu? Apakah itu akan membuat kami membebaskan mu? Atau kau berpikir bahwa kami akan memberikan pertanyaan mengenai Alfa? Tentu tidak, Duplikasi Alfa. Kita tidak akan memberimu sebuah pertanyaan sejak kami tahu bahwa kau bukanlah Alfa yang asli. Kau disini hanya akan menjadi tawanan untuk membuat Alfa datang ke sini." Jelas Clone-1 itu memberitahukan semua maksud Clonning Deluxie atas penangkapan Alpha.     

Yap, tentu saja Alpha tetap tidak mempercayainya.     

Clone-1 kemudian memberikan kalung besi dan melingkarkanya di leher Alpha, membuat Alpha terkaget atas perlakuan Clone-1.     

"Tenang saja, itu tidak berbahaya jika kau nurut dan tidak melakukan pemberontakan." Jelasnya lagi.     

Kemudian Clone-1 membuka penutup mata Alpha dan barulah Alpha melihat wajah Clone-1 seperti wajah Leo.     

"Kau?" Ucap Alpha untuk yang pertama kalinya.     

"Mengapa kau disini ? Apakah Kau juga yang membawaku ke sini?" tanya Alfa kepada Clone-1. Clone-1 pun bingung mendengar perkataan Alfa.     

"Apakah mengenaliku? Atau kita pernah bertemu sebelumnya?" Tanya Clone-1.     

"Bicara apa kau ini? Bukankah kau satu sekolah dengan Alfa?" Jelas Alpha.     

"Oh maksudmu Clone-7?" Jawab Clone-1.     

"Siapa itu Clone-7?" Ucap Alpha kembali bertanya.     

"Clone-7 adalah satu-satunya Cloningan yang memiliki nama dan satu-satunya yang menjadi kebanggan Tuan." Jelas Clone-1.     

"Oh, begitu." Jawab Alpha singkat.     

"Baiklah, sekarang silahkan kau makan makanan mu!" Perintah Clone-1. Setelah mengucapkan kalimat tersebut, Clone-1 membuka ikatan yang mengikat kedua tangan Alpha.     

"Akhirnya," Batin Alpha setelah kedua tangannya merasa bebas.     

"Pegal juga ya, bila berdiam diri jika saya masih aktif," Lanjutnya di batin.     

"Terima kasih." Ucap Alpha sedikit menghagai Clone-1 yang sudah bersikao ramah kepadanya dibandingkan dengan Cloningan yang telah menemuinya.     

Alpha kini memakan makanannya karena Ia sangat lapar sejak kemarin belum makan. Kini, Ia lumayan mengenal Clone-1 karena di ikranya Clone-1 ciptaan yang baik.     

"Clone-1?" Panggil Alpha, Clone-1 pun menoleh.     

"Kenapa?" Jawab Clone-1.     

"Saya penasaran, bagaimana kalian mengetahui Saya bukanlah Alfa?" Tanya Alpha.     

"Aku akan memberitahumu, kami merupakan orang yang seperti mu. Kami disini merupakan cloning ciptaan dari Tuan kami. Kami ada banyak dan memiliki wajah yang sama. Kemudian untuk mengetahui Kau Alfa sebenarnya atau bukan? Tentu saja mudah bagi kami untuk mengetahuinya." Jelas Clone-1.     

"Oalah, begitu...." Ucap Alpha sembari menganggukan kepala.     

"Sebenarnya, disini juga banyak manusia yang diubah untuk memiliki kekuatan. Yah, walaupun mereka sudah tak berguna dan hidup sendirian di luar sana. Namun, tak jarang juga mereka menyerahkan diri mereka untuk memiliki kekuatan itu. Hanya saja mereka tak menyadari, jika mereka mendapatkan kekuatan dari sini, mereka juga sudah harus membantu Cloning Deluxie seutuhnya." Jelas Clone-1.     

"Mengapa kau bercerita kepada ku? Apakah boleh?" Tanya Alpha kebingungan mengenai ucapan Clone-1.     

"Entahlah, aku sudah seperti sangat mengenal mu. Yah, aki berharap kau akan menjadi teman ku." Pinta Clone-1.     

"Baiklah, sekarang kita berteman." Ucap Alpha menyetujui.     

Clone-1 pun kemudian mengulurkan jabatan tanganya. Alpha kebingungan, mengapa Ia memajukan tanganya.     

"Ayo jabat tangan ku seperti ini!" Perintah Clone-1 dengan mengambil tangan kanan Alpha.     

"Sepertinya kau baru ada di bumi dan hidup bebas, sampai-sampai hal seperti ini saja kau tak mengerti," Ejek Clone-1 dengan terkekeh.     

Alpha pun ikut terkekeh mendengar ucapan Clone-1     

***     

Bagaskara yang sedang menikmati semilir angin yang menelusuri tubuhnya, matanya yang terpejam seakan menjelaskan betapa lelahnya Ia menjalani kehidupan di dunia nyata. Sontak harus terpaksa membuka setelah mendengar Alfa berbicara dengan sedikit berteriak.     

"Itu kan Leo?" Ucap Alfa secara tiba-tiba.     

"Ngapain tu anak di belakang sekolah? Kenapa bukan pergi ke Aula?" Lanjut Alfa.     

Mendegar perkataan Alfa membuat Bagaskara menoleh kearahnya. mengerutkan dahinya dan berkata,     

"Apa lo gak lihat diri lo sendiri? Bukankah lo juga melakukan hal yang sama kek dia?" Tanya Bagaskara kepada Alfa.     

"Jelas beda lah. Gue disini cabut, tapi kalau tu anak sudah dipastikan punya rencana yang jahat." Ucap Alfa.     

"Tahu dari mana lo?" Tanya Bagaskara lagi.     

"Tahu lah," Ucap Alfa singkat.     

Setelah mengucapkan kalimat singkat itu, Alfa kemudian berlari untuk turun dengan cara melompat, Ia menanjaki tepian gedung itu berupa atap diatas jendela yang digunakan Alfa sebagai pijakan. Tanpa membutuhkan waktu yang lama, Alfa sudah berada di bawah dan berlari menuju keberadaan Leo. Sekarang Alfa siap dengan pukulanya yang akan diberikan kepada Leo.     

Syuuuuuut.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.